Life Only Once. Stop Thinking and Just Make It Work

10.12.2024

[2] Sawadee Kamboja : Keliling Angkor Wat, Bayon Temple dan Ta Prohm

 Hari kedua di Kamboja....Semalam tidur ane nyenyak banget. Seakan-akan sebagian kelelahan yang kami bawa dari Bangkok sudah menguap sebagian. Hari ini kami siap 'menyiksa kaki' lagi dengan menjelajah Kompleks Angkor Wat 😁. Kompleks Angkor Wat sendiri adalah salah satu situs warisan dunia yang paling mengesankan dan merupakan contoh arsitektur Khmer yang megah, terletak di Kota Siem Reap, Kamboja. Kompleks ini mencakup beberapa candi yang saling terhubung, dengan Angkor Wat sebagai yang terbesar dan paling terkenal dengan luas mencapai 162,6 hektar. 

Setelah sarapan yang cukup mengenyangkan, kami mempersiapkan barang bawaan dan membawa bekal air untuk menjaga hidrasi. Berjalan sejenak dari penginapan ke jalan raya, seorang supir tuk-tuk mendekati kami. Dia bertanya apa kita mau ke Kompleks Angkor Wat.

"Yes, we want to go to Angkor Wat."

"I can take you there," katanya dengan persuasif.

Awalnya ane ragu, dan sama sekali clueless dengan transportasi menuju dan keliling Kompleks Angkor Wat. Tapi kemudian dia meyakinkan lagi.

"It's only 10 USD. I will take you to 4 temples dan lunch," katanya lagi.

"Oke which temple?" tanya ane lagi.

"Angkor Wat, Angkor Thorm, Bayon Temple ang Ta Phrom."

Sebenarnya waktu dia jawab gitu jujur ane agak kesel. Kenapa kesel? Karena pikiran ane kan Kompleks Angkor Wat itu besar ya, kenapa kok cuma 4 candi? Kenapa ga semuanya aja?? Hahahah...

Karena Alfi nggak menunjukkan penolakan, akhirnya kami ambil tawaran dari supir tuk-tuk tersebut. Ternyata namanya Bat. Bat menjelaskan kalau mau keliling Kompleks Angkor Wat memang harus memakai transportasi sendiri, bisa tuk-tuk, sepeda, mobil maupun motor. Hal itu disebabkan jarak antara candi satu dengan yang lainnya cukup berjauhan. Perjalanan dari titik temu ke tujuan pertama, Angkor Wat, kami lalui selama 20 menit. Kami diturunkan Bat di loket masuk, disini dia menjelaskan dia akan menunggui kita di tempat yang sama sampai kita selesai keliling. Dia tidak membatasi kita mau keliling berapa lama.

Setelah membeli tiket masuk seharga 20 USD, kami berjalan menuju candi. Sebelum masuk, ane sempat berfoto dengan patung singa yang berada di luar Angkor Wat. Patung singa tersebut menyimbolkan kekuatan dan perlindungan, dan sering dianggap sebagai penjaga dan simbol keagungan dalam budaya Kamboja. Oleh karena itu posisinya terletak di bagian luar candi. Setelahnya ane baru sadar kalau Angkor Wat itu dikelilingi oleh kolam, dimana untuk masuk kedalam kita bisa melewati jembatan batu. Setelah berfoto, kami melanjutkan langkah menuju jembatan batu yang indah, di mana pemandangan candi Angkor Wat mulai terlihat. Jembatan batu tersebut dipenuhi dengan para pengunjung lainnya, semua bersemangat untuk melihat keajaiban arsitektur ini. 
 
Begitu melangkah masuk, kesan pertama yang langsung menyergap ane adalah keagungan arsitekturnya—struktur yang begitu megah dan masif namun penuh dengan detail halus di setiap sudutnya. Dinding-dinding batu berwarna hitam keabu-abuan diukir dengan relief yang menceritakan kisah mitologi dan kehidupan masyarakat Khmer kuno.

Angkor Wat sendiri dibangun pada awal abad ke-12 oleh Raja Suryavarman II sebagai kuil Hindu untuk dewa Wisnu. Seiring berjalannya waktu, kompleks ini beralih fungsi menjadi kuil Buddha. Arsitektur Angkor Wat sangat menakjubkan, dengan detail ukiran yang rumit, menara tinggi, dan dinding yang dihiasi dengan relief yang menggambarkan kisah-kisah dari mitologi Hindu. 


