Hari terakhir di Beijing, besok pagi aku sudah terbang kembali ke Malaysia, kemudian sorenya kembali Surabaya. Perjalanan yang sangat cepat ya? Well, because now Im still working and have responsibility so I dont get that much of day off.
Sekarang aku masih males-malesan d kasur sambil selimutan, udara dingin bikin malas dan jarang haus. Rencana hari ini masih ada beberapa tempat yang rencana kukunjungi seperti Summer Palace, Temple Of Heave, Lama Temple, sama Wangfujing Night Market. Kalau kakiku kuat, selesailah itineraryku di Beijing. Semua tempat yang kurencanakan berhasil kukunjungi.
.
Aku bahagia dengan perjalanan ini. Bukan melulu karena aku berhasil mengunjungi Great Wall, tapi karena aku berhasil menaklukkan semua ketakutan dan kekuatiranku akan suatu tempat baru. Suatu tempat yang mungkin awalnya membuatku galau setengah mati tentang masalah bahasa dan internet, ternyata setelah dijalani ya mudah2 saja. Beijing mudah kok. Aku bahkan pernah naik bus kota asal-asalan padahal gak tau tujuannya. Karena apa? Karena kakiku udah terlalu lelah berjalan. Saat mau turun dari bus, aku turun aja di pemberhentian asal juga dan mencari stasiun metro terdekat. Wkwk.
Orang disini sebagian besar cuek. Cuek banget malah. Entahlah, mungkin karena ini di ibukota. Tapi ada juga yang baik banget, seperti ChengZi. Aku bertemu dengannya di bus dan kita bercerita banyak. Dia salah satu orang Chinese terbaik yang kutemui selama perjalanan ini.
.
Masalah toilet, well ini sebenarnya cukup parah. Di china tidak ada istilah "air" untuk cebok wkwk. Disini pakai tisu. Bisa bayangkan bagaimana tidak terbiasanya orang Indonesia dengan itu. Tapi aku punya cara. Untuk BAK (pipis) aku gak terlalu masalah dengan tisu, tapi untuk BAB, kalau tidak terpaksa aku benar2 gak bisa. Jadi aku menyumbat lubang wastafel di toiletku supaya bisa menampung air. Untuk gayungnya aku pakai mangkok plastik bekas makanan take away-ku (dumpling, seperti pangsit berisi sayuran) yang kucuci pakai sabun. Wkwk. Jadilah bak mandi sederhanaku wkwk. Aku berusaha sudah mengosongkan perut sebelum berangkat jalan supaya gak harus BAB di jalan.
.
Kaki sudah kupijat2 dengan counterpain... Semoga hari ini kuat ya..
.
Masalah toilet, well ini sebenarnya cukup parah. Di china tidak ada istilah "air" untuk cebok wkwk. Disini pakai tisu. Bisa bayangkan bagaimana tidak terbiasanya orang Indonesia dengan itu. Tapi aku punya cara. Untuk BAK (pipis) aku gak terlalu masalah dengan tisu, tapi untuk BAB, kalau tidak terpaksa aku benar2 gak bisa. Jadi aku menyumbat lubang wastafel di toiletku supaya bisa menampung air. Untuk gayungnya aku pakai mangkok plastik bekas makanan take away-ku (dumpling, seperti pangsit berisi sayuran) yang kucuci pakai sabun. Wkwk. Jadilah bak mandi sederhanaku wkwk. Aku berusaha sudah mengosongkan perut sebelum berangkat jalan supaya gak harus BAB di jalan.
.
Kaki sudah kupijat2 dengan counterpain... Semoga hari ini kuat ya..
SUMMER PALACE
Hal paling favoritku ketika backpackeran bukanlah sewaktu jalan dan melihat-lihat tempat wisata. Tetapi sewaktu aku duduk dan menikmati suasana di sekitarku sembari bersantai, minum kopi, atau bersendau gurau.
.
Ini aku di Summer Palace Beijing. Udara dingin banget menggigit tulang. Alhasil aku mencari sudut kuil yang sepi sembari menikmati suasana, mendengarkan musik dan makan Mie kuah panas rasa beef. Oh nikmat banget sewaktu kuah panasnya mengalir di tenggorokanku. Mie-nya murah porsi besar cuma 5 yuan (10ribu rupiah). Rasanya mantap banget. Aku beli di minimarket kecil sebelum masuk Summer Palace.
.
Ini aku di Summer Palace Beijing. Udara dingin banget menggigit tulang. Alhasil aku mencari sudut kuil yang sepi sembari menikmati suasana, mendengarkan musik dan makan Mie kuah panas rasa beef. Oh nikmat banget sewaktu kuah panasnya mengalir di tenggorokanku. Mie-nya murah porsi besar cuma 5 yuan (10ribu rupiah). Rasanya mantap banget. Aku beli di minimarket kecil sebelum masuk Summer Palace.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar