12.31.2020

[1] Syarat Pengajuan Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) ke Pemerintah Pusat (Setelah Berlakunya UU Nomor 3 Tahun 2020)


Penulis:

Galuh Pratiwi, S.T. 

*Sarjana Teknik Geologi UGM

*Konsultan Pertambangan Mineral Bukan logam dan Batuan selama 3 tahun di Provinsi Jawa Timur

Seperti telah kita ketahui bersama, sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, perizinan tambang Mineral Bukan Logam dan Batuan yang selama tahun 2015 - 2020 berada di Pemerintah Provinsi, telah diubah kewenangannya ke Pemerintah Pusat. Artinya, pengajuan izin tambang mineral bukan logam dan batuan yang selama tahun 2015 - Desember 2020 di provinsi, sekarang akan dialihkan ke pusat, tepatnya melalui Badan Koordinasi dan Penanaman Modal di Jakarta. Badan Koordinasi dan Penanaman Modal ini seperti halnya DPMPTSP kalau di Provinsi, sementara untuk teknisnya akan diolah di Kementerian ESDM. Kementerian ESDM seperti halnya Dinas ESDM kalau di Provinsi. See? Sebenarnya masih sama kok konsepnya.

Download Versi Lengkap UU 3 Tahun 2020

Perubahan ini diperjelas dengan pasal 6 di UU 3 Tahun 2020 yang berbunyi sebagai berikut:



Oya, salah satu hal paling penting, sejak berlakunya UU 3 tahun 2020 ini, pengajuan WIUP hanya bisa dilakukan oleh 3 pemohon yakni:

1. Badan Usaha (CV/PT)

2. Koperasi

3. Perusahaan Perseorangan

Dari 3 jenis pemohon yang diatur dalam UU 3 Tahun 2020 diatas, dapat terlihat bahwa ada istilah baru disini yakni 'perusahaan perseorangan'. Lantas apakah itu perusahaan perseorangan? Mengacu dari situs wikipedia, yang dimaksud perusahaan perseorangan adalah suatu perusahaan atau bentuk bisnis yang paling sederhana yang dimiliki oleh pemilik tunggal sedangkan pengusaha perorangan adalah pemilik dari suatu perusahaan perseorangan yang memiliki kendali penuh atas bisnis tersebut. Contoh perusahaan perseorangan adalah usaha kecil atau UKM (Usaha Kecil Menengah) seperti bengkel, binatu (laundry), salon kecantikan, rumah makan, persewaan komputer dan internet, toko kelontong, tukang bakso keliling, dan pedagang asongan.

Jadi mengacu ke UU 3 tahun 2020 ini, pengaju izin berupa 'perseorangan' tidak diizinkan lagi, namun minimal adalah 'perusahaan perseorangan'.

Masing-masing jenis pengaju izin wajib memiliki  Nomor Induk Berusaha (NIB).


Lantas, apa saja syarat pengajuan Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) sejak kewenangannya berada di pemerintah pusat? Mengacu ke situs minerba, berikut adalah persyaratannya:


Mari kita bahas satu persatu persyaratannya:

1. Surat permohonan -- Untuk surat permohonan pengajuan WIUP, formatnya wajib disesuaikan dengan format yang sudah diupload di situs Minerba. Format surat Minerba bisa ditemukan disini.

Untuk mendownload format surat dalam bentuk word, bisa didownload disini.


2. Salinan NIB (Nomor Induk Berusaha)
Alamat surat elektronik (e-mail) dalam form isian serta pengajuan permohonan WIUP wajib sama dengan yang tercantum dalam NIB. 

Untuk pembuatan NIB dilakukan di situs OSS secara online disini. Jika status NPWP anda aktif, hanya dibutuhkan sekitar 20 menit untuk membuat NIB. Namun jika sewaktu memasukan NPWP, status NPWP anda tidak aktif, artinya anda perlu melaporkan pajak dulu 2 tahun terakhir di situs pajak online disini

Ini adalah contoh NIB :

NIB untuk wajib memuat Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) di sesuai dengan komoditas yang dimohonkan. Selain memuat KBLI sesuai dengan jenis komoditas yang diajukan, tidak dibolehkan ada KBLI lain dalam bidang subsektor pertambangan lain seperti IUJP (Izin Usaha Jasa Pertambangan), IUPOPK (Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Khusus), dan IPR (Izin Pertambangan Rakyat). 


3. Salinan NPWP Badan Usaha
Wajib NPWP Badan Usaha/Koperasi/Perusahaan Perseorangan yang mengajukan.

4. Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI)
Syarat KBLI:

a. Memiliki KBLI yang relevan dengan permohonan
:
- Untuk bahan komoditas batuan di dalam NIB terdapat KBLI 081**
- Untuk komoditas mineral bukan logam di dalam NIB terdapat KBLI 089**

b. Tidak memiliki KBLI sub-sektor pertambangan mineral dan batubara lain yang terkait dengan pemberian IUJP, IUP OPK dan IPR (05, 07, 09)  

KBLI ini dipilih secara online sewaktu pembuatan NIB. Jadi sangat mudah kan?

Contoh KBLI :


5. Koordinat Pengajuan dalam bentuk MS. Excel atau Shapefile
dengan garis lintang dan garis bujur dengan kelipatan paling sedikit seperseribu detik (0,001"). Koordinat berupa koordinat geografis (Derajat Menit Detik), dan disampaikan dalam format digital berupa MS Excel/shapefile. 

Contoh koordinat geografis dengan kelipatan seperseribu detik:


6. Peta Pengajuan WIUP
Peta permohonan WIUP. 

Contoh peta permohonan WIUP dengan koordinat lintang bujur.

7. Rekomendasi Pertimbangan Teknis Kesesuaian Tata Ruang Laut untuk Kegiatan Pertambangan di Laut diatas 12 mil
Untuk permohonan WIUP di laut, misalkan permohonan komoditas pasir laut. Bisa diperoleh dari instansi yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang tata ruang laut. 

Lantas apakah permohonan di darat (non kawasan hutan) tidak memerlukan rekomendasi Informasi Kesesuaian Tata Ruang?

Pada 3 Februari 2021 kemarin, saya menelepon hotline Minerba, khususnya pada hotline konsultasi WIUP di nomor telepon 081316056702. Saya menanyakan kepada operator apakah pengajuan WIUP membutuhkan Informasi Kesesuaian Tata Ruang dari Pemerintah Kabupaten? 

Jawabannya adalah untuk pengajuan WIUP Mineral Bukan Logam/Batuan tidak dibutuhkan. Namun Informasi Kesesuaian Tata Ruang tersebut nantinya tetap dibutuhkan untuk kelanjutan proses persetujuan Dokumen Lingkungan Hidup (AMDAL atau UKL-UPL).

8. Surat Pemberitahuan kepada Pemegang Hak Atas Tanah **)  
Apabila permohonan WIUP berada pada wilayah Areal Penggunaan Lain (Non Kawasan hutan) sesuai rencana tata ruang. 

