Yogyakarta, 26 Oktober 2010
"Tuhan memang pernah mengambil rejekiku sampai aku menangis karena sedih, tetapi hanya dalam waktu singkat, Engkau memberiku ganti 10 X lipat sampai aku menangis bahagia.. :-) thanks Lord.. :') "
Solo, 6 Juli 2020
Di Rumah Bolon
Status yang kutulis sewaktu aku masih kuliah Semester 1 di Jogja, udah 10 tahun yang lalu. Ada apa di balik status itu? Mumpung masih ingat, akan kucoba kuceritakan......
Seperti yang sudah pernah kuceritakan sebelumnya, pada waktu SMA kelas X (tahun 2008) dan XI (tahun 2009), aku pernah mengikuti kejuaraan bernama Olimpiade Sains Nasional (OSN). Pengalaman mengikuti OSN tahun 2008 udah kutulis lengkap disini, sedangkan untuk OSN tahun 2009 disini (semoga udah kutulis ya).
Nah, karena di tahun 2009 itu aku dapat medali perak, maka aku mendapatkan 'uang penghargaan' dari Pemerintah Pusat. Uang penghargaan pertama diberikan di Jakarta setelah penyerahan medali, kalau aku tidak salah ingat dapat Rp 5.000.000 dan itu diberikan di Rekening Bank BNI. Jadi dapat rekening baru. Nama di rekeningnya-pun Medali Perak 7 (aku mendapat urutan nomor 7 di perolehan medali perak).
Nah beberapa bulan kemudian, selain hadiah uang Rp 5.000.000 di awal itu, ternyata kami juga mendapatkan hadiah uang penghargaan lagi dari Pemerintah Pusat. Aku lupa 'uang penghargaan' ini sebutan pasnya apa ya, anggap aja 'uang beasiswa' gitu ya. Untuk partisipan OSN 2009 yang dapat medali, mendapatkan Rp 3.600.000, sedangkan untuk yang tidak dapat medali, mendapatkan Rp 1.800.000. Salah satu syarat untuk mendapatkan uang penghargaan itu adalah....membuat Rekening BRI !
Aku agak lupa persisnya kami dikabari kapan, tapi sepertinya pas Pelatnas 1 di Jogja. Otomatis agak susah juga ya bagiku untuk bikin Rekening Bank BRI, karena setauku kan harus di kota asal. Aku juga sudah mengabari bapak ibuku di Solo masalah ini, dan mereka beberapa saat kemudian mereka pun sudah siap membuat Rekening BRI itu.
Tapi saat itu ada beberapa temanku juga di Pelatnas 1 yang mempunyai problem sama kayak aku, tidak mempunyai Rekening Bank BRI. Sehingga aku pun inisiatif nanya ke perwakilan Pemerintah Pusat (aku lupa siapa), apa bisa pakai Rekening BNI yang kemarin saja, yang dapat dari Pemerintah Pusat juga pas menang medali. Dan seingatku perwakilan mereka bilang BISA. Akhirnya yasudah, aku bilang bapak ibuku, batal aja bikin Rekening BRI, karena pakai Rekening BNI bisa. Padahal saat itu bapak ibu ane udah hampir menyerahkan formulir permohonan pembuatan rekening BRI tersebut ke bank. Alamak....
Minggu demi minggu, teman ane yang pada setor rekening BRI satu persatu udah pada bilang 'uang beasiswa' tersebut sudah masuk. Namun kami - yang menyetor rekening BNI - satupun belum ada yang ditransfer. Aku mulai curiga. Jangan-jangan kita gak kedaftar atau bagaimana?? Atau jangan-jangan kami nggak dapet, karena dianggap tidak nyetor rekening BRI?? La.. padahal kan kemarin perwakilan pemerintah pusat bilang bisa (pakai rekening BNI)??
Saat itu ane dan temen-temen penyetor BNI hanya bisa menunggu saja. Mungkin kami ditransfer paling akhir.. karena jenis rekening setor tidak sesuai dengan kemauan mereka (pemerintah pusat). Sewaktu kukonfirmasi ke perwakilan pemerintah pusat pun, kami diminta menunggu.
