Yogyakarta, 23 Maret 2011
Perempatan Jalan Akasia (sebelah selatan RS Kedokteran Gigi UGM)
Kondisi : Buru-buru mau praktikum Paleontologi. Aku tidak ingat pasti, tapi kurasa ada tugas yang belum selesai kukerjakan. Asisten Paleontologi emang terkenal galak waktu itu jadi ane males aja kalau sampai berbuat kesalahan.
Status Facebookku Hari Itu,
Jam 16.10
"apa lagi kesialanku hari ini? T.T tabrakan sama satriya sampek kulit pada sowek n kepala benjol, kehilangan 1,6 juta untuk perbaikan motor satriya T.T; LCD laptop kebentur dan udah ada tanda-tanda rusak lagi..tidak ada yang buat aku gak nanges T.T "
Surabaya, 23 Juni 2020
Di Tempat Kediaman
Mencoba Mereka Ulang
Kejadian ini sudah terjadi 9 tahun yang lalu, tentu saja sudah banyak detail yang terlupa. Namun ane masih bisa mengingat dengan jelas momen sesaat dan setelah tabrakan. Mengerikan banget π₯Ίπ₯Ίπ₯Ίπ.
Ane akan coba reka ulang apa yang terjadi pagi itu di Jogja, 23 Maret 2011.
Hari itu hari rabu, dan ane masih ingat dengan jelas pagi itu - jam 07.00 - ane ada jadwal praktikum Paleontologi. Salah satu praktikum yang ane takut banget kalau sampai terlambat masuk ataupun tidak ngerjain tugas karena asistennya sebagian besar terkenal galak-galak dan tegas-tegas. Maklum, saat itu kami - angkatan kuliah ane - masih dalam tahap "Pendidikan Dasar Lapangan" ya.. ala-ala ospek jurusan gitu lah. Jadi angkatan ane tu kayak harus respek banget ke senior. Kalau ketemu harus nyapa (sangat dilarang cuek). Sekali cuek bisa langsung ditandai tuh, dan bisa habis pas pertemuan Pendidikan Dasar Lapangan (PDL)π
π
. PDL sendiri acaranya diadakan setiap hari sabtu dan minggu dengan total alokasi waktu hampir setahunan lah.
Ane berangkat dari kosan di daerah Sagan sekitar jam 06.45. Memang jaraknya gak jauh sih Kosan Sagan ke Fakultas Teknik, ya mungkin 3-4 kiloan. Tapi ada beberapa perempatan yang lampu merahnya cukup lamaaaa. Ane tidak terlalu ingat apa yang nyebabin pagi itu begitu buru-buru. Tapi sepertinya ada satu tugas yang ane belum selesein. Ane pengen cepet-cepet sampai kampus supaya sebelum praktikum mulai ane bisa mengerjakannya dulu.
Semua berjalan lancar sampe geberan motor ane sampai di perempatan Jalan Akasia, sudah cukup dekat dengan tujuanku. Saat melewati perempatan jalan akasia yang cukup besar itulah ane melakukan kesalahan fatal.
Ane menyeberang perempatan tanpa lihat kanan dan kiri !!
Pikiran ane hanya fokus ke kampuuuusss!! Pengen cepat sampai dan sampai.
Padahal itu perempatan cukup besar dan ramai, dan bisa ditebak apa yang terjadi selanjutnya.
"Braaaaaakkkkkkkk !!!! Sreeeeetttttt !!!"
Ane menabrak motor satria yang sedang berjalan dari jam 9 pagi dengan cukup kencang. Helm hijau yang ane pakai terlepas, dan ane terseret 5 meter sampai ke pinggir jalan. ππππ₯Ίπ₯Ίπ₯Ί
Duh rek masih ngeri banget dan kerasa ngilunya kalau menceritakan ini...π₯Ίπ₯Ίπ₯Ί
Seperti halnya sebuah kecelakaan, yang ane tau ane kaget ! Semua seperti berjalan begitu cepat, dan tanpa ane sadari ane sudah terkapar di aspal. Saat itu ane masih sadar dan segera mengubah posisi menjadi duduk. Kepala ane rasanya sakitttt banget karena sempat kebentur aspal. ππ
Beberapa orang langsung mengerubungi ane. Sementara yang lain menepikan motor ane - Suzuki Shogun 125 - yang penyok bagian depannya saking benturannya begitu keras. π₯Ίπ₯Ί 'Oh My God .. kenapa ini terjadi padaku??π' kataku dalam hati sembari merintih menahan sakit dan ngilu yang menjalar ke seluruh tubuhku.