Pada 3 Februari 2021 kemarin, saya menelepon hotline Minerba, khususnya pada hotline Perizinan Mineral di nomor telepon 081282184045. Saya menanyakan kepada operator bagaimana bentuk pasti 'surat pemberitahuan kepada pemegang hak atas tanah' ini? Apakah berupa pemberitahuan tertulis, ataukah harus berbentuk sosialisasi?

Jawaban dari Minerba, jadi surat pemberitahuan itu tidak harus berbentuk sosialisasi formal, tapi cukup pemberitahuan tertulis kepada pemilik lahan, dengan tanda tangan mereka mengetahui sebagai lampiran. Jika pemilik lahan ada banyak, bisa menggunakan tandatangan beberapa perwakilannya saja.

 Download format surat pemberitahuan jika pemilik hanya 1 orang.

Download format surat pemberitahuan jika pemilik ada beberapa orang.

9. Surat Keterangan Tidak Keberatan / Persetujuan dari Pemegang IUP/IUPK Eksisting ***)
Apabila permohonan WIUP tumpang tindih dengan WIUP/WIUPK lainnya dengan komoditas dan/atau bahan galian berbeda yang telah diberikan.

10. Rekomendasi BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) ****)
Apabila wilayah yang dimohon berada di ruang sungai maka permohonan dilengkapi rekomendasi teknis dari instansi yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengelolaan sumber daya air. 

Lantas, setelah syarat lengkap, bagaimana pengajuannya?


Mengacu pada pengumuman tentang Pembukaan Layanan Perizinan Subsektor Mineral dan Batubara diatas, maka permohonan WIUP bisa disampaikan melalui Email ke email berikut:

perizinanminerba@esdm.go.id

Dan karena pengajuannya sekarang ke pemerintah pusat, otomatis aturan ini berlaku seragam untuk seluruh pengajuan WIUP di seluruh Indonesia. Jika ada yang membutuhkan bantuan untuk pengukuran peta WIUP, pembuatan koordinat WIUP, serta permohonan WIUP ke pemerintah pusat, bisa konsultasi dengan saya di nomor dibawah ini:


11.04.2020

Surabaya, 16 Oktober 2020 : Reward Diri Sendiri, Bon Ami

Hari ini, tepatnya sore setelah aku menyerahkan salah satu pekerjaan yang menurutku paling sulit dan ribet ke dinas, aku mereward diriku dan asistenku. Petang itu aku mengajak asistenku makan di Bon Ami. Ya.. Bon Ami merupakan salah satu restoran cukup elit di Surabaya. Menunya bervariasi seperti steak, sup asparagus, nasi goreng premiium, dan sebagainya. Rasanya tidak usah ditanya. Enak semua!

Awalnya kami tidak berniat kesini. Awalnya kami berniat ke restoran jepang kelas menengah, tapi eh tapi kok lokasinya di dalam supermarket papaya. Malas dengan parkirnya dan ribetnya ketemu banyak orang sebelum makan, ane putar balikkan Si Kia di Bon Ami.
Aku pesan kroket, sirloin, dan es kelapa kopyor. Sedangkan asistenku pesan kroket, sup jamur asparagus, sama es warna warni gitu (ntah aku lupa namanya). Kami makan dengan khidmat. Setiap irisan dagingnya benar-benar lembut, bumbunya meresap, dan gurih. Untuk pendamping steak aku diberikan roti tawar.
Kami menghabiskan waktu sekitar 1,5 jam disini, dan total menghabiskan 300ribuan. Worth it lah dengan rasanya. Kapan2 boleh dicoba lagi kalau ada rejeki!

10.31.2020

[Journey of Bau-Bau & Tomia] Part 1: Menderita semalaman di Bandara Hassanudin Makassar

Surabaya, 14 Januari 2020

"Terimakasih ya Pak..", kataku ke Babang Grab sembari menyerahkan selembar limapuluh ribuan.

"Ini kembaliannya mbak," jawab Babang Grab. Angka pada aplikasi dengan rute Togamas - Bandara Juanda memang hanya menunjukkan tigapuluh delapan ribu rupiah.

"Ambil saja pak. Makasih banget ya. Hati-hati pak," jawabku sambil bergegas mengatur posisi tas dan tentengan untuk bersiap masuk ke pintu keberangkatan.

"Wahh makasih banget ya mbak. Hati-hati juga," kata Abang Grab sambil berlalu.

Aku segera masuk ke pintu keberangkatan dan melakukan check in di konter Lion Air. Ya.. malam ini aku akan terbang ke Makassar, sebelum besok siang lanjut ke Bau-Bau menggunakan Wings Air. Perjalanan yang cukup mendadak, tapi sangat kuinginkan saat itu.

Surabaya - Makassar

Makassar-Baubau

Selesai check in, aku segera menuju gate keberangkatan. Karena masih ada waktu 1,5 jam sebelum boarding, aku sempatkan makan bakso di area depan gate. Ntah kenapa.. perasaan nyaman begitu menyelimutiku ketika melakukan aktivitas di bandara, baik itu ketika makan, nunggu boarding, bahkan ke toilet sekalipun *lebay. Semangkok porsi bakso meluncur dengan begitu lancarnya ke perutku sebelum aku menyadari waktu boarding sudah dekat, bahkan hampir terlewat. Wkwk. Dasar odong. Untung aja gak ketinggalan pesawat gara-gara makan bakso. Aku segera lari-lari ke gate keberangkatanku dan bersyukur masih ada beberapa orang yang antri untuk penerbangan ke Makassar.

Perjalanan pesawat malam berjalan dengan lancar dan mulus. Turbulensi ada tapi hanya goyangan kecil dan tidak terlalu menakutkan. Pukul 00.30 aku sudah mendarat di Bandara Hassanudin Makassar dan menyadari 1 hal.

Pikiranku pertama sebelum mendarat Makassar adalah, aku akan terus ke zona transit, terus aku akan tidur di area zona transit. Kebetulan disitu di dekat GATE 5 memang ada area istirahat dengan bentuk sofa-sofa yang memanjang. Ane hafal banget karena dari April 2018 sd Januari 2019 ane sering melakukan perjalanan Surabaya-Ternate menggunakan Sriwijaya Travel Pass. Perjalanan ke Ternate memang mengharuskan kita lay over di Area Transit Bandara semaleman.

"Eh ladalah... Tiketku ini kan bukan tiket transit ya! Aku kan belum punya Boarding Pass penerbangan Makassar - Baubau. Ehhhh berarti aku nggak bisa masuk zona transit. Trus aku harus tidur dimana nih malam ini?? Dohhh mana lumayan capek lagi," aku menyadari kebodohanku sembari berjalan keluar dari pesawat.

Aku memang beli tiket terpisah gan, hari ini Surabaya-Makassar pakai Lion Air dan besoknya Makassar-Baubau pakai Wings Air. 

'Piye ini?' pikirku sambil berjalan keluar menuju area kedatangan. Seperti yang ane duga, di area kedatangan hanya ada beberapa kursi memanjang, namun masih cukup ramai dan kulihat tidak ada orang tiduran. Feeling ane bakal susah ni malam ini.

Setelah merasa gabut hanya duduk-duduk aja di area kedatangan, sedangkan mau tiduran juga gak enak karena masih banyak orang kesana kemari, ane pun mutusin buat nyari makanan di gerai semacam KFC gitu. Rencananya sih kalau bisa pengen sambil tiduran gitu. 

Setelah sampai...

Eh tapi ternyata disana sepi, cuma ada beberapa orang. Aku segera keluarin laptop. Rencana mau nyicil garap dokumen tambang Madura yang saat itu belum kusentuh sama sekali. Sepertinya karena ane kelamaan ngatur barang, salah satu pegawainya yang daritadi liatin ane terlihat berjalan menuju ke arahku. Mungkin mau negur supaya pesen. Dikiranya mungkin ane hanya mau duduk-duduk doank tanpa pesen πŸ˜‚. Sebelum pegawainya sampai di ane, ane langsung berdiri menuju ke kasir untuk pesan beberapa makanan. Ane pesen kentang sama minuman berasa.

Males dengan tatapan pegawainya yang bentar-bentar lihat aku, serta beberapa lampu yang satu persatu mulai dimatikan (kuikir udah mau tutup), selesai makan aku pun beranjak pergi dari gerai ayam itu. Jujur aku bingung mau kemana. Aku sempet balik ke area kedatangan. Duduk geje lagi disitu beberapa saat. Aku sempet hampir nyerah dan tanya ke para supir bandara berapa biaya untuk ngantar ke kota, kalau nggak salah sekali jalan 100ribu. 

Huft... Belum baliknya kesini. Belum hotelnya.. mahal banget...

Akhirnya aku tidak jadi mengambil option tersebut. Sayang duit 😁😁

Karena tiba-tiba baterai HP mau habis, aku pun pindah ke area basement (tempat para supir taksi nunggu penumpang). Disitu kebetulan aku lihat colokan nganggur. Aku ngecharge sambil main laptop, dan semakin lama... Mataku semakin berat. 😭

Ane paksa mata ini untuk tetap terbuka.. tapi alamak.. malam itu ane benar-benar ngantuk luar biasa. Beberapa kali kepala ane sudah terantuk-antuk ke bawah saking ngantuknya. Tapi ane tahan. Gak mungkin tidur disini, terlalu nggak safety. Dan selain itu, tidak nampak pula ada orang lain yang tidur disini. Pasti bakal dianggap aneh kalau tiduran.

Akhirnya ane hanya duduk-duduk sambil nunggu charge HP. Berjam-jam ane paksakan mata ini kebuka dengan facebookan ataupun menonton video-video youtube. Saat HP sudah lumayan keisi, ane putuskan naik ke area keberangkatan, mampir ke gerai Starbuck.

Jam telah menunjukkan pukul 04.00. Penderitaan nahan ngantuk ini belum berakhir 😁. Ane akhirnya putuskan ke gerai starbuck, pesen kopi segelas plastik besar Rp 70.000 😭, kemudian duduk disitu menunggu sambil buka laptop. Ahhhh... Rasanya mata ini udah beraaaaaat banget. Ane paksain mata ini kebuka buat nonton video-video youtube, ndengerin musik rock, huaah benar-benar deh 😁 sempet minta izin penjaga pintu masuk untuk masuk terminal, tapi ditolak karena penerbangan ane yang masih siang.

Akhirnyaaaaaaaa.... Datang juga jam 10 pagi, dimana akhirnya ane udah bisa masuk area check in. Sumpah leganya gak ketulungan.... Ane berhasil melewati malam penuh penderitaan itu dengan lancar 😁😁 (salah siapa pelit ya 😁). Seperti biasa, ane sarapan di cafe favorit ane di Bandara Hassanudin. Ane pesen semangkok besar sup saudara, es markisa dan otak-otak. Nikmat banget rasanya setelah semalam penuh penderitaan. Habis 100ribu lebih tapi nggak masalah.. ane menghargai setiap value dari makanan enak ini 😁.

Akhirnya waktu boarding pun datang... Legaaa... Saat itu ngantuk udah hilang karena ane excited mau mengunjungi tempat baru, yakni Pulau Buton. πŸ’ͺπŸ’ͺSee u in the next chapter. 

*Di cerita part 1 ini, tidak ada foto yang kuambil. Tapi dari cerita ini semoga bisa dapat gambaran ya suasana penderitaanku malam itu πŸ˜‚

Surabaya, 10 Mei 2017 : Kerja Keras !

Surabaya, 10 Mei 2017

Sekarang menderita dulu, badan remuk-remuk, nanti akhirnya bisa traveling harder/work with traveling. (Startup something).
'I have a lot of things to do right now so I have to cancel my journey in Myanmar (departure tomorrow 11 May actually, sad, yes sad, I think I cried a little bit this morning). But life is about making a decision. I take this hard decision because I know, I have this responsibility not to make my **** dissapointed with me. I keep motivate my self, If I do this right, then I can travel harder. It just the matter of time. Time. Yes time. I need to be more patient.'

I remember this day!

Aku ingat beberapa hari sebelum hari ini aku sempet galau parah. Karena apa.. karena aku mempunyai tiket penerbangan ke Myanmar, tapi aku tidak punya keberanian bahkan sedikitpun untuk menemui atasanku untuk minta izin kerja. Hal itu bermula dari bulan Maret 2017 kemarin, saat teman baikku tidak sengaja cerita ke atasanku kalau aku lagi ke China. Ya.. bolos. Aku bolos kerja. Dan atasanku mengetahuinya. Aku tau pasti aku salah. Aku ditegur tentang sikapku yang terkesan semena-mena. Jadi sekarang aku masih mau izin lagi untuk ke Myanmar? Hmmmmm.... No Way.. 😭 bahkan bibir ini tak sanggup berucap sepatah kata apapun.

Di periode waktu ini juga lah, ane sedang ada pekerjaan yang harus dilakukan dalam jangka waktu singkat. Jadi ane harus bekerja ekstra keras! Itulah alasan kenapa aku menulis status diatas.

Aku menulis ini pada 31 Oktober 2020 di Surabaya. Pengalaman B aja menurutku, tapi sejak saat itulah petualanganku benar-benar dimulai untuk menjelajah dunia! Tercatat tahun 2017, selain 2019, adalah tahun terektifku untuk menjelajah dunia karena di sepanjang tahun itu aku mengunjungi China, Islandia, Jerman, Belanda, Italia, Yunani, Vietnam dan Hawai'i. 😊

Kini aku telah resign dari pekerjaan utamaku, jadi aku bisa menentukan kapanpun aku mau pergi, asal pas tidak ada kerjaan penting dan mendesak yang harus segera dikumpulkan. 2019 adalah tahun pertamaku resign, dan negara yang telah kukunjungi adalah Amerika Serikat, China, Meksiko, Korea Selatan, Thailand, Malaysia, Singapura, Dan Turki 😊.

Meski 2020 ini dunia dilanda pandemi Covid 19, dan itu sama sekali mematikan dunia traveling, terutama traveling internasional, tapi aku tetap optimis bahwa ini ada pergerakan maju ke arah positif. Aku yakin pandemi ini akan berakhir. Aku yakin dunia akan segera ke kembali ke normal, dan ketika itu terjadi, perjalananku akan kulanjutkan πŸ’ͺπŸ’ͺ

Malaysia, 3 Juli 2017 : Perjalanan Panjang

Setelah 11.5 jam penerbangan Scoot dari Athena ke Singapura, sambung MRT Changi - Kranji, sambung bus SBS Kranji - Terminal Larkin (Johor Bahru), sambung another bus Johor Bahru - Kuala Lumpur (5 hours). Finnaly waiting for flight to Surabaya. 2.5 hours again to Surabaya and back to work again ;( . 
.
Setelah ini pengen ngetrip ke Indonesia dulu seputaran Jatim. Mungkin ke air terjun di kaki-kaki gunung, snorkeling di pulau-pulau kecil, makan bakso, steak (udah berderet makanan yg ingin kumakan setelah 2 minggu lidahku ga terlalu cocok sm makanan eropa yg menurutku pelit bumbu dan porsinya kebesaran). Setelah backpackeran, tetap sadar Indonesia tetap yang paling nyaman wkwk.

Foto: malam terakhir di Athena, Yunani bersama teman dari meksiko. Dia (Sofia) memberiku tiket Hop On Hop Off gratis seharga 20 euro, gantinya aku traktir minum beer dan makanan ringan dan kita bercerita banyak. What a last night! :)
Aku dan Sofia di sebuah kedai makan di Kota Athena, Yunani. Kita makan ayam panggang dan beer malam itu.

Jakarta, 10 Mei 2015 : Jalan-Jalan Sendirian Karena .... Berat πŸ₯ΊπŸ₯Ί

SURABAYA, 30 Oktober 2020
Di kediaman, sambil dengerin lagunya Mitha Talahatu, judulnya "Hargai Sadiki"

Status 5 tahun lalu. Kutemukan di facebook melalui 'log aktivitas'. Aku inget, aku lagi sedih dan hancur saat status ini dibuat. Tapi alesannya R aja ya, malu nyeritainnya hahaha. Yah..kalian pasti tau lah. Masalah anak muda dan pertemanan. Sekarang sih masalah itu hanya kuketawain aja hahaha. Mumpung masih inget, aku akan flashback kembali ke hari itu. Hari dimana aku masih 'magang' di sebuah bank di Jakarta, karena badmood berat, malam itu ane putuskan jalan dari kos-ku di daerah Mampang menuju Plaza Blok M di Jakarta Pusat.

JAKARTA, 10 Mei 2015
Plaza Blok M

"Mas tolong ambilin jeruknya mas"

"Mas tolong ambilin salak sama nanasnya mas"

"Eh minggir dikit donk."

"Ini singkongnya keras banget sih motongnya hahaha"

Aku ikut teriak-teriak rebutan 'bancaan' gratis di Plaza Blok M. Namanya gratis, langsung diserbuu. Dalam sekejab gundukan ini habis hahaha. Yang banyak tersisa cuma kacang panjang, sawi sama pete. Buah-buahan ludes namanya juga gratis siapa yg ga mau. Malam yang berkualitas daripada cuma di kosan. Akhirnya aku dapat jeruk, salak, duku, singkong, sama nanas.


Satu jam sebelumya..

Sore itu aku lagi sedih, hancur dan badmood banget karena suatu hal. Sebenarnya kalau lagi dalam fase begini, aku paling males yang namanya bergerak. Pengennya hanya tiduran di kasur meratapi hidup wkwk. Makan malas, bahkan tidur pun malas. Tapi sore ini aku seperti mendapatkan ilham, aku harus jalan dan cari suasana baru supaya gak kayak gini terus. Siapa tau dengan jalan pikiran ane bisa fresh, nggak hanya mikirin masalah yang sama berulang-ulang.

Aku segera mandi, membawa uang secukupnya di dompet dan tas kecil, setelahnya segera berjalan 500 meter ke arah tempat pemberhentian bus terdekat dari kos. Sebelum ke tempat pemberhentian bus, aku sempatkan makan siang yang terlambat di sebuah warung kecil. Hidupku masih pas-pasan banget saat itu gan, jadi warung-warung kecil selalu menjadi sasaranku untuk makan. Aku makan nasi ayam.

Sesaat setelah makan aku segera berjalan kaki dan menaiki bus Metromini untuk mencari angin. Aku belum tau pasti akan kemana sore itu, satu-satunya tempat yang terpikirkan hanyalah Plaza Blok M, karena disitulah tempat pemberhentian bus terakhir dan setauku ada mall. Aku membayar tiket bus ke kondektur dan 'berusaha' menikmati suasana kota Jakarta Selatan dari bus. Kota dimana ane tidak pernah merasa benar-benar bahagia disini. Ini weekend jadi jalan tidak semacet biasanya. Kopaja, metromini, mobil pribadi, pejalan kaki, pedagang asongan, terlihat mondar-mandir di sepanjang jalan yang kulewati. Sewaktu melewati sebuah kantor dengan tulisan "JAKARTA SELATAN" terpampang di depannya, entah kenapa ada "sedikit" perasaan bangga bahwa sekarang aku kerja disini. Ya.. memang kontradiktif. Disaat aku tidak bahagia bekerja disini, aku juga merasa bangga.

"Blok M ! Blok M!"

Teriakan kondektur bus menyadarkan lamunanku. Hmmm sampai juga akhirnya. Langit telah menggelap. Aku jalan keluar bus dengan gontai, karena masih nggak tau mau melakukan apa. Sebenarnya aku memang paling malas jalan ke mall begini, lebih pilih tiduran aja di kos. Tapi yahh.. ane berharap dengan bergerak bisa mengurangi kegalauan ane yang lagi to the max.

Aku berjalan asal menuju area pertokoan. Dan saat itulah aku melihat sebuah bancaan gratis, berbentuk gunungan yang berisi sayur dan buah-buahan. Sepertinya acara yang melibatkan gunungan sayur dan buah itu udah selesai, karena sayur dan buahnya sudah mau diperebutkan orang-orang di sekitarnya. Ane yang lagi pengen carj hiburan pun akhirnya nekad ikut rebutan. Wkwkwk. Seruu banget. Desak-desakan... Ini adalah alasan kenapa aku menulis status FB diatas.. pada 10 Mei 2015. 