Didalam Angkor Wat, terdapat beberapa candi kecil dengan tangga masuk yang curam. Membuat ane bertanya-tanya, apa maknanya? Setelah ane browsing, kemiringannya yang hampir 70 derajat melambangkan perjalanan manusia menuju alam yang lebih tinggi, mengingatkan kita akan kesulitan dan perjuangan yang harus dilalui sebelum mencapai pencerahan. Jika melangkah sampai puncak candi, ada perasaan seakan kita semakin dekat dengan surga, sebagaimana diyakini oleh orang-orang pada masa itu. Setiap langkah terasa seperti sebuah ritual; tangga-tangga ini tidak hanya dibuat untuk diakses, tetapi juga sebagai simbol spiritual.


Relief di dinding-dinding candi bercerita tentang epos Mahabharata dan Ramayana, serta momen-momen sejarah penting kerajaan Khmer. Setiap ukiran menampilkan presisi luar biasa, seolah-olah para seniman ingin mengabadikan setiap detail sejarah dan mitologi dalam batu. Ane terhanyut dalam pikiran, mengagumi betapa kuatnya komitmen spiritual yang mendorong pembangunan candi ini—tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai simbol kebesaran kekuasaan dan hubungan erat antara raja, dewa, dan rakyatnya.



Sejarah panjang Angkor Wat ternyata tidak hanya berbicara tentang kejayaannya sebagai salah satu keajaiban arsitektur dunia, tetapi juga tentang bagaimana candi ini mampu bertahan meskipun kerajaan Khmer runtuh dan wilayah tersebut ditelan hutan selama berabad-abad. Angkor Wat bukan hanya sebuah bangunan, melainkan saksi bisu dari perjalanan waktu, sebuah warisan yang terus memancarkan aura suci dan misteri bagi siapa saja yang menjelajahinya.

Setelah menjelajahi setiap sudut Angkor Wat selama kurang lebih 1.5 jam, kami kembali ke area loket masuk untuk menemui Bat dan melanjutkan ke tujuan selanjutnya, Bayon Temple. Tidak sulit bagi kami menemukan Bat yang lagi duduk santai ngobrol dengan temannya sesama supir tuk-tuk. Sesaat kemudian kami naik dan Bat mengendarai tuk-tuknya melintasi jalanan yang cukup lengang dan rindang. Dalam hati ane bersyukur, 'Wahhh .. untung tadi naik tuk-tuk ya.. lumayan bisa ngistirahatin kaki bentar dan kena semilir angin,' batin ane.

Sesaat kemudian kami telah sampai ke Bayon Temple, yang dikenal dengan patung wajah besar yang terpahat di dindingnya. Bayon dibangun pada akhir abad ke-12 hingga awal abad ke-13 oleh Raja Jayavarman VII sebagai bagian dari kota Angkor Thom. Candi ini merupakan perwujudan keagamaan yang menggabungkan elemen Hindu dan Buddha, dan sangat terkenal dengan ukiran wajah yang tampaknya memandang ke semua arah.

Menjelajahi Bayon Temple adalah pengalaman yang membawa ane jauh ke dalam keajaiban peradaban Khmer. Berbeda dari Angkor Wat yang megah, Bayon Temple menawarkan kesan yang lebih misterius dan mendalam. Saat ane melangkah ke dalam kompleks candi, hal pertama yang mencuri perhatian adalah ratusan ukiran wajah raksasa yang menghiasi menara-menara batu. Wajah-wajah itu terlihat tenang namun penuh kuasa, seolah-olah memandang setiap sudut candi dengan keheningan yang sarat makna.

Wajah-wajah yang terpahat di batu candi adalah representasi Raja Jayavarman VII, penguasa Khmer yang membangun Bayon pada akhir abad ke-12 sebagai kuil Buddha Mahayana. Namun, ukiran tersebut juga diyakini sebagai perwujudan dari Bodhisattva Avalokitesvara, simbol belas kasih yang melambangkan penguasa yang melindungi rakyatnya. Setiap wajah yang ane lihat memiliki ekspresi yang serupa: mata setengah tertutup dan senyum samar yang disebut sebagai “Senyum Bayon”—sebuah simbol ketenangan batin dan kebijaksanaan. Wajah-wajah ini, sebanyak lebih dari 200, berdiri di atas menara yang tampak menjaga seluruh kompleks.


Batu-batu yang membentuk Bayon terlihat tua dan mulai terkikis oleh waktu. Lumut dan tumbuhan kecil tumbuh di celah-celahnya, memberikan kesan bahwa alam berusaha merebut kembali apa yang pernah dibangun oleh manusia. Permukaan batu yang kasar membuatku sadar betapa panjang usia candi ini, berdiri kokoh meskipun telah melewati ratusan tahun sejarah yang penuh dengan pertempuran, perubahan keyakinan, dan pergeseran peradaban. Sentuhan lembut angin yang melintasi candi seakan membawa bisikan cerita masa lalu yang masih menggema di antara reruntuhannya.

Sejarah Bayon sendiri menarik. Dibangun sebagai pusat dari ibu kota Angkor Thom, Bayon bukan hanya kuil, tetapi juga sebuah simbol dari kekuatan dan keyakinan raja yang memerintah. Bayon mengalami perubahan besar seiring waktu, dari kuil Buddha menjadi candi Hindu setelah kematian Jayavarman VII, mencerminkan peralihan keyakinan yang terjadi di dalam masyarakat Khmer. Struktur uniknya, dengan desain yang tampak acak dan labirin koridor, seolah mencerminkan kompleksitas kehidupan spiritual dan politik saat itu.



Saat ane berjalan di antara lorong-lorong batu yang gelap, ane bisa merasakan keagungan masa lalu yang masih berdenyut di tempat ini. Relief yang terpahat di dinding-dinding candi menggambarkan kisah pertempuran, kehidupan sehari-hari masyarakat Khmer, hingga legenda-legenda spiritual yang membentuk identitas bangsa ini. Relief tersebut kini sebagian telah terkikis, namun tetap memancarkan cerita yang begitu kuat.

Di akhir perjalanan, ane berdiri di bawah salah satu menara Bayon, menatap ke atas wajah-wajah batu yang seolah diam-diam mengamati. Ada sesuatu yang begitu mendalam di balik ukiran itu, sebuah keabadian yang tak dapat dihancurkan oleh waktu. Bayon Temple, dengan segala keusangannya, tetap teguh sebagai monumen yang mencerminkan kebijaksanaan, kekuatan, dan ketenangan batin yang tak lekang oleh zaman.

Setelah puas mengelilingi Bayon Temple selama kurang lebih 45 menit, kami segera kembali ke parkiran untuk mencari Bat. Ternyata karena hari sudah cukup siang, Bat berkata akan mengantarkan kami makan siang dulu ke restoran. Perjalanan berlangsung singkat, sekitar 15 menit dan Bat menurunkan kami di restoran cukup besar yang sepertinya memang khusus untuk para wisatawan. Ane sedikit membatin, 'wah kayaknya bakal mahal nih,' wkwkwk...

Kami duduk, ditawari menu oleh waitress dan karena ane sudah lapar berat, ane memesan sepiring steak dengan harga 8 USD. Entah kenapa pas traveling ane kok nggak terlalu sayang kalau ngeluarin duit buat jajan hehe😁. Alfi sendiri pesan american breakfast. Kami makan dengan lahap karena memang keliling hari itu cukup menguras energi.

Setelah makan siang, kami diantarkan Bat menuju Ta Prohm Temple, candi yang terkenal dengan keindahan alamnya yang berpadu dengan reruntuhan dan menjadi salah satu tempat shooting film Holllywood, Tomb Raider. Saat pertama kali melangkah ke dalam kompleks candi ini, ane langsung disambut oleh pemandangan yang ikonik: akar-akar pohon raksasa yang melilit dinding-dinding batu tua. Akar-akar tersebut merayap dengan indahnya, menembus celah-celah candi, melilit pintu-pintu, dan menjalar di atas struktur yang dulu megah. Rasanya seperti menyaksikan bagaimana alam dengan sabarnya mengambil alih apa yang pernah menjadi karya tangan manusia. 
Ta Prohm sendiri dibangun pada abad ke-12 dan awal abad ke-13 sebagai kuil Buddha dan adalah contoh sempurna dari bagaimana alam dan arsitektur saling berinteraksi. Pepohonan raksasa dengan akar besar menjalar di atas dinding candi menciptakan suasana yang magis dan misterius. Menjelajahi Ta Prohm Temple adalah seperti memasuki dunia di mana alam dan arsitektur bersatu dalam harmoni yang menakjubkan. 

Akar-akar pohon yang menjalar di seluruh Ta Prohm tampak hidup, seolah-olah menelan candi dengan pelukan lembut, namun tak terlepaskan. Pohon-pohon ini, yang sebagian besar adalah pohon tetrameles (pohon kapas), begitu besar dan mengakar kuat, memberi kesan seakan-akan mereka adalah penguasa sejati dari candi ini. Yang membuatku terpesona adalah pertanyaan alami: siapa yang datang lebih dulu—candi atau akar pohon? 

