11.09.2024

Surabaya, 25 Desember 2022 : Beneran Nasi Goreng Sol*ri*?

 25 Desember 2022, selamat hari natal bagi umat Kristiani!

Pada periode ini ane masih tinggal di Surabaya, dan di hari libur ini ane seharian cuma di kontrakan. Karena ngegabut, tiba-tiba otak ane kepikiran buat bikin nasi goreng ala Sol*ri* setelah melihat panduan resep di Google. Seperti kita semua udah tahu, nasi goreng mereka itu kan uenaaak ya! Jadi ane seperti terobsesi gitu membuat yang sama enaknya. Hehehe..

Ane merasa percaya diri, bahkan pergi ke Superindo untuk membeli beberapa bahan yang nggak ada di rumah, seperti kecap asin, kecap ikan, dan bahan lainnya yang menurut resep itu penting. Sungguh ane semangat waktu mulai memasak, berpikir bakal bisa mendapatkan rasa yang mirip dengan yang di restoran.

Tapi, setelah semua bahan terkumpul dan aku mulai memasak dengan seksama dengan memasukkan perbumbuan, topping dan selanjutnya nasi, rasanya... ya gitu deh, biasa aja. Ane nggak merasakan rasa manis dan gurih dari nasi goreng ala Sol*ri* yang selama ini aku beli. Malah nasi goreng yang biasanya ane buat dari bumbu bawang putih, bawang merah, saos pedas manis dan kecap lebih enak. Mungkin bumbunya salah, cara pembuatan yang kurang pas atau ada yang terlewat, ane nggak tahu. Walaupun rasanya nggak sesuai harapan, tetap ane habiskan. Seenggaknya, ane belajar sesuatu dari percobaan ini, dan nggak bisa disangkal, tetap ada rasa puas karena sudah mencoba sesuatu yang baru. Hehehe nggak penting ya tapi tetap ane tulis aja buat ngingat momen hari itu.

Hasil nasi goreng ane. Mungkin bumbunya salah, dan karena ga pakai seafood kali ya? I don't know

Medan, 21-23 Agustus 2023: Mendadak Medan

Sekitar Juni 2023, ane diajak Pak H -salah satu klien ane- ketemuan di "Excelco The Park Solo". Aku memang saat itu lagi mengerjakan beberapa project milik Pak H, antara lain 2 perpanjangan izin (Lokasi Kabupaten Jepara dan Blitar), 2 izin baru (Lokasi Kabupaten Trenggalek). Saat itu pertemuan di The Park Solo khusus membahas perpanjangan izin yang di Kabupaten Jepara. Jadi ceritanya perusahaan Pak H mendapatkan kunjungan dari dinas terkait, dan ada beberapa hal yang mendapatkan koreksi tentang pelaksanaan kegiatan operasi produksinya. Ane diminta menjelaskan apa saja maksud dari koreksi tersebut dan apa yang harus dilakukan oleh tim Pak H.

Saat diskusi tentang koreksi lokasi Jepara tersebut sudah selesai, kita mengobrol santai, termasuk hal-hal lain. Salah satunya adalah izin baru Pak H yang berada di Sumatera Utara, dimana ane sempat kerjain izin tahap 1 dan tahap 2 (untuk bisa beroperasi legal harus sampai izin tahap 3). Nah intinya pas udah masukin izin tahap 2, ada masalah di provinsi-nya sehingga izinnya belum terbit sampai sekarang. Jadi ane diminta bantuan untuk mendampingi Pak H ke Medan untuk mendiskusikan ini dengan pemegang sahamnya yang lain. Pak H bilang waktunya akan dikabari nanti. Wah, tiba-tiba ane mau ke Medan aja nih! Ane bersedia namun minta Pak H mengabari beberapa hari sebelum keberangkatan supaya ane bisa mengosongkan jadwal dulu.