Yah.. dari rebutan gunungan itu akhirny aku mendapatkan jeruk, salak, duku, singkong sama nanas. πŸ˜‚πŸ˜‚ (Ane sendiri juga bingung ngapain juga ambil singkong, seingetku singkong mentah soalnya).

Acara rebut-rebutan pun akhirnya berakhir. Ane mengamankan beberapa buah hasil "jarahan" itu di tas. 'lumayanlah.. buat kesehatan.. hihihi..' ujarku dalam hati.

Selanjutnya aku tak punya tujuan pasti. Hanya mutar-mutar sebelum kusadari aku pengen duduk sambil menikmati suasana. Aku memutuskan mampir di sebuah warung kecil di lantai 2 dan membeli semangkuk mi dan teh botol. Kusesap mi dan teh dingin pelan-pelan sambil memperhatikan lalu lalang orang di sekitarku. Aku merasa sangat kesepian.. yah.. aku ngak punya teman di kota besar ini. Memang aku mempunyai beberapa teman sekantor, tapi saat itu aku nggak bisa mengikuti gaya jalan mereka yang selalu hang out di mall. Pernah aku ikut, jajan minuman segelas aja 28ribu. Langsung males ikut lagi wkwkwk. Ane nyadar.. uang ane pas-pasan banget. Bakal bangkrut kalau ikut gaya hidup kayak gitu.

Selesai makan, aku melangkahkan kaki ke toko buku. Disitu aku menjumpai buku dengan judul cukup menarik, "Cara untuk mendapatkan hidup bahagia." Bukunya tidak terlalu besar, cukup kecil namun agak tebal. Dengan kondisi hati yang lagi nggak karuan, sebenarnya aku udah pengen banget beli buku itu. Tapi kok eh, setelah dibalik, harganya 70ribu πŸ˜”.

'Ah.. sayang juga ya duit segini. Bisa buat makan berhari-hari. Padahal aq udah pengen banget. Tapi janganlah.. nanti baca-baca aja di internet,' ujarku dalam hati.

Akhirnya aku meletakkan lagi buku itu dan lanjut berkeliling. Tidak ada satupun barang yang kubeli, karena niatku memang hanya cuci mata. Setelah kurasa tidak ada yang bisa dilakukan lagi, ane pun bergegas balik ke pool bis untuk balik ke area Mampang Prapatan. Kebetulan juga hari udah semakin gelap.

Malam itu akhirnya ane dapat metromini untuk kembali ke area Mampang Prapatan. Dan saat balik inilah, saat melewati area belakang jauh kantor tempat ane magang, ane jadi sadar bahwa ane bisa naik bus dari situ. Jadi ane bisa naik bus 1x aja pas pulang kerja, jadi bisa menghemat. Biasanya aku harus naik bus 2x 😁😁..

Ah benar-benar hari ini.. 

10.17.2020

Meksiko, 6 April 2019 : Hola Mexico !!

Meksiko, 6 April 2019
Tulisan yang kutulis sejenak setelah aku merebahkan diri di penginapanku bernama Hotel Alcazar di Kota Meksiko. Hotel Alcazar sebenarnya bukan hotel incaranku, namun yah.. takdir membawaku kesini.

Hola Mexico! (Dibaca Ola Mehiko).
.
Berawal dari sebuah mimpi masa kecil, ketika suka nonton telenovela AMIGOS X SIEMPRE 😁. Orang Meksiko ramah-ramah, murah senyum dan suka membantu. Meski mereka hanya bisa berbahasa Spanyol, namun mereka selalu berusaha membantuku dengan ngomong Spanish wkwk. Appreciate that fellas! Disini aku berkomunikasi dengan orang menggunakan google translate. Sudah download bahasa inggris sama spanyol. 😁😁




Malang, 5 Desember 2015 : Menginap di Hotel Atria Malang cuma 59ribu Semalam

Kesempatan terakhir untuk hunting promo hotel Rp 10.000 misteraladin.com gan nanti malam. Terbukti benar bukan tipu-tipu,hanya masalah kecepatan booking dan keberuntungan gan. Setelah kemarin tggl 3/4 menginap di Kamar Superior Hotel Fave Mex Surabaya, hari ini check in dgn lancar di Kamar Deluxe Hotel Atria Malang. Permalam 559rb dengan promo misteraladin.com cuma bayar 59ribu aja dengan fasilitas hotel yg seperti bintang 5. Jangan sia2kan kesempatan promonya ya gan, nanti malam kesempatan terakhir.

Nb: awalnya smpt malu bgt mau check in, hotelnya besar bgt, sdgkn aq naik motor dr surabaya muka udah lusut sempat kehujanan juga jket udah basah, tp ternyata resepsionisny sungguh terlalu ramah shg mrs nyaman. Hotel atria sgt recommended hanya 4 km dr alun2 kota malang. Saatnya kulineran!

Guangzhou, 12 April 2019: Sad or Happy...

Guangzhou, 12 April 2019
Sembari menunggu transit penerbangan dari Los Angeles ke Jakarta. Karena lapar dan gabut, akhirnya aku putuskan makan siang di tempat ini (di Bandara Internasional Guangzhou). Ahh... Begitu merindukan era pra-corona.. Please God.. destroy this virus πŸ™πŸ™. Let the world be normal again..

Sad or happy, you must eat because your body need energy to feel sad or happy. Akhirnya mau pulang Jakarta senangnya. Dari negara manapun yang dikunjungi, negara tercinta memang paling dicinta.. love you Indonesia.

7.27.2020

Surabaya, 21 Juli 2020 : Marah, Akhirnya Adopsi Lilo dan Loli 😁🀣

Pagi ini dimulai dari ane kesel sama temen ane karena suatu hal 😁😁. Intinya dengan kekesalan itu, ane beranjak ke Warung Soto Kwali Semolowaru. Sebelum berangkat temen ane bilang naik motor aja, namun ane bersikeras naik mobil (ini nanti ada alasannya ternyata 😁).

Soto Kwali Semolowaru ini adalah warung favorit ane untuk sarapan, karena sotonya bening (tidak terlalu berbumbu/enek), ada pilihan soto daging, ada berbagai macam lauk-laukan dan merupakan soto solo. Mantaap.

Sampai di warung, seperti biasa ane pesen 1 mangkok soto daging besar, sebiji perkedel dan 2 sunduk sate usus. Selain itu segelas es teh. Ane makan dengan khidmat karena emang sukaaa banget sama soto daging, apalagi untuk sarapan. Sensasi saat kuahnya meluncur ke kerongkongan yang kering. Ahh.. nikmatnya 😁😁. Disempurnakan dengan kunyahan sate usus dan perkedel, serta siraman es teh 😁😁.