"Mbak.. kamu gpp?" Tanya seorang bapak-bapak yang terlihat jongkok di sampingku. Dia salah satu orang yang menolongku π₯Ίπ₯Ί.
"Gpp pak.. kepala saya berdarah pak?" Jawab ane sambil ngusap-ngusap kepala bagian kiri. Rasanya emang nyut-nyutan banget disitu.
"Nggak kok mbak. Mending ke RS Sardjito aja ya mbak biar diobati dulu luka-lukanya."
Ane baru tersadar ada 2 luka sobek cukup besar di tangan kiriku karena tergesek aspal. Luka menganga berwarna merah terlihat jelas di 2 bagian . π (Ini bekas lukanya masih ada sampai sekarang).
Selanjutnya ane tidak ingat sama sekali siapa yang mengantar ane dan motor ane ke RS Sardjito, tapi sampailah ane di RS Sardjito. Disana ane langsung mendapatkan penanganan. Luka-luka sobek di tangan ane dibersihkan, disterilkan dan diobati. Ane juga diberi beberapa macam obat luka..
Saat itu ane cukup kebingungan gimana cara bayar biaya perawatan dan obat ini. Uang sebenarnya ada. Tapi ane dalam situasi yang sangat tidak memungkinkan untuk mengambil uang di ATM saat itu. Kepala dan sekujur badan ane sakit. Akhirnya saat itu ane kabarin temen sekelompok PDL ane, Marom, untuk membantu ane ke RS Sardjito. Ane sms Marom meminta bantuannya untuk jemput ane ke RS Sardjito dan mengantarkan pulang ke kosan ππ₯Ίπ₯Ί Terimakasih Marom ππ.
Tidak butuh lama bagi Marom untuk datang dan membantuku selama di RS Sardjito. Marom segera membayar biaya perawatan dan obatku (yang aku berjanji terus akan menukarnya) dan sesaat setelahnya mengantarkanku ke kosan.,π
Aku tidak ingat saat itu aku meninggalkan motor dimana. Apakah di RS Sardjito atau?
Di Kosan......
Sesaat setelah mengantarkanku, Marom minta izin kembali ke kampus. Aku mengucapkan beribu terimakasih ke dia, dan segera beristirahat di kamar. Ibu kos sepertinya tau aku habis kecelakaan, dia langsung membuatkanku teh manis panas. Aku menyesapnya pelan-pelan sambil memikirkan kesialanku hari ini.
'Seandainya aja ane tu rajin kerjain tugas, berangkat nggak dipepet-pepet, pasti tidak akan grusa grusu dan kena sial kayak gini... ahhhh! Kenapa sih ane tu malesan banget orangnya?'
' Ehhhh !! LAPTOP ANE!! GIMANA KABAR LAPTOP ANE?? ASTAFIRULAH!!'
Ane segera buru-buru ngecek kondisi laptop yang sempat terbanting cukup keras bersama tas ransel. Saat itu kondisi ane emang lagi apes banget. Laptop ane tu baru 1-2 mingguan yang lalu ganti LCD seharga 1,2-an juta. Gara-gara bapak ane numpahin sedikit air pas angkat gelas di atas laptop pfffttt,π
π
π
. Masak baru ganti LCD yang cukup nguras duit, harus rusak lagi π©.
Tapi alhamdulillah .. laptop ane baik-baik saja..sedikit penyok di bagian ujung tapi masih menyala dan berfungsi dengan baik..
Ngabarin ortu....
Ane sebenarnya orang yang sangat anti membuat orang tua kuatir. Tapi saat itu ane tidak punya pilihan lain. Ane merantau di Jogja sendirian, dan saat ini kondisi ane benar-benar lemah dan butuh bantuan. Ane sudah ngabarin ortu ane sejak di RS Sardjito tadi, dan mereka langsung berangkat saat itu juga je Jogja. Mengurus ganti rugi dan si pemilik motor Satria dan membawa ane pulang π©.