Sekitar bulan depannya, ane dikabari asisten Pak H apakah ane bisa berangkat ke Medan di 21 Agustus 2023. Karena lagi ga ada jadwal apapun ane menyanggupinya dan disepakati bahwa ane, Pak H dan istrinya akan berangkat sama-sama dari Bandara Juanda dengan penerbangan Surabaya-Jakarta jam 6 pagi. Penerbangan itu akan transit di Jakarta 2 jam, dilanjutkan dengan penerbangan Jakarta - Medan dimana dijadwalkan landing sekitar jam 12 siang.

Boyolali, 19-20 Agustus 2023
Dua hari lagi ane berangkat, dan besok ane udah harus berangkat ke Surabaya. Malam itu ane menyiapkan dan mencetak beberapa berkas yang dirasa diperlukan. Esoknya sekitar jam 6 sore ane berangkat naik kereta ke Surabaya dan sampai Stasiun Surabaya sekitar jam 10 malam. Dari Stasiun Surabaya ane naik grab motor ke penginapan box backpacker (My Studio Hotel Bandara Juanda). Penginapan My Studio Hotel ini merupakan tempat langganan ane untuk nginep kalau ada penerbangan pagi karena simpel, murah dan cuma berjarak 2-3 km dari Bandara Juanda.

Surabaya, 21 Agustus 2023
Alarm HP ane bunyi sekitar jam 03.30 pagi, artinya ane harus segera bangun dan bersiap-siap karena penerbangan Surabaya-Jakarta adalah jam 6 pagi. Setelah mandi dan beres-beres barang, ane sempatkan sarapan roti yang sudah ane beli malam sebelumnya. Prinsip ane emang ga mau bergantung ke orang perihal ngisi perut hehe.. maksudnya disituasi seperti ini (keberangkatan pagi) ane harus udah sarapan mandiri, ga mau berpikiran "nanti kan dibelikan,dsb". Dengan prinsip begitu ane menjadi tenang jaid bisa fokus beraktivitas. Selesai sarapan ane segera pesen grab motor ke T1 Bandara Juanda.

Di T1 akhirnya ane ketemu Pak H dan Istrinya yang udah nunggu di cafe dan akhirnya kita boarding bareng. Penerbangan Surabaya-Jakarta bersama superair jet berjalan lancar dan kita landing di Jakarta sekitar jam 08.15. Disini kita punya waktu transit 2 jam. Karena pengen ngemil dan ngopi, ane memisahkan diri dari zona transit dan jajan sebentar. Ane sempet jajan spageti, lumpia sama kopi hitem. Mantep!

Transit di Bandara Internasional Soekarno Hatta

Sekitar jam 10 pagi kita udah dipanggil boarding penerbangan Jakarta-Medan. Penerbangan selama 2 jam berjalan lancar dan kita akhirnya mendarat di Bandara Internasional Kualanamu jam 12 siang. Medan.. kita berjumpa lagi ya! Hehe.. Ane terakhir kesini tahun 2019, udah cukup lama juga. Satu hal yang ga berubah, kota ini tetap maceet.

Welcome to Medan..

Kesibukan Bandara Kuala Namu

Dari bandara, ane, Pak H dan istrinya naik mobil jemputan dan diajak makan siang di mie legendaris Medan. Rasa mie-nya gurih dan kuahnya seger. Setelahnya kita langsung otw ke Hotel Santika Premier. Disana ane dapat kamar double bed yang luas dan nyaman banget. Leyeh-leyeh dulu lah...

Kamar ane di Hotel Santika Premier, luas, lega, dan nyaman banget.

Beberapa saat kemudian ane ditelfon Pak H ditunggu di cafe di bawah untuk langsung diskusi. Jadi sesiangan itu sampai sore, ditemani rintik-rintik hujan di Kota Medan, ane, Pak H dan temennya diskusi sampai malam mengenai permasalahan yang kita hadapi sehingga mengharuskan kita terbang kesini.

Diskusi di cafe

Malamnya ane diajak Pak H dan istrinya makan malam di satu restoran yang cukup ramai dengan menu chinese food. Selesai makan kita kembali ke hotel untuk beristirahat dan persiapan hari esok..

