Life Only Once. Stop Thinking and Just Make It Work.

7.31.2024

Surabaya, 25-26 Juni 2022 : Nginap Gratis dan Kerjaan di Mojokerto

Seharian ini ane bener-bener cuma dirumah aja, di kontrakan ane di Perumahan W, Surabaya. Kesibukan ane pagi sampai sore itu adalah seperti biasa kerja freelance bikin dokumen. Sesekali ane bermain dengan kucing-kucing ane yang mulai beranjak remaja hehehe..

Sore hari bahkan ane sempet masak pecel sama telur ceplok, untuk makan sore dan makan malam. Kebetulan masih ada stok sayuran (bayam, taoge), sambel pecel dan telur di kulkas. Sebenarnya rencana awal ane malam itu cuma mau dirumah aja, karena besok ane ada kerjaan panggilan di Mojokerto. Pengukuran pencairan jaminan reklamasi dan pascatambang.
Tiba-tiba sementara makan, salah satu teman baik ane, F, bertanya apakah ane mau nginap gratis di Hotel Batiqa Darmo. Jadi ceritanya dia punya bookingan malam itu, tapi ga jadi dateng. Jadi daripada mubazir ditawarin ke ane yang tinggal di Surabaya. Tanpa berpikir panjang ane nge-iya-in aja. Lumayan lah tidur di hotel gretong! Hehe..

Ane sempet bingung pecel ane ini mau digimanain. Tapi akhirnya ane putuskan ane bawa aja ke hotel untuk makan malam ini, ane taruh di tempat makan dan memasukannya ke kresek. Termasuk nasi yang barusan ane nanak di rice cooker mini ane juga ane bawa. Selain itu ane juga nyiapin barang-barang yang besok bakal ane bawa ke Mojokerto, kayak GPS, baterai, alat tulis, alat mandi serta baju ganti. Setelah siap semua, sekitar jam 6 sore ane otw ke Hotel Batiqa Darmo yang berada di area Surabaya Pusat. Jaraknya dari kontrakan ane sekitar 11 km dan ane tempuh dalam waktu 30 menit.
Proses check in berjalan lancar meskipun hanya menggunakan foto KTP teman ane. Ane mendapatkan sebuah kamar dengan king size bed, dan jendela yang langsung mengarah ke kerlipan lampu Kota Surabaya. Wah ane bersyukur sih tiba-tiba dapat rejeki.
Ane sengaja nggak mandi dari rumah karena mau mandi air panas di hotel. Wkwkw norak ya! Setelah mandi ane lanjutkan dengan leyeh-leyeh di kasur sambil nonton TV. Setelahnya lanjut kerja sebentar serta menyiapkan berkas-berkas dan file untuk ke Mojokerto besok. Ane juga habiskan nasi pecel yang sempaf ane bawa dari rumah. Sekitar jam 11 malam ane terlelap tidur.

26 Juni 2022
Ane terbangun sekitar jam 6 pagi dengan segar. Huahhh emang enak ya rasanya badan ni kalau bisa tidur maksimal, dan ane memang percaya tidur (deep sleep) adalah obat capek paling manjur.
Leyeh-leyeh sejenak, ane segera melanjutkan aktivitas dengan mandi dan bersiap-siap sarapan. Karena sekitar jam 8, temen ane akan jemput ane untuk bersama-sama ke Mojokerto. Oya karena jatah sarapan ane adalah untuk 2 orang, sewaktu temen ane jemput ane ajak dia sekalian sarapan. Daripada mubazir kan wkwkwk.. dasar orang ga mau rugi ya!
Sekitar jam 08.45, ane dan temen ane akhirnya meluncur ke Mojokerto. Sampai sana sekitar jam 10.00 dan ane segera melakukan kerjaan, mengelilingi area bekas penambangan yang telah direklamasi, dimana ane wajib mencatat segala macam jenis reklamasi (penataan dan revegetasi) yang dilakukan untuk nanti dibuat dalam bentuk laporan. Ane mencatat setiap data dengan detail dan berhati-hati, dan setelah melakukan tanya jawab singkat dengan pemilik tambang, ane menyelesaikan kerjaan sekitar pukul 12.00.

Dari situ ane diajak temen ane untuk makan siang ke Alun-Alun Mojokerto, katanya ada sate buntel (kambing) super-enak disitu. Sekut aja lah ya.. dan ternyataa oh ya ampun.. enaknya itu bener-bener di luar nurul wkkwkwk. Seenak itu rasanya. Dan seinget ane, habis kami beli, itu sate tiba-tiba udah sold out aja. Bener-bener dapat sisa di menit terakhir.
Setelah makan, akhirnya kita kembali ke Surabaya dan ane kembali diturunkan teman ane di Hotel Batiqa Darmo karena motor Scoopy ane, ane tinggal disitu. Dari situ ane ambil motor dan kembali ke kontrakan sekitar jam 2 siang. Ane habiskan siang sampai sore itu untuk tidur dan beristirahat.

Sekitar jam 6 sore, karena jenuh, ane putuskan jalan ke cafe langganan, Kopi Lain Hati. Disana ane duduk dan kerja sampai jam 9 malam. Yahh kerjaan ane ini emang ga selesai-selesai, tapi ya begitulah kehidupan seorang freelance kerja dari rumah dan dari 1 cafe ke cafe yang lain. Jam 9 malam akhirnya ane balik ke kontrakan dan tidur. Yahh begitulah hari ini. Ane berterimakasih banget atas rejeki 2 hari ini, bisa nginap gratis dan dapat kerjaan di Mojokerto😊😊.

Surabaya, 5 Juni 2022 : Deadline and Americano

Setelah tanggal 2 Juni kemarin terakhir kerja di luar, tepatnya di cafe langgananku, Kopi Lain Hati, hari ini ane pengen kerja di luar lagi. Hari ini ane lagi ada deadline menyelesaikan dokumen klien ane, rencana penambangan pasir di sebuah sungai di Lumajang Karena seharian udah dirumah, sekitar jam 4 sore ane meluncur ke Starbucks Merr, Surabaya Timur. Oya karena ga mau terlalu boros, sebelum pergi ane udah browsing menu-menunya, dan sejak dari rumah udah memutuskan akan membeli Es Kopi Americano (yang paling murah 🤣🤣). 

Sampai Starbucks jam 16.30 ane segera membuka laptop dan memulai kerja. Udah cukup banyak yang ane kerjain, dan ane harus segera menyelesaikannya karena klien sudah beberapa kali nanyain. Ceritanya sebenarnya ini kerjaan lama, dari tahun 2018 tepatnya. Tapi saat itu sama klien ane ga dilanjut karena ada suatu permasalahan, dan akan dilanjutkan tahun 2022 ini. 
Ane kerja disini sampai jam 19. Cukup banyak yang udah bisa ane tambahkan ke dokumen sehingga ane cukup senang. Huaaah semoga cepat selesai.

Jam 19.30 ane udah sampai kontrakan kembali. Disambut kucing-kucing ane yang crewet minta makan. Hari yang biasa aja sebagai freelance😁. 
Kucing ane Si Gembrot Oki.

7.30.2024

Surabaya, 2 Juni 2022 : Bosenan

Kerja jadi freelance yang kebanyakan waktunya dihabiskan didepan laptop artinya..... tanpa diselingi aktivitas/kegiatan lain selain laptopan hidup kita benar-benar akan monoton wkwkwk...itulah yang ane sering alami. Apalagi ane orangnya introvert dan mageran lagi. Jadi klop tu!

Hal itu menyebabkan ane sering banget pindah-pindah tempat pas kerja. Bagi ane gpp aktivitasnya tetep sama, tapi setidaknya suasana di sekitarnya yang berubah. Sebenarnya kalau sehari dua hari betah-betah aja kerja dirumah.. tapi kalau ga diselingi dengan kerja di luar kayak di cafe, warkop, dan sebagainya, wihh... Otak bakal meletup jenuh liat yang itu-itu aja wkwkwk....

Hari ini, 2 Juni 2022, sebenarnya ane pengen banget nyobain kerja di Perpustakaan Kota Surabaya. Ane lagi pengen bisa duduk kerja di tempat publik yang dingin dan ane bisa duduk lama-lama. Kenapa bisa duduk lama? Ya karena ane kalau kerja itu lamaaa...karena terlalu banyak hal yang harus dikerjain. Jadilah setelah membereskan urusan domestik (mandi, kasi makan kucing, makan siang), sekitar jam 11.30 ane otw dari kontrakan ane di Perumahan WS menuju ke Perpustakaan Kota Surabaya di deket kantor walikota Surabaya. Perpustakaan itu sendiri jadi satu area dengan Alun-Alun Kota Surabaya. Perjalanan ane tempuh sekitar 30 menit.

Nah pas mau masuk kawasan Alun-Alun Kota Surabaya itulah ane kecewa banget karena satpamnya bilang Perpustakaann-nya tutup karena masih ada acara Pemkot, dan besok baru buka.. hmmm.. padahal ane udah bela-belain motoran panas-panas kesini. Dan udah niat banget pengen nyobain Perpustakaan setelah sekian lama pengen tapi masih mager. Hhh tapi yaudahlah.. realita harus diterima.

Ane sempet browsing nyari tempat-tempat altenatif lainnya untuk kerja, namun ga ada yang pas di hati karena kebanyakan berupa cafe yang menu-menunya agak mahal. Setelah berpikir sejenak ane akhirnya memutuskan kembali ke arah Surabaya Timur, ke arah kontrakan, menuju ke cafe langgananku (Kopi Lain Hati) dan laptopan disana.

Ane fokus kerja dari jam 1 siang sampai 4 sore. Pesen segelas lemon soda. Karena ini hanya cafe kecil, ane ga terlalu enak kalau duduk lebih dari 3 jam. Jadilah sekitar jam 4 sore ane mengarahkan motor kembali ke kontrakan.

Apakah besok ane jadi mau ke Perpustakaan ulang? Nggak mager? Tau deh😁😁😁

Sampai kontrakan ane santai-santai sambil buka Grup Backpacker di FB saat melihat ada seorang member yang melempar pertanyaan di grup. Pertanyaan tersebut adalah 'apakah cukup uang 1,2 jt rupiah digunakan untuk uang makan selama 8 hari di Turki?' 

Ane menyimak jawaban para member lain, beberapa positif, beberapa netral, beberapa... alamak.. nyelekitnya! Ada yang bilang kalo nggak punya uang ga usah traveling ke luar negeri nanti nyusahin orang, makan promag, makan jasjus, dll. Kenapa yak orang jahat-jahat banget gitu jawabnya? Yah mungkin maksudnya bercanda. Tapi gak lucu juga.

Ane yang kebetulan kurang dari 1 bulan yang lalu habis backpackeran di Turki merasa pantas untuk menjawab. Bagi ane yang suka ngirit dan bawa rice cooker mini pas traveling, pertanyaan ini sangat pas buat ane wkwkwk... Si Tukang Ngirit beraksi menjawab! Well, jawaban iseng ane ternyata disukai banyak banget sama member. Ane masih berjuang nyari postingannya untuk ane ketik tapi kira-kira seperti ini.
Prinsip ane, ane gamau sih meremehkan keinginan orang untuk traveling. Karena ANE PERNAH BERADA DI POSISI TERSEBUT. Posisi dimana ane pengen banget traveling, tapi uang bener-bener pas-pasan. Sampe ane kadang-kadang ngayal, 'kayak gini coba aja ada orang baik yang tiba-tiba mensponsori ane buat traveling wkwk... Kek tiba-tiba bayarin ane traveling, dengan syarat ane akan bikin cerita yang bagus buat dia.'

Khayalan yang tidak pernah menjadi kenyataan! Wkwk. Mana ada kali.

Ane sadar.. memang hal seperti itu jarang sekali ada/bahkan tidak pernah ada. Kenapa bukan ane aja yang jadi 'orang magic' seperti itu? Jadilah ane berusaha membantu informasi terkait traveling apapun sebisa ane ke orang yang membutuhkan atau bahkan mengajak traveling beberapa sahabat ane. Yahhh...seperti kata pepatah, 

"Kalau kita nggak pernah menemukan orang baik, jadilah orang baik tersebut. "

7.29.2024

Solo, 29 Juli 2024 : Powerful Person


Can't agree more! Terjemahan,

"Seseorang yang merasa baik-baik saja ketika sendirian sesungguhnya adalah orang yang sangat kuat."

Orang yang tidak membutuhkan validasi dari orang lain untuk menjalani hidupnya, mandiri, kuat, tidak menggantungkan hidupnya/kebahagiaannya/harapannya kepada orang lain, berjuang untuk mimpi-mimpinya dengan sepenuh hati, tetap bertanggung jawab, dan tidak pernah membicarakan hal buruk ataupun memanfaatkan orang lain.

Baik-baik ketika sendirian ini bukan hanya perihal bisa pergi kemana-mana sendiri, tapi tentunya juga termasuk pola pikir. Bukan individualis atau anti sosial, dia tidak anti sosial, bisa berinteraksi dengan orang lain sewajarnya, tapi kembali lagi ke paragraf pertama diatas. 

Terkait pola pikir, dia mungkin sedikit kesepian, tapi tidak pernah benar-benar kesepian sampai depresi karena pikirannya selalu terjaga. Pikirannya selalu terlatih untuk memikirkan/melakukan hal-hal yang berguna jadi tidak membiarkan pikiran berkembang biak menjadi pikiran negatif dan overthingking.

Terkait perbuatan contohnya : Pergi ke mall sendiri, olahraga sendiri, makan sendiri, traveling sendiri, dan sebagainya. Dan he/she is fine with that. Tidak mempedulikan pendapat orang lain yang seakan-akan menghakimi dengan "Kok kasian banget ya dia sendirian terus, mungkin ga punya teman." Dia menikmati setiap aktivitas yang dia lakukan karena dia memang membutuhkannya.

Aku pengen menjadi pribadi yang seperti ini, kuat walaupun sendirian. Menggantungkan kebahagiaan/eksistensi/harapan kita ke orang lain bukankah sangat melelahkan ya? Menggantungkan kebahagiaan/eksistensi/harapan ke orang lain artinya, kita menggantungkan harapan, ekspetasi, akan apa yang mereka perbuat ke kita. Padahal hal itu sangatlah tidak pasti. Manusia lain, mereka mempunyai otak dan pemikiran sendiri, mereka mempunyai persepsi sendiri. Kita nggak bisa mengaturnya sesuai dengan ekspetasi kita. 

Biarpun apa yang mereka perbuat awalnya sesuai harapan dan ekspetasi kita, sehingga kita menjadi bahagia, namun hal itu tidaklah bisa dipastikan apakah akan bertahan lama atau tidak. Tentu saja sesuai dengan kondisi orang tersebut. Jadinya apa, hidup akan penuh dengan ketidakpastian. Kita melupakan bahwa didalam diri kita sendiri tersimpan potensi. Potensi untuk memunculkan kebahagiaan internal, kebahagiaan yang tidak bergantung kepada perlakuan orang lain.

Itulah kenapa aku suka kagum dengan orang yang apa-apa bisa sendiri. Orang yang sibuk mengejar mimpinya (bukan mengejarkan mimpi orang lain). I think they are the strongest person. Mereka tidak membiarkan orang lain mempengaruhi bagaimana mereka harus menjalani hidup. Mereka punya tujuan yang pasti, lurus, fokus. 

I wish i can be that kind of person! I'm on the way to practice everyday.

[Part 2] Journey to Bellitung : SD Laskar Pelangi

Hari ini ane bangun pagi dengan segar karena semalam tidur cukup enak. Hari ini ane mulai agak pagi karena berencana akan eksplor Kabupaten Belitung Timur, tepatnya kota Gantong dan Manggar, yang jaraknya sekitar 75 km sekali jalan dari Tanjung Pandan.

Tepat jam 06.45, ane mulai gas si Scoopy mengarah ke Kota Gantong. Perjalanan awal masih melewati bagian timur Kota Tanjung Pandan jadi masih cukup ramai, namun semakin ke timur, jalan menjadi semakin sepi dan dikelilingi oleh perkebunan sawit. Satu hal yang ane kagum dari jalanan di Pulau Belitung ini adalah, aspalnya halusnya minta ampun! Ane hampir ga menjumpai lubang atau apapun di jalanan. Namun konsekuensinya memang kita harus nyetir dengan waspada karena pengendara lain biasa melajukan motor dengan kencang.

Tujuan pertama ane sesampainya si Kota Gantong tentu aja sarapan. Ane arahkan Si Scoopy ke Pasar Tradisional Gantong, dan secara nggak sengaja menemukan 
Mie Gantong Laskar Pelangi. Setelah makan Mie Atep di Tanjung Pandan kemarin ane emang  bener-bener ketagihan dengan rasa Mie Belitung. Campuran antara gurih dan manis yang pas, ditambah potongan udang, wuaah mantap!

