M.A.L.A.S
Keep moving forward from laziness!
Satu kata yang akhir-akhir ini berusaha kuhindari. Satu kata yang suka membelengguku dari sejak aku kuliah sampai sekarang. Satu kata yang menurutku benar-benar nggak berguna dan menimbulkan lebih banyak masalah di hidupku.
Ada satu pencerahan baru yang kudapatkan akhir-akhir ini, yakni, 'Kemalasan itu menyebabkan penderitaan'. Pencerahan itu kudapatkan dari pengaman hidup sehari-hari yang telah terbukti secara akurat. Well, setidaknya, subjeknya diriku sendiri jadi aku mengetahui dengan pasti.
Contoh simpelnya seperti ini,
Setiap hari Jumat, aku diwajibkan masuk kantor jam 06.30. Kemudian wajib senam sampai jam 07.00, dilanjutkan bekerja seperti biasa. Namun karena aku paling malas yang namanya senam, aku cenderung 'menyepelekan' aturan tersebut dan sering datang terlambat kalau hari Jumat. Ujung-ujungnya, aku sering kepikiran tentang diriku yang terkesan 'seenaknya sendiri', 'nggak enak sama atasan', 'takut dapat teguran', dan lain-lain. Hahaha. Coba aja aku datang tepat waktu, pasti batinku akan tentram dan damai.
Setiap pagi jam 07.00, aku diwajibkan untuk mengikuti apel pagi di kantorku. Well, sebenarnya hanya rutinitas biasa sih, seperti baris di depan kantor, doa pagi, hormat kepada pembina upacara. Sudah. Palingan hanya 5 menit ya. Tapi aku sering banget MALES yang namanya upacara apel pagi. Males apa? Males jalannya keluar kantor, males berdiri, males kepanasan. Hahaha. Padahal dari upacara apel itu, setiap pegawai diwajibkan untuk tanda tangan absen manual. Namun seiring berjalannya waktu, dari kemalasanku ini aku mulai berpikir, gimana tanggapan orang tentang aku yang malas apel pagi ini? Gimana tanggapan atasanku? Coba aja aku rajin apel, jarang telat, pasti batinku akan tentram dan damai, kan? Siapa pula yang akan mengomentari orang yang rajin?
Terkadang begitu banyak pekerjaan yang harus kulakukan. Dan terkadang, disaat semuanya begitu menumpuk, rasa malas dan jenuh datang. Aku jadi lebih senang kerja SKS untuk mengejar target. Akibatnya, kondisi tubuhku sering melemah. Coba aja aku terus memelihara passion dan semangat dalam diriku untuk, batinku pasti akan lebih tentram dan damai kan? Kondisi tubuhku juga akan lebih terjaga karena nggak harus sering begadang.
Keempat, blog ini. Aku mencintai blogku ini, ini adalah salah satu karya yang paling sering aku buka dan aku banggakan dalam hati. Karya yang kumulai dari 8 tahun yang lalu, diawali dari kegemaranku menulis. Begitu banyak cerita yang sudah kulalui, tempat yang sudah kukunjungi, orang yang sudah kutemui, namun aku masih sering malas menulis. Akibatnya pengalaman itu terlupakan seiring berjalannya waktu karena aku tidak segera menulisnya. Pengalaman itu sudah kehilangan 'emosi' nya, sehingga terkadang aku tidak mood menulisnya lagi. Padahal ketika sedang bersantai, aku sangat suka membaca pengalamanku yang lampau via blogku ini. Terkadang banjir kenangan datang jika aku membaca pengalaman-pengalaman di blogku ini. Coba aja aku lebih rajin menulis kan? Pasti aku bisa menuliskan setiap kenangan tanpa kehilangan emosi/jiwa di dalamnya.
Dan sederetan kemalasan lainnya dalam kasus yang lebih simpel.
Beberapa hari ini aku berusaha keluar, keluar dari zona kemalasan ini. Ini harus dihentikan. Setiap rasa malas mulai datang, kata-kata "Kemalasan menyebabkan penderitaan" langsung kuingat di kepala. Akhirnya, aku melakukan semua hal dengan seharusnya.
Aku mulai datang tepat waktu di hari Jumat. Yah, meskipun kadang tidak senam (aku tidak begitu menyukai senam), setidaknya aku memakai pakaian olahraga, masuk tepat waktu dan pingpong.
Aku berusaha datang lebih awal di hari kerja, mengikuti apel pagi dan setelahnya sarapan pagi. Motivasiku ikut upacara apel pagi, well, setidaknya aku bisa berdoa pagi, mendapatkan sinar matahari pagi dan lebih banyak berjalan.
Aku berusaha mengatur waktu lebih baik lagi untuk disipli mengatur waktu. Mencicil sedikit demi sedikit semua pekerjaan, mengurangi begadang (sistem SKS), hey, aku masih sayang organ tubuhku kalau kupakai begadang terus.
Kemudian untuk blogku, aku berusaha membiasakan diriku untuk menulis setiap hari. Topik apapun. Nggak harus tulisan panjang, tulisan pendek pun boleh. Yang penting adalah membiasakan diriku.
Sekarang aku merasa, kemalasan dan sifat mengeluh itu sama sekali nggak ada gunanya. Itu hanya akan membuatku tidak bahagia, tiduran di kasur seharian, dan meratapi hidup. Padahal hidup ini harus disyukuri setiap hari. Gak apa-apa capek, asalkan hidup bahagia, batin tentram dan damai kan?
Jadi menurutku, mengatasi rasa malas itu harus didasari dari niat diri kita sendiri. Jika ingin melakukan sesuatu dan rasa malas muncul, tanyakan pada diri sendiri,
'Apa manfaat yang kudapatkan jika aku malas?'
'Apa manfaat yang kudapatkan jika aku tidak mengerjakan pekerjaan ini karena malas?'
'Apakah rasa malas ini membawamu ke suatu tujuan?'
'Apakah rasa malas ini membuatmu bahagia?'
'Kamu malas mengerjakan yang harus kamu kerjakan, kemudian kamu hanya akan bersantai sambil main media sosial seharian? Apa yang kamu dapatkan? Rasa iri karena melihat postingan orang lain yang 'seakan-akan' hidupnya sempurna?'
Tambahkan pertanyaan sendiri, sesuai kehidupan kita masing-masing. Aku rasa jawaban dari semua pertanyaan tersebut bukanlah hal yang positif. Come on man, kita harus meraih sesuatu dalam hidup ini!! Jangan malas! Bergeraklah! Wujudkan keinginan-keinginanmu, walau orang mencibir, walau dirimu malas, tidak usah pedulikan, pokoknya gerak saja! Kendalikan dirimu, kendalikan kemalasanmu. Trust me, you get nothing from laziness!
Don't forget to SMILE :)
0 comments:
Posting Komentar