Medan, 22 Agustus 2024
Hari kedua telah datang. Ane bangun cukup pagi, sekitar jam 6 dan langsung mandi serta bersiap-siap sarapan. Syukurlah tidur semalam lumayan nyenyak. Well, kenapa siap sepagi ini? Yah well, karena ane disini kan diajak dan dibayarin yaa. Jangan sampe tuh Pak H udah telfon ngajak diskusi lagi di cafe, eh anenya belum bangun tidur n sarapan wkwkwk..

Sekitar jam 7 pagi, ane turun ke lobby untuk sarapan. Dan yah well, karena hotel ini permalam cukup mahal, sarapannya bener-bener lengkap sih. Ane mulai dengan makan berat, kemudian kopi, dan setelahnya pencuci mulut berupa yogurt. Ane duduk cukup lama untuk ngopi karena belum ditelfon Pak H juga.

Sekitar setengah jam kemudian ane ditelfon Pak H diajak ketemuan di bagian luar lokasi sarapan. Disitu kita ngobrol-ngobrol santai sambil nunggu temennya Pak H datang untuk diskusi lebih lanjut. Sekitar 1 jam kemudian kita pindah diskusi ke cafe hotel kemarin karena temennya Pak H udah datang. Diskusi berlangsung lama, bener-bener dari pagi sampai sore. Diakhiri dengan kami diajak temennya Pak H untuk mencoba makan makanan khas Batak. Disitu ane pesen ikan arsik dan memang rasanya mantap!

Restoran dengan menu utama makanan khas Batak

Selesai makan, sore sekitar jam 5 akhirnya ane udah kembali ke hotel. Pak H bilang malam itu ga ada acara lagi sehingga akhirnya otak ane ngide untuk nyobain makan Durian Khas Medan. Googling sejenak, ane nemu Kedai Durian Ucok yang memiliki rating tertinggi. Ane lihat dari jendela kamar hujan deras terlihat sudah selesai membasahi Kota Medan, meskipun langit terlihat masih sangat mendung. Tapi ane putuskan sikat ajalah mumpung disini, toh hujan sudah berhenti.

Setelah memesan ojek motor, ane pun berangkat. Lima belas menit berjalan di kemacetan, tiba-tiba rintik hujan mulai turun kembali, dan semakin lama semakin deras. Jalanan Medan yang padat menjadi semakin menantang di tengah hujan. Macet parah, kendaraan berhimpitan, suara klakson bersahut-sahutan, dan lampu kendaraan memantul di jalanan basah, menambah kesan semrawut khas kota ini.

Di tengah hujan deras, driver ojek memutuskan menepi. Hujan semakin lebat, dan meskipun kami sudah mengenakan jas hujan, rasanya tak cukup menahan derasnya air. Kami menunggu cukup lama di bawah sebuah kanopi toko, menunggu hujan sedikit reda. Aku hanya bisa menatap jalan yang padat di hadapanku sambil ngira-ngira kapan ya terangnya.

Menikmati Durian Ucok sendirian. Hehehehe...

Setelah beberapa saat, hujan mulai mereda dan perjalanan kami pun berlanjut. Akhirnya, sampailah aku di Durian Ucok. Di sana, pegawainya menyambut dan bertanya, “Sendirian aja Kak?” Ada rasa sedikit canggung juga, melihat orang-orang lain datang beramai-ramai bersama keluarga atau teman-teman. Tapi semua itu terlupakan ketika aku mulai menikmati durian yang legit dan creamy. Bodo amatlah hehehehe...

Selesai menikmati durian, aku tergoda untuk mampir membeli sate padang di pedagang kaki lima depan kedai durian. Aroma bumbu satenya langsung menarik perhatianku. Setelah bungkus sate, ane kembali memesan ojek untuk pulang ke Hotel Santika.

Perjalanan pulang tetap saja macet. Malam itu, jalanan Medan masih dipenuhi kendaraan yang berderet panjang, dengan lampu-lampu menyala terang di tengah rintik hujan yang tersisa. Karena udah beli sate padang, ane kirim pesen ke Pak H nggak ikut makan malam untuk malam ini. Selesai makan ane pun tertidur dengan nyenyaknya. Besok pulang!

