5.31.2020

Surabaya, 21 Mei 2020: Bawa Chiki Chiko ke Dokter Hewan

Hari ini keadaan Chiki semakin parah. Sifatnya menjadi semakin pemurung, dan tidak suka didekati manusia. Candaan-candaan Chiko pun tidak digubrisnya sama sekali. Dari yang awalnya suka duduk pakai 2 kaki belakang, kini sudah sering duduk pakai 4 kaki. Seperti sudah tidak mampu menahan berat tubuhnya. Kami sampai mempunyai sebutan baru untuk Chiki, "Chiki Sendu."

Sore ini, didera perasaan yang semakin sedih atas keadaan Chiki, di tengah mendungnya Kota Surabaya, kami nekat membawa Chiki ke dokter hewan/rumah sakit hewan/puskeswan. Aku searching beberapa tempat dan mendapatkan rekomendasi di google map tentang RS Hewan yang bagus dan tidak terlalu mahal di Area Jalan Ahmad Yani, yakni Rumah Sakit Hewan Disnak Provinsi Jawa Timur. Cukup jauh dari Pakuwon - tempatku tinggal - yakni 11 km - tapi yasudah kita jalan saja demi kesehatan Chiki.
Kami sempat mampir ke ATM BRI untuk ambil uang dulu baru meluncur ke RS Hewan Disnak itu, yang ternyata tempatnya berada di dalam area Dinas Peternakan Provinsi Jatim. Tapi betapa kecewanya kami saat diberitahu satpam bahwa karena hari itu tanggal merah, maka RS Hewan Disnak itu libur. Kami sendiri sama sekali tidak tau/ingat bahwa hari itu hari libur. Chiki dan Chiko terlihat tertidur dengan pulas di kursi bagian belakang mobil.

Kami segera mencari Dokter Hewan terdekat lainnya dari situ via goggle map dan mendapatkan 1 klinik lagi berjarak 6 kiloan, yakni UPTD Klinik Hewan yang ada di Jalan Ikan Dorang. Si Kia Rio segera kugas lagi menembus jalanan Kota Surabaya yang mulai didera hujan cukup deras.
Sampai di Jalan Ikan Dorang yang dimaksud goole map, betapa kecewanya kami sewaktu kami tidak menemukan Klinik Hewan tersebut. Tidak ada papan petunjuk lokasi klinik, nomor rumah, dan sebagainya yang bisa kami jadikan petunjuk, sementara hujan semakin deras mengguyur Kota Surabaya. Setelah berhenti sejenak untuk memperhatikan papan nomor setiap rumah, dan tidak menemukan nomor rumah yang kami cari, akhirnya ane menyerah dan mencari Drh lainnya yang ada di dekat situ. Kami menemukan praktek Drh yang menurut google map saat ini buka yakni Praktek Dokter Hewan Alpryna Siagian yang lokasinya dekat Jembatan Merah, Surabaya. Si Kia Rio segera kulajukan kesana.
Sampai di lokasi yang ditunjukkan google map, Alhamdulillah Praktek Drh. Alpryna Siagian buka. Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya temen ane, Chiki dan Chiko dipersilahkan masuk. Ane menunggu di mobil, karena sesuai protokol anti Covid 19 yang diterapkan oleh Dr. Alpryna, hanya 1 orang pengantar hewan yang diperkenankan masuk.

Sesuai penuturan teman ane, Chiki dan Chiko segera diperiksa secara cekatan oleh Dr. Alpryna. Pertama mereka ditimbang berat badannya dulu, kemudian diperiksa suhu tubuhnya, diperiksa telinganya, diperiksa bagian anusnya (dimasuki suatu alat). Kemudian juga diambil sampel bulunya sedikit untuk dilihat di bawah mikroskop. Selain itu juga diperiksa detak jantungnya menggunakan stetoskop.

Saat itu keluhan yang dialami Chiki adalah : badan kurus dan lemas, tidak ada nafsu makan, setiap kami masukkan cairan lewat dot maka cairan itu sebagian akan keluar lagi lewat hidung. Selain itu juga matanya radang dan sering mencret. 

Sementara keluhan Chiko: mata sebelah kanannya meradang. Jadi pembuluh di kelopak matanya itu kayak membengkak kemerahan gitu, dan sebagian matanya tertutup oleh selaput.

Menurut penuturan Dr. Alpryna, untuk Chiko, gejala-gejala tersebut dipastikan dengan serangkaian pemeriksaan, didiagnosa menderita cacingan. Sehingga pengobatan tercepat selanjutnya yang dilakukan Drh adalah melakukan penyuntikan obat cacing 3x ke bagian punggung.

Sementara untuk Chiki, Drh menduga ada kebocoran saluran nafas sehingga perlu dirujuk ke RS Hewan yang peralatannya lebih lengkap untuk dirontgen. Jadi saat itu Chiki belum mendapatkan pengobatan apa-apa, karena perlu dibuktikan dulu via rontgen. Obat yang terlalu keras malah ditakutkan bisa membuat kondisi Chiki semakin buruk. Chiki dianjurkan untuk ditaruh di kandang, dan diberi bolam untuk penghangat. Sementara untuk Chiko, dianjurkan untuk bekas suntikan jangan terkena air sampai 2 minggu ke depan, serta diberi Combantrin Sirup anak 2 minggu sekali dengan dosis 0.2 ml saat kondisi sehat.

Gambar di bawah ini adalah hasil pemeriksaan mereka:

Surat rujukan Chiki untuk pemeriksaan lanjutan ke Cat and Day Clinic.
Chiki dan Chiko juga sempat diberi beberapa obat yakni obat berwarna kuning (kata temen ane itu antibiotik) dan vitamin. 
Di bawah ini adalah aturan dosis obat dan biaya pemeriksaan serta obatnya:
Kami pulang ke rumah dengan kondisi cukup lega. Semoga kamu membaik ya Chiki... Kami akan berusaha sebisa mungkin.

Nb: sebelum ke Drh kami sudah sempat mendiagnosa Chiki terkena flu karena dia sering bersin-bersin dan hidungnya meler. Selain itu ane baca di internet, pengaruh flu kucing yang lain adalah ke radang mata. Dimana disaat itu Chiki juga menderita radang mata. Alhasil kamu membeli obat FluCat secara online di Tokped.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar