Life Only Once. Stop Thinking and Just Make It Work.

11.14.2024

Surabaya-Sampang, 4-5 November 2022 : Diare, Kerja, Sup Tulang Sapi

Surabaya, 4 November 2022
Hari ini ane harus ke Sampang karena ada kerjaan yang mewajibkan ane meninjau kondisi lapangan. Ada 2 lokasi yang harus ane tinjau, dan letaknya serta jarak antar keduanya cukup berjauhan. Satu berada di bagian utara Kabupaten Sampang, satunya berada di bagian selatan Kabupaten Sampang. Hari ini aku berencana mengunjungi yang lokasi di bagian utara Kabupaten Sampang dulu. Rencana nginap semalam di Kota Sampang, habis itu lanjut ke lokasi bagian selatan Kabupaten Sampang.

Setelah menyelesaikan beberapa urusan domestik dirumah, ane berangkat dari Surabaya jam 12 siang. Ane berangkat sendirian. Rute yang ane lewatin adalah Surabaya - Suramadu - Kot Bangkalan - melipir lewat pantura ke Tanjung Bumi - Ketapang. Total jarak tempuh adalah +-100 km dan akan ditempuh dalam waktu 2j30m.

Ane berkendara santai dan sebelum nyebrang ke Madura sempat beli nasi bungkus lauk ati ampela di jalan. Ane bawa itu nasi dan makan dengan begitu nikmatnya ditemani rintik-rintik hujan. Sekitar pukul 3 sore ane telah sampai di lokasi pertama dan segera melakukan pengukuran dan pencatatan data. Ane melakukan pencatatan dan pengukuran dengan hati-hati sembari berharap ini bisa ane kerjakan dengan lancar.

Sekitar jam 16.30 ane udah menyelesaikan pengukuran dan pencatatan data dan segera mengarahkan si kia ke arah selatan, tepatnya ke Kota Sampang. Total jarak tempuh kali ini adalah 40 km dan ditempuh dalam waktu 1 jam melewati Jalan Raya Ketapang.

Sekitar jam 6 akhirnya ane sampai di tempat istirahat ane malam ini, Hotel Panglima. Kamarnya cukup bersih dan nyaman, semalam sekitar 200rb. Setelah bersih-bersih dan makan-makan, ane langsung istirahat untuk persiapan besok menuju ke lokasi kedua dan setelahnya pulang kembali ke Surabaya.


Sampang, 5 November 2023
Sekitar jam 4 pagi ane udah bangun dan merasakan sakit melilit di perut yang tidak biasa. Sakitnya menyebar di sekeliling perut ditambah membuat ane lemes. Ane langsung ke kamar mandi, tapi ternyata tidak cukup sekali. Ane ke kamar mandi beberapa kali, dan melihat gejalanya kok sepertinya kena diare. Duhhh.... Mana masih pagi banget di kota orang kan.

Berbaring dengan badan lemes, ane bertanya-tanya kok bisa diare ya? Kemarin ane makan apa? Makan malam perasaan biasa aja kok dan tempatnya bersih. Setelah ane pikir-pikir,

"Oh iyaaaa... Nasi bungkus yang aku beli pinggir jalan itu, yang aku buat makan siang. Tidak salah lagi!"

Ditengah perut yang masih melilit dan sakit, ane googling apotek/indomaret terdekat untuk beli obat diare. "Ah sial bukanya masih jam 7 pagi. Ini masih jam 5.30. Yaudah ga ada pilihan lain, ane harus nunggu."

Sembari nunggu ane paksa diri untuk minum air putih banyak supaya ga dehidrasi. Menghadapi situasi seperti ini, ane memang ga mau panik dan lebih berfokus ke solusi. 

Menunggu sambil tiduran akhirnya jam 7 datang. Segera ane jalan kaki keluar dan membeli sebungkus nasi kuning, kemudian pulangnya beli entrostop di indomaret dekat hotel. Sampai kamar sesegera mungkin ane minum obat, kemudian istirahat sejenak. Ane sempat kepikiran mau membatalkan kunjungan ke lokasi kedua hari ini karena masih agak lemes.

Sekitar 2 jam ane tertidur, dan ketika bangun tiba-tiba aja badan udah segeran wkwkw... Sakit perut juga udah hilang. Wuahh syukurlah! Untung aja ane belum batalin janji hari ini. Ane langsung bangun, makan, mandi dan segera bersiap ke lapangan. Semakin cepat selesai semakin baik lah.

Perjalanan dari hotel ke lokasi ga terlalu jauh, hanya sekitar 10 km dan ditempuh dalam waktu 30 menit. Sampai di lokasi ane disambut klien dan diantarkan keliling lokasi untuk mengambil data. Ane menghabiskan waktu sekitar 2 jam di lokasi ini untuk mencatat sebanyak mungkin data. Akhirnya ane selesai sekitar jam 11 siang dengan badan yang basah keringat saking panasnya Pulau Madura.

Nah.. mumpung lagi di Kota Sampang, dan udah waktunya juga makan siang, tiba-tiba ane kepingin aja nih makan sup tulang kaki sapi/sumsum sapi. Ini merupakan makanan khas disini, dimana kita akan disuguhkan potongan tulang kaki sapi yang sangat besar, dimana sumsum didalamnya bisa disedot pakai sedotan. Dah itu gurihnyaaa hehehe....

Ane menghabiskan waktu sekitar 1 jam makan disini. Seporsi sup tulang kaki sapi dihargai >100rb (ane agak lupa pastinya). Tapi tentu aja sangat worth it ya.. porsinya besar banget. Bahkan ane cuma bisa habisin separonya dan bungkus separonya. Bungkusnya bahkan harus pakai baskom karena saking besarnya ukuran tulangnya.

Selesai urusan perut, ane putuskan langsung balik arah Surabaya melewati jalur lintas selatan. Perjalanan menempuh jarak +- 100 km dan ditempuh dalam waktu 3 jam. Sampai Surabaya sekitar jam 5 sore ane sempet mampir ke cuci mobil untuk cuci si kia rio yang kotor banget habis bermandikan debu batugamping di Madura.. hehe.. akhirnya bisa istirahat.

0 comments:

Posting Komentar