6.18.2020

Solo, 23 Februari 2015 : Anak-Anak MIO ! Namanya kok Aneh Banget ya ....

Solo, 23 Februari 2015
Rumah Kontrakan Keluargaku di Perumahan GN
Madukismo, Merapi, Merbabu, Slamet, Rinjani sama Lulur lagi nyusu Mama Mio. Doain bisa survive ya kawans, soalnya Mama mio ini punya penyakit kambuhan...Dia ga mau nyusuin anaknya lagi (bahkan terkesan jijik dengan anakny) setelah kurang lebih 1 bulan menyusui. Skrg belum nyampe 1 bulan....

Tulungagung, 20 Juni 2020
Di penginapan Tulungagung.

Saat ini aku sedang berada di Tulungagung. Aku sedang berada di hari malam ketiga dari empat hari pekerjaanku disini. Sudah 3 malam ini aku nginap di OYO Sakinah Family Residence di deket Stadion Rejoagung.

Postingan ini kutemukan di log facebook tahun 2015 lalu, kurang lebih seminggu setelah aku wisuda. Saat itu emang kucingku, Si Mio, baru-baru ngelahirin 6 anak kucing yang entah kenapa ane namainnya kok aneh banget ya gan ! Hahaha. Bisa-bisanya yang satu namanya Lulur itu ide dari mana coba 🀣🀣🀣.

Ane sendiri udah gak inget tentang "penyakit" mama Mio diatas, yakni cenderung jijik sama anaknya di 1 bulan menyusui. Udah lupaaa banget. Tapi lewat postingan ini ane jadi inget, kalau keenam anak Mama Mio ini akhirnya bisa tumbuh dengan sehat, tapi karena keluarga ane nggak sanggup pelihara begitu banyak kucing, akhirnya ane menjualnya dengan harga Rp 100ribuan 😁😁😁. Aku menjualnya via grup jual beli di facebook, dan semuanya laku dengan cepat karena harganya relatif murah 😁😁. Kalau kucingku sekarang di Surabaya ada namanya Chiko dan Poppy.
Kalau di Solo ada si Mas Grey, anaknya Alm. Mama Pusita.
Ane sayang banget sama mereka bertiga!!

Kefamenanu, 7 Agustus 2013 : Sama Dito dan Rinel ke Sonaf Maslete !


Yesterday, me, Dito and one my timor friend Rinel going ke Sonaf Maslete, Kefamenanu..Sonaf ini merupakan desa adat yang masih sangat kental dengan budaya sk dawan, disana kmi melihat benda2 peninggalan kerajaan kefamenanu serta sedikit berbincang dengan tetua setempat mengenai sejarah dan cerita adat stempat. Malamnya kami diajak untuk ikut pesta adat penyerahan belis anak kerajaan dan diajak menginap dirumah mama setempat, tapi kami tdk bs hadir karena sebab lain..Sebagai gantinya kami akan mengunjungi pantai tanjung bastian, yg menurut web masuk di salah satu pantai terindah NTT.. i hope so πŸ™‚

Semarang, 26 Agustus 2019 : Dicurigai Sebagai ..... Ah CPD !!


26 Agustus 2019
Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang.

Salah satu hari paling mengesalkan dan bikin emosi jiwa.

