Life Only Once. Stop Thinking and Just Make It Work.

2.10.2021

[Journey of Bau-Bau & Tomia] Part 2: Selamat Datang Bau-Bau!

PART 1 dari kisah perjalanan ini bisa dilihat disini.

....

Bau-Bau, 15 Januari 2020 

Perjalananku dari Makassar ke Bau-Bau menggunakan maskapai Wings Air berjalan cukup cepat, hanya 1 jam perjalanan. Ini adalah pertama kalinya aku mengunjungi Bau-Bau (Pulau Buton), sehingga begitu excited melihat pemandangan perbukitan dan lautan selama penerbangan. Dari udara aku bisa melihat bahwa lautan di antara pepulauan di Sulawesi Tenggara ini begitu membiru. Rumah-rumah warga dengan bangunan yang sederhana berderet. Seakan-akan tak sabar memanggilku untuk memulai petualangan menjelajah pulau ini. Aku merekam pemandangan cantik ini beberapa saat menggunakan HPku.

"Tamu yang terhormat.. kita telah mendarat di Bandara Betoambari, Bau-Bau.... Bla bla bla." Suara pramugari Wings Air berseru dengan merdu. Alhamdulillah.. aku sampai dengan selamat tak kurang satu apapun di pulau ini.

Sebelum berangkat, aku sudah janjian sama temanku, Nur, untuk menjemputku di Bandara Betoambari. Tak butuh waktu lama, aku segera menemui Nur yang sudah menungguku di pintu kedatangan. Kita segera naik mobil charter untuk menuju Hotel Bravo, hotel yang sudah ku-booking sebelumnya via Reddoorz. Seingetku tarif Charter mobilnya Rp 100.000, hmmm, lumayan ya. Tapi itulah satu-satunya transportasi yang ada saat itu. Perjalanan berlangsung kurang lebih setengah jam sampai di Hotel Bravo. Hotel ini lokasinya sangat strategis karena berada di depan Pantai Kamali, salah satu spot nongkrong dan pasar malam paling ramai di Bau-Bau.

Siang itu sampai sore kuhabiskan untuk istirahat dan tiduran, karena semalaman kemarin kan menderita semalaman nggak tidur di Bandara Hassanudin. 😁😁

Sore itu akhirnya aku bangun, dan Nur mengajakku untuk mampir ke kos adiknya, Asri. Aku mengiyakan. Sebelumnya kami mampir dulu ke pasar lokal untuk beli ikan laut. Rencana mau masak sayur kelor gitu sama bakar ikan di kosan Asri. Kami naik bentor dengan tarif Rp 15.000.

Pasar lokal di Kota Bau-Bau ini cukup komplit. Ada berbagai macam sayuran dan ikan laut yang dijual disini. Dan sewaktu kami jalan ke bagian penjual-penjual ikan laut, aku kaget banget dengan harganya. Yah well, segepok ikan kakap/ikan kerapu dijual Rp 20.000 aja! Kalau nggak salah isinya 4-5 ekor. Ini murah banget! Kami membeli ikan kakap segepok, dan setelahnya naik bentor lagi menuju kosan Asri. Kosan Asri sendiri berada 200 meter dari kampusnya di Universitas Muhammadiyah Buton. 

Malam ini Nur sama Asri langsung sibuk masak-masak. Ane sih duduk-duduk aja, soalnya mau bantu malah gak boleh! Hihi 😁😁 Nur masak sayur kelor dan bikin sambal dabu-dabu, sedangkan Asri bakar ikan kakap di depan. Sewaktu udah jadi, ane langsung dipersilahkan makan. Hihihi enak banget. 

Selesai makan kami santai-santai sebentar di kosan Asri. Sebenarnya Asri nawarin tidur aja dikosannya, tapi ane nolak karena ane orangnya gampang "kesumukan" atau kepanasan hihi. Jadi malam itu ane dan Nur akhirnya kembali lagi ke Hotel Bravo naik bentor. 

Hari ini kami belum eksplore Kota Bau-Bau karena belum ada sewaan motor. Namun rencana besok kami akan sewa motor, karena ada tujuan wisata utama di sini yang wajib kami kunjungi yakni Keraton Bau-Bau, keraton terluas di dunia! Can't wait tomorrow!!