Medan, 23 Agustus 2024
Hari ini adalah hari terakhir kami di Kota Medan. Pak H sudah mengkonfirmasi bahwa untuk sementara urusan sudah selesai jadi kami akan pulang ke Jawa hari ini. Tiket juga sudah dibelikan oleh Pak H kemarin sore, dimana setelah berdiskusi singkat, karena tujuan akhir ane adalah Solo, ane akan naik pesawat Medan-Jakarta dilanjutkan naik kereta dari Jakarta ke Solo.

Well, sebenarnya Pak H mempersilahkan saja ane mau beli tiket pesawat ke Jogja atau manapun yang deket Solo. Tapi karena harga tiketnya kalau landing Jogja mahal (mencapai > 3 jt), ane mutusin turun di Jakarta aja dan sambung naik kereta.

Penerbangan ke Jakarta masih siang, jadi pagi itu Pak H ngusulin supaya ane ikut istrinya yang mau beli oleh-oleh. Tapi karena ane ga mau ngrepotin dan ga mau dibayarin (hehe GR ya), ane memutuskan naik grab motor sendiri ke toko oleh-oleh yang ane cari di google maps. Toko oleh-olehnya ternyata berupa sebuah rumah yang disulap menjadi ruko. Disitu aku membeli beberapa sirup markisa dan makanan khas Medan untuk keluargaku.

Siangnya sebelum ke bandara, Pak H sempat ngajak kita makan siang di warung khas Batak lagi. Disitu ane lagi-lagi pesen ikan arsik. Setelahnya kita meluncur ke Bandara Kualanamu. Penerbangan Jakarta - Medan berjalan dengan lancar dan disinilah petualanganku dimulai, yaitu mencari transportasi secepat mungkin dari Bandara Soekarno Hatta ke Stasiun Gambir yang jaraknya 30 km. Kenapa harus secepat mungkin?

Karena sepertinya ane salah memperkirakan jam keberangkatan kereta. Ane baru landing sekitar jam 5 sore, sementara keretanya jam 7 malam. Ane punya spare waktu 2 jam. Tapi ini Tangerang - Jakarta men! Ditambah ini kan jam pulang kantor, jadi bisa dibayangin padetnya kayak apa! Ditambah ane masih nunggu bagasi keluar yang udah makan waktu 30 menit sendiri. Duh.... Cukup nggak nih waktunya..Mana tiket keretanya eksekutif lagi, Jakarta - Solo seharga 725rb. Sayang banget kalau sampai hangus, dan ane juga ga enak kalau sampai Pak H harus belikan tiket baru lagi gara-gara ane ga bisa memperkirakan waktunya diawal.

Sekitar jam 17.15, akhirnya ane udah mendapatkan bagasi ane dan langsung lari mencari stasiun untuk naik kereta bandara ke Stasiun Kereta Bandara, dimana dari situ ane bisa naik kereta ke Jakarta. Sampai sana eh... ternyata jam keberangkatan kereta bandaranya ga pas, terlalu mepet, dan ane ga yakin bisa ngejar. Akhirnya ane coba pesan grab, tapi susaaah banget dapat motor. Tapi untunglah tiba-tiba ada grab motor yang terlihat habis ngedrop penumpang, disitu ane langsung tawar bisa nggak antar saya ke Stasiun Gambir ASAP. Dia setuju.

Perjalanan naik Grab motor dari stasiun kereta bandara menuju Stasiun Gambir adalah pengalaman yang penuh adrenalin.Waktu sudah sangat mepet, dan aku sudah membayangkan kemungkinan ketinggalan kereta. Begitu naik, driver langsung gaspol dan mulai zig-zag di antara mobil dan motor lain. Setiap detik serasa dihitung.

Di tengah kemacetan, aku melihat bagaimana driver berusaha menerobos ruang-ruang sempit, menyelinap di antara kendaraan, kadang bahkan dengan jarak nyaris bersentuhan dengan spion mobil di kanan-kiri. Motor ini melesat melewati celah-celah di jalanan Tangerang-Jakarta yang padat, dan entah bagaimana driver tetap fokus mencari celah. Sekali waktu, kami masuk jalur busway untuk sedikit memotong jalur, meski rasanya pasrah juga dengan kemungkinan kena razia.