Malam man teman, mau curhat dikit.. hehe.. masih kebingungan aja n mau minta pendapat teman2. Siapa tau ada yang punya pengalaman serupa?
Saya barusan menyelesaikan trip dengan rute Surabaya - Singapura - Kuala Lumpur - Banda Aceh - Medan - Kuala Lumpur - Semarang.
Surabaya-Singapore by pesawat
Singapore-KL by bus
KL-Aceh by pesawat
Aceh-Medan by bus
Medan-KL by pesawat
KL-semarang by pesawat
Kenapa rutenya bervariasi banget? Semuanya demi tiket termurah hehe. Dan impian mengunjungi Kilometer 0 Indonesia + Danau Toba dari dulu.
1. Dapat tiket murah surabaya-singapore by jetstar (promo Rp 230.000)
2. Dapat tiket murah Kuala Lumpur -Aceh by airasia ( Rp 515.000)
3. Dapat tiket murah Medan-Kuala Lumpur by airasia (Rp 499.000)
4. Dapat tiket murah Kuala Lumpur-Semarang (Rp 907.000)
Nah semuanya berjalan lancar sampai aku landing di semarang. Aku pergi berdua dengan temanku. Imigrasi berjalan dengan lancar. Btw aku udha banyak cap keluar negeri (-+ 20 negara, ada visa china, schengen, US), sering bolak balik malaysia dan singapore. Kalau temenku emang capnya masih dikit.
Setelah lewat imigrasi, ketika mau kasi lembar deklarasi ke bea cukai, dari gerak gerik petugasnya emang udah feeling bakal kena checking. Dan benar saja setelah tasku lewat X Ray bea cukai, mereka nyuruh aku mbuka dan ngeluarin semua barangku di tas + koper temanku. Pasporku diminta trus dikantongin ama dy. Glek. Panik juga padahal ngerasa gak ada salah. Setelah selesai bongkar2 dan gak nemu apa2, mereka scan ulang koper dalam keadaan kosong. Dan gak nemu apa2. Semua dibongkar sampe detil, termasuk obat2tan pribadiku (Amoxicilin, Pronicy, Decolgen, Panadol, Vitalong). Obat cairan discan ulang. Oleh2 bolu merantiku juga dibuka. Snack sotong kering dari malaysia yang bau trasi juga dibuka. Bawa mie maggie ditelusuri teksturnya mie wkwk.
Detail rute perjalananku ditanyakan berkali2.. berapa lama di Aceh dan ngapain aja ditanya ulang2. Kenapa gak beli tiket pulang di awal juga diinterogasi (aku beli tiket KL-Semarang pas udah di medan krn masih gak tau berapa lama di medan dan aceh). Termasuk masalah pekerjaanku juga diinterogasi. Aku seorang konsultan tambang galian C freelance (pakai nama pribadi). Sampai detail pekerjaan, kerjanya gimana aja, tinggal dimana. Frekuensi nerima job, mohon maaf sampai besaran gaji juga ditanya. Selain itu juga ditanya2 ttg pertambangan (mungkin ngecek benaran gak aku paham). Ini interogasi masalah kerjaan lamaa sampe aku BT. Sampai2 aku nunjukkin WA ke timku masalah koordinasi kerjaan, termasuk nunjukkin blogku yang aku banyak nulis tentang tambang.
Waktu buka2 pasporku, petugasnya sempat ngomong:
"Wah kamu sering keluar negeri ya. Ini pernah ke China juga?"
"Iya." (Dalam hati aq tau dy nyindir - IYKWIM). Saya juga sempat ke Jeju dan Thailand bulan Mei kemarin."
"Oh. Berapa lama itu?"
"3 mingguan lah total." Jawabku.
"Wah habis berapa tu? Fleksibel banget ya waktunya?"
"Ya namanya freelance mbak. Kalau gak ada kerjaan/deadline ya mangkat2 bae!" Kataku menggerutu. Padahal dy nggak tau gimana kerasnya aku kerja bikinin klien2 dokumen tambang sampe gak tidur2. Dan setelah kerjaan selesai, apa salahnya mereward diri sendiri.
"Ini ke amerika juga?"
"Iya. Bulan maret."
"Tahun ini juga?"
"Iya." (Udah kesel tingkat dewa). Lah emangnya kenapa. Orang aku kerja cari2 duit sendiri. Dipake pergi2 sendiri.
Selanjutnya mereka suruh saya dan teman lepas sepatu, untuk discan ulang. Yowis diturutin aja. Wong yakin gak ada apa2nya kok. Malah malunya karena sepatu agak bau karena dipakai jalan hampir 3 minggu + sempet sepatu basah krn kehujanan di Aceh. πŸ˜†πŸ˜†
Terakhir mereka masih melakukan body check di ruangan tertutup. Hanya diraba aja dari atas ke bawah. Kesel dan badmood banget dah. Mau cari apa sii😣😣 gak bakal nemu apa2 juga. Dan pasporku diminta utk difotocopy.
Memang sih aku akuin itu hak prerogatif dari petugas ya, dan demi kemanan negara. Cuman aku heran aja ini pertama kalinya diinterogasi sampe segitunya, biasanya lancar2 aja lewat bea cukai Apa menurut teman2 ini karena rute perjalannku ya yang keluar negeri-masuk dalam negrri-keluar negeri-masuk lagi?
Padahal aku dah jelasin berkali2 ke petugasnya tiket pulang lewat KL itu karena aku nyari tiket murah (medan-jawa tengah/timur langsung via airline lokal mhil bangeet). Mungkin ada teman2 yang pernah mengalami pengalaman serupa dan mw berbagi disini. Aku gak ngejelekin siapapun, aku hormati itu tugas mereka. Hanya sedikit curcol. Soalnya ini mempengaruhi mood aku mau ke jepang september besok. Wkwk. Jadi males n trauma padahal merasa gak salah apa2.