Ok. Cukup cerita detailnya soto yang bikin ane ngiler 😁. Ane akhirnya selesai makan dan melakukan pembayaran. Total 16.500. Cukup murah. Ane berencana langsung pulang setelah ini untuk ngerjain dokumen.

Eh pas di parkiran, mau masuk ke mobil, tiba-tiba ane melihat makhluk malang ini, mempunyai bulu hitam legam dengan sedikit corak putih, sedang makan tulang ayam. Melas bangett..

Hati ane langsung tergerak, karena ane sendiri udah punya 3 kucing rescue dari jalanan dan semuanya bisa makan enak. Membayangkan si hitam putih malang ini harus menahan lapar setiap hari. Makan tulang ayam aja iya kalau ada yang ngasi, ane sudah berniat akan membawanya pulang. Yahh mungkin inilah kenapa hati ane tergerak untuk bawa mobil tadi pagi. Ane bertemu kucing hitam putih malang ini. Ane menamakannya Loli.

Kasihan melihatnya kesusahan mengunyah tulang ayam, ane langsung balik ke warung soto dan membeli 2 sate usus. Eh sewaktu mau ngasi itu sate, tiba-tiba datang 1 lagi kucing putih yang sepertinya merupakan saudaranya Loli. 
Wahhh... Jujur ane sempat bimbang.. gimanapun kan tempat ane meletakkan kucing-kucing adopsi dari jalan ini bukan rumah ane. Gak enak aja kalau kebanyakan kucing, kalau tambah 1 lagi sudah 5 kucing rescue dari jalanan.

Hati ane sempat bilang ane adopsi 1 aja, yang warna hitam putih. Tapi nurani ane benar-benar tidak mampu meninggalkan yang 1 sendiri disini berjuang cari uang. Akhirnya ane putuskan bawa keduanya. Ane masukkan mereka ke dalam mobil diikuti tatapan beberapa orang di lampu merah 😁😁😁. Sate usus yang kubeli mereka nggak ada yang mau. "Nanti mungkin Chiko mau," kataku dalam hati.

Sebenarnya dilokasi itu masih ada 1 kucing lagi, kucing setengah kampung setengah persia yang gembul banget. Namun ane urungkan mengambilnya saat itu karena konsen ane ke rescue kucing lebih ke yang kitten. Karena ane yakin yang dewasa sudah mempunyai daya bertahan hidup yang tinggi. Selain itu juga ane nggak enak kalau bawa kucing terlalu banyak di tempat yang bukan rumah ane sendiri😁.

Ane akhirnya beranjak pulang membawa Loli dan saudara putihnya, yang akhirnya kunamakan Lilo. Mereka sempat teriak-teriak di mobil. Panik. Namun sesaat kemudian diam dan bersembunyi di bawah kursi.

Sampai rumah ane langsung mandikan mereka dan kasih makan whiskas cair. Mereka terlihat makan dengan lahap, mungkin makanan terenak yang mereka makan selama ini. I promise will take care of u two Loli Lilo.

7.26.2020

Surabaya, 21 Juli 2020 : Ane Bersyukur... Sebelum Pandemi...

Hari ini ane masih di dalam suasana pandemi... Ya ampuuuun, lama banget yaa sejak Bulan Desember 2019 Covid ditemukan, dan sejak Maret 2020 Covid resmi diberitakan masuk ke Indonesia. Sejak saat itu dunia emang berubah drastis, traveling (apalagi ke luar negeri) jadi sesuatu yang sangat susaaaaah, dan bahkan langka untuk bisa dilaksanakan πŸ˜”πŸ˜”....

Benar-benar periode yang sangat suram untuk dunia traveling, apalagi traveling ke luar negri πŸ˜”πŸ˜”. Ditambah lagi, beberapa negara luar kondisinya mulai membaik, sedangkan Indonesia masih sama saja bahkan kurvanya malah lagi puncak-puncaknya. πŸ˜”

Namun ane mencoba mendorong diri ane untuk selalu bersyukur bagaimanapun keadaannya. Ane tidak mau terus murung karena susah kemana-mana, karena itu gak ada gunanya. AAne bersyukur karena:

1. Ane sudah melakukan beberapa trip "superpenting" (menurut bucket list ane) sebelum pandemi melanda. Sebelum hidung ini masih bisa menghirup udara dengan segarnya, tanpa harus menghirup bau mulut sendiri karena harus pakai masker setiap saat. Trip superpenting itu antara lain:

A. Amerika Serikat dan Meksiko (26 April 2019 sd 10 April 2019)

B. Jeju, Korea Selatan (5-11 Mei 2019)

C. Thailand (12 Mei sd 25 Mei 2019)

D. Singapore (7-11 Agustus 2019)

E. Malaysia 

F. Aceh dan Medan

G. Turkey! (5-25 November 2019)

Dan dari semua trip superpenting tersebut, trip ke Turki selama 3 minggu (21 hari, dari 5-25 November 2019) adalah penutup yang benar-benar sempurna ! Trip di negara yang super duper membuat nyaman... Orang-orangnya baik... Suhu udaranya sempurna... Banyak kucing di jalan-jalan... Ahh begitu kangennya sama Turki 😊😊. Bagaimana aku bisa bilang penutup yang sempurna? Well, karena biarpun ada travelmate, kami sama-sama sampai udah bosan dan udah kangeeeen banget sama Indonesia hehe (terutama makanannya). Itu berarti ane sudah "enek" berada di luar negeri, bukan "enek" dalam artian sebenarnya tapi ya. Hehe. 

2. Aku sudah "sedikit" berkeliling Indonesia menggunakan program Sriwijaya Travel Pass tahun 2018 dan beberapa trip tambahan (tanpa SJ travel pass) di awal tahun 2019.
A. Ternate

B. Jogja-Surabaya-Jogja beberapa kali

C. Belitung

D. Jakarta

E. Maumere-Ende

F. Sumba

G. Bali (Desember 2019)

H. Bau-bau, Tomia (Januari 2020)

I. Road trip jawa timur dengan teman-teman Wakatobi (Februari sd Maret 2020)

3. Ane masih bisa jalan-jalan/roadtrip di sekitaran Jawa Timur-Jawa Tengah, dan cukup banyak wisata yang udah buka. Setelah pandemi melanda Indonesia, dan Surabaya sempat PSBB 3 mingguan, setelah PSBB tersebut berakhir ane sudah mengunjungi:

A. Bukit Tunggangan Trenggalek (pas ada waktu lowong sehabis kerja pemetaan lokasi tambang)

B. Ranu Gumbolo Tulungagung (pas ada waktu lowong sehabis kerja)

C. Embung Sidem Tulunagung (idem dengan atas)

D. Ranu Manduro Mojokerto

E. Desa Selotapak Mojokerto

F. Jalan jalan sekitar Pandaan

G. Kebun Teh Nglinggo Kulonprogo

H. Kota Jogja + Kaliurang

4. Ane bisa fokus untuk merealisasikan rencana "ROADTRIP" yang akan kulaksanakan di Bali-Lombok-Sumbawa dan Flores. 

A. Kenapa bisa fokus? Ya karena ane belum akan bisa keluar negeri lagi. Jadi ane bisa fokus mengalokasikan waktu dan anggaran untuk roadtrip Surabaya-Larantuka ini. 

