Trip ini merupakan rangkaian trip Thailand - Kamboja - Malaysia yang kulakukan dari 23 Januari 2012 - 2 Februari 2012
Setelah perjalanan panjang kembali dari Siem Reap, aku dan Alfi akhirnya tiba kembali di Kota Bangkok jam 9 malam. Rasanya lega melihat hiruk-pikuk kota yang sudah terasa akrab, tetapi kami tak punya banyak waktu untuk bersantai. Kami langsung menuju ke stasiun bus untuk ke tujuan selanjutnya : Phuket.
Dengan bergegas, kami langsung menuju loket untuk membeli tiket perjalanan Bangkok ke Phuket. Namun, harapan kami pupus saat diberitahu bahwa semua tiket bus langsung ke Phuket sudah habis. Waktu itu rasanya seperti dilempar ke kebingungan, apalagi mengingat kami benar-benar ingin mengunjungi Phuket dan Phi Phi Island. Tapi, di tengah kebingungan itu, seorang warga lokal mendekati kami dan memberikan saran.
“Coba beli tiket bus ke Chumphon. Dari sana, kamu bisa lanjut ke Phuket,” katanya dengan ramah. Dia menginfokan Kota Chumphon cukup dekat dengan Phuket dan merupakan rute alternatif yang cukup populer. Tanpa banyak pilihan lain, kami pun memutuskan untuk mengikuti sarannya dan membeli tiket bus Bangkok-Chumphon. Untung aja tiketnya masih ada.
Malam mulai merambat ketika bus kami berangkat. Perjalanan semalaman pun dimulai. Busnya cukup nyaman untuk perjalanan jarak jauh, dengan kursi yang bisa direbahkan dan AC yang menyala sejuk. Namun, bagiku, perjalanan ini terasa jauh lebih panjang dari seharusnya. Entah karena suasana yang berbeda atau mungkin karena tubuh yang lelah, aku merasa sangat sulit untuk tidur. Setiap kali mencoba memejamkan mata, jalanan yang berkelok-kelok dan sedikit guncangan bus membuatku terjaga kembali. Aku memang tipe orang yang susah sekali tertidur di bis, makanya sebisa mungkin menghindari perjalanan malam. Tapi malam ini hal itu tidak terhindarkan.
Sementara itu, Alfi tampak lebih tenang. Dia berhasil tidur di sela-sela perjalanan, meskipun tidak nyenyak. Aku hanya bisa melihat keluar jendela, menyaksikan pemandangan malam yang gelap di sebagian besar perjalanan. Cahaya lampu dari desa-desa kecil yang kami lewati menjadi hiburan tersendiri. Ada sesuatu yang damai, sekaligus membuatku merasa semakin jauh dari kota besar.
Chumphon, 28 Januari 2012
Waktu terasa berjalan lambat, tetapi akhirnya, bus berhenti di terminal Chumphon jam 6 pagi esok harinya. Entah kenapa, karena satu dan lain hal, kok tiba-tiba kita berdua kehabisan energi untuk eksplor Phuket ya hehehe..Mungkin efek kurang tidur, atau udah males mikir. Setelah berdiskusi, kami memutuskan untuk mengubah rencana dan langsung menuju kota Hat Yai saja, yang berada di perbatasan Thailand-Malaysia.
Dari Terminal Chumphon, kami segera ke bagian informasi mencari tiket travel menuju Hat Yai. Tiketnya ada. Namun, masalah baru muncul. Alfi kehabisan uang cash, dan jumlah uang cash-ku juga tidak cukup untuk membeli tiket travel untuk berdua. Situasi ini sempat membuat kami bingung dan harus berdiam beberapa saat, hingga akhirnya aku mencoba keberuntungan dengan menarik uang di ATM menggunakan kartu debitku. Betapa leganya saat uang Baht berhasil keluar dari mesin ATM! Dengan uang tambahan itu, kami akhirnya bisa membeli tiket travel menuju Hat Yai.
Perjalanan dari Chumphon ke Hat Yai menempuh jarak sangat jauh, hampir 500 km dan ditempuh dalam waktu 7 jam. Meskipun lelah, kami tetap berusaha menikmati perjalanan. Suasana berubah saat kami semakin mendekati Hat Yai, dengan pemandangan pedesaan yang mulai terasa berbeda. Kota Hat Yai sendiri adalah kota yang cukup besar dan ramai, penuh dengan kehidupan lokal yang menarik.
Setibanya di Hat Yai malam hari, kami langsung mencari penginapan untuk beristirahat semalam. Rasanya sangat melegakan bisa merebahkan tubuh setelah perjalanan panjang yang penuh dengan kejutan. Hat Yai memberi kesan pertama yang hangat, namun kami tidak terlalu tertarik mengeksplore-nya. Rencana besok kami akan langsung naik travel dari Hat Yai ke Penang (Malaysia). Entah kenapa, kok rasanya pengen cepet-cepet aja sampai Malaysia. Mungkin karena kita berdua sudah terlalu capek? Hehehe...
Hat Yai, 29 Januari 2012
Esoknya...
Sejak kemarin tiba di Hat Yai, kami langsung memesan travel dari penginapan untuk perjalanan menuju Penang, Malaysia. Perjalanan dari Hat Yai ke perbatasan Thailand-Malaysia di Padang Panjang memakan waktu sekitar 2-3 jam dengan jarak sekitar 80 kilometer. Sejak pagi, aku dan Alfi sudah packing dan bersiap-siap. Tak lupa kami membeli sarapan dari penginapan, berupa sandwich dan segelas teh tarik.
Perjalanan dimulai jam 8 pagi. Selama perjalanan 3 jam ini, aku menikmati pemandangan hutan-hutan tropis dan desa-desa kecil yang khas Thailand selatan. Saat tiba di perbatasan Thailand - Malaysia, proses imigrasi dimulai. Di sinilah momen tak terduga terjadi. Aku sempat dikenai pungutan sebesar 10 Ringgit Malaysia oleh petugas imigrasi. Anehnya, Alfi tidak mengalami hal yang sama. Meskipun kesal, aku mencoba untuk tidak terlalu memikirkannya dan fokus pada perjalanan ke depan. Setelah urusan imigrasi selesai, kami naik van lain yang sudah termasuk dalam harga tiket awal untuk melanjutkan perjalanan ke Kota Penang.
Perjalanan dari perbatasan ke Penang memakan waktu sekitar 3-4 jam dengan jarak sekitar 150 kilometer. Pemandangan berubah menjadi lebih urban saat kami semakin dekat ke Penang. Kota ini dikenal dengan warisan budayanya yang kaya, dan aku mulai merasakan antusiasme untuk menjelajahinya.
Kami tiba di Penang sekitar jam 1 siang dan segera mencari penginapan untuk bermalam. Rasa lelah setelah perjalanan panjang terbayar dengan suasana baru yang menyegarkan. Entah kenapa aku semangat banget memulai petualangan baru di negara Malaysia. See u soon Malaysia!