Life Only Once. Stop Thinking and Just Make It Work.

7.27.2024

[PART 1] Journey to Ende - Maumere : Berangkat, Bukit Roja dan Teman Baru!

Perjalanan keempat ane menggunakan SJ Travel Pass berlanjut ke Pulau Flores, tepatnya akan landing di Kota Maumere. Tujuan ane sebenarnya mau ke  Kabupaten Ende, dengan tujuan utama ke Danau Kelimutu. Tapi karena Sriwijaya Air tidak ada rute langsung Surabaya - Denpasar - Ende, jadilah ane mengambil penerbangan Surabaya - Denpasar - Maumere. Dari Maumere ke Ende rencana ane akan naik minibus. Menurut google map sih jaraknya 115 km dan bisa ditempuh dalam waktu 3,5 jam dengan jalan yang 80% kelak-kelok khas Pulau Flores. Well, jalani saja demi impian melihat Danau Kelimutu! 

Tiket ane Surabaya - Denpasar - Maumere PP yang sudah terkonfirmasi. Dengan membership SJ Travel Pass total ane hanya membayar Rp 383.200.

Ane berangkat dari kos jam 6 pagi, dan sampai di Bandara Juanda 30 menit kemudian. Check in berjalan lancar dan ane mendapatkan 2 boarding pass, Surabaya - Denpasar dan Denpasar - Maumere. Penerbangan Surabaya - Denpasar berlangsung lancar kurang lebih 1 jam. Transit 1 jam di Denpasar, ane lanjut terbang Denpasar - Maumere dan landing sekitar jam 12 siang. Ini kedua kalinya ane menginjakkan kaki di Pulau Flores, dimana pertama kali itu adalah tahun 2014 saat ikut proyek ke Labuan Bajo. Seneng banget rasanya bisa kembali ke pulau ini, apalagi bayangin bisa mengunjungi salah saru destinasi wisata paling utama di Indonesia, Danau Kelimutu.

Excited setiap menginjakkan kaki di NTT. Ini difotoin traveler bule.

Keluar dari bandara ane mengiyakan salah satu taksi yang menawari mengantarkan ke pool minibus yang mau ke Ende. Seinget ane tarif taksinya 100ribu. Menurut ane cukup wajar lah karena naik mobil. Selain itu ane juga ga punya option lain dan belum sempet browsing jadi gas aja lah. Waktu tempuh dari Bandara Frans Seda Maumere ke pool minibus yang mau ke Ende cuma 15 menit, dan kesan pertama ane tentang Kota Maumere adalah kotanya cukup rapi, jalanan lebar, dan agak panas. Yah seperti kota-kota pada ummnya.

Jalanan di Kota Maumere. Ane ambil dari Google Street View.

Turun dari taksi ane langsung dapat minibus tujuan Ende. Namun sebelum naik ane sempatkan makan siang di warung dekat pool itu dulu. Perjalanan Maumere + Ende akhirnya dimulai. Penumpang nggak terlalu banyak dan ane duduk di kursi tengah dengan nyaman. Ane bersyukur penumpangnya nggak terlalu penuh karena ini bakal menjadi perjalanan cukup panjang serta berliku.

Rute gergaji Maumere - Ende. 

Minibus yang membawa ane dari Maumere ke Ende. 

Perjalanan berlangsung cukup lama melalui kelak-kelok yang seakan tanpa akhir di Jalan Trans Flores yang lebarnya hanya sekitar 4 meter. Minibus juga beberapa kali berhenti di rumah warga baik untuk menurunkan penumpang, menaikkan penumpang ataupun mengambil barang titipan. Ane menikmati setiap pemandangan yang tersaji di depan, sambil sesekali bersyukur dalam hati bisa kembali menginjakkan kaki di Pulau Flores. Berbeda dengan pulau lainnya di NTT yang pernah ane kunjungi, Pulau Flores ini cukup subur karena seperti kita semua pernah tau disini banyak gunung apinya. Jadilah disepanjang jalan tanaman hijau mendominasi memanjakan mata.

Pemandangan sepanjang jalan Kota Maumere ke Kota Ende. Ane ambil dari Google Street View. 

Pemandangan sepanjang jalan Kota Maumere ke Kota Ende. Ane ambil dari Google Street View. 

Pemandangan sepanjang jalan Kota Maumere ke Kota Ende. Ane ambil dari Google Street View. 

Sekitar jam 6 sore, akhirnya ane sampai di Terminal Kota Ende. Tadi di perjalanan ane udah nandai hotel yang rencana bakal ane inepin (ane belum booking). Jadilah ane segera pesan ojek dan diturunkan di depan hotel. Ane udah sempet masuk halaman hotel dan mencari resepsionis untuk nanya harga tapi tiba-tiba ane di-WA Imam, temen FB ane yang lagi keliling NTT, dan kebetulan posisinya sekarang juga lagi di Kota Ende.

Saat itu Imam nanya ane mau nginap dimana. Ane bilang bahwa ane rencana mau nginep hotel, ini udah sampe hotelnya dan mau check in. 

"Lah kesini aja tidur di rumah Fuad. Kita juga nginep bareng-bareng disini. Nanti biar Fuad yang ngantarin kamu juga ke Danau Kelimutu," kata Imam di WA.

Sebenarnya ane tipe orang yang nggak enak kalau ngrepotin tinggal dirumah orang. Tapi akhirnya ane iyakan aja supaya bisa nambah temen dan supaya Fuad ga repot-repot jemput ane kesana kemari. Ditambah lagi sesuai dengan prinsip awal ane ingin berhemat. 

Imam mengabari via WA kalau kita langsung ketemu di warung makan aja, nanti baru bareng-bareng ke rumah Fuad. Ane segera naik ojek kewarung tersebut dan bertemu Imam, Fuad serta banyak kawan lainnya. Disitu ane berkenalan dengan mereka dan emang mereka itu sebaik dan seramah itu. Bahkan malah makan ane dibayarin Imam, buset nggak enak banget deh ane. Ane berjanji nanti harus gantian ane traktir mereka kalau makan bareng lagi. Selesai makan ane diajak ke rumah Fuad dulu untuk meletakkan tas. Disitu ane sempet ngobrol sama keluarganya Fuad, mereka sungguh baik-baik banget.

Keluarga Fuad 

Sorenya menjelang magrib, Imam cs ngajak ane nongkrong di Cafe Pantai Ria yang berada di Pantai Kota Raja, pesisir timur Kota Ende. Disitu ane pesen pisang goreng coklat keju, es dan kita bercerita banyak. Memang Imam dan Fuad ini tipe-tipe orang yang easy going, sehingga membuat siapapun yang baru kenal jadi ga garing. Setiap ane diem diajak cerita ini itu, jadi ane ga merasa malu.

Nongkrong

Nongkrong selama 1.5 jaman disitu, tiba-tiba ada yang ngajakin ke Bukit Roja. Katanya dari Puncak Bukit itu bisa lihat Gunung Meja, Kota Ende dan Pelabuhan Ende. Ane setuju-setuju aja, dan saat udah mau berangkat tiba-tiba temen Imam berjalan ke kasir mau membayar jajan kita malam ini. Ane yang merasa nggak enak tadi udah ditraktir makan, langsung menahannya dan bilang kali ini ane yang bayar. Untungnya temen Imam setuju dan ane kemudian membayarnya. Huftt lega deh ane.

Perjalanan kita lanjutkan bareng-bareng naik motor ke titik pendakian Bukit Roja, berupa rumah-rumah warga sehingga nggak terlalu sepi. Dari situ kita membayar tiket masuk dan memulai pendakian selama 20 menit sampai puncak bukit. Pendakiannya cukup curam, namun nggak terlalu melelahkan.

Sampai di puncak, memang benar kita bisa melihat kerlap-kerlip Kota Ende dari ketinggian dan aktivitas kapal nelayan yang mencari ikan. Disini aktivitas kita foto-foto dan cerita-cerita sampai sekitar 1 jam.

Foto bareng Fuad cs di Bukit Roja. Thank u friend!

Sesaat kemudian kita turun dan meluncur kembali ke rumah Fuad. Sampai rumah ane disuruh segera istirahat sama Fuad karena kita berencana akan otw ke Danau Kelimutu jam 3 pagi ini. Wowww.... Melintasi Jalan Trans Flores jam 3 pagi. Semoga aman ya! See u tomorrow!

0 comments:

Posting Komentar