4.10.2021

Surabaya, 9 April 2021 : Belajar konsisten hidup hemat

Bisa dibilang, sekarang QUORA adalah media sosial utamaku untuk menghabiskan waktu luang, sembari ngopi atau ngejus. Dan dari Quora lah ane banyak mendapatkan inspirasi tentang kehidupan. Seperti bagaimana hidup hemat, bagaimana mengatur keuangan untuk kehidupan, investasi dalam bentuk Reksadana pasar uang, obligasi ataupun saham, bagaimana menghadapi orang-orang toxic, dan sebagainya. 

Dari situlah ane merasa manajemen finansial ane masih buruk banget. Ane boros Ros Ros. Apalagi kalau soal makan/jajan.

FYI traveling/backpacking/traveling with campervan tidak bisa kukategorikan buang2 uang ya. Karena itu hobbyku. Dan hobby ini bagi ane semacam investasi kebahagiaan/batin ane. Karena saat ane jenuh, ya pengalaman2 jalan itulah yang mampu membuat ane bahagia. Tapi nanti pas menjalani kehidupan di jalan itulah bisa ane hemat dan akan jabarkan lebih lanjut.

Lantas, terinspirasi dari Quora, apa saja gaya hidup yang ane ubah? 

1. Ane invest uang dalam bentuk Reksadana (pasar uang, obligasi dan saham)

Bukan trend ikut2tan, namun ane mendapatkan pemahaman. Bahwa kalau nyimpan uang di bank, uang kita akan kalah sama yang namanya inflasi. Contoh ni kita punya 100 juta di tabungan. Kita tabung dan mendapatkan bunga 3%, jadi di akhir tahun pertama uang kita akan menjadi 100.300.000. 

Sebut saja rata2 inflasi di Indonesia 4-5 % pertahun. Jadi uang 100.000.000 kita itu 1 tahun lagi nilainya jadi 100.400.000 sampai 100.500.000. See? Jadi yang ada malah uang kita berkurang sebenarnya kalau ditabung biasa di bank. Kalah dengan laju inflasi.

Tapi kalau di Reksadana, uang kita akan terus diputar dengan nilai keuntungan yang menyesuaikan laju inflasi setau ane. Bahkan lebih, terutama untuk Reksadana jenis obligasi dan saham.

Untuk nilai invest sendiri, ane baru invest 1x dan total nilai invest adalah 20jt. Ane belikan Reksadana pasar uang di 2 manajer investasi yang berbeda, obligasi dan saham. Ane sendiri pakai aplikasi bibit. Ane sudah menjalankan investasi ini 2 bulanan, yang pasar uang dua-duanya udah untung. Namun yang obligasi dan saham masih rugi. Its oke. Ane nggak tll panik, trust aja prosesnya. Nanti harganya pasti naik lagi kok. Karena yang yang ane investkan ini "uang dingin" yang gak akan ane utik2. Nanti InsyaAllah dapat rejeki lagi ane akan top up pelan2 nilai investasinya.
Investasi Reksadana pasar uang pertama ane. Per 16 April, belinya sekitar akhir Februari.

Investasi Reksadana pasar uang kedua ane. Per 16 april, belinya awal-tengah Maret kalau nggak salah.

Investasi Reksadana obligasi ane. Masih rugi karena resiko Reksadana obligasi memang diatas Reksadana pasar uang. But ITS okey. Aku akan nunggu sampai naik lagi harganya.

Investasi Reksadana saham, Reksadana paling tinggi resikonya. Sampai hari ini masih rugi juga but ITS okey. Aku nggak tll panik.