Btw setelah selesai check mereka ngasi air minum. Masih ditanya2 juga habis ini mau lanjut kerja di lapangan dimana, gimana aja proses perizinan tambang doh cpd (mau takceramahin Pergub Jatim 16 tahun 2015 sama 49 tahun 2016 opo). Dan sewaktu mau keluar aku lihat banyak banget juga penumpang lain yang tasnya dibongkar2 cuma entah mereka sampai body checking atau tidak. Akhirnya melenggang naik BRT semarang. Hhh lelah fergus

Los Angeles, 29 Maret 2019 : Gak Bisa Tiduuuuuur !!

Los Angeles, 29 Maret 2019
Kamar Dorm Hostel Widblue, Los Angeles

Kesal karena tidak bisa tidur, aku curhat di grup backpacker international.

#BIcurhat #BIlosangeles #BIamerika hi guys daripada kesel sendiri mending aku share di grup ini. Sekarang aku lagi di Los Angeles nginap di Hostel Widblue di dorm 6 bed. Sekarang jam 05.18 gak bisa tidur hampir semaleman karena kemarin malem kedatangan orang baru yg tidurny ngorok semaleman. Ngoroknya kenceng lagi dan benar2 semaleman tanpa jeda😭😭😭. Ada yg pernah punya pengalaman serupa di dorm??πŸ™„πŸ™„πŸ™„ Mau sewa kamar single room di LA mahalnya ampun🀐🀐
Btw ada yg punya info penitipan tas berbayar di Los Angeles? Krn pagi ini aku akan check out dan malamnya naik bus ke San Francisco. Mohon infonya

Beberapa jawaban yang menurutku bagus dari para pembaca grup backpacker international:

Dari Maya,
Ya itu lah konsekuensi kalo stay di hostel/dorm room πŸ˜Š
Dan itu juga yg jadi alasan kalo stay di dorm room, saya selalu pilih yg "woman only" meskipun biasanya yg mixed dorm ratenya lbh murah πŸ˜Š
Kadang juga bau kaki wehehhehehe πŸ˜…
Btw biasanya hostel sediakan earplug, mungkin bisa tanya ke resepsionis

Dari Michele,
Ke CVS, beli sumbat telinga.

Dari Yudhi,
Noise Cancelling Headphone to the rescue..
wajib bawa kalo nginep di hostel atau capsule hotel.. πŸ€£πŸ˜…

Dari Oscar,
kalo tidur hostel sih udah wajib bawa sumbat telinga ama eye mask.

Dari Fika,
Pelajaran dorm, selalu bawa earplug (atau headset noise cancellation), tutupan Mata buat tidur, kaos kaki, sandal sendiri

Dari Crisleani,
Biasanya di hostel disediain ear plug, minta saja sama receptionistnya, klo ngak ada beli di pharmacy banyak kok

Kuala Lumpur, 18 September 2017 : Tunggu Boarding ke Hawaiiiiiii !!

18 September 2017
Bandara Internasional Kuala Lumpur
Menunggu boarding penerbangan Kuala Lumpur - Osaka - Honolulu sambil makan siomay di Warung Indonesia di Bandara KLIA 2. One of the most happiest day in my life..

Thank you Air Asia for make my dream come true with very very low price. Honolulu Hawai'i united states, see u soon in hours.... sssss (lots of sss)..


After this fly about 7 hours to osaka japan, transit for 1 hour, after that take this flight to honolulu for another 8 hours across PacifiC Ocean in the hotspot.
.
Dan jam akan menjadi terbalik karena zona waktu di Hawai'i adalah GMT-10, artinya Lebih lambat 17 jam dr Indonesia. Siang jd malam, malam jadi siang. Padahal kepalaku udah agak berat aja akhir2 ini krn sering begadang mengerjakan kerjaan.


Mengisi perut dengan bumbu desa first in Kuala Lumpur Int Airport. Kali ini solo traveling lagi dan lagi, benar-benar gak nyangka bisa berangkat. This is God's work.

Nganjuk, 23 November 2016 : Kehidupan Sederhana :)


Nganjuk, 23 November 2016
Gondang Wetan, Jatikalen, Nganjuk

Senang melihat dan merekam kehidupan masyarakat desa sewaktu kerja lapangan,,sewaktu meninjau tambang galian C di nganjuk,, ayem tentrem tidak terlalu banyak beban, tidak ngurusi politik, apalagi rush money, yang penting panen lancar, ternak kenyang, padi bisa dijual.




6.15.2020

Santorini, 1 Juli 2017 : Indah tapi Panas !!

Santorini Yunani, suhunya luar biasa panas disini sampai 44 derajat celsius. Hidungku sampe gosong, kulit gosong matahari karena trekking kurang lebih 2 jam. Gak ada / jarang sekali pohon tinggi untuk berteduh. Kebanyakan alang-alang dan snagat gersang. Siap naik ferry 6 jam menuju ke Athena, Ibukota Yunani.

1 hari sebelumnya,
Aku mendarat lewat tengah malam di Santorini. Penerbanganku dari Roma berjalan cukup lancar, hanya beberapa kali terjadi turbulensi kecil.

Karena aku tidak menyewa hostel untuk pagi ini, aku memutuskan akan tidur di bandara menunggu pagi. Bandara Santorini cukup kecil. Saat itu kerumunan orang hanya ada kami, orang-orang yang baru mendarat dari Roma.

Awalnya aku berniat akan duduk (dan mencoba tidur) di kursi-kursi area kedatangan yang terlihat kosong. Namun ternyata sesaat kemudian ada petugas yang bilang bahwa kami tidak bisa menunggu disitu. Kami wajib keluar.

Aku menunggu di luar area kedatangan, mencoba tidur di lantai bandara bersama sekelompok traveler ngirit lainnya 😁😁😁. Susaaah bagiku untuk tidur. Karena lantai yang keras dan tidak adanya bantal yang menyangga kepalaku 😁😁😁. Aku baru bisa tertidur sekitar jam 4 pagi, sampai terbangun keesokan paginya sekitar pukul 07.00. Kaget karena area kedatangan sudah cukup ramai, dan matahari udah bersinar agak terik. Di sebelahku masih ada bule pria yang tertidur dengan nyenyaknya. Segera ane ke kamar mandi untuk cuci muka dan gosok gigi, setelahnya menuju keluar bandara dan menunggu bus ke kota. 😊😊😊

Sampai di Kota, aku segera early check in ke Hostel yang sudah kubooking. Setelahnya aku jalan naik bus ke tempat ini dan mulai trekking😊😊😊.




Jakarta, 8 Mei 2015 : Sempat Jadi Maniak Makanan Sehat ! Eh tapi... gak punya duit! 😁😁

Jakarta, 8 Mei 2015
Di kamar kosan Mampang Prapatan, habis belanja sayur dan buah-buahan di Giant

Ini adalah status facebook-ku tahun 2015 yang kutemukan via "log aktivitas". 

"tekadd belajar mau hdup sehat + jalan kaki 1 kilo setiap hari kuningan - mampang. Yuk bljr hdup sehat sama2, kurangi lemak kolestrol n gula. Kurangi jajan makanan berbungkus prabikan (prefer beli yg alami aja). Jajanan semakin.merajalela n penuh minyak, msg n bahan kimiawi."

Surabaya, 16 Juni 2020
Tulisan ini kubuat di Surabaya, pada 16 Juni 2020. Pengalaman 5 tahun lalu, cukup menantang untuk menuliskannya karena ingatanku sudah banyak yang kabur tentang hari itu. Namun akan coba kukorek sedikit demi sedikit informasi yang sedikit terekam di otakku.

Samar-samar aku masih ingat, status itu kubuat di kosanku di Mampang Prapatan, setelah aku pulang kerja dan sempat mampir ke Giant untuk membeli beberapa sayur dan buah itu. Samar-samar aku masih ingat, aku membelinya dari sebagian gaji pertamaku magang di Bank ***b *i***. Sampai-sampai sejenak setelah aku posting, ada salah satu temanku yang komen,

"Cieee... Galuh akhirnya gajian juga."

Wkwk malu banget sumpah 😁😁😁 

Saat itu masih ingat banget, aku begitu kuatir akan kesehatanku selama tinggal di Jakarta. Gimana tidak? Dengan keseharianku kesana kemari naik bus umum (metromini/kopaja), saluran pernafasanku harus berjibaku dengan polusi kendaraan bermotor yang tiada habisnya. Aku juga sering menguatirkan tentang kualitas makanan yang kukonsumsi sehari-hari. Ini makanan terbuat dari apa ya? Ada campuran apa ya? Jangan-jangan ada formalin/plastiknya ni ! Kecurigaan sering mampir ke otakku. Ya.. karena kebanyakan aku jajan/makan di tempat yang murah. Sehingga aku sendiri meragukan proses pembuatannya maupun kehigienisannya.

Akhirnya malam itu, dengan sedikit tabungan yang aku punya, aku membeli beberapa sayur dan buah untuk kemudian membawa pulangnya ke kos. Untuk ubi ungu, wortel dan kentang, jujur aku udah gak ingat lagi apa yang kulakukan dengan ketiganya.😁😁😁 

Untuk tekad jalan kaki 1 kilo dari Halte Bis Kuningan ke kosan Mampang Prapatan, well akhirnya ane hanya melakukannya 1 kali aja gan hihi. Dasar tukang wacana! Habis lumayan jauh gan jaraknya 1 kiloan, dan ramenya minta ampun. Harus menyeberangi beberapa pertigaan, dimana motor sama mobilnya jarang ada yang mau ngalah.

Masalah mau rajin makan sehat (buah dan sayur), ini tentunya tidak konsisten karena ya lagi lagi kembali ke masalah uang 😭 tahun 2014 akhir sampai Juni 2015 ini benar-benar saat-saat ane lagi "bangkrut" atau "broke" banget gan. Ane harus bekerja keraaaaas untuk uang Rp 50.000 pun..sedih banget kalau ingat saat-saat itu. Tapi juga terselip perasaan bangga karena ane tidak pernah menyerah selama periode waktu itu gan.

2014 akhir ane berusaha bangkit dari keterpurukan "tidak punya uang" dengan ikut proyek pemetaan di Manggarai Barat, Sumenep dan Pamekasan..Ada cerita sedikit menyesakkan sebelum aku ikut proyek ini... Nanti akan kuceritakan di part tersendiri.

2015 awal ane berusaha bangkit dari keterpurukan dengan cara jualan barang-barang bekas di Solo/Jogja, sampai pada April 2015 ane merantau ke Jakarta ini gan. 

Intinya ane bangga karena ane tidak pernah menyerah sampai ane bisa mendapatkan pekerjaan yang menjadi salah satu titik penting dalam hidup ane gan di Surabaya. Itu adalah jawaban doa ane saat itu, dimana ane selalu berdoa,

"Tuhan.. tolonglah...berilah aku pekerjaan di Surabaya, Tuhan..."


Jakarta, 22 April 2015 : Makanan Kucing di Sepanjang Jalan


Jakarta, 22 April 2015
Di sepanjang jalan menuju Mampang Prapatan
Selama di Jakarta, karena ane tidak mempunyai transport pribadi, Bis adalah andalanku untuk mengantarkanku kesana kemari. Dan karena kosku tidak berada di tepi jalan raya, tentulah setelah turun dari halte bus Mampang Prapatan ane harus lanjut jalan kaki ke kosan, sekitar 500 meteran. Kalau ane turun di Halte Bus Kuningan, ane lanjut berjalan sekitar 1 kiloan ke kosan.

Sewaktu sedang berjalan di salah satu rute itulah ane menemukan ada makanan kucing dan air yang ditempatkan di plastik-plastik semacam ini di sepanjang jalan, dengan jarak 50-100 meter sekali. Ane yang belum pernah lihat kayak gituan pun agak sedikit heran. Kok masih ada manusia berhati malaikat ya di zaman sekarang. Karena penasaran, ane pun menfotonya dengan HP Oppo Joy ane, dan menanyakannya di Komunitas Pencinta Kucing di facebook.

Postingan facebook,,

"Mungkin teman2 ada yg tau, apakah ada komunitas peduli kucing atau semacamnya di Jkt selatan. Sepanjang perjalanan pulang kerja tdi di daerah Mampang, saya kan berjalan kaki di pedestrian. Nah kok saya menjumpai makanan kucing ama minumnya setiap 50-100 m sekali... akhirny di perempatan agak jauh nggak liat lagi.
siapapun yg dgn sukarela ngasi makan kucing jalanan bahkan dngan minumnya gini kita doakan semoga rejekinya dilimpahkan ya kawan2
πŸ™‚

Surabaya, 16 Juni 2020
Postingan ini ane tulis di Surabaya, tanggal 16 Juni 2020. Jadi jujur sudah sulit bagi ane untuk mengingat, ane foto itu makanan kucing pas dimana dan jalan kemana. Tapi sepertinya jalan pulang dari kerjaan. Benar-benar menggambarkan perjuangan ane saat itu 😁😁.

Jakarta, 1 April 2015 : Oh Jakarta, No Waaaaayyyy!

Surabaya, 16 Juni 2020
Di tempat Kediaman,

Alamaaaak nemu postingan ini di log aktivitas facebookku tahun 2015. Wkwkwk. Sudah 5 tahun yang lalu. Namun aku masih ingat dengan jelas malam ini. Salah satu malam paling menderita di hidupku. 🀣🀣 Malam pertama nyampe di Jakarta untuk merantau "magang" di bank **** . Belum tau kehidupan di Jakarta sama sekali. Sendirian lagi. Waktu foto ini ane dalam keadaan badan lengket. Lengan-lengan capek karena dari Cikarang bawa 1 tas penuh laptop, charge, baju-baju, ricecooker mini, peralatan mandi, daaaan sebagainya anak kos-kosan hehe.

Ini adalah malam saat aku berjalan dari Stasiun Busway Kuningan untuk menuju calon kosanku di gang belakang Kantor Blue Bird Mampang. Saat aku sedang menyeberang dari pedestrian sisi satu ke sisi lainnya menggunakan jembatan penyeberangan. Saat itulah aku berhenti sejenak di tengah untuk menfoto carut marut ibukota yang macetnya luar biasaaaa ini! 😁😁 Dari situ ane udah merasa gak enaaaak banget perasaannya. Kayak kedepannya bakal menjadi bulan-bulan yang panjang. Ane sendiri emang "gak pernah pengen" yang namanya kerja di bank. Tapi ane harus magang untuk mempertanggungjawabkan beasiswa yang ane dapatkan selama kuliah 😁😁.

Sebenarnya pengalaman ini sudah aku tulis juga ya di postingan khusus lainnya, dan akan kucopas di bawah status facebook ini untuk melengkapi cerita. Postingan ini membuatku bangga akan diriku sendiri. Bahwa sewaktu kesini aku benar-benar memulai semuanya dari 0. Aku benar-benar hanya bawa uang seadanya pas merantau di Jakarta ini. Seingatku hanya 1,6 juta. 😁😁 Dari uang itu, 350ribunya mau aku gunain buat nglunasin kosan (udah ku DP separo via transfer), dan sisanya kubuat untuk biaya hidup selama sebulan ke depan sebelum gajian. Oiya gajiku sendiri aku ingat pasti, sehari Rp 150.000, namun pemberiannya dirapel di awal bulan, tanggal 1 kalau nggak salah 😁😁😁.

Ini adalah perantauan selama 3 bulan yang ane gak nikmatin sama sekali wkwk. Tapi ini bersyukur. Setidaknya dengan pengalaman ini, hidup ane jadi sedikit berisi dan berwarna. Bahwa ane pernah merasakan hidup sendirian di kota sebesar Jakarta. Bertahan hidup dengan uang seadanya. Makan beli di warteg. Berangkat pulang kerja naik metromini. Perjuangan yang indah untuk dikenang.😊😊

Jakarta, 1 April 2015
Jembatan penyeberangan didekat Terminal Busway Mampang Prapatan

Jakartaa...ckckck...baru hari pertama udah stress aja desak2kan, dorong2ngan orang2 naik busway pas plg kerja. sisanya pada marah2 karena ga dpt2 busway..hmm kok bs ya kaya gtu. mereka marah2 n desak2kan tiap hari. kangen solo, kangen jogja, kangen kupang. smoga bs bertahan beberapa bulan disini.

foto diambil di jembatan halte, pas nyari kos sendirian ga ketemu2. kirain bakal smaleman jalan kaki, skrg udh d kos nyaman. semoga bsok berjalan lncar.

Surabaya, 16 Juni 2020: 11 tahun lalu


Postingan facebook-ane 11 tahun lalu.

Ane berhasil mencarinya via log akitivitas. Saat itu bisa ane pastikan, ane kelas 3 SMA. Postingan ini ane tulis sebulan sehabis mengikuti Olimpiade Sains Nasional di Jakarta pada Agustus 2009, dimana saat itu ane mendapatkan medali perak. 

Ane inget, saat itu ane adalah bocah yang memiliki keingintahuan yang tinggi dan mimpi yang diatas rata-rata untuk menjelajah dunia. Kerjaan ane kalau di depan google itu tidak akah jauh dari wikipedia, google image, wikitravel dan sebagainya untuk melihat info/foto-foto negara di dunia, salah satunya negara impian, Amerika Serikat.

16 Juni 2020, apakah impian bocah tersebut terwujud? 

Syukur.. Alhamdulillah.. Syukron..
Impian tersebut sudah terwujud, syukron... Pada usia 25 tahun pada 2017 kemarin, aku berhasil menginjakkan kakiku pertama kali ke Amerika, ke negara bagian paling ingiiiiiin kukunjungi yakni Hawai'i. 
Cerita bagaimana aku bisa ke Hawai'i sudah kutulis sendiri di part lain.

Lalu bagaimana dengan sisa 49 negara bagian??

Tentu saja itu belum bisa kuwujudkan di usia 25 tahun. Kenapa? Karena di sepanjang usiaku 25 tahun kemarin, aku masih kerja di pemerintahan dengan jadwal masuk Senin-Jumat jam 07.00  sd 15.30. dari segi waktu gak mungkin kan. 

Dari segi duit. Sepanjang usia 25 tahun kemarin duit tabunganku masih pas-pasan. Mau keliling 50 negara bagian pastilah membutuhkan uang yang gak sedikit. Amerika itu luaaaaaaas banget broo!!

