Life Only Once. Stop Thinking and Just Make It Work

7.16.2024

[1] Road to JEJU (5 Mei 2019) : Transit Keliling Kuala Lumpur, So Excited !!

5 Mei 2019
Bandara Internasional Juanda, Surabaya

Akhirnya hari ini datang juga. Hari dimana petualanganku dan Nur -travelmate-ku- ke Pulau Jeju, Korea Selatan, akan dimulai. Petualangan yang sudah kami tunggu-tunggu sejak November 2018, dimana saat itu kami mendapatkan tiket 'setengah promo' dari Air Asia. Kok bisa setengah promo?

Tiket Air Asia Surabaya - KL - Jeju - KL - Surabaya untuk 2 orang dibanderol Rp 9.300.000. Menurutku harga yang cukup fair karena tiket ini sudah mencakup Surabaya - Jeju PP  dengan lay over di Malaysia semalam ketika berangkatnya. Kami menunggu perjalanan ini selama 7 bulan lamanya. Penantian yang sangat panjang, karena memang Air Asia ini kalau ngasi promo jangka waktu sejak beli tiket sampai berangkat cukup lama, kadang bisa setahun ke depan. Info yang kupastikan sebelum berangkat adalah untuk WNI ke Jeju tidak perlu visa, namun penerbangan yang diambil haruslah penerbangan yang direct ke Jeju, tanpa transit di Korea Daratan.
Konfirmasi tiket Airasia dari Surabaya ke Jeju (PP)

Beberapa minggu sebelum berangkat, aku sempat dikejutkan oleh Airasia karena mereka mengundur sehari jadwal berangkatku yang seharusnya berangkat tanggal 7 Mei 2019, menjadi 8 Mei 2019. 

Artinya, penerbanganku Surabaya - Kuala Lumpur adalah pada 8 Mei 2019, selanjutnya penerbangan Kuala Lumpur - Jeju adalah esoknya pada tanggal 9 Mei 2019. Artinya kami akan tiba di Jeju pada 9 Mei 2019 sore, padahal jadwal kepulangan adalah 11 Mei 2019. Lahhh sama aja kehabisan waktu dong ya, hanya 2 hari di Jeju!! Ane segera mengurus hal ini ke Airasia via DM Twitter, dan syukurlah mereka sangat responsif. Aku memprotes pengunduran jadwal sepihak ini, dan meminta tiket keberangkatanku diundur ke 5 Mei 2019. Kebetulan sejak Januari 2019 aku sudah resign dari kerjaan kantoranku, sehingga bisa cukup bebas masalah waktu.

SYUKURLAH Airasia menyetujui protesku, jadi tiketku berubah berangkat 5 Mei 2019, pulang 11 Mei 2019 !! Yess! Malah bisa lebih lama di Jeju-nya hahaha!! Airasia emang tidak pernah mengecewakan kalau mereka merasa mereka yang mengubah sepihak hihihi !!

Perjalanan ini menjadi spesial untuk Nur karena ini akan menjadi pengalaman pertamanya keluar negeri. Hal ini membuatku juga ikut pusing karena negara utama yang diinjaknya (selain Malaysia yang hanya transit) adalah Korea Selatan, dimana pemeriksaan bakal cukup detail terutama untuk mereka yang belum pernah keluar negeri sama sekali. Sebelum berangkat aku sudah menyuruh Nur untuk mempelajari seluk beluk Pulau Jeju serta melatihnya untuk menjawab beberapa pertanyaan yang kurasa bakal 'sangat mungkin untuk ditanyakan pihak imigrasi'. Selain itu aku juga minta tolong S - teman kuliahku yang mempunyai perusahaan di bidang konsultasi pertambangan - untuk memberi Nur surat keterangan bekerja di perusahaannya. Paling tidak aku berharap surat itu bisa membantu Nur jika sampai diperiksa dan diinterogasi. Syukurlah S bersedia dan mengemail surat tersebut malam harinya.

Malam sebelumnya - 4 Mei 2019 - kami menginap di D'inn Rungkut Juanda (Airy) karena lokasinya yang sudah dekat dengan Bandara Juanda (7 kilometer). Pertimbanganku memilih hotel ini adalah supaya paginya kami bisa santai dan tidak terlalu buru-buru ke bandara. Karena aku itu paling benci yang namanya berangkat buru-buru, rawan ketinggalan ini itu gan! Untungnya kamar D'inn ini sangat nyaman sehingga kami bisa tidur nyenyak malam ini, dan kami sempat dibantu resepsionisnya untuk mengeprint beberapa hal seperti tiket, surat keterangan kerja, itinerary dan sebagainya (makasih Mbak Resepsionis !!). Jadwal penerbangan kami Surabaya-Kuala Lumpur untuk esok hari adalah jam 6 pagi.


Keesokan paginya, sekitar jam 3 pagi kami sudah bangun, mandi dan setelahnya melakukan packing terakhir, memastikan semua barang penting sudah masuk dalam tas. Paspor, dompet rahasia di pinggang, HP, dan dompet adalah hal yang paling sering aku ingatkan karena itu adalah hal-hal paling esensial. Setelahnya aku memesan grab ke bandara, 30 menit kemudian kami telah sampai di Terminal 2 Area Keberangkatan Bandara Juanda.

Pagi itu suasana Bandara Juanda terlihat masih sepi, mungkin karena masih cukup pagi sehingga belum terlalu banyak penerbangan. Ane hanya duduk menunggu sambil sarapan roti sobek dan air. Penantian kami tidak berlangsung lama karena beberapa saat kemudian telah ada pengumuman 'boarding' ke Kuala Lumpur. Penerbangan Surabaya-Kuala Lumpur selama 2,5 jam berlangsung dengan lancar dan minim turbulensi. 

Beberapa saat sebelum mendarat kami disuguhi pemandangan perkebunan sawit yang menghampaaar luas. Sama seperti Sumatra dan Kalimantan, area di Malaysia, terutama sekitar Bandara KLIA 2 memang banyak digunakan sebagai perkebunan sawit. Btw aku agak deg-degan juga soalnya ini pertama kalinya Nur ke luar negeri, takutnya ditanya detail sama imigrasi Malaysia, sampai bawa uang saku berapa. Ane pun segera memberikan pegangan Ringgit, serta tiket terusan ke Jeju besok pagi. Supaya tujuan hari ini jelas, kami ke Malaysia hanya mau transit dan jalan-jalan seharian sebelum besok terbang ke Jeju. Kami mengantri berurutan di imigrasi, aku dibaris pertama dan Nur di belakangku. Seperti yang aku duga, aku bisa masuk Malaysia dengan lancar, karena aku memang sudah cukup sering keluar masuk Malaysia sejak 2012.

Akhirnya tibalah giliran Nur mrnghadap imigrasi masuk Malaysia. Deg deg deg.. paspornya dibuka, petugasnya ketik-ketik dan dia disuruh cap jari. Syukurlah..... Sewaktu aku dengar suara "dok dok dok" artinya paspor dia sudah dicap masuk dan dia dipersilahkan melenggang. Tidak ditanya perihal rencana atau uang saku. 

Sekitar jam 09.00 waktu Malaysia, akhirnya baik aku maupun Nur telah sukses melewati Imigrasi Masuk Malaysia dan segera menyusuri Bandara KLIA 2 yang cukup besar. Nur terlihat antusias foto dengan tulisan 'Welcome to Malaysia' dan beberapa tulisan lainnya di Bandara. Hehehe. Maklum ini adalah pertama kalinya dia ke luar negeri. Ane pun dulu juga gitu.

Waktu transit yang cukup panjang ini tentunya tidak kami sia-siakan (btw penerbangan ke Jeju masih esok hari). Kami segera turun ke lantai dasar dan naik bus seharga 12 ringgit menuju KL Sentral. Rencana kami akan laundry baju-baju kotor dulu di KL Sentral, setelahnya menitipkan tas dan jalan-jalan ke Batu Caves serta Petronas Twin Tower. Btw meskipun aku udah sering bolak balik Malaysia, tapi kebanyakan hanya untuk transit, jadi aku belum pernah mengunjungi Batu Caves. Petronas Twin Tower aja baru 1x mengunjungi pada 2012 waktu backpackeran sama Alfi 😁.

Btw, Laundry baju-baju kotor? Iyaa bener banget gan. Hal itu karena sebelum berangkat ke Jeju ini, aku sempet ada urusan kerjaan di Surabaya dulu 3 hari  dan traveling ke Malang 2 hari, sehingga baju kotor menumpuk. Rencana awalku adalah mencari laundry kilat di sekitaran KL Sentral. Dimana kami masukkan baju siangnya, malamnya sebelum OTW bandara tinggal kami ambil.

1 jam kemudian bis kami telah sampai di KL Sentral. Hal pertama yang kami lakukan sebelum laundry adalah mencari tempat penitipan tas! Iya, gak mungkin kami jalan sambil tenteng-tenteng tas yang begitu berat. Berdasarkan googling-ku, ada tempat penitipan tas di dalam KL Sentral, tepatnya di dalam surau  dekat gerai es cream Haagendazz. Tapi setelah dicari kok susaaah ya. Kami malah nemuin loker tas otomatis di pojokan KL Sentral, dimana kami masukin uang Ringgit sendiri. Saat itu setelah baca ketentuannya sejenak, ane pilih loker kecil dengan biaya 20 Ringgit. Tapi karena belum punya uang 20rm, ane masukin 50 rm dengan harapan dia akan membelikan kembaliannya 30 rm.

Tapi eh ternyataa.......

Kembaliannya gak muncul, dan seingatku lokernya gak bisa kebuka gaaaaannn 😰😂😭 ntah error atau gimana. Ane hanya tercengang menatap loker yang gak mau kebuka dan 50 rm yang hilang sia-sia, sebelum akhirnya menertawakan kebodohan kami wkwkwk.

Dengan masih menggerutu, kami akhirnya putusin untuk bersikeras mencari penitipan tas di surau dekat Haagendazz. Berputar-putar selama 20 menit, akhirnya ketemu jugaaa... Dan untuk nitip tas seharian, biayanya 10 Rm. Karena trauma gak punya uang kecil, kami pun sepakat jajan es Haagendaaz dulu untuk menukarkan uang.

Selesai laundry kami segera berjalan kembali ke stasiun KL Sentral dan naik komuter untuk tujuan pertama hari ini, Batu Caves. Sebuah kuil hindu yang ada patung emas Dewa Murugannya. Disana kami menghabiskan waktu hampir 2 jam, menjelajah setiap sudut Batu Caves. Tapi saat itu kami nggak naik keatas karena males dengan anak tangganya yang banyak banget.

Malamnya tanpa rasa lelah kami menuju tujuan selanjutnya, Petronas Twin Tower. Salah satu tempat paling iconic di Kuala Lumpur. Malam itu area sekitar Petronas Twin Tower terlihat sangat ramai oleh turis asing maupun lokal. Semuanya bergembira dan foto-foto. Meskipun sudah beberapa kali mengunjungi Kuala Lumpur, tapi aku sendiri memang sangat jarang menyempatkan kembali ke Petronas Twin Tower sejak 2012 ! Wkwk. Udah lamaaaaa banget. 

Sepulangnya dari Petronas Twin Tower, aku sempat mengantarkan Nur untuk beli sepatu baru di gerai sepatu. Pilihannya jatuh ke sepatu kets coklat yang sedang diskon seharga 50 ringgit. Setelah menyelesaikan semua urusan, kami segera kembali ke Cozy Laundry, mengambil laundry kita yang dititipkan. Kemudian setelahnya kami mengambil tas-tas berat kami yang dititipkan di penitipan tas surau.

Selesai urusan laundry dan tas, kami segera meluncur ke Bandara KLIA2. Karena penerbangan ke Jeju adalah esok hari, kami berencana akan tidur di Bandara KLIA2 malam ini. Kami kembali naik bus dari lantai dasar KL Sentral, dan tertidur karena kelelahan sebelum akhirnya tersadar kami sudah sampai di KLIA2 kembali😊😊😊😊. (FYI bus-bus di Malaysia itu gak sengebut bus-bus di Indonesia ya. Meskipun lewat jalan tol sepi mereka bakal tetap menjaga kecepatan. Jadi kerasa banget kayak dininabonokkan gitu selama di jalan).

Supaya bisa tidur di spot yang enak, kita harus check in dulu (melewati imigrasi Malaysia dan check point barang bawaan). Selain itu juga supaya besok gak terlalu buru-buru. Karena sudah hampir tengah malam, Proses check in dan imigrasi berjalan dengan lancar. Pagi itu sama sekali tidak terlihat antrian. Seperti yang kita tahu, bandara KLIA2 itu merupakan salah satu bandara yang paling nyaman untuk backpackers. Karena banyak banget tempat yang bisa digunakan untuk tidur klesotan di lantai hehe. Setelah hunting beberapa saat, akhirnya aku dan Nur menemukan spot yang pas. Setelah menata beberapa barang (terutama charge HP, dan mengamankan laptop), aku pun mandi di Shower Room gratis dan tertidur di spot tersebut sampai terbangun jam 4 keesokan paginya. Tidur yang tidak terlalu nyenyak, karena ane takut banget kalau sampai kebablasan jam dan ketinggalan pesawat. That's the LASSSTT thing I Wan't !!

Esoknya kami segera bergantian cuci muka, gosok gigi, dan bersiap menuju gate untuk penerbangan ke Pulau Jeju, Korea Selatan. 

JEJU, WE'RE COMIIIIINGGGGG !! SO EXCITEDD !!!

0 comments:

Posting Komentar