1. Settingnya adalah sebuah lapangan sepakbola (seluas lapangan futsal) yang ada di mantan kantorku. Teman-temanku Elvostu (sebutan untuk kelasku semasa SMA yakni XI SOS 1 dan XII SOS 1) lagi ada pertandingan sepakbola. Well, aku tidak ingat dengan jelas lawannya siapa. Karena yang terlihat di mimpiku lebih difokuskan ke teman-teman Elvostu.
Selain beberapa teman laki-laki Elvostu, aku juga ikut menjadi bagian tim sepakbola itu. Namun aku sering kesal, karena aku jarang dioperin bola! Wkwk. Mereka lebih senang ngoperin bola ke teman laki-laki sesama Elvostu aja, seakan-akan gak percaya sama kemampuan ane.
Akhirnya ane dapat operan juga dan malah ane bisa menggiring bola dengan sangat bagus. Malah beberapa kali ane posisinya bagus banget sehingga tinggal berhadapan satu lawan satu dengan kiper lawan. Eh tapiii... Sekuat apapun ane berusaha, ane gak ngegolin juga. Hahaha. Ane inget di mimpi itu dapat satu peluang emas karena tinggal dengan sentuhan sedikit kaki aja, itu akan menjadi gol. Eh tapi ternyata meleset dan endingnya aku gak ngegolin sama sekali. Aku tidak ingat pasti apakah Elvostu menang atau kalah, tapi sepertinya menang.
Ane terbangun jam setengah 8 pagi, masih ngantuk banget lanjut tidur lagi dan lanjut mimpi kedua.
2. Setting mimpi kedua ini ada di negara Islandia sewaktu musim dingin. Salju melampar dimana-mana. Aku melakukan solo backpacker. Dan sewaktu mencari transportasi pribadi disana, aku bertemu dengan Bapak ini yang sepertinya orang Indonesia. Perawakannya agak gempal, kulitnya sawo matang, dan berbahasa Indonesia dengan lancar. Karena seneng ketemu orang Indonesia, akhirnya aku memakai jasa bapak ini.
Eh tapi yang absurd dari mimpi ini, transportasi itu bukan mobil pribadi. Melainkan sesuatu seperti becak/delman. Nah lo, absurd banget kan. Masak mau jalan-jalan di Islandia, di musim dingin bersalju, naik becak/delman. Wkwk. Aku tidak tau pasti transportasi itu apa, pokoknya bagian depanku kelihatan landscape Islandia yang bersalju dengan jelas. Tidak ketutupan sopir.
Sumber: google.
Ane beberapa kali melakukan instastory untuk pemandangan alam Islandia yang luar biasa di depan ane. Sempet melakukan live instagram juga. Dan memang Indaaaah banget. Sejauh mata memandang, seluruhnya berupa alam terbuka dengan perbukitan-perbukitan dan saljunya.
Sumber: google
Di mimpi ini ane juga ingat punya video seakan-akan seperti ini skydiving. Tapi gak ingat kapan melakukan skydiving itu sama si bapak. Haha. Absurdnya sebuah mimpi.
Selesai tour sama si bapak, ane didrop di sebuah penginapan yang dikelola oleh nenek-nenek, dia semacam dari Korea/China tapi pegawainya beberapa orang Indonesia. Absurdnya lagi, entah kenapa kok pas di penginapan itu intinya ane diusir sama nenek pemilik penginapan karena 'sepertinya' ane gak sanggup lagi bayar kamar. Padahal itu udah musim dingin. Ane pun segera bawa tas dan perlengkapan berjalan di dinginnya kota. Untungnya di malam itu, kota tersebut banyak lampu warna-warni yang terpasang, banyak orang berjalan kesana kemari, seperti suasana malam natal.
Pas lagi jalan dan mulai menginstanstory kerlap-kerlip lampu di depan ane, ane tiba-tiba teringat masih harus balik ke penginapan (entah barang apa yang ketinggalan). Sampai di penginapan, kode kunci aksesnya ternyata sudah diganti sama si nenek jadi aku gak bisa masuk. Untungnya barang yang ketinggalan itu - aku lupa barang apa - ada di bagian garasi penginapan yang gak butuh masuk rumah. Aku segera mengambil barangku itu, dan tiba-tiba si nenek keluar dari dalam rumah. Tapi dalam mimpiku, si nenek itu penglihatannya gak terlalu bagus sehingga gak melihat aku yang sedang terpaku membawa barangku. Aku sendiri gak tau kenapa aku harus terpaku ya, maksudnya kan aku gak nyuri sesuatu gitu. Haha. Tapi karena si nenek tidak lihat ane, ane hanya diam saja sambil menghindari pergerakan si nenek supaya tidak menabrakku.
Si nenek menggerutu karena anaknya tidak mematikan lampu garasi. Akhirnya dia menarik tali, dan "klap" bagian garasi yang terhubung dengan depan rumah itupun gelap gulita. Akhirnya ane berjalan perlahan untuk meninggalkan penginapan itu, tapi bertemu dengan si mas penata kebun. Ane kasi dia kode untuk diam aja, dan karena sudah lama tinggal disitu, dia sudah cukup kenal ane sehingga paham dengan kelakuannya si Nenek yang emang keras. Akhirnya ane berjalan keluar dari penginapan dan..... Terbangun.. hehe.
Ane tidak tau nasib ane malam itu gimana. Apakah ane terlantar di kota, atau ane cari penginapan lain.
Kenapa ane bisa mimpi 2 hal ini ya? Analisisku sih gini:
1. Akhir-akhir ini aku lagi semangat banget nulis, dan salah satu hal yang pengen aku tulis itu adalah perjalananku selama sekolah di SMA, baik pas kelas X-1, XI SOS 1 ataupun XII SOS 1 (Elvostu). Nah untuk bisa mereka ulang kejadian di otakku, aku butuh membuka memori kembali bertahun-tahun yang lalu, dimana pada bagian detail tentunya susah banget dan bikin pusing. Nah untuk membantuku mereka ulang memori itu, aku membuka facebookku mulai dari tahun 2009 dan membuka ulang grup-grupku yang dulu seperti grup Elvostu. Disitulah ada beberapa nostalgia yang datang seketika.
2. Aku lagi menjalani masa "stay at home" selama Pandemi Covid 19 sehingga pada masa ini, traveling adalah hal yang gak mungkin. Jadi mimpi ke Islandia itu aku interpretasikan seperti mimpiku sekarang ini, bisa traveling dengan bebas seperti dulu lagi.
3. Kenapa di mimpi pertama aku gak bisa ngegolin, di mimpi kedua aku diusir dari penginapan, Well interpretasiku karena sekarang aku lagi memikirkan deadline pekerjaan dokumen yang harus kuselesaikan SEGERA!! Wkwk mungkin inilah yang membuatku tertekan sampai kebawa mimpi.
Alamak.. namanya mimpi tetap aja bunga tidur. Ane mah gak pernah terlalu mikirin mimpi, dibawa santai aja. 😁😁
0 comments:
Posting Komentar