Jadi kenapa 50 negara bagian tidak bisa kuwujudkan pada usiaku 25 tahun? Yah well 2 faktor diatas jawabannya. Gak punya waktu dan gak punya uang sebanyak ituuu untuk melakukan perjalanan tersebut 1x jalan!! 😁😁😁

Namun syukron... Alhamdulillah..  pada Maret-April 2019 kemarin, aku berhasil mengunjungi 3 negara bagian lagi di mainland Amerika, yakni:

1. Negara Bagian CALIFORNIA (Los Angeles dan San Francisco)
2. Negara Bagian NEVADA (Las Vegas)
3. Negara Bagian Arizona (Grand Canyon National Park)
Jadi total sampai 2020 ini, aku sudah berhasil mengunjungi 4 negara bagian.

Jadi bolehkah kukoreksi mimpiku, menjadi, "Mulai umur 25 tahun sampai seterusnya, aku mempunyai keinginan kuat ini, untuk menjelajah 50 negara bagian Amerika Serikat!! Keinginan ini tidak akan kubatasi target harus tercapai di usia tertentu! Pokoknya sebisaku. Sebisa waktuku. Sebisa uangku 😊. Terasa lebih nyaman kan?"

NEXT PLAN?

Sebuah mimpi tentunya harus disertai dengan "rencana/plan" kan, biar tidak terkesan omong kosong doank. Sebenarnya sejak 2019, jikalau saja tidak ada pandemi, aku sudah berencana akan kembali ke Amerika  Serikat Mainland lagi. Karena aku masih punya visa Amerika Serikat sampai 2022, dan aku masih punya tabungan yang cukup. Namun pandemi menunda segalanya. It's okay. Aku akan tetap melaksanakannya saat cobaan dunia ini sudah berakhir, InsyaAllah....

Target tahun ini yang tertunda....
Tulisan diatas sebenarnya adalah targetku tahun 2020 ini, dimana di musim panas (Agustus/September) aku berniat akan kembali lagi ke Amerika Serikat ditambah satu negara tetangganya, Canada, namun batal total karena Covid19. Tujuan utamanya sih Canada, namun aku rencana akan cari tiket pesawatnya yang landing ke Amerika Serikat karena lebih murah. 

Untuk Amerikanya, ane berencana akan mengunjungi Yellowstone National Park di negara bagian Wyoming.
Yellostone National Park
Sumber: IG

Untuk Canadanya, tujuan utamaku adalah ke Banff National Park. Salah satu taman nasional + gletser tercantik di Canada.
Banff National Park
Sumber: IG

Jika ini bisa terwujud minimal tahun depan, berarti Wyoming akan menjadi negara bagian kelimaku ya! Semoga 😁😁😊😊😊

Trenggalek, 14 Juni 2020 : Kenapa harus STOP lihat/kepoin hidup orang lain!

Judul yang cukup "to the point" ya. Tapi itulah pemahaman yang ada di otak ane sejak beberapa lama. Pemahaman yang ane rasa bisa membuat hidup lebih mudah, tidak terlalu banyak pikiran, tidak terlalu banyak tekanan. Tidak terlalu membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Tidak merasa harus melakukan ini dan itu hanya untuk 'mengikuti trend orang lain.'

Zaman sekarang ini bisa dibilang adalah zamannya ngeksis ya. Apa-apa kayaknya dieksisin, bahkan tiap detil kehidupan seperti ingin ditunjukkan ke orang. Zaman ngeksis sama halnya dengan  "zaman ingin diakui" , "zaman pamer" , "zaman ingin menunjukkan ke semua orang bahwa hidup w itu paling perfect", "zaman ingin diakui semua orang bahwa w itu paling keren, paling bahagia, paling selow, paling sukses, paling bahagia, dan sebagainya."

Ini bukan ane ngejudge semua orang kayak gini ya. Secara umum aja. Orang ane sendiri juga gak perfect kok. 

Pengakuan itu ingin didapatkan dari postingan di medsos, dimana f**ebook dan in**agram adalah 2 medsos yang paling sering dijadikan ajang pamer/pengakuan. Padahal seperti yang semua kita pahami, bahkan terjadi di kehidupan kita sehari-hari: 

"Gak ada hidup yang flaaaat bahagiaaaaa aja gitu men!! Drama di TV atau film blockbuster aja gak ada kok yang ceritanya flatt bahagia dan sukses haha. Padahal itu kan jalan ceritanya diciptakan manusia ya!! Gimana dengan jalan cerita kehidupan yang asli dengan segala lika likunya??"

Ya pasti lebih kompleks!

Hidup adalah pergantian dari rasa bahagia, rasa sedih, balik lagi ke bahagia, datar, sedih, bahagia, datar, datar, mungkin terkadang ada stress atau parahnya depresi, dan sebagainya. Itu semua akan berulaaaang terus sampai akhir nanti.