Setiap kali ada jalan terbuka, kami melaju cepat, tapi begitu terjebak lagi di macet, perasaan optimis dan putus asa terus bergantian. Akhirnya, sampai juga di Gambir. Ane memberikan tip yang cukup besar atas keberhasilan driver ini mengantarkan ane tepat waktu wkwkwk....Langsung lari ke peron, lega waktu lihat ternyata masih ada 10 menit sebelum kereta berangkat. Masih sempat buat beli makanan buat makan malam sebelum akhirnya naik kereta.

Fiuhhh... sewaktu akhirnya ane bisa menghempaskan diri di kursi kereta. Gak lagi-lagi deh spare waktu mepet-mepet untuk di Jakarta dan sekitarnya. Capek banget ane..

Selanjutnya perjalanan Jakarta-Solo ditempuh dalam waktu +- 6 jam. Ane sampai Solo sekitar jam 3 pagi dan sudah dijemput bapak ane di Stasiun Solo Balapan. Saat melihat lengang dan sepinya Kota Solo, ane langsung bersyukur banget bisa tinggal disini... (FINISHED)

Angkringan depan Stasiun Solo Balapan

11.08.2024

Jogja, 5 Maret 2015 : Angkringan di Kupang

 "Pengen buka usaha angkringan di kupang, krn aku liat belum ada angkringan sm sekali,, modal baru sngt sedikit, sederhana aja yg lesehan,, kira2 apa aja yg dibutuhkan ya? yg punya pengalaman tlg share kawan2."


Diatas adalah status FB ane tanggal 5 Maret 2015. Ane samar-samar inget, ane nulis status itu di Jogja, sehabis COD nganterin celana jeans ke seorang agan di Jogja. Saat itu sebulan setelah ane wisuda, memang ane masih belum punya kerjaan tetap jadi harus bekerja secara mandiri untuk menghasilkan uang. Karena awalnya ga punya modal apa-apa, ane kumpulin semua barang-barang layak dirumah, dan menjualnya ke grub jual beli barang bekas anak kos Yogyakarta, termasuk salah satunya celana jeans yang ane antarkan ke agan sore ini. Celana jeans itu ane inget, punya kk ipar ane yang udah ga dipake dan bagian bawahnya sendiri udah sobek. Ane ga habis akal. Karena kondisinya sendiri masih bagus banget dan ga luntur, ane bawa itu jeans ke penjahit dan memintanya untuk memotong bagian bawah yang sobek itu kemudian menjahitnya kembali. Lumayan hari itu ane bisa jual 75rb.

Btw ane nulis ini di November 2024, artinya udah 9 tahun yll.. Ane masih inget samar-samar hari itu jadi ane tuliskan sebagai kenangan dan motivasi bahwa ane pernah berjuang sekeras itu mencari uang dan tidak pernah menyerah... Hehehehe..💪💪💪

Saat itu ane memang punya banyak temen orang NTT, terutama di Kota Kupang. Dan entah kenapa setiap kesana hati ane kok merasa nyamaan... Masyarakatnya baik-baik banget, entah kenapa membuat ane pengen banget bisa hidup, bekerja dan tinggal disana. Cuman yang jadi pertanyaan ane, kerja apa? Apa kerjaan yang ane bisa lakukan disana untuk menghasilkan uang?

Ane emang punya ijazah S1 Teknik, tapi ane rasa juga ga akan segampang dan secepat itu cari kerja. Saat itu karena lagi hobby banget jualan, ane pengen banget wirausaha. Salah satu yang tiba-tiba kepikiran adalah buka angkringan seperti status diatas😁😁.

Ane bayangin, ane jualan nasi kucing, sate-satean, teh panas, es teh, ala-ala Solo gitu di Kota Kupang. Karena berdasarkan pengamatan ane selama beberapa kali kesana kok belum pernah menjumpai. Ane begitu semangat memikirkan ide ini sampai update di status. Bahkan ane udah sempet posting di grup jual beli kota kupang nanyain ada ga tempat yang kira-kira bisa disewa untuk tempat angkringan? Beberapa orang menjawab disini, disana, hehehehe..

Kembali ke November 2024..
Lantas apakah keinginanku diatas sempat terlaksana? Jawabannya adalah tidak. Dengan kondisiku di Maret 2015 itu, dimana modalku masih sangat minim. Bahkan aku juga ga punya uang untuk beli tiket pesawat kesana wkwkwk.. rasanya tidak memungkinkan dan banyak tantangan.. akhirnya keinginan ini memudar sendiri dari otakku.

Tanggal 30 Maret 2015 sendiri (25 hari setelah pemikiran diatas) juga ane udah berangkat ke Jakarta, untuk persiapan magang di bank swasta pemberi beasiswa ane.  Jadi yahh.. akhirnya keinginan itu memudar dan hilang dengan sendirinya. Jadi itulah ceritanya status diatas😊😊.

Jika sekarang, apakah masih ada keinginan tersebut?

Jawabannya adalah... tidak. Aku mempunyai prioritas lain yang sekarang ini sedang kukerjakan dan cukup menyita waktuku, dimana ini semuanya harus kulakukan dari Jawa. Tapi aku tetap menyukai Kota Kupang, kota ini tetap membuat hatiku nyaman dan bahagia. Always.

11.06.2024

Klaten, 21 Februari 2015 : Diikutin Orang!

"4,5 tahun lebih bolak-balik jogja-solo naik motor baru kemarin malam diikutin orang karena pulang kemaleman jam 23. bahkan sampai dipaksa nepi, tp w menghindar n ngebut tp orang tu ngejar lagi. padahal ban bocor 2x tukang tambalnya bilang jangan ngebut_ngebut ban nya sobek nanti bocor lagi. kemarin malam seperti makan simalakama. syukurlah selamat."

Status FB diatas ane tulis di Klaten tanggal 21 Februari 2015. Kejadian yang 'saat itu' lumayan menegangkan bagi ane karena selama 1 tahun bolak balik Jogja-Solo naik motor, baru sekali ini ane hampir dicegat dan diikuti orang! Gimana ceritanya? Dan bagaimana bisa terjadi di jalan nasional Jogja-Solo yang begitu ramai? 

Jadi hari itu ane sama L, temen SMA ane di perjalanan pulang setelah seharian eksplor Jogja. Ane inget, kita berangkat dari Jogja sekitar jam 10 malem, artinya yaa bakal menempuh perjalanan malem melintasi jalan nasional Jogja-Solo. Ane sih ga masalah sama sekali ya soalnya udah sering melakukan perjalanan ini, dan selama ini aman-aman aja. Tapi tidak dengan malam ini.

Sampai di Klaten, kita lagi berkendara dengan santai. Mata ane fokus ke jalanan yang malam itu cukup sepi. Dan tetiba saat lagi fokus, ada seorang bapak-bapak bermotor yang mendahului ane dari sebelah kanan dan setelah mendahului seperti memberi gestur ke kami untuk menepi ke kiri. Ane tidak sempat berpikir banyak dan langsung curiga, lah ngapain kita disuruh nepi??

Ane tidak menghiraukannya, mengarah serong ke kanan dan malah ngegas motor tambah kencang. Pikiran ane langsung diliputi perasaan negatif, 'waduhh... apa itu?? Apa begal ya?? Dia mau ngapain?'

Ane sadar L yang sedang di boncengan juga mulai kuatir, dia bilang ke ane untuk terus tancap gas. Sialnya jalanan malam itu cukup sepi dan jarak dengan pesepeda motor didepan cukup jauh. Tak henti-hentinya ane liat spion untuk melihat apakah kami dikejar atau tidak. Kondisi jalanan malam yang gelap membuat ane tidak bisa fokus karena ada beberapa titik-titik lampu di belakang. Mungkin dia mengejar? Mungkin tidak? I don't know....

Sebelum hari ini, motor ane juga lagi rewel ban-nya karena bocor 2x di tempat yang sama dalam jangka waktu berdekatan. Kalau sampai bocor lagi? OMG ga tau deh, mungkin kalau dipaksa ngebut kita bisa jatuh....

