Life Only Once. Stop Thinking and Just Make It Work.

7.29.2024

[Part 2] Journey to Bellitung : SD Laskar Pelangi

Hari ini ane bangun pagi dengan segar karena semalam tidur cukup enak. Hari ini ane mulai agak pagi karena berencana akan eksplor Kabupaten Belitung Timur, tepatnya kota Gantong dan Manggar, yang jaraknya sekitar 75 km sekali jalan dari Tanjung Pandan.

Tepat jam 06.45, ane mulai gas si Scoopy mengarah ke Kota Gantong. Perjalanan awal masih melewati bagian timur Kota Tanjung Pandan jadi masih cukup ramai, namun semakin ke timur, jalan menjadi semakin sepi dan dikelilingi oleh perkebunan sawit. Satu hal yang ane kagum dari jalanan di Pulau Belitung ini adalah, aspalnya halusnya minta ampun! Ane hampir ga menjumpai lubang atau apapun di jalanan. Namun konsekuensinya memang kita harus nyetir dengan waspada karena pengendara lain biasa melajukan motor dengan kencang.

Tujuan pertama ane sesampainya si Kota Gantong tentu aja sarapan. Ane arahkan Si Scoopy ke Pasar Tradisional Gantong, dan secara nggak sengaja menemukan 
Mie Gantong Laskar Pelangi. Setelah makan Mie Atep di Tanjung Pandan kemarin ane emang  bener-bener ketagihan dengan rasa Mie Belitung. Campuran antara gurih dan manis yang pas, ditambah potongan udang, wuaah mantap!

Semangkok mie belitung panas terhidang di hadapan ane, dan tidak butuh waktu lama bagi ane untuk menghabiskannya. Seporsi mie ini dihargai cukup murah Rp 15.000. Puas makan dan minum es teh, ane segera melanjutkan perjalanan menuju ke spot selanjutnya, Museum Kata Andrea Hirata.

Museum Kata Andrea Hirata ini merupakan museum khusus yang koleksinya menampilkan karya sastra dan lukisan yang dibuat dan dimiliki oleh Andrea Hirata. Peresmian Museum Kata Andrea Hirata diadakan pada bulan November 2012. Museum Kata Andrea Hirata merupakan museum sastra pertama dan satu-satunya di Indonesia. Saat itu tiket masuknya Rp 50.000 dan ane mendapatkan tiket dan buku saku Laskar Pelangi.

Puas berkeliling Museum Kata Andrea Hirata, ane arahkan si Scoopy ke spot selanjutnya, tidak lain tidak bukan Desa Wisata Replikasi Rumah Laskar Pelangi. Salah satu atraksi paling terkenal di desa wisata itu adalah Replika SD Muhammadiyah. Bangunan itu ialah replika SD Muhammadiyah yang merupakan representasi sekolah asli tempat penulis novel Laskar Pelangi, Andrea Hirata, menimba ilmu dan pengetahuan. Ane mengelilingi bagian dalam replika SD itu sambil mengambil beberapa foto. Tiang bendera dengan bendera merah putih terlihat gagah berkibar. Ane mengambil beberapa foto dan duduk-duduk sejenak karena udara yang semakin panas. Oh ya sialnua disini HP ane sempet jatuh trus kacanya pecah huhuhu...

Puas mengelilingi Desa Wisata Laskar Pelangi, ane mengarahkan motor 20 kilometer menuju Kota Manggar. Disini terkenal kopi bubuknya. Jadi aku nongkrong di warkop, beli es kopi manggar, beli beberapa bubuk kopi. Sambil baca buku saku laskar pelangi... Cukup lama ane duduk, sekitar 1 jam, sebelum memutuskan harus segera pulang kembali 75 kilometer menuju Tanjung Pandan.

Jalanan Belitung yang mulus membuat ane bisa dengan leluasa mengendarai motor ke ibukota kabupaten, Tanjung Pandan.. Sepi.. Sepi sekali jalannya. Hanya sesekali aku menjumpai pengendara motor lain yang terkadang mendahuluiku dari belakang dengan begitu kencangnya. Aku mengeluarkan headset, dan mulai mendengarkan lagu-lagu road traveling untuk mengusir kesunyian di jalan. Hatiku merasa begitu nyaman. Ane memang sangat menyukai berkendara dengan motor. Ane akhirnya sampai Kota Tanjung Pandan sekitar jam 3 sore, dan menyempatkan makan sore di KFC sebelum kembali ke bandara. Ane meminta motor diambil disitu. Oya sebelum berpisah dengan supir bus damri kemarin ane sempat dipeseni kalau mau balik ke bandara lagi, ane disuruh WA/sms mereka, nanti akan dijemput. Jadi kayak transport pribadi hehe..

Akhirnya ane 'dijemput Damri' sekitar jam 15.15 dan sampai bandara sekitar pukul 16.00. Penerbangan ane ke Jakarta sendiri adalah pukul 17.30. Tidak ada masalah berarti sampai Jakarta, cuma pesawat lanjutan  Jakarta-Surabaya ane sempat delay. Dari yang awalnya transit 1 jam, menjadi 3 jam-an, namun Sriwijaya Air cukup bertanggungjawab dengan memberikan kami nasi serta air.

Menunggu 1.5 jam, sekitar jam 20.30 akhirnya pesawat kami ke Surabaya ready juga. Penerbangan berlangsung dengan baik, dan sekitar jam 22.00 telah mendarat di Bandara Juanda, Surabaya. Ane ambil motor dan akhirnya sampai kos jam 23.00.

Traveling membuatku semakin semangat, dan semangat bekerja. Kalau lagi butek-buteknya, dengan pergi sehari dua hari aja, otak udah seger banget dan bisa mikir cepet. Pengalaman kilat di Pulau Belitung yang akan selalu terkenang😊

----- finished ----

0 comments:

Posting Komentar