2. Ane invest uang dalam bentuk "emas digital"

Ini ane gunakan untuk tabungan hari tua sih, karena naik turunnya emas itu cukup lama, jadi nggak bisa dijadikan investasi cepat. Ane baru invest 5 juta di aplikasi indogold, jadi ane punya 5.73 gram emas. InsyaAllah ada rejeki akan ane top up lagi, barang 100-200 ribu pun gak masalah asalkan konsisten.
3. Ane jarang nongkrong lagi di cafe/mall

Di 2020, kegiatan ini sangat sering ane lakuin sembari kerja. Dan yah u know, sekali nongkrong itu bisa habis 100-200ribu. Terkadang hanya untuk segelas kopi dan sebuah Snack. Kalau dipikir2 benar2 buang2 duit banget. Terakhir ane nongkrong kayaknya 2 bulanan lalu, di sebuah kedai kopi dengan brand cukup terkenal, pesan 1 kopi, 1 es Milo, 2 sandwich, habisnya 130ribu. Cukup buat ane melotot dan mulai malas nongkrong. 

Untuk sekarang hobby ngopi ane lebih sering ane lakukan di rumah, beli kopi Nescafe sachet. 1 renteng dapat 10 sachet kopi seharga 5ribuan aja di minimarket a.k.a. sekali ngopi cuma 500 rupiah aja. Sensasi "ahhhh"nya sama aja kok sama kopi2 di cafe kekinian. Haha. Kadang kalau pengen variasi ane tambahin susu full cream UHT, udah fix susu kopi enak banget. Wkwk. "Say no to nongkrong2 lagi boros." Kecuali dibayarin sih ayo.
4. Ane cuci pakaian sendiri

Dulu ane beberapa kali masih laundry. Senangnya sih ya drop pakaian kotor, 2-3 hari lagi udah bisa ambil pakaian dalam kondisi bersih, tersetrika dan wangi. Karena pakaiannya numpuk, sekali laundry bisa habis 30-40ribu. Ya meski gak setiap saat ane laundry juga sih, tapi cukup kerasa juga ya. Cuan di dompet cepet banget lenyapnya. Alhasil torak tarik aja di ATM beberapa hari sekali.

Namun sekarang boro2, ane jadi super rajin. Apalagi kalau tinggal sendiri. Pakaian dalem, pakaian harian, ane langsung cuci pas saat mandi jadi stok pakaian bersih ane selalu melimpah (sisi positif banget). Untuk sprei, selimut, jaket, ane pake mesin cuci. Kebetulan di rumah ane tinggal ada mesin cuci otomatis. Tinggal masukin pakaian2 kotor, isi air otomatis, masukin sabun. Udah deh mesinnya bakal ublek2, bilas dan keringin sendiri sampai siap dijemur. Kalau pakaiannya banyak biasanya ane pakai mode regular (sejam nyuci), kalau dikit ane pakai mode quick wash (setengah jam-an nyuci). Untuk sabun cucinya ane pake yang paling murah aja (pakai screen mata otomatis di supermarket), DAIA 800gram seharga 16.500 wkwk. 

Biasanya kalau pakaian2 itu sudah kering, ane langsung pakai aja tanpa setrika. Males aja sih, orang ane kan cuma di rumah aja seharian. Paling kerja di depan laptop, jadi gak usah rapi2 juga hemat listrik. Ane baru setrika baju ketika mau janjian ketemuan sama klien.

5. Jarang naik mobil kalau hanya untuk transport dalam kota

Dulu, ane kalau kemana2 bahkan jarak dekat aja seringnya naik mobil. Males panas, males pakai masker, males dingin, wkwkwk. Gaya banget lah. Dan borosnya bensinnya mobil kalau hanya untuk jarak2 dekat itu (tapi frekuensinya sering), bisa 10x lipatnya borosnya bensin motor. Huhu. Jadi bisa dibayangin, dulu ane sering banget harus isi ulang bensin mobil yang sekali isi full untuk KIA Rio ane 275ribu.

Namun sekarang, ane hampir 100% kemana2 dalam kota Surabaya naik motor. Mobil hanya ane pakai kalau keluar kota aja atau kalau keluar rumah malem banget (takut begal cuy). Alhasil pengeluaran untuk bensin ane benar2 menurun drastis. Dari yang awalnya seminggu sekali ngisi full, sekarang udah hampir 2 Minggu, ane belum ngisi lagi dan masih ada 1.5 bar bensinnya. Karena jarang ane pake, paling cuma ane panasin aja sehari sekali 5 menitan supaya accu nya gak sewot. 

6. Hampir nggak pernah pesen makan di aplikasi online lagi

Dulu ane sering banget nget nget. Karena ane emang malesan dan Mageran banget. Serta gampang bosan kalau dalam sehari makannya menunya sama. Dasar ane kurang bisa bersyukur ya. Alhasil pesan makanan di aplikasi online sering ane jadikan pilihan. Padahal sebenarnya mahaaaall....minimal 25-30ribu lah sekali pesan makan. Padahal cuma makanan biasa, di warteg, yang ane kalau kesana sendiri naik motor paling total waktunya cuma 20 menitan dan harganya bisa hanya separuhnya 😭 oh begitu malas dan borosnya saya.

Ane sampai udah lupa kapan terakhir kali pesan makanan pakai aplikasi online. Semoga ini bisa konsisten aja si.

Untuk makan, sekarang ini ane lebih sering beli lauk jadi, masak nasi sendiri di rumah, kadang juga masak sendiri. Lauknya bervariasi antara sayur, ayam, tahu, ikan, bakso, soto, sop. Sekali beli lauk bisa untuk minimal 2x makan, dengan total biaya bervariasi 10-18ribu. Jadi benar2 hemat22 banget. Hari ini aja ya (10 April 2021), ane cuma ngeluarin 10ribu utk beli lauk, bisa untuk 2x makan. Dan sejak ane belajar hidup hemat, ane berusaha nggak terlalu memanjakan lidah ane dengan selalu berganti lauk setiap makan. Namun ane berusaha untuk mensyukuri setiap nasi dan lauk yang masuk ke mulut ane. Jadinya lebih nikmat Lo! Hehe. Ane cuma harus menjaga supaya ane ttp makanan sehat. Hemat bukan berarti selalu makan makanan instan/tidak sehat yang dalam jangka waktu lama akan merusak tubuh.

7. Manajemen makanan kucing

Sekarang ini, Ane punya 5 kucing di rumah yang semuanya merupakan hasil rescue di jalanan/pasar Surabaya. Dulu ane sering banget manjain mereka. Makan bandeng aja tanpa nasi. 1 kucing bisa dikasi 2-3 bandeng (ukuran bandeng 15-20an cm). Dan bayangkan borosnya kan. Beli bandeng 1 kg habis dalam waktu 2 hari, beli 2 kg habis dalam waktu 4 hari. Padahal 2 kg bandeng itu 40ribu. Dan kucingnya begitu cerewet kalau gak makan ikan. Jadi bayangkan berapa biaya yang harus ane keluarin kan.

Itu masih belum biaya pasir (litter box) dan biaya biskuit. Kadang pengeluaran untuk kucing itu benar2 membengkak.

Namun sekarang, ane punya cara.
a. Untuk pasir kucing, ane beli pasir yang bisa dicuci. Harganya sekarung (25 kg) itu 30ribu aja, bandingkan sama pasir wangi menggumpal yang 25 kg seharga 75ribu. Dan pasir wangi menggumpal ini kalau sudah Pesing/bau harus dibuang. Kalau beli pasir yang bisa dicuci, emang ane agak repot karena harus mencucinya. Namun ini cara ane:

Jadi ane punya 3 baskom untuk wadah pasir kucing. Karena kucing ane 5, yang ane standbykan isi pasir siap dipipisi itu 2 baskom. Yang 1 adalah baskom pengganti, kalau salah satu baskom lagi dicuci. Jadi setiap hari ane mencuci pasir 1 baskom, dan mengganti pasir yang sedang dicuci itu dengan pasir di baskom cadangan. Jadi setiap hari selalu ada 2 baskom yang standby dan 1 baskom yang dicuci, ane buat memutar aja tiap hari.

Untuk mencuci pasir, ane bersihkan dulu BAB nya, jadi yang dicuci itu hanya pasir + pipisnya kucing. Nyucinya caranya ane kasih air bersih di baskom dan ane ublek2 pakai sekop dan buang airnya. 3x ublek2 dan setelah itu pasirnya ane jemur. 24 jam biasanya udah kering. Jadi ane bisa cuci pasir setiap hari bergantian. Dan ini benar2 hemat banget dibandingkan harus beli pasir wangi menggumpal sehari sekali. Cuma butuh efford sedikit, namun hematnya benar2 kerasa. Ane biasanya cuci pasir kucing siang hari, sekitar jam 11-13 siang. Dan kucing2 ane lihat nyaman2 aja kok BAB/BAK di pasir bekas cuci, karena bau pesingnya udah jauh hilang.

b. Untuk makanan. Nah ini ane jatah. Jadi bandeng gak terus2san. Namun kalau udah seminggu berturut2 makan bandeng, seminggu berikutnya full biskuit aja. Karena kalau kebanyakan bandeng itu BAB nya pada cair. 

Dan bandeng pun ane beli yang agak besar (ukuran 25 cm) dan setiap makan ane ulet dengan nasi. Untuk 5 kucing biasanya ane pakai 1-1.5 porsi bandeng. Mereka mau2 aja makan. Dengan begitu, 1 kg bandeng aja bisa bertahan untuk 5 hari. Kalau biskuit 1 kg bisa untuk 1 Minggu. Hemat banget.

Kalau masa bandeng sudah selesai, biasanya mereka akan makan biskuit seminggu. Namun kadang ane gak tega juga makanya sering ane uletin nasi pakai galantin (beli 3rb pas makan soto), kadang pakai so good (stock ku di kulkas), kadang pakai ati ayam lalapan ku, kadang ikan gorengku wkwk. Gak semua kukasi karena hanya 2 ekor aja yang mau makan makanan manusia. Sisanya ogah2han /gak mau.

Terinspirasi dari grup kucing, akhir2 ini ane juga membuat inovasi. Karena kasian juga mereka cuma makan biskuit terus setiap hari, ane beli 1 makanan kucing kaleng rasa tuna (15ribuan), terus ane ulet dengan sebagian biskuit, jadi wet food dicampur dry food. Alhasil mereka lahap banget Lo wkwk. Total ada 3 kucing yang mau makanan variasiku ini. Makanan kalengnya sendiri kusimpan di kulkas, jadi hanya kuambil beberapa bagian untuk dicampur dry food kalau pas mereka meong2 minta makan.

8. Pakai sabun batang dan sampo sachet.
Ane terinspirasi dari rekan2 Quora yang menyarankan untuk mengganti sabun cair menjadi sabun sachet. Ane emang selama ini pakai sabun cair karena lebih praktis dan higienis. Namun karena ane malesan nutup botolnya, sering terjatuh dan terbuang sia2. Demikian juga sampo.

Namun sekarang ane beralih ke sabun batang. Dan ternyata emang hemat banget dan gak ada bedanya juga dengan sabun cair. Hehe. Udah 2 mingguan ini ane pakai sabun batang dan belum ada tanda2 mau habis tu, pdahal belinya cuma 3ribu dibanding sabun cair 12rb/botol. Padahal kalau sabun cair biasanya udah berkurang drastis. Karena kita tinggal tuang2 aja kan. Demikian juga sampho. Ane beli shampo clear sachet seharga 10ribu/renteng, ada 20 sampho. Namun sekali keramas biasanya ane pakai 2 shampo karena rambut ane agak tebel. Dan udah 2 mingguan ini belum habis tu masih banyak. Wkwk. Hemat banget. Karena ane cuma di rumah aja jadi gak terlalu ngeluarin keringat, jadi ane keramas 3 hari sekali.

9. Pulang kampung naik kereta
Well, ini belum ane laksanakan sih. Tapi segera akan ane laksanakan. Kalau ane naik mobil dari Surabaya ke solo itu, sekali jalan bisa habis 500ribu (tol 250ribu++, bensin 200ribu). Jadi kalau PP 1 juta. Nah kalau ane naik kereta ekonomi itu, sritanjung cuma 80ribuan + genose 20ribu, paling total 100ribuan. PP 200ribuan, hemat seperlimanya. Wkwk. Mobil akan ane titipkan ke temen ane di Surabaya untuk dipanasin tiap hari. 

