12.26.2017

Sadar Setiap Hari (SSH) 1: Mencoba Menghilangkan Kemelekatan

Solo, 26 Desember 2017

UPADANA (KEMELEKATAN)
SUMBER GAMBAR : DISINI

Semakin hari, aku semakin menyadari bahwa kemelekatan terhadap sesuatu itu tidak baik. Kemelekatan terhadap cinta, nafsu, uang, kekuasaan, kebanggaan. Ketika kita menyandarkan hidup pada semua kemelekatan itu, ketika semuanya sedang naik (sedang dalam trend positif) hidup kita akan senantiasa bahagia. Tapi kebalikannya, ketika semua kemelekatan itu sedang turun (trend negatif), siap-siap saja. Hidup akan menderita.

1. CINTA
Ketika cinta datang (apalagi jika berbalas), semuanya terasa begitu bahagia. Dunia seakan menjadi milik berdua. Semuanya jadi tak penting lagi. Bekerja pun semangat untuk segera bertemu dy. Sekolah ingin cepat selesai supaya bisa bersama dy. Hidup seakan begitu sempurna.

Tapi, jika keadaan sebaliknya terjadi, orang yg kita cintai mengkhianati kita, menemukan orang lain yg dicintainya, dunia sekan menjadi tempat paling menjengkelkan sedunia. Hidup seakan tidak semangat. Makan minum malas. Maunya hanya tiduran sambil meratapi kehilangan.

Pelajaran yg bisa kupetik, "Cintai seseorang secukupnya. Ketika kita berani mencintai orang, berarti kita juga harus siap kehilangan orang tersebut. "

Karena yaa.. itulah sifat kehidupan. Terkadang kita bisa benar-benar merasa bahagia, tapi dalam sekejap bisa merasa menderita jika kita tidak mau memahami sifat kehidupan yg seperti air sungai yg selalu mengalir dan mengalir.

2. NAFSU
Nafsu bisa bermakna banyak hal. Menurut saya, nafsu adalah ambisi yg berlebihan (dalam makna negatif). Nafsu adalah ambisi yg tidak bisa ditahan-tahan. Nafsu bisa terjadi dalam banyak aspek kehidupan. Nafsu dalam cinta, nafsu akan uang, nafsu akan kekuasaan, nafsu akan kebanggaan, nafsu akan pengakuan dan masih banyak lainnya.

Nafsu adalah kata yang berbahaya. Seseorang akan cenderung melakukan segala hal untuk memuaskan nafsunya. Ketika tidak mendapatkan yg mereka inginkan, mereka akan stress, jengkel, depresi, dan bisa melukai orang lain.

Pelajaran yg kupetik, "Manusia memang diciptakan dengan nafsu. Tapi ada satu titik dimana kita harus bisa mengendalikan nafsu tersebut. Kita harus membuat garis batasan, sejauh mana kita bisa berbuat. Tak perlulah membuat ambisi yg terlalu muluk-muluk yg membuat kita terbebani. Cukup lakukan yg terbaik, cintai semua makhluk hidup, semua hal baik akan datang  dengan sendirinya. Hidup akan bahagia.

3. UANG
Ini adalah salah satu kemelekatan manusia yg paling utama. Uang. Ya, siapa yg tidak menyukai uang? Dengan uang manusia bisa berbuat semuanya. Bisa jalan-jalan keliling dunia, bisa membeli mobil sport tipe terbaru, membeli rumah mewah, mendapatkan pacar yg ganteng/cantik, dan sebagainya. Uang, meskipun bau dan penuh kuman, tapi orang menyukainya.

Uang.. Sesuatu yg tidak akan pernah bisa memuaskan manusia. Semisal, tanyalah, kepada seorang manusia, " jika tiba-tiba kamu bisa mendapatkan uang secara ajaib, berapa nominal yg kamu mau?"

Seketika dalam pikiran orang tersebut akan langsung menemukan nominal terbesar yg sanggup dipikirkannya.

"Aku mau 1 triliun". (Bahkan mungkin dy tidak tau 1 triliun mempunyai berapa angka 0 di belakang angka 1).