Bapak dan Ibu ane sampai di Jogja siang itu. Setelah menyuapi ane makan siang, mereka akhirnya pergi ke RS Sardjito untuk menemui orang yang kutabrak tadi pagi sekaligus berdiskusi masalah ganti rugiπ©. Ane tidak ingat dengan pasti, kok bisa masih berkontak dengan si Mas Satria yang kutabrak. Sepertinya mereka sempat meminta kontakku.
Ane ditinggal sementara di kamar kosan, sementara juga menunggu kabar dari ortu ane masalah kondisi si Mas Satria dan motornya. Jujur ane cukup kawatir dengan keadaan Si Mas Satria, karena aku menabraknya cukup keras di bagian belakang π. Ane takut aja gan kalau sampai terjadi apa-apa sama dia.
Akhirnya ortu ane pulang dan mengabari kalau kondisi masnya gpp.. Alhamdulilllah...... Tapi kondisi memarnya cukup memprihatinkan, karena di sepanjang pinggang sampai kaki, penuh memar. Maafkan aku Mas pemilik motor Satria... ππππ©. Dari pihak masnya meminta ane untuk tanggung jawab masalah perbaikan motor Satria yang rusak parah di belakangnya. Dan mereka meminta perbaikannya harus di dealer resmi Suzuki. Ane nggak punya pilihan lain.. ane tau ane yang salah.. ane yang ceroboh.
Ortu ane akhirnya mendampingi perbaikan motor Satria ke bengkel resmi Suzuki dan biayanya mencapai 1,6 juta. π Bagi ane saat itu, duit segitu itu besaaar banget.
Akhirnya ane ambil uang tabungan beasiswa ane untuk membayarnya. Ane sudah ikhlas. Ini adalah pelajaran berharga buat ane...
Gimana kondisi motor Shogun 125 ane? Hhhh... Saat itu ane sudah tidak ada tenaga dan biaya untuk memperbaikinya.. motor shogun ane penyok cukup parah di bagian depannya. Dan entah gimana, saat itu ortu ane akhirnya nitipin Shogun 125 ke Satpam UGM. Entah gimana ceritanya kok bisa satpamnya mau juga ane lupa hehehe π
.
Pulang Solo...
Setelah semua urusan dengan Si Mas Pemilik Satria selesai, ane diminta ortu untuk izin kuliah dulu untuk fokus pemulihan di Solo. Akhirnya ane pun segera menitipkan surat sakit dari Dokter yang ane dapatkan tadi pagi ke temen ane di kampus. Mereka langsung sibuk menanyakan kondisi ane pas ane sampai di kampus malam itu. Dan ketika kutunjukkan lukaku yang menganga, mereka pada bergidik ngeri ,ππ.
Akhirnya ane dan ortu pulang Solo. Ane tidak ingat dengan jelas, apakah ane dan ibu ane naik kereta sedangkan bapak ane naik motor atau bagaimana. Akhirnya aku sampai di Solo dan pemulihanku berjalan cukup cepat. Sakit di kepalaku mulai menghilang dan luka menganga di tanganku mulai pada mengering... πππππ
Kembali ke kampus...
Beberapa hari kemudian, aku telah sehat dan kembali ke kampus. Rutinitas berjalan seperti biasanya.. tugasku mulai banyak lagi. Mulai PDL lagi. Tapi aku menjalaninya dengan senang-senang saja..
Oya beberapa hari setelah aku kembali ke Jogja, salah satu teman baikku saat itu, Rizka, datang ke kosan untuk mengantarkan buah-buahan. Seingatku ada apel dan jeruk. Nggak nyangka bahwa orang yang perhatian pas aku sakit malah bukan teman baikku yang di sampingku persis, tapi dia yang dari kampus lain. Terimakasih ya Rizka. Aku masih ingat kebaikanmu sampai sekarang dan akan terus aku ingat, ππππππ. Semoga bisa membalasnya kelak.