11. Ngejus sendiri, tetep maknyus kok!
Beberapa Minggu sebelum memutuskan hidup hemat, ane lagi seneng2nya ngejus. Ane biasanya beli jus di Deket rumah ane tinggal, biasanya antara jus alpukat atau melon. Cocok aja beli disitu karena jusnya benar2 kental dan enak. Biasanya sembari menunggu jus ane jadi, ane sering perhatikan bagaimana cara penjualnya bikin jus yang enak ini. Dia memberikan potongan buah dengan takaran yang bisa dibilang lumayan banyak, air, gula agak banyak, dan susu putih.

Nah sejak memutuskan hidup hemat, ane memutuskan mau mencoba bikin sendiri jus itu. Untuk buahnya, supaya berkualitas dan pasti mendapatkan yang seger, ane beli di Superindo. Biasanya untuk melon ane beli yang sudah dibelah separo supaya nggak zonk. Selanjutnya ane beli susu putih full cream, dan di rumah langsung coba jus sendiri. Ane mempraktekkan cara bikin jus penjual itu (dengan mengurangi kadar gula dan susunya), dan Alhamdulillah, rasanya mirip banget! Hehe. Sejak saat itu ane rutin jus sendiri di rumah tinggal ane, sejauh ini udah jus melon, tomat sama alpukat.
Beli tomat 5000 di pasar. Dengan 5000 aja bisa untuk 3x jus, bayangkan kalau beli di tempat jus. Seporsi aja harganya 8000. Hemat banget kan?? 😁

Adanya blender yang kecil, sehingga biasanya kalau ngeblender 2x hehe. Maknyuss! Hemat.

12. Jarang nyalain AC, sering pakai kipas angin
Dulu ane seriiiing banget nyalain AC. Hampir setiap saat nyalain AC, bahkan pas dingin sekalipun. Meski di rumah ane tinggal ane bantu bayar uang listrik tetap (gak ngaruh mau aku pakai AC terus atau nggak), namun ane merasa bersalah aja kalau pakai listrik AC kebanyakan. Kayak terlalu buang2 energi gitu. Lagipula akhir2 ini Surabaya juga nggak terlalu panas. Jadi kipas angin aja cukup. Ane hanya nyalain AC kalau hanya benar2 panas aja hawanya, biasanya pas tidur.

13. Cabut colokan-colokan yang nggak digunakan, matikan lampu yang nggak perlu
Ini sebenarnya udah ane lakuin sebelum memutuskan hidup hemat sih, emang ane suka risih kalau ada colokan2 HP yang ngegantung gitu aja. Digunain nggak, tapi arus listrik jalan terus. Ane biasanya palig rajin cabutin colokan2 nganggur. Biasanya kalau ane tidur juga ane cabutin semua colokan2 yang lagi nancep. HP ane biarin mati supaya nggak kaget kalau ada suara telfon malam2. 

Demikian juga dengan lampu, ane matikan hampir semua lampu kalau tidur. Paling hanya 1-2 lampu kecil di dapur aja yang nyala. Hemat energi brooh.

Tambahan, 16 April 2021
14. Bawa botol air minum kalau pergi
Di tengah teriknya cuaca Surabaya, apalagi ane naik motor, bakal sering kehausan kalau keluar siang. Makanya ane sekarang kemana2 selalu bawa botol air yang udah ane isi air dingin di kulkas. Alhasil bisa menghemat kan, ane nggak harus beli alir mineral di minimarket. Kadang ane bikin nutrisari dingin juga.

Yahh itulah sekelumit perubahan gaya hidup ane sejak memutuskan hidup hemat. Hidup hemat bukan berarti pelit, no, no, no, aku kurang sreg dengan orang pelit. Hidup hemat versiku ini tujuannya untuk memberikan pengendalian diri pada ane, memakai uang benar2 pada keperluan yang pas, serta lebih mengutamakan kebutuhan daripada keinginan. Jujur dengan hidup hemat begini ane merasa lebih tenang dan bahagia. Ane berusaha minimalis, nggak terlalu ribet dengan hedonnya dunia ini.

Terakhir, semoga semua makhluk hidup berbahagia 😊😊