Trip ini berawal dari keisenganku hunting tiket murah dari Indonesia ke beberapa negara Asia Tenggara. Entah kenapa, ane lagi pengen banget traveling ke negara yang 'mudah'. Mudah disini maksudnya, selama ini ane kan cenderung traveling ke negara-negara yang jauh dimana tiket kesananya (kalau mau dapat murah) harus mengandalkan promo dari Tiket, Traveloka, Agoda, dan sebagainya; harus bikin perencanaan perjalanan yang rumit; harus searching mengenai aktivitas yang harus dilakukan, dan booking-booking day trip; harus memikirkan transportasi lokal maupun interlokal dari satu kota ke kota lain; dan sebagainya. Nah, kali ini ane pengen ke negara yang ane ga harus terlalu ribet mikirin itu semua. Negara yang tiket kesananya murah, bikin itinerary gampang, booking hotel gampang, dan biaya hidup murah.
Dan tetiba itu terwujud dengan ane mendapatkan tiket promo Denpasar - Ho Chi Minh City naik Scoot Airline, hanya 900ribu sekali jalan! Masih digratisin transit Singapore 24 jam lagi. Kalau dipikir terakhir ane ke Vietnam itu di tahun 2017, backpackeran 3 hari ke Ho Chi Minch City dengan 2 teman kerja ane. Berarti sudah 6 tahun yang lalu. So trip ini cukup membuatku excited, dimana rencana ane akan menelusuri kota-kota di Vietnam mulai dari Ho Chi Minh City di selatan sampai Hanoi di utara. Ane tidak mempermasalahkan keberangkatan dari Denpasar, toh bisa liburan dulu disana.
Untuk tiket kepulangan ane dapatkan sekitar 2 bulan kemudian saat ada promo "pembayaran menggunakan peso Argentina menggunakan kartu visa" wkwkwk. Promo yang agak unik ya, dimana dengan promo ini juga ane mendapatkan tiket ke Asia Tengah. Untuk rute pulangnya adalah Hanoi - Denpasar, dengan transit Singapura, dimana harganya hanya 700ribuan karena promo diatas. Berarti total ane hanya membutuhkan 1,6 juta rupiah untuk tiket PP ke Vietnam dari Bali. Murah!
Bersamaan dengan beli tiket pulang, ane juga beli beberapa tiket pesawat domestik untuk berpindah kota selama di Vietnam. Setelah browsing singkat, ane berencana akan mengunjungi Kota Ho Chi Minh City (HCMC) - Kota Danang - Kota Hoi An - Kota Hue - Kota Hanoi - Kota Sapa - dan kembali ke Hanoi sebelum pulang.
Jadi selanjutnya ane melakukan pembelian tiket pesawat domestik HCMC - Danang, serta Danang - Hanoi. Selain itu ane juga memesan tiket sleeper bus Hanoi - Sapa PP. Ane merasa lega saat sudah mengamankan semua tiket pesawat, karena berarti tinggal booking penginapan dan membuat rencana harian ke tempat-tempat yang dikunjungi saja. Oiya FYI ane sama sekali ga mempertimbangkan naik bis dari HCMC ke Danang, dan Danang ke Hanoi karena jaraknya yang sangaaat jauh, naik bis bisa puluhan jam. Menurut ane sangat ga efektif, n ane takut malah kecapekan di jalan. Toh tiket pesawat domestiknya murah, hanya di 400ribuan/orang/sekali jalan naik Vietjet Airlines. Mantap lah.
Selanjutnya ane melakukan booking-booking penginapan untuk setiap kota yang ane kunjungi. Jujur ane seneng banget karena di Vietnam itu pilihan hotelnya banyak + murah! Dengan fasilitas yang cukup lengkap, ane mendapatkan di kisaran 100-200ribu/malam. Beres masalah penginapan, ane juga membuat rencana harian di setiap kota. Pokoknya ane benar-benar rencanakan dengan detail, supaya sampai sana udah tau harus melakukan apa, dan akan meminimalisir buang-buang waktu. Setelah semuanya siap akhirnya ane berangkat dari Surabaya ke Banyuwangi menggunakan kereta andalan sejuta backpacker - Probowangi 😁.
Saat itu ane masih ngontrak di Surabaya. Rumah kontrakan ane ini posisinya agak di pinggiran, dan deket area hutan bakau. Pengalaman ane kalau pesen ojek online pagi-pagi (dibawah jam 5) ga pernah ada yang mau ambil entah kenapa. Karena kereta Probowangi dari Surabaya ke Banyuwangi ini pagi (sekitar jam 05.30), ane terpaksa memilih option naik motor dari rumah ke stasiun. Rencana motor itu akan ane titipin di Stasiun Gubeng. Biayanya berapa parkir inap 18 hari ++? Tau ah pikir nanti aja wkwk.
Perjalanan berlangsung dengan lancar. Ane juga masih sempet ngerjain beberapa permohonan izin tambang klien ane meliputi ttd meterai, stempel dan scan berkas. Semuanya dilakukan di kereta berjalan, praktis!
Sekitar jam 1 siang akhirnya ane sampai di Stasiun Ketapang, Banyuwangi. Ane segera jalan kaki 500 meter sampai Pelabuhan Ketapang. Dan setelah makan siang singkat dengan nasi bungkus, ane putuskan naik bus Banyuwangi - Denpasar yang udah banyak standby di deket area pelabuhan dengan tarif 70rb/orang. Hitung-hitung hemat energi karena ane ga harus jalan kaki ke area pelabuhan.
Perjalanan Banyuwangi - Denpasar (termasuk nyebrang) ane tempuh dalam 6.5 jam. Bis ane ternyata ga turun di Terminal Ubung, tapi sekitar 1 kilometer sebelum Terminal Ubung. Jadilah setelah turun ane makan ayam lalap sebentar dan jalan kaki ke Terminal Ubung. Rencana ane akan naik bus untuk menuju area Kuta. Disana ane udah reservasi Spazzio Hotel Denpasar selama 3 hari 2 malam.
Ane tidak menjumpai masalah berarti. Bis ke Kuta bisa langsung dapat, sangat nyaman dan bisa dibayar menggunakan QRIS.
Sampai pemberhentian bis di Kuta ane jalan sebentar menggunakan google maps untuk sampai ke Spazzio Hotel dan akhirnya check in di jam 7 malam. Huahhh melelahkan juga ya perjalanan hari ini! Setelah mandi dan beristirahat sebentar, ane keluar ke supermarket untuk membeli beberapa kebutuhan dasar seperti air, snack, bubur siap saji, dan abon. Beberapa untuk bekal selama di Denpasar ini, beberapa untuk di Vietnam nanti. Ane juga sempet jalan-jalan di sekitar penginapan dan berniat mau beli indomie goreng. Namun karena antrinya lama banget jadi ane urungkan dan kembali ke kamar. Disitu ane masak mie goreng sendiri pakai rice cooker mini hehe, malah ngirit ya!
Ane sempet nongkrong sebentar di kursi di bagian depan cafe untuk laptopan, sebelum jam 10 akhirnya kembali ke kamar dan tidur. Besok berangkat ke Singapore!