Jadi apakah ane tidak percaya postingan orang di medsos?

Gak begitu juga gan. Ane sih percaya aja. Cuman ane gak yakin bahwa kehidupannya keseluruhannya itu dicerminkan oleh medsosnya.

Pemahaman ane, berlaku untuk semua orang, mulai dari selebriti yang kaya raya sampai orang biasa, gambaran hidup seseorang bukanlah apa yang diupload di medsos setiap saat. Yang isinya indah-indaaah semua, sukses-sukses semua, bahagiaa semua. Kalau punya pasangan, kok kayaknya adeeeem gitu. Mesraaaa banget. Seakan-akan gak pernah ada masalah, baik masalah percintaan ataupun ekonomi.

Sebenarnya apa - apa yang semua orang upload di medsos adalah gambaran kehidupan "bahagia terus" yang diidam-idamkan setiap orang. Gambaran kehidupan tanpa kesedihan, tanpa penyesalan, tanpa kesengsaraan.. padahal yang namanya hidup ya gak bisa kayak gitu.

Maka dari itu ane selalu tekankan ke diri ane, STOP terlalu ingin tahu atau kepoin hidup orang lain. Ane sendiri juga tujuan utama pasang foto traveling ke medsos hanya untuk memori utk diri ane sendiri. Orang mau ngelike atau tidak, mau suka atau tidak, bodo amat lah. Ane sendiri tidak terlalu suka lihat / kepoin status orang. Malah akhir-akhir ini ane jadi males upload-upload foto jalan ke medsos, lebih sering menulis disini. Ane merasa kok dengan menulis disini ane merasa lebih secure, lebih bebas berekspresi, soalnya kan gak dipantau orang setiap saat. 

"Trus apa fungsinya STOP/KEPOIN hidup orang lain gan?"

"Wahhh menurut ane banyak banget gan!! Kita bisa benar-benar fokus ke diri kita sendiri. Fokus ke jalan yang sudah kita atur dan siapkan untuk mencapai mimpi kita. Tanpa harus toleh kanan berhenti sejenak, toleh kiri berhenti sejenak, bahkan lihat ke belakang. Pandangan kita luruussssss aja gitu pokoknya!"

Komplikasinya kalau kita fokus ya... Kita jadi lebih cepat mencapai impian kita gan! Karena kita gak diganggu oleh pikiran-pikiran negatif yang melemahkan mental macam,

"Ah dia sudah jauh mendahuluiku... Buat apa aku melakukan ini kalau orang-orang sudah melakukannya duluan, sudah berjalan jauh melebihi aku, sudah sukses. Kalaupun aku sukses, yah aku akan menjadi sukses yang biasa2 aja karena udah banyak orang juga yang memilih jalan yang sama!"

Atau pikiran negatif yang lain,

"Ah pencapaianku udah jauuh kok dari teman-temanku. Jadi ngapain aku terlalu bekerja keras kayak gini? Santuyyyy aja lah. Mereka gak bakal bisa melampaui pencapaianku."

Ya bisa dikira-kira gimana akibatnya ke diri kita kalau kita terlalu memperhatikan/melihat orang, kita jadi lupa fokus ke tujuan awal kita! Tujuan kita seakan-akan didikte oleh orang lain. Padahal apapun postingan yang diupload oleh orang lain belum tentu secara keseluruhan menceritakan kehidupannya.

Postingan yang diupload orang adalah, gambaran/kesan yang ingin didapatkan oleh si pemosting dari setiap viewersnya. Kalau agan lihat IG ane juga, isinya full foto-foto pas ane traveling/backpacking. Namun apakah hidup ane sesantauyy itu? Seselow itu? Sebahagia itu setiap saat??

Oh tentu saja tidak fergusooo. Hidup ane itu sebenarnya cukup banyak problem juga yang datang dan pergi. Ane kadang masih susah juga berdamai dengan diri ane, terutama ketika menahan amarah, suka menyimpulkan sepihak tanpa memahami situasi sepenuhnya, kadang suka negatif thingking, terkadang ada masalah sama orangtua dan sebagainya.

Jadi ane konfirmasi, hidup ane gak bahagiaaaa terus kayak postingan di medsos ya! Di foto-foto itu memang ane bahagia, tapi itu tidak mencerminkan seluruh aspek dari kehidupan ane.

Sudah terlalu panjang ya? Hehe. Pokoknya itulah inti pemahamanku. Ini kutulis di Trenggalek pada Hari Sabtu, 14 Juni 2020, kulanjutkan di Surabaya, 16 Juni 2020 karena pas di trenggalek aku kehabisan ide menulis hehe. Keep fight!!!