Beberapa saat kemudian kita menjumpai pom bensin di sebelah kiri jalan. Tanpa pikir panjang ane langsung belokin motor, paling tidak harus menuju ke tempat yang terang dan ramai. Supaya kalau itu orang emang berniat jahat, dia akan mengurungkan niatnya. Di pom bensin kita berhenti sejenak di sudut yang terang dan ramai untuk menghilangkan kepanikan, dan untungnya tiba-tiba ane melihat seorang bapak tentara yang sedang istirahat sehabis mengisi bensin. Tanpa pikir panjang ane dekatin bapak tentara dan menceritakan tentang kecurigaan ane bahwa kita diikuti dan dipaksa menepi oleh seorang bapak-bapak di belakang tadi. Bapak tentara mendengarkan dengan seksama dan kemudian menginstruksikan ane untuk jalan di belakangnya selama sisa perjalanan.

Hhhh.... leganya.. Bapak tentara ini baik...

Selanjutnya keluar dari pom bensin ane terus mengekor di belakang motor bapak tentara ini sampai akhirnya kami harus berpisah di Kota Klaten. Ane mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dan melanjutkan perjalanan Klaten-Solo dengan aman meskipun masih trauma dan sering-sering melirik spion. Kami akhirnya sampai Kota Solo sekitar jam 11 lebih dan mengucapkan syukur masih diberi keamanan malam ini.

Fiuhhh... benar-benar pengalaman tidak biasa!

Solo, 4 Januari 2010: Dua Pilihan Sulit

Oh Tuhan...bantulah aku memilih di antara 2 pilihan sulit ini.. Ujian 22 Maret, Pelatnas IESO Februari - Maret...sulit...beresiko..sama-sama penting..ditambahi kata-kata Bu wir, "Wis mbak, iki aja metu2 meneh, konsen ning UAN,"..huhuhu..any suggestion? really2 confuse..

Tulisan diatas adalah status FB ane tanggal 4 Januari 2010, tepatnya pas aku kelas 12 (3 SMA) dan dalam waktu 2 bulan lagi tepatnya pada 22-24 Maret 2010 akan melaksanakan Ujian Akhir Nasional (UAN). Pada masa itu UAN memang masih menentukan nasib kita bakal lulus dari SMA atau tidak. Tidak lulus dari SMA akibatnya? Yaaa kita harus ikut ujian ulangan.

Saat itu ane kelas XII Ilmu Sosial, artinya UAN ane akan mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, Ekonomi/Akuntansi, Sosiologi dan Geografi. Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), untuk bisa dinyatakan lulus, nilai rata-rata standar kelulusan pada ujian nasional (UN) mendatang minimal harus 5,50 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan dengan nilai minimal 4,00 untuk paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya.

Saat itu juga ane lagi mengikuti Pelatihan Nasional untuk Olimpiade Internasional Ilmu Kebumian, dimana sejak Oktober 2009 lalu ane dipastikan lolos pelatihan nasional tahap 2. Pelatihan nasional tahap 2 ini akan dilakukan selama 3 minggu dari Februari-Maret. Artinya? Aku harus memilih salah satu. Mau tetap ikut Pelatnas dengan persiapan UAN yang mepet atau tidak ikut pelatnas dengan persiapan UAN bisa lebih maksimal.

Wali kelasku kelas XII IS, Bu Wir, juga sudah berpesan sebaiknya aku tidak pergi-pergi lagi karena ujian akhir nasional sudah terlalu dekat.. Duh gimana nii...🥲🥲🥲

Ane inget puncak kegalauanku adalah saat ane mentraktir temen-temen sekelas ane makan-makan di Mie Sumatra, mie legendaris dekat sekolahku. Disitu beberapa temanku bertanya gimana keputusanku? Aku menjawab masih tidak tau dengan perasaan sedih....

Tapi saat itu di hatiku lebih ke 70% ikut pelatnas, dan 30 % tidak ikut. We'll see di akhir Januari besok...

