2.27.2019

Pengalaman Cabut Gigi Geraham Bawah di Drg. Erwin Djuarsa SURABAYA

Ilustrasi Drg
Sumber : DISINI

Jadi ceritanya udah 6 bulan terakhir ini aku menahan sakit gigi yang sering datang dan pergi (lebih sering datangnya). Tentu saja ini dipicu oleh gigi geraham bawah ane yang emang udah rusak parah. Kerusakannya itu bisa ane gambarkan, mahkota giginya tinggal separo pinggir-pinggirnya saja, bagian tengah giginya udah hilang sehingga berwarna coklat tua. Sisa mahkota yang tinggal pinggir-pinggirnya saja itu kalau tiba-tiba patah, sering meninggalkan bekas tajam yang siap membuat lidahku sariawan kapan aja. Dan tambahan yang membuat parah, sering muncul benjolan dan akhirnya pecah menjadi nanah pada bagian gusi luar, serta 1 bulan terakhir mulai tumbuh polip pulpa di bagian tengah gigi yang sudah terkikis habis.

Kalau ABSES ini udah menyebabkan kumat sakit gigi? Naudzubilaah.... Sakitttnya! Lebih sakit dari sakit gigi biasa karena kambuhnya biasanya tengah malam (kasusku), menimbulkan nyut-nyutan yang terpusat pada satu gigi itu, dimana nyut-nyutannya konstan, tajam, dengan sela waktu setiap nyut-nyutannya itu 1 detik. Rasanya kepala? Nggak usah ditanya. Udah kayak mau pecah. Sampe leher dan pundak ikutan pegel.

DIAGNOSISku sendiri dari baca-baca artikel kedokteran: GIGIku ini mengalami INFEKSI. Dimana terdapat ABSES gigi pada bagian akar gigi. Aku baca lebih jauh, ABSES yang menyebabkan infeksi ini kalau tidak ditangani bisa menyebabkan hal yang lebih serius (INFEKSI bisa menyebar sampai ke otak atau bagian vital yang lain).

Gigi yang bolong sejak aku SMP. hmm seandainya saat itu aku sadar untuk merawat, mungkin akibatnya gak akan sefatal ini. Mungkin masih bisa aku pertahanin. Ya teman, kesadaran emang selalu datang terlambat. Tapi aku berniat mau mencoba hidup sehat, yang kumulai dari mencabut gigi sialan yang selalu membuatku kesakitan ini.

Seperti kebanyakan orang lain, ane takuuut. Takut banget kalau harus duduk di kursi pesakitan gigi itu dan bayangin gigiku dicabut pakai tang. Padahal ane sebelumnya udah 4x juga bolak balik dokter gigi untuk tambal gigi, tapi untuk cabut, ini pengalaman pertama. Saking takutnya, aku sampai baca semua pengalaman orang di blog maupun melihat video-video pencabutan gigi di Youtube. Hampir 80% mengatakan tidak sakit, sementara sisanya 20 % mengatakan sakit sedikit/sakit. Semakin survei, ane malah semakin takut dan enggan ke dokter gigi hehehe..

Tapi ane mempunyai teman yang terus memotivasi ane untuk ke Drg secepatnya. Dia ngomong, "Kamu mau gigimu busuk kayak gitu? Mau infeksinya nyebar kemana-mana? Ayo dah aku anterin ke Drg hari ini."

Tapi ane selaluuuu aja ada alesan buat nunda ke Drg. Mulai dari sakit perut, belum siap, banyak kerjaan, dan lain-lain. Dan akibatnya ane harus menahan sakit gigi yang selalu datang semau dia, kadang nggak tau aturan. Dan ini membuat ane seriiiing banget liatin gigi ane lewat kaca. Ane lihat kira-kira ini sakit nggak kalau dicabut, dan setiap melihat gigi ane lewat kaca, ane pasti udah merasa siap dan fix mau cabut ini gigi. Tapi kalau udah hari H siap mau ke Drg, nyaliku ciut lagi. Begitu berkali-kali sampai akhirnya aku benar-benar ke Drg pada Hari Kamis, tanggal 13 September 2018 (setelah dipaksa berat oleh temanku wkwkwk). Aku datang ke Drg. Erwin Djuarsa yang alamat prakteknya berada di Jalan Tidar.

Kamis, 13 September 2018
Waktu ane datang udah ada 2 pasien yang menunggu dengan muka cemas. Sepertinya mereka juga sama seperti ane, ketakutan wkwkwk. Melihat adanya 'temen sakit gigi' yang lain, ane jadi lebih berani dan percaya diri.

"Ckreek" pintu praktek dibuka. "DEG DEG DEG" jantung ane langsung berdebar, satu pasien yang datang lebih dahulu masuk, namun hanya 10 menit langsung keluar bawa resep, sepertinya dia masih belum boleh dirawat giginya, mungkin masih bengkak/infeksi. Pasien kedua yang bersamaku gantian masuk ke ruang praktek.

"Kita pulang udah ee, aku takut." rengekku ke temenku.

" Ah, udah. Diem aja, gak sakit kok. Tenang. Gak Sakitt", (kebetulan teman ane emang udah pernah 2x dicabut giginya.

"Ckreeekk", pintu ruang praktek dibuka, pasien sebelum ane udah dipersilahkan keluar. DEG DEG DEG...mati ane...Ini artinya giliran ane. Ane segera masuk dan menjelaskan keluhan ane ke Drg. Irwan dengan jantung yang gedar-gedor.

"Mari kita periksa dulu," kata Dr. Irwan dengan lembut. Mati ane, inilah saatnya pembantaian gigi ane.

Ane didudukkan di kursi pesakitan gigi dan mulai dikorek-korek gigi yang sakit.

"Wah udah parah ini. Dicabut aja ya." kata Drg Irwan dengan tenang. "Woeee dok, ini gigikuuu. enak banget ngomong dicabut, emang gak sakit apa???" deruku dalam hati wkwk.

"Eh maaf, masih bengkak ya ini di gusi samping. Masih keluar nanahnya juga. Belum bisa dicabut ini. Saya kasih antibiotik dulu ya, hari senin atau selasa balik lagi baru dicabut." Tambah Drg. Irwan lagi.

HUAAAAHHHH ada perasaan lega di hati ane. Wkwkwk. Ada perasaan menggerutu juga, padahal udah siap mental dan udah berani datang ke Drg gini, malah ditunda cabutnya. yaudahlah, akhirnya ane membayar 100ribu dan menukarkan resep ke apotek, waktu itu ane dikasih Antiobiotik Amoxan 500 gr dan Eflagen untuk menyebuhkan infeksi ane dulu. Fiuuuh, ane pulang dengan tenang, tapi masih membawa 'gigi yang penuh sampah' ini di mulut ane wkwkwk

Akhirnya hari Rabu (mundur satu hari dari yang diperintahkan dokter), ane pun akhirnya dateng ke dokter gigi siap-siap untuk dieksekusi. Itupun atas desakan teman ane yang menjamin bahwa CABUT GIGI ITU NGGAK SAKIT! Sebelumnya mental ane ciut lagi hehe.

Akhirnya jam 4 kurang aku sudah duduk dengan begitu manisnya di ruang tunggu Drg. Erwin Djuarsa. Di plakat depan ruang praktek Drg. Tertulis pelayanan akan dibuka jam 4. Dan tampaknya aku pasien kedua. Pasien pertama adalah seorang nenek-nenek yang sepertinya ingin pasang gigi palsu.

Akhirnya datang juga waktuku dieksekusi. Setelah memeriksa gigiku beberapa saat, Drg. Ivan Djuarsa (Anak Drg. Erwin Djuarsa yang sedang menggantikan ayahnya) mulai menyuntikkan obat bius ke sekeliling gigiku. Aku udah meringis siap nahan sakit, eeeh....ternyata gak sakit sama sekali hanya cekit-cekit doank sumpah hehe...Beberapa saat kemudian gigi dan sekeliling gusiku sudah panas dan mati rasa.

Setelah disuntik mulailah Drg Ivan mengeluarkan senjata pamungkas Drg yakni tang buat nyabut gigiku. Dengan segenap kekuatan gigiku dicungkil. Aku tidak merasakan sakit sama sekali hanya pas ditarik akar giginya itu kerasa banget boo....kayak separuh hidup ikut terangkat gitu wkwk lebay...

"Udah satu akar keluar ya.. kurang satu lagi..." Drg. Ivan ngomong dengan tenangnya..

'Weladalah...tak kira udah kecabut semua...' kataku dalam hati. 'Oke siap dok', batinku. Yang penting cabut semua dok sisa gigi-gigi yang sudah menyiksaku berbulan-bulan ini.

"Silahkan meludah dulu ya..habis ini gak boleh meludah lagi," kata Drg. Ivan dengan tegas.

Aku meludah dan melihat darah merah kental mengalir dari mulutku. Agak ngeri juga. Setelah berkumur Drg Ivan kembali menggeluti sisa akar gigiku.

Tang dan alat lainnya masuk lagi, dan delllll...akhirnya ketarik juga gigi satunya... Rasanya....oh tak bisa digambarkan....bahagia bangeeeeeettttt...Ya ampun...siksaaan ini akhirnya berakhir...

Setelahnya Drg. Ivan memberikan kapas lumayan tebal untuk membersihkan darah yg masih ada di mulutku.. Dan setelahnya menyuruhku menekan bekas cabutan dengan kain kasa yang lumayan tebal.

"Ditekan selama 2 jam ya..Jangan disentuh-sentuh pakai lidah.. Ini saya buatkan resep..."

"Iya dok...." Huaaaaa terharu banget hari paling bahagia di hidupku.....Aku membayar Rp 300.000 dan keluar dari tempat praktek dengan hati bangga. Kebetulan di dekatnya ada warkop. Beberapa orang memperhatikanku karena mulutku sedikit terbuka dan seperti menahan sesuatu.

"Hehehehe...bangga nih habis cabut gigi!" kataku dalam hari..

Akhirnya setelah itu aku segera pulang, membeli obat sesuai resep..

Pertanyaanya, 'sakit nggak setelah biusnya habis?'

ane bilang sih nggak sakit ya.. Tapi besoknya sd 3 hari ke depan ane masih merasakan sakit yg lumayan (tapi lebih sakit pas giginya masih ada)... Baru benar-benar sembuh total di H+5 pencabutan..

Jadi saranku buat teman2 yg giginya bolong dan mulai sakit, infeksi, dll, jangan takut cabut gigi ya! Kalahkan ketakutan kalian. Cabut gigi itu nggak sampai setengah jam, tapi rasa bahagianya, terharunya setelah itu bakal ngalahin ketakutan kalian..

21 komentar:

  1. kak ini harga operasi pergigi nya berapa ya? makasih

    BalasHapus
  2. Biarpun banyak yg bilang ga sakit, tetep aja ngeriii wkwk

    BalasHapus
  3. Aku jg gitu tadi
    Akhirnya diundur udah gigi² dicongkel dibius sampai 4 kali suntik msh berasa sakit akhirnya harus diundur
    Udah deh aku ogah balik lagi ngeri atuhh
    Jadi trauma gitu yakin 😭

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semangat kak ! Mending cabut aja. Kalahkan ketakutan 1 kali, tapi bahagianya seumur hidup hehehe

      Hapus
  4. Ka apa ada efek samping setelah cabut gigi geraham? Karena gejala kaka sama kya saya. Saya masih ragu buat cabut. Mohon penjelasannya ya ka. Makasih.

    BalasHapus
  5. Kak, kan sebelum di cabut giginya, di bius lokal dlu kan ya? Nah utu sakit nggak? Aku mau cabut juga aja, tp masih ngeri �� terus, klo udh dicabut giginya, otomatis bagian tengah gusinya bolongkan, nah itu bakal ketutup lagi kah? Atau bahkan numbuh gigi baru?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Bantu balas ya ka, kalau sudah umur 17 THN ke atas gbisa numbuh gigi baru kali, gigi tsb nanti akan bergeser dan tidak rapat lagi, jadi solusinya kalau gigi masih mau tetap rapi dan teratur habis cabut gigi lakukan perawatan behel kak untuk merapatkan gigi kembali

      Hapus
  6. Mantap cuk hari ini juga gw akan cabut gigi dan sekarang gw udah dipanggil dokter nya 😂

    BalasHapus
  7. Baca ini pas habis cabut gigi. Sakit sampai dipegangin dan di suntik beberapa kali. Akhirnya diundur cabut karena masih sakit

    BalasHapus
  8. sakit sekali rasanya sakit sekali

    BalasHapus
  9. Kak mau tanya dong pas pada hari dimana mau pencabutan gigi apakah kakak sebelumnya dikasih tau dojter disuruh gak makan minum selama 6-8 jam ? Jawab ya thanks

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak kak..Karena pada beberapa kesempatan saya datang langsung ke Drg tanpa janjian.

      Bahkan yang sudah janjian sebelumnya seperti diatas juga tidak disuruh puasa.

      Hapus
  10. Gila si aku jg sakit gigi sampe mikir udah lah pgn meninggal aja, saking sakit dan tersiksanya, sakit gigi adalah rasa sakit yg paling menyakitkan pokoknya, tpi cabut gigi mh ga sakit kok kan dibius dulu, cuma ada rasa sakit pas disuntik nya aja dikit

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah..lega banget ya kak setelah dicabut.
      rasanya beban hidup hilang sebagian

      Hapus
  11. Kakak bengkak nggk setelah cabut gigi

    BalasHapus
  12. Kaaakkk... Minta nomor WA nya dong. :'''((( butuh curhat2 masalah cabut gigi.... Atau bisa ke pesan FBku : Nova Rahmita Balkis. :''(( atau bisa ke emailku ini novabalkis1995@gmail.com

    BalasHapus
  13. mau tanya dong kak kalo pasang gigi berapa ya kira²

    BalasHapus
  14. Wkwkwk saya ngakak baca nya kak, bnr bangett, saya baru tadi malam ni akhirnya cabut gigi geraham bawah yg berlubang udh dari 2020 lalu, pas gigi nya dicabut sy sampe nangis terharu, iya bnr klo gigi nya gak ada infeksi gak sakit pas dicabut, cuman.. pas gigi nya ditarik itu looooo yg Ngerri rasanya wkwkwkw

    Mau nanya kak, kk gigi geraham yang dicabut itu diganti dengan gigi tiruan kah?

    BalasHapus
  15. Gigi kakak ada benjolan nanahnya gak kak sblm dicabut?

    BalasHapus
  16. Halo ka. Setelah cabut, pasang gigi palsu ga? Kalau nggak, gimana sekarang keadaan gigi disekitarnya? Soalnya aku pernah baca, kalau ga di isi gigi tiruan, gigi yg atas jadi moncor ke bawah. Aku jadi takut mau cabut.

    BalasHapus