Begitulah.. ane berusaha melihat sisi positif dari semua ini. Gimanapun itu yang bisa ane lakukan untuk sekarang ini. Ane terus berharap semoga pandemi ini segera berakhir 😊

7.25.2020

Surabaya, 22 Juli 2020 : Mimpi Nyelametin Anak Tenggelam? πŸ˜…πŸ˜…

Well, pagi ini ane mimpi aneh lagi dah. Mimpi tersebut adalah, ane nyelametin anak perempuan tetangga ane yang hampir saja tenggelam di kolam kecil gitu (tapi dalem). Padahal ane sendiri kan gak bisa renang! Hehe. Herotic banget dah ane di mimpi. Kata temen ane sih itu pertanda bagus, semoga deh ya! 😁 Cuman ane tu orangnya emang gak terlalu percayaan sama mimpi gitu gan. Menurut ane mimpi itu gabungan antara hal yang pernah kita alami, pernah kita lihat, rasakan, bayangkan, campur aduk jadi satu di alam bawah sadar. Jadi kadang bisa beberapa adegan yang gak nyambung bergabung, jadi geje deh!

Oke, begini cerita lengkapnya mimpi ane. Mimpi itu settingnya malam hari, ane lagi berdiri di balkon rumah ane, dengan posisi tangan menggenggam dan bersandar ke selasar balkon. Di mimpi itu kebetulan bagian bawah rumah ane langsung kali (selebar kurang lebih 2 meter), setelah kali ada saluran irigasi, di seberang saluran irigasi ada kolam seukuran 3*2 meter, yang ane perkirakan kolamnya dangkal. Nggak yakin sih, hanya ngira-ngira. Di sekeliling kolam itu udah semacam tegalan gitu.

Btw kok serem amat ya kayaknya rumah ane ini? Kayak film horror aja! Haha.

Nah pas lagi menghirup udara segar dan memandang ke bawah, ane lihat ada seorang anak perempuan berambut pendek sedang bermain di dekat kolam. Ya ane pikir anak perempuan itu sudah tau, jangan sampai deket-deket kolam atau malah mau nyoba nyebur ke kolam, karena kan secara mata biasa gak bisa terlihat dia dangkal atau dalam. Soalnya air kolamnya warnanya coklat butek.

Eh.... Tu anak ternyata masuk kolam dong! Jalan kaki pelan-pelan dari pinggir mau ke tengah, kayak mau mainan gitu. Mana sendirian. Tiba-tiba.... Eh tiba-tiba..... Kakinya tidak bisa napak bagian bawah lagi dan dia terlihat mengelepak-ngelepak tenggelam! Ane yang lihat itu langsung panik banget dan manggil tetangga ane yang kebetulan lagi main deket situ. 2 temen yang ane panggil adalah Awan dan Ipul. Well, aneh banget deh sumpah! 😁 Awan dan Ipul kan temen masa kecil ane di Perumahan Griya Nusa (rumah ane sebelum sekarang).

"Awan !! Ipul!! Ada bocah tenggelam di kolam!!" Kata ane setengah berteriak ke mereka.

Tanpa pikir panjang, Awan dan Ipul langsung meloncat ke kali di bawah balkon ane, dan langsung menyeberangi kali serta irigasi menuju ke kolam. Ane yang awalnya ragu (karena gak bisa renang), akhirnya ikut nyebur juga ke kali supaya bisa secepatnya nyelametin nyawa itu bocah. Untungnya ane nggak tenggelam. Selesai menyeberangi kali, ane langsung lari meloncati irigasi dan tanpa pikir panjang loncat ke kolam itu yang ternyata dalamnya lebih dari 2 meter.

Di mimpi ini tidak terlihat dengan jelas dimana Awan dan Ipul saat sudah mendekati kolam. Pokoknya seinget ane, ane nyebur sendiri ke itu kolam.

Dengan berusaha sekuat tenaga mengepak-ngepakkan kaki supaya mengambang, sementara tangan ane berusaha meraih-meraih ke dalam kolam, akhirnya ane bisa nangkap itu bocah yang sudah setengah tenggelam. Ane langsung tariiiik, dan wajah ini anak udah pucat banget. Ane gak tau bahkan anak ini masih hidup atau sudah meninggal. Ane langsung berenang sembari menariknya ke pinggir, dan dibantu angkat sama Awan dan Ipul.

Sedikit ditekan-tekan dadanya, Alhamdulillllahhhh..... Akhirnya itu anak terbatuk-batuk sembari memuntahkan air yang masuk ke paru-parunya. Dia masih hidup ternyata!! Ane lega banget. Saking tegangnya ane sampai belum naik ke darat, masih berpegangan di tepi kolam.

Selanjutnya mimpi ane jadi kabur, dan tidak jelas selanjutnya bagaimana. Apakah ane, Awan dan Ipul mengantarkan anak ini kembali ke rumahnya or? Tidak jelas. Kayak lompat adegan gitu mimpinya.

Selanjutnya mimpi ane lompat ke rumah ane yang di Griya Nusa. Sewaktu ane sudah balik ke rumah dan bersih-bersih karena habis nyebur kali, tiba-tiba rumah ane kedatangan tamu seorang bapak dan ibu, yang ternyata adalah bapak dan ibu anak itu. Awalnya mereka disambut bapak ibu ane, yang kemudian memanggil ane yang masih di belakang. Mereka ngucapin terimakasiiiiiih yang sebesar-besarnya kepada ane. Ane dengan sungkan juga menjawab, iya sama-sama😊. 

Trus? Ane kebangun..... 😁😁

Ane kebangun jam 06.49 dengan agak kesal karena rasanya masih kurang tidur. Ane baru bisa tidur enak setelah subuh, dimana hari ini ane harus berangkat agak pagi karena mau pasang patok-patok batas lokasi tambang di Sampang. Awhhhh rasanya kesel banget kenapa susah malam ini tadi! Tubuh ane bener-bener gak fit pagi ini.😩

7.16.2020

Surabaya, 10 Juli 2020: [THOUGHT] Mengapa tidak perlu iri rejeki orang? because no amount of money can make human satisfied !

Di era sekarang ini, aku menjumpai banyak fakta yang membuatku terkadang sedikit bergidik. Aku menjumpai manusia yang begitu mudahnya iri dan tidak menyukai orang, jika orang tersebut lebih sukses/'terlihat' lebih banyak uang, daripada dirinya. So klasik, huh? Padahal manusia yang iri tersebut juga hidupnya sudah berkecukupan lo. Ya, aku tau dia berkecukupan dari gaya hidupnya sehari-hari. Aku perkirakan masih nyisa-lah pendapatannya setelah dikurangi biaya hidup sehari-hari. Oya pemikiran ini aku dapatkan dari hasil perenunganku selama ini ya. Baik aku yang mengalaminya sendiri (aku merasakannya), aku melihatnya, aku mendengarnya, maupun dari yang aku baca-baca di media. 

Jadi objeknya benar-benar tidak terbatas, bahkan termasuk diriku sendiri (jadi pemikiran ini bukan ditujukan untuk nyindir sekelompok orang tertentu). Karena aku sendiri hanya manusia biasa dan pasti juga pernah merasakan perasaan seperti itu. 

Tapi ane mengalami itu dulu.... Dulu.. sewaktu ane belum mendapatkan pencerahan tentang 'apa arti kehidupan ini sebenarnya'. Sebelum ane menyadari, bahwa apa yang terlihat 'di depan' dari seorang manusia, belum tentu apa yang sebenarnya ada di kehidupannya. Sebelum ane menyadari sifat dasar dari manusia, yakni "serakah".

Pada suatu hari, pemahaman tentang sedikit pelajaran kehidupan datang ke pikiran ane. Saat itu ane berpikir,

"Saat ane kuliah, punya uang 1 juta, keinginannya simpel. Pengen makan enak (tidak akan jauh-jauh dari steak, empek-empek ataupun iga bakar). Selain itu, mungkin hanya jalan-jalan di sekitaran Jogja saja."

"Saat ane mendapatkan beasiswa, 18 juta + 4.5 juta, keinginanku mulai meningkat. Aku membeli sebuah kamera Nikon Coolpix L120 (sepertinya harganya 4,5 juta). Aku membeli tiket jalan-jalan ke Thailand, kemudian ke India. Aku makan enak lebih sering."

"Saat ane broke pada akhir 2014 - awal 2015, benar-benar nggak ada uang sedikitpun di kantong, ane gak punya keinginan apa-apa selain mempunyai sedikit uang  untuk jajan dan beli pulsa. "

"Saat ane mempunyai uang tabungan hampir 20 juta, keinginan ane meningkat lagi. Jalan-jalan traveling ke India, Nepal, beberapa destinasi Indonesia."

Jadi apa agan melihat polanya? Ya... Semakin aku punya uang, keinginanku (sebagai manusia biasa) akan semakin meningkat juga, menyesuaikan dengan jumlah uang itu! Masih biasa saja? OK.

Perumpamaan berikutnya, contohkanlah ke aku. Aku belum pernah punya uang cash/uang stand by di rekening sampai 500 juta. Tapi apakah aku sebagai manusia biasa (jika belum dapat pencerahan), akan biasa saja dan tidak gatal membeli sesuatu lagi yang harganya setara/mendekati uang tersebut? Aku tidak yakin ! 

Belum lagi jika punya 1 M, apa lagi keinginan kita?

Dari pola diatas terlihat, bahwa sebanyak apapun uang tidak akan pernah bisa memenuhi keinginan manusia yang tidak ada habisnya ! Aka keinginan itu akan senantiasa menyesuaikan dengan jumlah uang !

Dan jika kita iri/tidak suka jika orang lain mempunyai rejeki yang melimpah, balik lagi ke alasan diatas. Jika kita sudah cukup, bisa menabung, masih bisa membeli/melakukan hal-hal tersier seperti makan di luar, traveling/jalan-jalan, nonton bioskop, dan kita merasa bahagia/senang melakukannya, terus kenapa masih iri lagi dengan rejeki orang? Memang berapa banyak duit lagi yang bisa memuaskan kita? Jika rejeki orang yang kita iriin itu tiba-tiba "sim salabim" beralih ke rekening kita, trus apa kita kemudian puas? Bukankah manusia akan melupakan 'uang masuk' itu dalam jangka waktu cepat, dan buru-buru mencari uang yang lain?

Kesenangan itu hanya sementara, bukan? Setelahnya, rasa iri/tidak suka itu akan datang lagi jika ada orang lain lagi yang lebih sukses , atau ada orang lain lagi yang dapat rejeki. Alamaaakkk... Terus kalau pemahanan kita tidak diubah, kapan kita akan lepas dari "lubang hitam" ini? Apa hidup hanya mau dihabiskan dengan merasa iriiii terus setiap saat (nggak iri sama Bill Gates atau Jeff Bezos sekalian? 🀣🀣). Lah terus kapan menikmati hidupnya dengan tanpa beban? Kapan akan mulai menghargai diri sendiri dan kerja keras sendiri? Kok yang jadi patokan oraaaaang terus. Eh padahal, apa yang dia upload di medsos untuk "menunjukkan" itu, belum tentu sesuai dengan situasi real di kehidupannya lo !

Jadi inilah pemahaman yang kutanamkan di otakku sejak aku merenungkan hal ini dan mendapatkan pencerahan. Buat apa kita iri dengan rejeki orang? Yang penting diri sendiri, keluarga, orang-orang terdekat sudah cukup. Apa lagi yang mau dikejar sampai harus iri rejeki orang? Bukankah keinginan manusia itu tiada batasnya? Akan selalu menyesuaikan jumlah uang yang dimilikinya?

Jadi mau kita punya 100 juta, 200 juta, 1 milyar, 10 milyar, 1 triliun, polanya adalah SAMA SAJAAA ! Sama sajaa kita sebagai manusia biasa akan menginginkan lebih, lebih dan lebih lagi. Jadi uang itu tidak akan cukup.Tiada habisnya, tiada istirahatnya.....

Lihat saja para artis. Kekayaan mereka sudah berapa Milyar? Tapi mereka masih berbisnis lagi. Sekelas Justin Bieber dan Kanye West saja yang uangnya hampir gak berseri masih bikin bisnis. Donald Trump saja masih berbisnis dimana-mana. Jadi berapa batasan jumlah uang yang memuaskan manusia? Jawabannya tidak ada. 

Tambahan lagi, Bukankah jika orang lain dapat rejeki, itu karena karma baiknya? Atau karena doanya? Kita tidak tahu, mungkin selama ini dia sudah membantu orang cukup banyak. Dia sudah membahagiakan orang cukup banyak, makanya Tuhan membalas kebaikannya. Mungkin dia tidak menguploadnya di medsos sehingga orang lain tidak tahu. Jadi kalau kitanya juga mau rejeki melimpah, harus rajin berbuat baik juga donk ya? Jangan kesehariannya nggak pernah ngapa-ngapain, jarang bantu orang, jarang membahagiakan orang, tapi berharap terus rejekinya lancar? hhh... Selalu mengingat, bahwa hidup itu selalu berawal dari "hukum sebab akibat". Barangsiapa menabur, Ia akan menuai.