Life Only Once. Stop Thinking and Just Make It Work.

12.23.2024

[5] Journey to Ternate : Snorkeling di Pantai Jikomalamo Episode 2 - Kepulangan (Finished)

Ternate, 1 Mei 2018
Hari kelima sekaligus hari terakhir (sementara) di Ternate.

Hari ini adalah hari kepulanganku ke Surabaya dimana pesawatku dijadwalkan pukul 13.45 WIT. Sesuai rencana yang udah kita diskusikan semalam, tepat pukul 7 pagi, aku dan Kak Ai sudah bersiap untuk snorkeling terakhir sebelum aku kembali ke Surabaya. Destinasinya adalah Pantai Jikomalamo, tempat kami pernah snorkeling di hari pertama, dimana saat itu airnya buram karena arus yang cukup kencang sehingga kami tidak mendapatkan pemandangan maksimal. Kak Ai bilang hari ini arus lebih tenang, jadi kami bisa menikmati pemandangan bawah lautnya dengan lebih jelas.

Setibanya di Jikomalamo sekitar jam 8, aku tidak pernah benar-benar bosan memandang pemandangannya, dan sangat sedih bahwa hari ini aku sudah akan meninggalkan ini semua untuk kembali ke Surabaya. Pagi itu suasana pantai sangat tenang, dengan air laut yang biru kehijauan tampak berkilauan diterpa sinar matahari pagi. Kami segera bersiap, mengenakan perlengkapan snorkeling, dan masuk ke dalam air. Sesuai omongan Kak Ai, hari ini air laut memang lebih tenang daripada pas hari pertama kemarin. Implikasinya, air laut jadi terlihat lebih biru, jernih, dan kehidupan bawah lautnya terlihat lebih jelas dan menarik.

Birunya air laut Pantai Jikomalamo yang selalu mempersona

Terjaganya alam Pantai Jikomalamo

Karang-karang di sini memang tidak terlalu sebanyak dan sepadat Pantai Bobaneheha, tetapi beberapa masih tampak hidup dengan warna cokelat keemasan dan sedikit sentuhan hijau. Di antara karang-karang itu, aku melihat ikan-ikan kecil berwarna biru terang berenang berkelompok, ada juga ikan warna kuning cerah yang bergerak cepat, dan sesekali ikan dengan garis-garis hitam putih muncul dari balik celah karang. Aku juga melihat berbagai macam bintang laut, bintang ular, teripang, dan berbagai macam bentuk hewan laut yang benar-benar baru kulihat pertama kalinya dalam hidupku.

Saat asyik menikmati pemandangan, Kak Ai tiba-tiba menantangku untuk mencoba berenang tanpa pelampung. “Kamu kan udah pakai fin dan snorkel, pasti bisa kok. Sebenarnya yang bikin kita bisa ngapung itu ya kalau pakai fin. Ayo, kamu pasti bisa” katanya dengan nada yakin. Awalnya aku ragu, tapi akhirnya mencoba juga. Ternyata benar—dengan fin yang membantuku mengayuh dan snorkel yang memastikan aku tetap bernapas, aku bisa berenang tanpa pelampung! Kali ini aku melanjutkan snorkeling sendirian di beberapa titik tanpa Kak Ai. Bebas juga rasanya nggak harus pakai pelampung.  

Aku snorkeling tanpa pelampung di biru kristalnya air laut Pantai Jikomalamo

Bagian yang berwarna gelap itulah terumbu karangnya, sedangkan yang berwarna putih adalah pasir laut

Kami menghabiskan waktu sampai 3 jam untuk snorkeling dan ngobrol setelahnya. Tiba-tiba waktu udah menunjukkan pukul 12 siang aja dimana artinya kami harus segera bersiap kembali ke bandara. Kami sempatkan makan siang dan menempuh 20 menit perjalanan kembali ke Bandara Sultan Babullah. Sepanjang perjalanan menuju bandara entah kenapa aku merasa sedih. Pulau ini benar-benar memberikan pemandangan (di atas laut ataupun bawah laut) yang benar-benar indah, masyarakat yang ramah dan baik, Kak Ai yang sangat baik, makanan yang sangat sangat enak. Huhuhu... Sedih banget rasanya udah harus pulang hari ini.

Selamat tinggal (sementara), Ternate!

Akhirnya kami sampai di Bandara dan tibalah waktunya, aku harus berpisah dengan Kak Ai di area keberangkatan. Aku mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas bantuannya mengajakku keliling (bahkan setiap hari snorkeling) selama 5 hari berturut-turut. Aku juga tak lupa memberikan ucapan terimakasih untuk jasanya. 

Tidak butuh waktu lama untukku menunggu pesawat Sriwijaya Air boarding, dimana aku akan terbang dari Ternate ke Makassar, transit 2 jam di Makassar dan lanjut terbang dari Makassar ke Surabaya. 

Bye!

Sewaktu pesawat Sriwijaya Air perlahan-lahan mulai terbang meninggalkan Pulau Ternate, tak sadar setitik air mata turun dari sudut mataku. Aku terharu dengan pengalaman dan kebaikan orang-orang yang sudah membantuku selama 5 hari terakhir ini. Ingatan pengalaman dari hari pertama saat snorkeling di Pantai Jikomalamo, snorkeling di Pantai Bobaneheha yang penuh warna hingga momen mendebarkan di speed boat menuju Ternate saat badai kembali memenuhi otakku. Aku rasa ini akan menjadi salah satu pengalaman traveling dengan pemandangan alam terbaik, dan tidak kusia-siakan dengan kuabadikan dalam bentuk tulisan di blog ini.

Ternate mungkin hanya sebuah titik kecil di peta Indonesia, tapi bagi hatiku, ia kini menjadi salah satu tempat paling berharga yang pernah aku kunjungi. Good bye and see u again Ternate.....

Ending: Finnaly aku mendarat di Bandara Juanda Surabaya jam 19.30 WIB. Mengambil motorku di penitipan, aku menjalani kembali realita hidup yang penuh dengan kemacetan dan asap motor di Surabaya untuk kembali ke kos. Sesekali bayangan keindahan alam Ternate masih terngiang-ngiang di otakku, dan membuat semangatku kembali membara untuk segera traveling ke tempat lainnya di Indonesia menggunakan Sriwijaya Travel Pass-ku. Indonesia, wait me again!

FINISHED.

0 comments:

Posting Komentar