Tak terasa, pelatnas pun berakhir, tapi tak satupun dari kami penyetor BNI yang diberi 'uang beasiswa' itu.
Setelahnya hanya menunggu.... Menunggu.... Dan menunggu.... Itulah yang kami lakukan sampai berbulan-bulan setelahnya. Tidak ada kejelasan sama sekali. Ane pun mulai putus asa.
"Jangan-jangan memang sejak awal harus rekening BRI.. jadi yang tidak setor rekening BRI dianggapnya dis/tidak memenuhi syarat.." kataku dalam hati sambil menahan pilu.
Orangtuaku kan sudah selangkah lagi menyerahkan berkas permohonan itu ke teller BRI !! Ya ampun.... Uang 3,6 juta itu kan uang besar, apalagi bagi anak SMA kayak ane. Huhuhu....
Penantian berbulan-bulan tak berpengharapan itu benar-benar membuat ane sedih ketika memikirkannya. Saat itu - tahun 2010 - ane masih anak SMA yang tidak terlalu mengerti tentang M-Banking ya. Jadi ane sering cek saldo di ATM untuk ngecek, siapa tau, siapa tau kan, 'uang beasiswa' itu tiba-tiba nongol. Bahkan ane inget, sama mbak ane sempet ke bank BNI di Slamet Riyadi, bawa buku tabungan, khusus menanyakan apakah ada 'uang beasiswa' yang masuk.
"Belum ada dek," kata mbak teller BNI sambil menyerahkan kembali buku tabungan ane.
Kok mbak BNI nya tahu kalau belum ada uang masuk? Jawaban simpel. Ya karena rekening BNIku sudah entong a.k.a gak ada duitnya πππ€£π€£.
Bagaimanapun semua kesedihan ini terus ane hadapi, sampai akhirnya ane masuk ke bangku kuliah pada Agustus 2010 lewat jalur Penelusuran Bibit Unggul Berprestasi (PBUB). Ini adalah awal dari sesuatu yang baru.
BANGKU KULIAH
Agustus 2010
Apakah setelah ane masuk bangku kuliah, lantas ane melupakan kesedihan karena 'uang beasiswa' yang nggak pernah ane terima ini gan?
Tentu saja tidak gan... Hikz..
Gimanapun ane itu memang pas-pasan banget gan. Jadi kehilangan uang segitu itu kayak sediiiih banget. Ilangnya lamaaa gitu lukanya. Minggu-minggu awal kuliah aja ane hanya dikasih uang Rp 150.000/minggu sama ortu ane. Jadi harus hidup serba ngirit.
Ane masih ingat, kejadian ini terjadi 1-2 bulan sejak ane kuliah di Jogja. Perkiraan sekitar bulan Agustus sd September 2010. Sore itu seperti biasa ane refreshing dengan motoran ke arah Gunung Merapi. Pas kuliah-kuliah tahun awal, ane emang sering jalan-jalan sendirian naik motor gan. Sambil foto-foto di sepanjang jalan.
Sore itu, arah motoran ane adalah ke arah Kaliadem. Dan sewaktu sedang istirahat (berhenti di sebuah desa yang sepi gitu), ane inget 'iseng' meng-SMS bapak perwakilan dari pemerintah pusat tersebut. Kenapa istilahnya 'iseng'? Karena itu adalah last trial ane. Kalau emang udah gak bisa, yaudah ane menyerah. Memang mungkin itu belum rejeki ane. SMS-nya kurang lebih seperti ini:
A - ane
B - bapaknya
A- "Pak.. apakah tidak bisa diusahakan lagi ya? Apakah tidak bisa diurus lagi ya bagian keuangannya?"
B- "Mohon maaf mbak, udah nggak bisa mbak. Soalnya itu udah ditutup dan laporannya sudah dibuat."
Kurang lebih jawabannya seperti itu. Ane inget banget ane sempet menitikkan air mata. Ane nangis. Bener-bener sedih.
Namun ane berusaha nguatin hati ane. Sudahlah. Berarti emang ini belum rejeki ane. Ane kuatkan hati ane dan paksa diri untuk tersenyum sambil melanjutkan perjalanan naik motor kembali ke kosan di daerah Sagan.
Oktober 2010
Beasiswa?
Ane sudah pernah cerita disini, bahwa sebelum ane mulai kuliah, ane pernah pas lagi tes toefl "tiba-tiba disamperin" temanku saat itu - Fraga - yang bilang bahwa ane itu dicari-cari bagian kemahasiswaan UGM karena ane katanya mau didaftarin ikut seleksi beasiswa unggulan kemendiknas - CIMB Niaga. Cerita itu sudah ane tulis di part sendiri disini.
Di cerita itu juga ane tulis, sejak Fraga ngasi tau ane, bahwa ane dicari-cari bagian kemahasiswaan UGM untuk didaftarkan beasiswa, ane langsung meminta ibu ane ke bagian kemahasiswaan UGM, dan 1-2 hari kemudian, ane langsung melengkapi dan mengirimkan seluruh berkas aplikasi beasiswa ke UGM. Dan kabar mengejutkan datang di bulan Oktober ini.
AKU LOLOS SELEKSI BERKAS BEASISWA !!
Woww! Padahal ane udah lupa loh gan masalah beasiswa ini. Hehehe. Soalnya nggak terlalu ngarep juga, takut kecewa lagi. Ane emang orangnya pesimisan banget. Hehehe.
Kabar baik itu seingatku datang lewat telfon. Aku ditelfon bagian kemahasiswaan UGM. Namun bukan berarti aku langsung dapat beasiswa ya gan, aku masih harus ikut seleksi tes tertulis dan tes wawancara. Perjuanganku mengikuti seleksi tes tertulis dan wawancara beasiswa ini akan aku update disini. (Semoga udah update).
Intinya setelah serentetan seleksi tertulis dan beasiswa ini, ANE MENDAPATKAN BEASISWA ITU!!
Oh My Lordddd....
Benar-benar ajaib kan.. padahal ane nggak ngarep. Karena saingannya juga semua anak pinter dari UGM. Apalah ane ini.. eh ternyata kuasa Tuhan benar-benar ajaib. Pertama ane anak IPS bisa masuk Teknik Geologi UGM. Kedua ane anak biasa, yang banyak kalah pinter sama anak-anak UGM selektor beasiswa lainnya, eh malah ane bisa kepilih !
Dan... Beasiwa tersebut gede banget gan !! Bagi ane saat itu (ane kurang mampu), ane merasa ini benar-benar besar dan sebuah mukjizad. Ane masih ingat.. Oktober 2010, dari Kemendiknas memberikan ane uang beasiswa sampai Rp 18.500.000 ! Itu baru transferan pertama. Transferan kedua Rp 8.000.000, dan yang ketiga Rp 2.000.000. Thanksss God.
Berkah Tuhan tidak sampai disitu. Pada Desember 2010, kami para penerima beasiswa diundang CIMB Niaga ke kantor pusat mereka di Jakarta untuk penerimaan beasiswa yang dari mereka. Jadi pemberi beasiswa kan ada 2 pihak gan, Kemendiknas dan CIMB niaga. Kemendiknas menanggung uang sekolah, sementara CIMB Niaga menanggung uang bulanan. Saat di jakarta, kami diberikan laptop baru HP, serta uang tabungan Rp 850.000 dikalikan 5 bulan (Agustus 2010 sd Desember 2010). Jadi total kami mendapatkan 4 jutaan lebih. Sejak Januari 2011, uang bulanan tersebut ditransfer setiap bulan.
Surabaya, 9 Juli 2020
Di rumah Galaxy
Jadi itulah cerita di balik statusku yang kutulis di Jogja, 26 Oktober 2010 itu gan. Sejak saat itu memang ane tekankan di diri ane sendiri, ane tidak mau menyerah !! Terimakasih ya yang mau membaca. Ini juga sekaligus sebagai pengingat ke aku. Bahwa aku pernah melalui momen sedih dan bahagia ini.