Beberapa hari setelahnya....
Kegalauan terus muncul. Kadang aku ingin (ikut Pelatnas 2) tapi kadang aku juga tidak ingin. Saat itu posisiku juga belum diterima kampus apapun untuk lanjut kuliah. Di sela-sela kegalauan itu aku juga harus belajar ekstra mapel-mapel UAN bahkan sempat ikut try out di 17 Januari 2010 tanpa belajar wkwkwk... Entahlah hasilnya udah lupa. Dan setelah try out itulah aku memutuskan akhirnya aku akan mengikuti Pelatnas 2 ini 😊. Waktu itu masih alay jadi langsung bikin status, well, terkait kata-kata "guru-guru yang aku kecewain", well siapa juga yang kecewa ya wkwkwk... GR banget ane!
Berubah-ubah...
Bukan ane artinya kalau keputusan nggak berubah-ubah. Sejak mengambil keputusan akan ikut Pelatnas 2 di 17 Januari 2010, seminggu kemudian aku kembali galau.... Biasa wkwkwk...aku sendiri lupa apa penyebabnya, mungkin karena nilai try out jelek? Nilai ulangan pagi jelek?
Tanggal 26 Januari 2010, semakin bingung wkwkwkwk..alay banget ya ane apa-apa diposting ya ampun...Bagaimanapun aku punya waktu 3 harian lagi untuk memutuskan karena Pelatnas 2 akan dimulai pada 31 Januari 2010 di Jogja, dimana kita diwajibkan sudah berada disana sehari sebelumnya yaitu 30 Januari 2010.

Keputusan Akhir....
Menyelesaikan sekolah hari itu, akhirnya aku mengambil keputusan untuk berangkat Pelatnas 2 di Jogja.. apapun resikonya.. aku merasa ini pengalaman sekali seumur hidup yang akan kudapatkan disini. Aku sangat mencintai ilmu ini (ilmu kebumian), sehingga aku ingin meraup ilmu sebanyak mungkin. Letsss go for 3 weeks! 

Cerita tentang Pelatnas 2 akan aku ceritain di postingan yang lain. Itulah alasan kegalauanku yang melahirkan status-status diatas, dan kesimpulan keputusan yang kuambil. 

Tapi in the end, aku lolos UAN kok dan diterima di Teknik Geologi UGM 2 bulan setelahnya. Tapi nilai UAN-ku, di mata pelajaran geografi (mata pelajaran paling dekat dengan ilmu kebumian), malah paling jelek, cuma 6 koma sekian. Ane emang lemah di bagian geografi sosialnya.. wkwkw.. alamak...

11.05.2024

Hanoi, Vietnam 16 Februari 2023: Mengunjungi Katedral St. Joseph

St. Joseph Chatedral, Hanoi, Vietnam, 16 Februari 2023
Beautiful church..
.
Sore itu, setelah mengunjungi beberapa tempat wisata di Kota Hanoi (Temple of Literature, Ngoc Son Temple, Hoa Kiem Lake), aku mengarahkan motor sewaanku menembus keruwetan lalu lintas Kota Hanoi menuju destinasi selanjutnya, Katedral Keuskupan Agung atau disebut juga St. Joseph Chatedral.
.
Sebuah katedral bergaya gotic yang sangat cantik, dimana kurasa tepat dikunjungi menjelang senja karena lampu-lampu yang dinyalakan akan menambah kesan gagah dari bangunan ini. Aku berkeliling sampai bagian belakang gereja, sempat masuk sebentar juga di dalam untuk menghangatkan diri. Saat kurasa sudah cukup puas berkeliling, aku sempatkan 5 menit untuk khusus mengagumi eksteriornya dan kemudian mengambil beberapa foto. 
.
.
Puas dengan fotonya, aku arahkan motor lagi menuju Maoseloum of Ho Chi Minch, tempat peristirahatan terakhir perdana menteri dan presiden pertama Vietnam (Utara). Tapi ternyata tutup, its okey. Aku lajukan motor menuju tempat makan langgananku, Bubur Ayam. Sangat nikmat makan bubur ayam panas-panas di tengah cuaca dingin Hanoi. 
.
Beautiful memory😊