Ta Prohm dibangun pada akhir abad ke-12 oleh Raja Jayavarman VII sebagai biara Buddha dan universitas, jadi tentu saja candi didirikan jauh sebelum pohon-pohon raksasa tersebut mulai merayap di atasnya. Namun, ketika Kekaisaran Khmer runtuh, candi ini perlahan-lahan ditinggalkan dan dibiarkan menjadi bagian dari hutan. Pohon-pohon mulai tumbuh di celah-celah candi yang kosong, menjadikan alam sebagai penjaga baru dari tempat ini. Kini, akar pohon dan batu candi tampak begitu menyatu, menciptakan suasana magis dan misterius yang menjadikan Ta Prohm terkenal di seluruh dunia.

Saat ane berjalan menyusuri lorong-lorong sempit yang dipenuhi reruntuhan, ane merasa seperti berada di dalam sebuah situs yang diam-diam menyimpan cerita masa lalu. Setiap sudut candi terlihat terkoyak oleh kekuatan waktu dan alam, namun tetap memancarkan keagungan yang tak lekang. Batu-batu besar yang runtuh berserakan di bawah akar, membentuk tumpukan-tumpukan yang disinari cahaya matahari yang menembus celah-celah dedaunan pohon. Suara alam yang tenang—dari kicauan burung hingga gemerisik daun—menciptakan suasana hening yang membawa kedamaian dalam penjelajahan ini.


Sejarah Ta Prohm sangat erat dengan kehidupan spiritual Khmer. Candi ini didedikasikan untuk ibunda Raja Jayavarman VII dan dulunya adalah salah satu candi terbesar dan paling kaya di kawasan Angkor, dengan lebih dari 12.000 orang tinggal dan beribadah di sekitarnya. Namun, seperti banyak candi lainnya di Angkor, Ta Prohm perlahan ditinggalkan ketika kekaisaran runtuh, hingga akhirnya terlupakan dan menjadi bagian dari hutan lebat selama berabad-abad.

Sekarang, di tengah reruntuhan yang sebagian telah diperbaiki, ane bisa merasakan bagaimana Ta Prohm masih menjaga suasana aslinya. UNESCO telah sengaja membiarkan sebagian besar candi tetap dipeluk oleh pohon-pohon, menciptakan kesan bahwa tempat ini telah lama bersahabat dengan alam. Setiap langkah yang ane ambil di dalam candi ini membawa ane semakin tenggelam dalam refleksi tentang waktu, bagaimana alam dan sejarah memiliki kekuatan untuk membentuk satu sama lain. 

Ketika akhirnya ane meninggalkan Ta Prohm, ane merasa telah mengalami pertemuan antara dunia buatan manusia dan kekuatan alam yang abadi. Akar-akar pohon raksasa yang melilit candi bukan hanya lambang kehancuran, tetapi juga kelahiran kembali—sebuah pengingat bahwa alam selalu menemukan cara untuk bertahan, bahkan di atas reruntuhan peradaban manusia.

Kami berjalan-jalan di sekitar candi, mengambil foto dan mengagumi betapa indahnya suasana di sini. Hari kami di Angkor dan sekitarnya sangat memuaskan. Kami tidak hanya mendapatkan pengalaman menjelajahi situs bersejarah yang menakjubkan, tetapi juga belajar banyak tentang budaya dan sejarah Kamboja. Saat kami kembali ke tempat parkir, kami berbagi senyuman penuh kepuasan, mengingat semua momen indah yang kami alami hari itu. Terimakasih Kamboja, besok kami akan kembali ke Bangkok!

10.08.2024

Sadar Setiap Hari (SSH) 9 : Menghentikan Perkembangbiakan Pikiran yang Menyebabkan Penderitaan

Di zaman sekarang ini, dengan semakin banyaknya informasi dan stimulasi yang kita terima setiap hari, sangat mudah bagi kita mengalami perkembangbiakan pikiran atau bahasa gaulnya 'overthingking'. Overthinking yang dibiarkan bisa menimbulkan berbagai dampak negatif, baik secara mental maupun emosional seperti stres dan kecemasan, gangguan tidur, kesulitan membuat keputusan, rasa tidak puas, menurunnya kesehatan mental, dan hubungan yang terganggu. Bagaimana cara menghentikannya?

Kalau aku menggunakan cara yang diajarkan oleh Bhante Santacitto. Bhante Santacitto, seorang biksu dan pengajar meditasi, memiliki pendekatan yang efektif untuk menghentikan atau mengurangi perkembangbiakan pikiran yang mengganggu. Berikut adalah beberapa cara yang sering diajarkan dalam tradisi Buddhis untuk mengelola pikiran:

1. Meditasi Kesadaran (Mindfulness):

a. Definisi:

  • Meditasi kesadaran adalah praktik di mana seseorang fokus pada pengalaman saat ini dengan cara yang terbuka dan tanpa menghakimi. Ini melibatkan perhatian penuh terhadap pikiran, perasaan, sensasi tubuh, dan lingkungan di sekitar kita.

b. Prinsip Utama:

  • Sadar dan Hadir: Tujuan utama dari meditasi kesadaran adalah untuk menjadi sepenuhnya sadar akan apa yang terjadi saat ini, tanpa distraksi dari pikiran tentang masa lalu atau kekhawatiran tentang masa depan.
  • Tanpa Penilaian: Saat menjalani meditasi kesadaran, penting untuk mengamati pikiran dan perasaan tanpa memberi label atau menghakimi mereka sebagai baik atau buruk.

c. Langkah-langkah Praktik:

  • Temukan Tempat yang Tenang: Carilah tempat yang nyaman dan bebas dari gangguan untuk duduk atau berbaring.
  • Posisi yang Nyaman: Duduklah dengan posisi yang nyaman. Bisa di kursi atau di lantai dengan kaki bersila.
  • Fokus pada Napas: Tutup mata dan arahkan perhatian pada napas. Rasakan bagaimana napas masuk dan keluar dari tubuh. Jika pikiran mulai mengembara, dengan lembut kembalikan fokus pada napas.
  • Mengamati Pikiran: Saat pikiran muncul, amati mereka tanpa terlibat. Bayangkan pikiran sebagai awan yang melintas di langit. Lihat mereka datang dan pergi tanpa berusaha mengubahnya. Jangan menghakimi, jangan memunculkan rasa suka/tidak suka.
  • Kembali ke Saat Ini: Jika perhatian teralihkan, cukup sadari bahwa perhatian telah melenceng dan perlahan-lahan kembalikan fokus ke napas atau sensasi tubuh.

d. Manfaat:

  • Meningkatkan Kesadaran Diri: Membantu kita memahami pikiran dan emosi kita lebih baik, sehingga bisa membuat pilihan yang lebih sadar.
  • Mengurangi Stres dan Kecemasan: Dengan belajar untuk tidak terjebak dalam pikiran negatif, meditasi ini bisa menurunkan tingkat stres dan kecemasan.
  • Meningkatkan Ketenangan: Membawa perasaan damai dan tenang, membantu kita menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik.

e. Praktik Rutin:

  • Mengintegrasikan meditasi kesadaran ke dalam rutinitas harian, meskipun hanya beberapa menit, bisa sangat membantu. Semakin sering kita berlatih, semakin mudah kita dapat mengakses keadaan kesadaran ini dalam situasi sehari-hari.

2. Mengamati Pikiran:

a. Definisi:

  • Mengamati pikiran adalah praktik di mana kita belajar untuk menyaksikan pikiran dan perasaan yang muncul dalam pikiran kita tanpa terlibat atau bereaksi terhadapnya. Ini membantu kita memahami sifat pikiran sebagai fenomena yang datang dan pergi, bukan sebagai bagian dari diri kita.

b. Prinsip Utama:

  • Pemisahan Diri dari Pikiran: Pikiran sering kali membuat kita merasa seolah-olah kita adalah pikiran tersebut. Mengamati pikiran membantu kita menyadari bahwa kita bukanlah pikiran kita. Kita memiliki pikiran, tetapi kita bukan pikiran itu sendiri.
  • Kesadaran dan Jarak: Dengan mengamati pikiran, kita menciptakan jarak antara diri kita dan pikiran tersebut, yang memungkinkan kita untuk melihatnya dengan lebih jelas dan objektif.

c. Langkah-langkah Praktik:

  • Temukan Waktu dan Tempat yang Tenang: Carilah waktu di mana kamu bisa duduk tenang tanpa gangguan.
  • Mulai dengan Meditasi Napas: Sebelum mengamati pikiran, kamu bisa mulai dengan memusatkan perhatian pada napas selama beberapa menit untuk menenangkan pikiran.
  • Biarkan Pikiran Muncul: Setelah tenang, biarkan pikiran muncul secara alami. Jangan berusaha untuk mengontrol atau menghentikannya.
  • Amati Tanpa Penilaian: Ketika pikiran muncul, amati mereka seolah-olah kamu adalah penonton. Jangan mencoba untuk mengubah atau menilai pikiran tersebut; cukup sadari mereka. Jangan menghakimi, jangan memunculkan rasa suka/tidak suka.
  • Gunakan Label: Kadang-kadang, memberi label pada pikiran, seperti "kekhawatiran," "rencana," atau "kenangan," dapat membantu dalam mengamati mereka tanpa terlibat.
  • Kembali ke Napas: Jika kamu merasa terjebak dalam pikiran, kembalikan perhatian ke napas dan mulai lagi dari langkah mengamati.