Sesaat setelah itu permintaannya pun diproses. Selama menunggu pemrosesan tersebut, Manusia tersebut berpikir,

"Ah seharusnya aku tadi bilang 100 triliun saja. Jadi aku bisa membeli lebih banyak mobil, lebih banyak rumah, lebih banyak pesawat."

Begitulah sifat uang. Seberapa banyak pun dia, tidak akan pernah bisa memuaskan manusia. Menghilangkan kemelekatan akan uang adalah salah satu tugas tersulit, karena manusia senantiasa membutuhkan uang, tapi ini bisa dilatih dan dibiasakan. Bukan berarti kita harus berpasrah kepada takdir, tetap lakukan yang terbaik di kehidupan ini. Bekerjalah dengan tekun dan serius, Tapi hindarilah ambisi berlebihan terhadap uang.

4. KEKUASAAN
Menurut Wikipedia, kekuasaan adalah kewenangan yang didapatkan oleh seseorang atau kelompok guna menjalankan kewenangan tersebut sesuai kewenangan yang diberikan. Berdasarkan pengamatanku terhadap kondisi sosial akhir-akhir ini, kekuasaan cenderung dikejar oleh 3 tipe manusia yakni 1) Mereka yang benar-benar ingin memimpin dengan bijak dan adil  2)Mereka yang sudah memiliki harta berlebih dan ingin mengejar kenikmatan hidup yang lain (meski harta berlebih itu akan tetap dipertahankan atau ditambah lagi)  3) Mereka yang ingin mengejar harta berlebih. Tiga tipe dengan tujuan yang berbeda.

Kekuasaan yang dilandasi kepentingan terhadap diri sendiri dan keegoisan akan merusak batin manusia dari dalam. Ketika kekuasaannya sedikit diusik, dia akan mulai marah, jengkel, emosi, memaki-maki, membicarakan di belakang. Pokoknya tidak boleh ada yang mengusik daerah kekuasaanku.

Pelajaran yang kudapat hari ini, "Ketika suatu saat kita mendapatkan kekuasaan, gunakan kekuasaan itu secara bijak dan adil. Ketika kita benar-benar ingin memimpin untuk kesejahteraan orang, kita tidak akan mempedulikan hal-hal yang menyentil kepentingan pribadi atau keegoisan. Pimpinlah dari hati untuk mereka, bukan dilandasi kepentingan pribadi atau keegoisan. Karena hal itu akan menimbulkan kemelekatan."

5. KEBANGGAAN
Kebanggaan bisa bersumber dari banyak hal. Memenangkan kejuaraan, jalan-jalan ke tempat jauh dan keren, promosi jabatan, kerja di tempat elit dan bergengsi, uang yang banyak, harta fisik (mobil, motor, rumah) yang keren dan mewah. Kebanggaan itu akan seperti 'api yang dipercik bensin' jika ditambah dengan pengakuan dari orang lain. Kata-kata sanjungan dari orang lain.

Kita harus menyadari bahwa kebanggaan itu bersifat sesaat. Manusia tidak akan selamanya memuji. Manusia tidak akan selamanya kagum. Manusia akan terbiasa dengan semua capaian kita tersebut, dan ada satu titik dimana mereka akan bosan melihat kita terus menerus bangga dan memamerkan hal yang sama. Akhirnya, mereka menjadi tidak peduli lagi.

"Ah bosan, lagi-lagi dia. Lagi-lagi pamer ini, pamer itu."

Ketika pujian terhadap kita mulai berkurang, ketika kita sudah tidak diperbincangkan lagi, kita akan menjadi sedih. Kita kebingungan memikirkan hal lain untuk dibanggakan. Ketika kita tidak mempunyai sumberdaya untuk 'hal lain' tersebut, kita akan menjadi sedih, depresi, bosan. Kebanggaan sungguh merupakan kemelekatan yang berbahaya.

Pelajaran yang kupetik, "Banggalah secukupnya. Bangga wajar karena itu sifat alami manusia. Tapi setelah itu segera 'move on', jadikan pelajaran hidup dan kejar mimpimu yang lain dengan sunggu-sungguh."

Ini semua adalah pembelajaran yang kudapatkan dari hasil renungan di Solo, 26 Desember 2017. Semuanya berasal dari pengalamanku sendiri. Kehidupan ini senantiasa mengajarkanku untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi.