Life Only Once. Stop Thinking and Just Make It Work.

7.12.2020

Jakarta, 10 April 2015 : Ngarep Dapat Project Pemetaan !

Jakarta, 10 April 2015
Mungkinkah?

"Tuhan....lancarkanlah semoga proyeknya goal...bisa jadi geologist lagi selama 3 bulan walau hanya status kontrak, berkutat dengan batu, sepatu sneakers/sepatu lapangan lagi, palu, kompas...awgg kangen skali...setelah semingguan terakhir ini berkutat dengan rapat n draft rapat umum pemegang saham hehehe, pusing ga tau apa2."

Surabaya, 11 Juli 2020
Di Educity
Status ini ane tulis seminggu setelah memulai perantauan di Jakarta. Ya, sudah 5 tahun yang lalu. Saat itu ane sedang magang di bank swasta yang memberi ane beasiswa selama kuliah. Sudah seminggu, apakah ane sudah bisa menikmati pekerjaan baru ini di Divisi Legal?

Hmmmm.... Gimana ya.. Not Really.. Perasaan ane datar aja. Bahagia banget tidak, sedih banget tidak. Karena kerja di bank emang bukan passion ane gan, bahkan jujur, ane sama sekali tidak pernah menginginkannya. Apalagi divisi legal. Divisi di bidang 'perhukuman'. Setiap hari kerjaanku tidak jauh dari ngecek perjanjian-perjanjian, apakah sudah sesuai dengan hukum di Indonesia atau belum. Bagi ane yang anak geologi dan menyukai lapangan, itu sangat membosankaaaaaan !

Ditambah lagi, yang namanya kerja di bank pastilah sangat memperhatikan 'penampilan' ya gan. Baik "teller/front office" ataupun yang di "back office" kayak ane. Ya meski penampilan di "back office" yang ane maksud tidak seperti "front office" ya. Ya bayangkan aja penampilan orang-orang kantoran Jakarta, tapi sedikit lebih "necis" lah. 

Yang bikin ane sebel, baru beberapa hari kerja aja ane udah 2x dapat komentar tentang penampilan. Yang pertama OK ane salah, ane ke kantor pakai sneaker. Tapi itu terpaksa karena sepatu formal ane masih basah (terpaksa ane cuci karena kotor menginjak sesuatu), dan sudah ane jelaskan. Tapi yang kedua ini yang bikin rada gak masuk akal. 

Hari itu seperti biasa ane menggunakan kemeja, diberi blazer. Halah blazer hitam biasa. Cuman ada kancing warna kuning emas kecil di bagian depan, dan di kedua pundak. Menurut ane yang udah simpel, itu simpel lah. Eh gitu aja masih dikomentarin lagi,

"Nanti lain kali kalau pakai blazer yang polos aja ya," kata salah seorang embak-embak yang sedivisi sama ane sambil seperti meneliti penampilan ane. Kita sedang turun bersama di lift setelah selesai kerja.

Buseeet.. ane nggak nyangka banget loh kita diperhatikan sampe detail gitu ! Lagian bagi ane, blazer ini biasa aja kok. Polos hitam hanya ada kancing-kancingnya itu !

Malam itu, lelah dengan semua hal ini, sepulang kerja ane iseng meng-SMS bapak konsultan yang menjadi bos ane sewaktu proyek pemetaan tahun 2014 di Manggarai Barat dan Sumenep (Madura). Nah sewaktu proyek di Manggarai Oktober 2014, bapak ini pernah berkata kepada kami (ane dan 3 teman) bahwa setelah lulus kuliah kami bisa daftar di perusahaan konsultannya dia untuk bekerja sebagai geolog. Dia berkata bahwa perusahaannya selalu kekurangan geolog. Kurang lebih beginilah isi smsku ke dia:

"Selamat malam pak. Apakah di PT. XXX ada lowongan kerja/proyek lagi ya? Mohon infonya Pak. Terimakasih."

SENT. 

Beberapa saat kemudian, balasan dari bapaknya pun datang.

"Ini kami sedang menunggu deal project pemetaan. Kalau deal maka projectnya nanti selama 3 bulan di lapangan, statusnya kontrak. Nanti saya kabari kalau sudah fix."

Rasanya diberi jawaban "nggantung" gitu aja ane udah seneeeeeeng banget gan! Mbayangin bisa kerja di lapangan lagi. Pemetaan dan jalan-jalan lagi. Nggak ada orang yang komenin penampilan ane lagi. Huaaaaaaahhh !! 

"Baik terimakasih ya Pak. Saya tunggu kabarnya ya 😊." Isi balasan smsku ke bapak konsultan.

Hati ane langsung berubah cerah seketika. Seakan-akan ane seperti sudah dapat pekerjaan itu saja. Itu adalah alasan di balik ane menulis status diatas. 😊😊😊

Tidak pernah ada.....
Namun... Berminggu-minggu kemudian.. ane tidak pernah mendapatkan kabar itu. Ane tidak pernah mendapatkan update mengenai proyek yang pernah dibilang Bapak Konsultan. Ane tetap bekerja di bank seperti biasa. Pada minggu kesekian, ane sudah yakin proyek ini tidak akan jadi. Entah bapak konsultan mendapatkan proyek ini, tapi sudah mendapatkan anak buah lain. Atau dia tidak pernah mendapatkan proyek ini...... Hikz 😔😔😔.

Mungkin jalan lain.....
Tapi ane tetap bersyukur. Karena ya namanya jalan hidup manusia, tentulah sudah diatur sedemikian rupa. Mungkin itu belum jalan ane. Tuhan masih pengen ane mengasah diri disini. Ane tetap bekerja dengan rajin seperti biasa. Ane merekap, mengatur dan menata akta-akta perusahaan sehingga bisa dicari dengan mudah. Ane mengecek grammar perjanjian-perjanjian perusahaan berbahasa inggris. Ane ngecek typo-typo perjanjian, dan sebagainya.

Ane tetap bersyukur, karena kurang lebih 1 bulan setelahnya (sekitar bulan mei), ane mengetahui ada lowongan pekerjaan menjadi Pegawai Tidak Tetap di suatu dinas pemerintahan yang berhubungan dengan penambangan via jarkom grup angkatan. Singkat cerita ane iseng apply dan mendapatkan pekerjaan ini. Pekerjaan yang menjadi titik balik bagi karir ane bahkan sampai tulisan ini ditulis (Juli 2020) dimana ane sudah berganti pekerjaan menjadi konsultan freelance. Pekerjaan yang ke depannya merupakan jalan untuk mewujudkan mimpi-mimpi ane 😊.

Jika... Jika ane ikut proyek bapak konsultan diatas, yang jangka waktunya adalah 3 bulan, mungkin ane tidak akan daftar Pegawai Tidak Tetap di dinas pemerintahan itu. Mungkin ane tidak daftar karena pekerjaan sebagai Pegawai Tidak Tetap itu akan dimulai pada 1 Juli, yang jika ane ikut proyek pasti masih di lapangan. 

Pengalaman hidup ini memberi ane pelajaran, bahwa terkadang "tidak mendapatkan apa yang kita inginkan adalah suatu series awal dari keberuntungan." Ane selalu bersyukur atas jalan hidup yang Tuhan berikan ke ane, baik saat ane broke maupun saat ane sudah agak berkecukupan. Semua itu membentuk dan mengasah mental ane. Membuat ane jadi manusia yang tegar. Membuat hidup ane jadi berwarna. Membuat ane mempunyai bahan tulisan yang bisa ane baca untuk ke depannya lagi. Alhamdulillah....

0 comments:

Posting Komentar