d. Manfaat:

  • Peningkatan Kesadaran Diri: Membantu kita mengenali pola pikir yang mungkin tidak kita sadari sebelumnya, sehingga bisa lebih memahami diri sendiri.
  • Mengurangi Respon Emosional: Dengan belajar untuk tidak bereaksi secara otomatis terhadap pikiran, kita bisa mengurangi stres dan kecemasan.
  • Meningkatkan Fokus dan Konsentrasi: Mengamati pikiran dapat membantu melatih pikiran untuk lebih fokus pada tugas saat ini.

e. Praktik Rutin:

  • Mengintegrasikan praktik mengamati pikiran ke dalam rutinitas harian, bahkan hanya selama beberapa menit, dapat membawa banyak manfaat. Seiring waktu, kemampuan untuk mengamati pikiran akan semakin kuat, membantu kita tetap tenang dan fokus dalam kehidupan sehari-hari.


3. Penggunaan Mantra:

  • Mengulangi mantra atau frasa positif dapat membantu mengalihkan pikiran dari pikiran yang tidak diinginkan. Ini menciptakan fokus dan mengurangi gangguan.

4. Latihan Bernapas:

  • Fokus pada napas dapat membantu menenangkan pikiran. Ketika pikiran muncul, kembalilah pada sensasi napas, baik itu saat menarik napas maupun menghembuskan napas.

5. Keterhubungan dengan Tubuh:

  • Menyadari sensasi fisik di tubuh saat meditasi dapat membantu menetralkan pikiran. Keterhubungan ini membantu kita kembali ke saat ini.

6. Berlatih Kasih Sayang (Metta):

  • Mengembangkan rasa kasih sayang terhadap diri sendiri dan orang lain dapat mengurangi pikiran negatif dan menciptakan perasaan damai.

7. Menerima dan Melepaskan:

  • Belajar untuk menerima pikiran dan emosi yang muncul tanpa terjebak dalamnya. Ketika kita melepaskan keinginan untuk mengontrol pikiran, mereka biasanya akan menghilang dengan sendirinya.

8. Ritual Harian:

  • Mengintegrasikan praktik mindfulness dalam kegiatan sehari-hari, seperti saat makan atau berjalan, membantu menjaga kesadaran dan mengurangi pikiran yang mengganggu.

Dengan menerapkan pendekatan ini secara konsisten, kita dapat mengurangi perkembangbiakan pikiran yang tidak diinginkan dan menciptakan ketenangan dalam pikiran dan hati.

Sadar Setiap Hari (SSH) 8 : Chant of Metta (Sutta Kasih Sayang)

 Sutta Kasih Sayang (Chant of Metta) ini adalah salah satu sutta yang paling sering kudengar ketika menginginkan ketenangan, konsentrasi, ataupun ketika tidak sadar pikiranku sedang berkembang biak dan perkembangbiakkan tersebut ingin kuhentikan. Ketika mendengarkan sutta dalam Bahasa Pali (bahasa Indo-Arya kuno) ini aku merasa sangat damai dan tenang karena nada dan iramanya yang menenangkan, serta isinya yang mengandung doa atau niat untuk mengembangkan cinta kasih, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. 

Manfaat mendengarkan chant of metta ini adalah:

1. Meningkatkan Ketenangan Batin:

  • Suara yang lembut dan pengulangan mantra dapat membantu menenangkan pikiran dan mengurangi stres.

2. Membangun Rasa Kasih Sayang:

  • Chant ini mengingatkan kita untuk memfokuskan energi positif pada diri sendiri dan orang lain, yang dapat memperkuat rasa empati dan kasih sayang.

3. Meningkatkan Fokus:

  • Mendengarkan chant dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan memusatkan perhatian pada niat positif.

4. Menciptakan Atmosfer yang Damai:

  • Suara chant dapat menciptakan lingkungan yang tenang, baik di dalam ruangan maupun dalam pikiran kita, mendukung praktik meditasi.

5. Mengurangi Kecemasan:

  • Melalui pengulangan dan niat positif, chant of metta dapat membantu mengurangi rasa cemas dan menenangkan pikiran yang gelisah.

CHANT OF METTA


Terjemahan sutta tersebut dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:

Chant of Metta
Music & Lyric: Imee Ooi



Aham avero homi
May I be free from enmity and danger
Semoga saya terbebas dari permusuhan dan mara bahaya

abyapajjho homi
May I be free from mental suffering
Semoga saya terbebas dari penderitaan mental

anigha homi
May I be free from physical suffering
Semoga saya terbebas dari penderitaan fisik

sukhi - attanam pariharami
May I take care of myself happily
Semoga saya dapat menjaga diri saya sendiri dengan bahagia

Mama matapitu
May my parents
Semoga orang tua saya

acariya ca natimitta ca
teacher relatives and friends
Guru-guru, kerabat dan teman-teman

sabrahma - carino ca
fellow Dhamma farers
teman-teman se-Dhamma

avera hontu
be free from enmity and danger
terbebas dari permusuhan dan mara bahaya

abyapajjha hontu
be free from mental suffering
terbebas dari penderitaan mental

anigha hontu
be free from physical suffering
terbebas dari penderitaan fisik

sukhi - attanam pariharantu
may they take care of themselves happily
semoga mereka dapat menjaga diri mereka sendiri dengan bahagia

Imasmim arame sabbe yogino
May all meditators in this compound
Semoga semua meditator dalam persenyawaan ini

avera hontu
be free from enmity and danger
terbebas dari permusuhan dan mara bahaya

abyapajjha hontu
be free from mental suffering
terbebas dari penderitaan mental

anigha hontu
be free from physical suffering
terbebas dari penderitaan fisik

sukhi - attanam pariharantu
May they take care of themselves happily
Semoga mereka dapat menjaga diri mereka sendiri dengan bahagia

Imasmim arame sabbe bhikkhu
May all monks in this compound
Semoga semua bhikku dalam persenyawaan ini

samanera ca
novice monks
Samanera

upasaka - upasikaya ca
laymen and laywomen disciples
Upasaka dan upasika

avera hontu
be free from enmity and danger
terbebas dari permusuhan dan mara bahaya

abyapajjha hontu
be free from mental suffering
terbebas dari penderitaan mental

anigha hontu
be free from physical suffering
terbebas dari penderitaan fisik

sukhi - attanam pariharantu
May they take care of themselves happily
Semoga mereka dapat menjaga diri mereka sendiri dengan bahagia

Amhakam catupaccaya - dayaka
May our donors of the four supports: clothing, food, medicine and lodging
Semoga para donatur yang menyokong 4 kebutuhan pokok: pakaian, makanan, obat-obatan dan tempat tinggal

avera hontu
be free from enmity and danger
terbebas dari permusuhan dan mara bahaya

abyapajjha hontu
be free from mental suffering
terbebas dari penderitaan mental

anigha hontu
be free from physical suffering
terbebas dri penderitaan fisik

sukhi - attanam pariharantu
May they take care of themselves happily
Semoga mereka dapat menjaga diri mereka sendiri dengan bahagia

Amhakam arakkha devata
May our guardian devas
Semoga para Dewa penjaga

Ismasmim vihare
in this monastery
di wihara ini

Ismasmim avase
in this dwelling
di kediaman ini

Ismasmim arame
in this compound
di senyawa ini

arakkha devata
May the guardian devas
Semoga para Dewa penjaga

avera hontu
be free from enmity and danger
terbebas dari permusuhan dan mara bahaya

abyapajjha hontu
be free from mental suffering
terbebas dari penderitaan mental

anigha hontu
be free from physical suffering
terbebas dari penderitaan fisik

sukhi - attanam pariharantu
may they take care of themselves happily
Semoga mereka dapat menjaga diri mereka sendiri dengan bahagia

Sabbe satta
May all beings
Semoga semua makhluk hidup

sabbe pana
all breathing things
Semua yang bernafas

sabbe bhutta
all creatures
Semua makhluk

sabbe puggala
all individuals
Semua individu

sabbe attabhava - pariyapanna
all personalities (all beings with mind and body)
Semua pribadi (semua makhluk hidup dengan pikiran dan tubuh)

sabbe itthoyo
may all females
Semoga semua wanita

sabbe purisa
all males
Semua pria

sabbe ariya
all noble ones (saints)
Semua yang dimuliakan (orang suci)

sabbe anariya
all worldlings (those yet to attain sainthood)
Semua yang masih berada di dunia (yang belum mencapai kesucian)

sabbe deva
all devas (deities)
Semua Dewa/Dewi

sabbe manussa
all humans
Semua manusia

sabbe vinipatika
all those in the four woeful planes
Semua yang ada di 4 alam sengsara

avera hontu
be free from enmity and dangers
terbebas dari permusuhan dan mara bahaya


abyapajjha hontu
be free from mental suffering
terbebas dari penderitaan mental

anigha hontu
be free from physical suffering
terbebas dari penderitaan fisik

sukhi - attanam pariharantu
may they take care of themselves happily
Semoga mereka dapat menjaga diri mereka sendiri dengan bahagia

Dukkha muccantu
May all being be free from suffering
Semoga semua makhluk terbebas dari penderitaan

Yattha-laddha-sampattito mavigacchantu
May whatever they have gained not be lost
Semoga mereka tidak kehilangan apa yang telah mereka peroleh

Kammassaka
All beings are owners of their own Kamma (Karma)
Semua makhluk adalah pemilik karmanya sendiri

Purathimaya disaya
in the eastern direction
di arah timur

pacchimaya disaya
in the western direction
di arah barat

uttara disaya
in the northern direction
di arah utara

dakkhinaya disaya
in the southern direction
di arah selatan

purathimaya anudisaya
in the southeast direction
di arah tenggara

pacchimaya anudisaya
in the northwest direction
di arah barat laut

uttara anudisaya
in the northeast direction
di arah timur laut

dakkhinaya anudisaya
in the southwest direction
di arah barat daya

hetthimaya disaya
in the direction below
di arah bawah

uparimaya disaya
in the direction above
di arah atas

Sabbe satta
May all beings
Semoga semua makhluk hidup

sabbe pana
all breathing things
semua yang bernafas

sabbe bhutta
all creatures
semua makhluk

sabbe puggala
all individuals (all beings)
semua individu

sabbe attabhava - pariyapanna
all personalities (all beings with mind and body)
semua pribadi

sabbe itthoyo
may all females
semoga semua wanita

sabbe purisa
all males
semua pria

sabbe ariya
all noble ones (saints)
semua yang dimuliakan

sabbe anariya
all worldlings (those yet to attain sainthood)
Semua yang masih berada di dunia (yang belum mencapai kesucian)

sabbe deva
all devas (deities)
Semua Dewa/Dewi

sabbe manussa
all humans
Semua manusia

sabbe vinipatika
all those in the four woeful planes
Semua yang ada di 4 alam sengsara

avera hontu
be free from enmity and dangers
terbebas dari permusuhan dan mara bahaya

abyapajjha hontu
be free from mental suffering
terbebas dari penderitaan mental

anigha hontu
be free from physical suffering
terbebas dari penderitaan fisik

sukhi - attanam pariharantu
may they take care of themselves happily
Semoga mereka dapat menjaga diri mereka sendiri dengan bahagia

Dukkha muccantu
May all beings be free from suffering
Semoga semua makhluk terbebas dari penderitaan

Yattha-laddha-sampattito mavigacchantu
May whatever they have gained not be lost
Semoga mereka tidak kehilangan apa yang sudah mereka peroleh

Kammassaka
All beings are owners of their own Kamma (Karma)
Semua makhluk adalah pemilik karmanya sendiri

Uddham yava bhavagga ca
As far as the highest plane of existence
Sejauh tingkatan alam yang tertinggi

adho yava aviccito
to as far down as the lowest plane
sampai ke alam yang terendah

samanta cakkavalesu
in the entire universe
di segenap jagad raya

ye satta pathavicara
whatever beings that move on earth
makhluk apapun yang bergerak di bumi

abyapajjha nivera ca
may they are free of mental suffering and enmity
Semoga mereka terbebas dari penderitaan mental dan permusuhan

nidukkha ca nupaddava
and from physical suffering and danger
dan dari penderitaan fisik dan mara bahaya

Uddham yava bhavagga ca
As far as the highest plane of existence
Sejauh tingkatan alam yang tertinggi

adho yava aviccito
to as far down as the lowest plane
sampai ke alam yang terendah

samanta cakkavalesu
in the entire universe
di segenap jagad raya

ye satta udakecara
whatever beings that move on water
makhluk apapun yang bergerak di dalam air

abyapajjha nivera ca
may they are free of mental suffering and enmity
Semoga mereka terbebas dari penderitaan mental dan permusuhan

nidukkha ca nupaddava
and from physical suffering and danger
dan dari penderitaan fisik dan mara bahaya

Uddham yava bhavagga ca
As far as the highest plane of existence
Sejauh tingkatan alam yang tertinggi

adho yava aviccito
to as far down as the lowest plane
sampai ke alam yang terendah

samanta cakkavalesu
in the entire universe
di segenap jagad raya

ye satta akasecara
whatever beings that move in air
Makhluk apapun yang bergerak di udara

abyapajjha nivera ca
may they are free of mental suffering and enmity
Semoga mereka terbebas dari penderitaan mental dan permusuhan

nidukkha ca nupaddava
and from physical suffering and danger
dan dari penderitaan fisik dan mara bahaya