Semangkok mie belitung panas terhidang di hadapan ane, dan tidak butuh waktu lama bagi ane untuk menghabiskannya. Seporsi mie ini dihargai cukup murah Rp 15.000. Puas makan dan minum es teh, ane segera melanjutkan perjalanan menuju ke spot selanjutnya, Museum Kata Andrea Hirata.

Museum Kata Andrea Hirata ini merupakan museum khusus yang koleksinya menampilkan karya sastra dan lukisan yang dibuat dan dimiliki oleh Andrea Hirata. Peresmian Museum Kata Andrea Hirata diadakan pada bulan November 2012. Museum Kata Andrea Hirata merupakan museum sastra pertama dan satu-satunya di Indonesia. Saat itu tiket masuknya Rp 50.000 dan ane mendapatkan tiket dan buku saku Laskar Pelangi.

Puas berkeliling Museum Kata Andrea Hirata, ane arahkan si Scoopy ke spot selanjutnya, tidak lain tidak bukan Desa Wisata Replikasi Rumah Laskar Pelangi. Salah satu atraksi paling terkenal di desa wisata itu adalah Replika SD Muhammadiyah. Bangunan itu ialah replika SD Muhammadiyah yang merupakan representasi sekolah asli tempat penulis novel Laskar Pelangi, Andrea Hirata, menimba ilmu dan pengetahuan. Ane mengelilingi bagian dalam replika SD itu sambil mengambil beberapa foto. Tiang bendera dengan bendera merah putih terlihat gagah berkibar. Ane mengambil beberapa foto dan duduk-duduk sejenak karena udara yang semakin panas. Oh ya sialnua disini HP ane sempet jatuh trus kacanya pecah huhuhu...

Puas mengelilingi Desa Wisata Laskar Pelangi, ane mengarahkan motor 20 kilometer menuju Kota Manggar. Disini terkenal kopi bubuknya. Jadi aku nongkrong di warkop, beli es kopi manggar, beli beberapa bubuk kopi. Sambil baca buku saku laskar pelangi... Cukup lama ane duduk, sekitar 1 jam, sebelum memutuskan harus segera pulang kembali 75 kilometer menuju Tanjung Pandan.

Jalanan Belitung yang mulus membuat ane bisa dengan leluasa mengendarai motor ke ibukota kabupaten, Tanjung Pandan.. Sepi.. Sepi sekali jalannya. Hanya sesekali aku menjumpai pengendara motor lain yang terkadang mendahuluiku dari belakang dengan begitu kencangnya. Aku mengeluarkan headset, dan mulai mendengarkan lagu-lagu road traveling untuk mengusir kesunyian di jalan. Hatiku merasa begitu nyaman. Ane memang sangat menyukai berkendara dengan motor. Ane akhirnya sampai Kota Tanjung Pandan sekitar jam 3 sore, dan menyempatkan makan sore di KFC sebelum kembali ke bandara. Ane meminta motor diambil disitu. Oya sebelum berpisah dengan supir bus damri kemarin ane sempat dipeseni kalau mau balik ke bandara lagi, ane disuruh WA/sms mereka, nanti akan dijemput. Jadi kayak transport pribadi hehe..

Akhirnya ane 'dijemput Damri' sekitar jam 15.15 dan sampai bandara sekitar pukul 16.00. Penerbangan ane ke Jakarta sendiri adalah pukul 17.30. Tidak ada masalah berarti sampai Jakarta, cuma pesawat lanjutan  Jakarta-Surabaya ane sempat delay. Dari yang awalnya transit 1 jam, menjadi 3 jam-an, namun Sriwijaya Air cukup bertanggungjawab dengan memberikan kami nasi serta air.

Menunggu 1.5 jam, sekitar jam 20.30 akhirnya pesawat kami ke Surabaya ready juga. Penerbangan berlangsung dengan baik, dan sekitar jam 22.00 telah mendarat di Bandara Juanda, Surabaya. Ane ambil motor dan akhirnya sampai kos jam 23.00.

Traveling membuatku semakin semangat, dan semangat bekerja. Kalau lagi butek-buteknya, dengan pergi sehari dua hari aja, otak udah seger banget dan bisa mikir cepet. Pengalaman kilat di Pulau Belitung yang akan selalu terkenang😊

----- finished ----