9.26.2021

Solo, 12 Maret 2010: Awal Mula Ceritaku Diterima di Teknik Geologi UGM

Solo, 12 Maret 2010, malam hari sekitar jam 8 malam

Malam itu malam yang biasa di Kota Solo, aku masih SMA kelas XII, dan dalam kurun waktu sekitar 10 hari lagi akan menjalani Ujian Nasional (22-26 Maret 2010), salah satu tahapan paling penting dalam kehidupan SMA-ku selain Olimpiade. Sekitar sebulan yang lalu, aku memang mendaftarkan diri ke Universitas Gadjah Mada (UGM), tepatnya jurusan Teknik Geologi, lewat jalur Penelusuran Bibit Unggul Berprestasi (PBUB). Suatu langkah yang cukup nekad, kan? Padahal aku dari jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, dimana saringan untuk masuk menjadi mahasiswa/i UGM itu kan nggak main-main susahnya ya! Aku nggak punya data statistiknya sih berapa prosentase mahasiswa yang daftar dibanding yang diterima, tapi aku yakin ini bukan rahasia umum. Masuk UGM memang susaaah.... Apalagi aku anak IPS yang berusaha masuk jurusan IPA. Sainganku dari jalur PBUB tentu saja tidak main-main, kebanyakan teman seangkatan Olimpiade Kebumian-ku, yang tentu saja tidak diragukan kepintarannya. Bahkan ada yang mengantongi 2 medali Emas, dan beberapa prestasi lainnya. Uh.

Lantas, apakah aku minder?

Anehnya saat itu aku nggak begitu minder. Ya..karena masa itu aku masih anak SMA yang nggak begitu overthingking dan nothing to loose aja gitu. Diterima ya aku senang, nggak diterima ya, aku coba cari jalan lain. Mentoknya aku mau kuliah di Universitas di Solo aja, jurusan pendidikan geografi. Jujur saat apply masuk UGM lewat jalur PBUB, aku hanya berpasrah aja. Pasrah dengan semua piagam kejuaraan yang kupunya, terutama dalam bidang Olimpiade Sains Kebumian dan Lomba Cerdas Cermat (LCC) tentang UUD 1945 dan TAP MPR. Yang kedua nggak terlalu nyambung ya? hehehe. Tapi itulah andalanku.

Flashback lagi ke satu bulan sebelumnya, saat awal-awal aku mendaftarkan diri lewat jalur PBUB. Apa saja tahapan yang aku lewati. 
Februari 2010

Tau nggak postingan ini kutulis kapan, 21 September 2021! Haha. Udah lebih dari 10 tahun yang lalu bre sist! Tapi aku merasa ini salah satu tahapan penting dalam kehidupanku yang harus kutulis. 

Aku lupa pastinya, dimana aku mendapatkan info mengenai penadaftaran UGM lewat jalur PBUB sudah dibuka. Mungkin dari teman-teman Olimpiadeku, atau mungkin juga dari sekolahku. Karena selain aku, ada juga Hendika, teman Olimpiadeku di SMA yang sama (SMAN 3 Surakarta) yang juga daftar PBUB. Saat itu aku ingat, hal pertama yang harus kita siapkan untuk daftar PBUB adalah raport yang terlegalisir dari sekolah, dari kelas X-XII. Whatt?? Artinya nilai mata pelajaran IPA-ku pas kelas X akan terpampang dengan jelas, dimana nilainya hanya bervariasi hanya 60-80 Hahaha. Mulai mikir, duh teman-teman IPA-ku pada berapa yaa nilainya. Pasti bagus-bagus donk, dah ah lanjut.

Bagaimanapun aku tetap mengurusnya di sekolah. Aku menfotokopi raportku dan meminta legalisir ke bagian TU, ini tidak ada masalah. Selanjutnya aku menfotokopi semua berkas-berkas piagamku, seingatku ada :

1. Piagam Juara 1 Olimpiade Sains Nasional bidang Kebumian tingkat Kota Surakarta (tahun 2008)

2. Piagam Juara 3 Olimpiade Sains Nasional bidang Kebumian tingkat Provinsi Jawa Tengah (tahun 2008)

3. Piagam Keikutsertaan Olimpiade Sains Nasional bidang Kebumian tingkat Nasional di Makassar (tahun 2008) - ini aku nggak dapat medali jadi cuma dapat piagam keikutsertaan

4. Piagam Juara 3 Jambore dan Olimpiade Kebumian di Universitas Veteran Yogyakarta tahun 2008 (ini team ya, jadi semacam jambore sama olimpiade gitu kegiatannya)

5. Piagam Juara 3 Lomba Cerdas Cermat UUD 1945 dan Tap MPR Tingkat Kota Surakarta (ini team ya sama 9 orang lainnya)

6. Piagam Juara 3 Lomba Cerdas Cermat UUD 1945 dan Tap MPR Tingkat Provinsi Jawa Tengah (ini team ya sama 9 orang lainnya)

7. Piagam Juara 1 Olimpiade Sains Nasional bidang Kebumian tingkat Kota Surakarta (tahun 2009)

8. Piagam Peringkat 15 Olimpiade Sains Nasional bidang Kebumian tingkat Provinsi Jawa Tengah (tahun 2009) - turun drastis dari tahun sebelumnya karena tahun ini aku awalnya rada nggak niat, karena trauma nggak dapat medali kayak di Makassar tahun 2008

9. Piagam medali perak Olimpiade Sains Nasional bidang Kebumian tingkat Nasional di Jakarta (tahun 2009) - akhirnya aku dapat medali yeyyyy!


Legalisir raport kelas X-XII dan fotocopy semua piagam itu akhirnya aku serahkan ke sekolahku. Aku ingat-ingat lupa, sepertinya mereka yang menyerahkan berkas tersebut ke UGM untuk dievaluasi. Kalau ada pemberitahuan lebih lanjut, berarti berkas kita lolos. Tahap administrasi mungkin maksudnya ya. 

Beberapa saat kemudian, aku dan Hendika dikabari oleh sekolah bahwa kami harus menjalani tes. Ha? Tes apa?? Ternyata itu semacam tes mata pelajaran - IPA - yang dikirimkan oleh UGM ke sekolah kita, untuk kita kerjakan di sekolah.

Ha, maksudnya tesnya dikerjain di sekolah sendiri? Nggak ada yang jaga?

Iya bener gan. Aku sendiri saat itu juga baru tau, kalau ternyata setelah pemberkasan ada tes kayak gini. Laa mana aku bisa? Tesnya aja materi IPA semua. Ane yang dalam kurun waktu kurang dari 1 bulan udah Ujian Nasional jurusan IPS - Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Sosiologi, Geografi, Ekonomi-Akuntasi - harus belajar materi IPA lagi, bahkan ngulang dari kelas X-XII?? Ya ... mana mungkin bisa hahaha.

Jadi akhirnya ane nggak belajar sama sekali, karena itu bakal butuh waktu. Dan aku rasa percuma juga, nggak mungkin soalnya model soal IPA dasar. Pasti udah Fisika, Kimia atau Biologi yang ruwet-ruwet. Tau dah glap.. Lagi-lagi perasaan 'nothing to loose' muncul. Kalau ini memang jalan ane, pasti tetep ane bisa masuk Teknik Geologi UGM. Kalau nggak ya nggak usah dipaksa juga.

22 Februari 2010
Pengerjaan Tes....
Akhirnya hari ini datang juga... hari dimana aku akan menjalani 'tes PBUB' . Tes yang aku sendiri nggak tau sama sekali model soalnya kayak apa. Ternyata soal-soal tes dan lembar jawabannya dikirimkan UGM dalam kondisi map tertutup. Kami izin pelajaran di hari Senin itu, khusus untuk menjalani tes ini. Kami menjalani tes di ruang UKS.

Kubuka amplop dan mulai kubaca soalnya..

What the..... -biiiiiiiiiiiip-

Tidak perlu keceritakan dengan detail, kalian pasti tau penderitaanku seharian itu mengerjakan soal. Hahaha. Setelah selesai mengerjakan, kami serahkan soal + lembar jawaban ke guru. Setelahnya kami kembali ke kelas. Menunggu lagi sampai hari pengumuman, itulah yang ane lakukan. 

12 Maret 2010
Kembali lagi di Solo, di awal cerita

"Luh, kamu mau tak lihatin nggak diterima UGM-nya nggak?" tanya Rizka, salah satu temanku. Malam itu aku lagi chatting santai saat tiba-tiba topik ini muncul.

"Bukannya baru besok ya pengumuman resminya?" jawabku dengan heran. Karena memang setauku, pengumuman resmi dari UGM itu besok, tanggal 13 Maret 2010. 

"Bisa kok, ni udah ada bocorannya duluan, lewat SMS. Sini nomor pendaftaranmu berapa, aku cek-kan."

Sebenarnya aku antara mau dan nggak mau. Tapi penasaran juga yaa...Kaya perasaan ane lebih ke... 60% ditolak, 40% diterima hihi. Dasar pesimis!

'Laa... gimana ini? Ane kan belum siap deg-degan hari ini. Deg-degannya kan kusiapkan untuk besok aja,' kataku dalam hati sambil jantungku jedar-jedor nunggu balasan SMS dari Rizka yang tidak kunjung datang.

"Oke, 1140100010."

Beberapa menit kemudian....

"Luuuuhhh...selamat ya! Kamu diterima! Selamat datang jadi mahasiswa Teknik Geologi UGM.!" Begitulah kira-kira isi SMS dari Rizka. Kemudian dia meneruskan pesan dari SMS tadi. Disitu memang tertulis, "SELAMAT, anda diterima pada program studi Teknik Geologi."

"haaaaaaa?" Aku sendiri melongo nggak percaya. 'Kok Bisaaaa?'

Gimanapun andrenalinku langsung naik malam itu.. Senang dan leganya luar biasa.. Aku segera lari ke depan rumah mengabari Ibuku yang sedang main ke rumah tetangga, tentu saja ibuku begitu bahagia dan senangnya. Salah satu mimpinya adalah bisa melihatku kuliah di UGM, setelah mbakku gagal tes masuk UGM 3 tahun lalu.

Namun yang membuatku cukup sedih malam itu, ternyata Rizka belum berhasil masuk. Aku menghiburnya, aku tau bahwa itu tidak cukup berguna, tapi aku meyakinkannya untuk nanti mencoba SNMPTN. Jalur masuk UGM kan tidak hanya 1 pintu PBUB ini saja...

Bagaimanapun malam itu perbincangan kami berlanjut ke banyak topik dan banyak hal. Aku sudah tidak terlalu ingat lagi apa yang kulakukan setelahnya.

Keesokan harinya, membuka Facebook, aku menemukan postingan ini dari sahabatku, Alfiana. Ini kupasang disini sebagai kenang-kenangan. Alfiana salah satu sahabatku paling baik, selalu mendukung dan support sejak aku sering ikut lomba, bahkan sampai sekarang. Thanks Fi! (teman makan mi goreng di Kantin SMAN 3 Surakarta :D ). Next akan kuceritakan kehidupan awal-awal kuliahku, kehidupan anak kos, dan sebagainya di Jogja. I can't wait to do it!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar