6.15.2020

Trenggalek, 14 Juni 2020 : Kenapa harus STOP lihat/kepoin hidup orang lain!

Judul yang cukup "to the point" ya. Tapi itulah pemahaman yang ada di otak ane sejak beberapa lama. Pemahaman yang ane rasa bisa membuat hidup lebih mudah, tidak terlalu banyak pikiran, tidak terlalu banyak tekanan. Tidak terlalu membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Tidak merasa harus melakukan ini dan itu hanya untuk 'mengikuti trend orang lain.'

Zaman sekarang ini bisa dibilang adalah zamannya ngeksis ya. Apa-apa kayaknya dieksisin, bahkan tiap detil kehidupan seperti ingin ditunjukkan ke orang. Zaman ngeksis sama halnya dengan  "zaman ingin diakui" , "zaman pamer" , "zaman ingin menunjukkan ke semua orang bahwa hidup w itu paling perfect", "zaman ingin diakui semua orang bahwa w itu paling keren, paling bahagia, paling selow, paling sukses, paling bahagia, dan sebagainya."

Ini bukan ane ngejudge semua orang kayak gini ya. Secara umum aja. Orang ane sendiri juga gak perfect kok. 

Pengakuan itu ingin didapatkan dari postingan di medsos, dimana f**ebook dan in**agram adalah 2 medsos yang paling sering dijadikan ajang pamer/pengakuan. Padahal seperti yang semua kita pahami, bahkan terjadi di kehidupan kita sehari-hari: 

"Gak ada hidup yang flaaaat bahagiaaaaa aja gitu men!! Drama di TV atau film blockbuster aja gak ada kok yang ceritanya flatt bahagia dan sukses haha. Padahal itu kan jalan ceritanya diciptakan manusia ya!! Gimana dengan jalan cerita kehidupan yang asli dengan segala lika likunya??"

Ya pasti lebih kompleks!

Hidup adalah pergantian dari rasa bahagia, rasa sedih, balik lagi ke bahagia, datar, sedih, bahagia, datar, datar, mungkin terkadang ada stress atau parahnya depresi, dan sebagainya. Itu semua akan berulaaaang terus sampai akhir nanti.

Jadi apakah ane tidak percaya postingan orang di medsos?

Gak begitu juga gan. Ane sih percaya aja. Cuman ane gak yakin bahwa kehidupannya keseluruhannya itu dicerminkan oleh medsosnya.

Pemahaman ane, berlaku untuk semua orang, mulai dari selebriti yang kaya raya sampai orang biasa, gambaran hidup seseorang bukanlah apa yang diupload di medsos setiap saat. Yang isinya indah-indaaah semua, sukses-sukses semua, bahagiaa semua. Kalau punya pasangan, kok kayaknya adeeeem gitu. Mesraaaa banget. Seakan-akan gak pernah ada masalah, baik masalah percintaan ataupun ekonomi.

Sebenarnya apa - apa yang semua orang upload di medsos adalah gambaran kehidupan "bahagia terus" yang diidam-idamkan setiap orang. Gambaran kehidupan tanpa kesedihan, tanpa penyesalan, tanpa kesengsaraan.. padahal yang namanya hidup ya gak bisa kayak gitu.

Maka dari itu ane selalu tekankan ke diri ane, STOP terlalu ingin tahu atau kepoin hidup orang lain. Ane sendiri juga tujuan utama pasang foto traveling ke medsos hanya untuk memori utk diri ane sendiri. Orang mau ngelike atau tidak, mau suka atau tidak, bodo amat lah. Ane sendiri tidak terlalu suka lihat / kepoin status orang. Malah akhir-akhir ini ane jadi males upload-upload foto jalan ke medsos, lebih sering menulis disini. Ane merasa kok dengan menulis disini ane merasa lebih secure, lebih bebas berekspresi, soalnya kan gak dipantau orang setiap saat. 

"Trus apa fungsinya STOP/KEPOIN hidup orang lain gan?"

"Wahhh menurut ane banyak banget gan!! Kita bisa benar-benar fokus ke diri kita sendiri. Fokus ke jalan yang sudah kita atur dan siapkan untuk mencapai mimpi kita. Tanpa harus toleh kanan berhenti sejenak, toleh kiri berhenti sejenak, bahkan lihat ke belakang. Pandangan kita luruussssss aja gitu pokoknya!"

Komplikasinya kalau kita fokus ya... Kita jadi lebih cepat mencapai impian kita gan! Karena kita gak diganggu oleh pikiran-pikiran negatif yang melemahkan mental macam,

"Ah dia sudah jauh mendahuluiku... Buat apa aku melakukan ini kalau orang-orang sudah melakukannya duluan, sudah berjalan jauh melebihi aku, sudah sukses. Kalaupun aku sukses, yah aku akan menjadi sukses yang biasa2 aja karena udah banyak orang juga yang memilih jalan yang sama!"

Atau pikiran negatif yang lain,

"Ah pencapaianku udah jauuh kok dari teman-temanku. Jadi ngapain aku terlalu bekerja keras kayak gini? Santuyyyy aja lah. Mereka gak bakal bisa melampaui pencapaianku."

Ya bisa dikira-kira gimana akibatnya ke diri kita kalau kita terlalu memperhatikan/melihat orang, kita jadi lupa fokus ke tujuan awal kita! Tujuan kita seakan-akan didikte oleh orang lain. Padahal apapun postingan yang diupload oleh orang lain belum tentu secara keseluruhan menceritakan kehidupannya.

Postingan yang diupload orang adalah, gambaran/kesan yang ingin didapatkan oleh si pemosting dari setiap viewersnya. Kalau agan lihat IG ane juga, isinya full foto-foto pas ane traveling/backpacking. Namun apakah hidup ane sesantauyy itu? Seselow itu? Sebahagia itu setiap saat??

Oh tentu saja tidak fergusooo. Hidup ane itu sebenarnya cukup banyak problem juga yang datang dan pergi. Ane kadang masih susah juga berdamai dengan diri ane, terutama ketika menahan amarah, suka menyimpulkan sepihak tanpa memahami situasi sepenuhnya, kadang suka negatif thingking, terkadang ada masalah sama orangtua dan sebagainya.

Jadi ane konfirmasi, hidup ane gak bahagiaaaa terus kayak postingan di medsos ya! Di foto-foto itu memang ane bahagia, tapi itu tidak mencerminkan seluruh aspek dari kehidupan ane.

Sudah terlalu panjang ya? Hehe. Pokoknya itulah inti pemahamanku. Ini kutulis di Trenggalek pada Hari Sabtu, 14 Juni 2020, kulanjutkan di Surabaya, 16 Juni 2020 karena pas di trenggalek aku kehabisan ide menulis hehe. Keep fight!!!

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar