3.10.2017

Diary Menggapai Himalaya 32 : Perjalanan Gorakhpur - Sunauli dan Membuat Visa On Arrival Nepal di perbatasan India-Nepal (Juli 2016)

Gorakhpur mungkin adalah kota tujuan utama bagi mereka yang ingin masuk Nepal dari India. Kota kecil yang berlokasi di Uttar Pradesh ini berjarak kurang lebih 100 kilometer sebelah selatan pintu perbatasan India - Nepal. Sunauli merupakan kota perbatasan sisi India, sementara Belahiya merupakan kota perbatasan sisi Nepal. 
Jarak Gorakhpur - Sunauli (Google Map)

Untuk menuju Gorakhpur, ada beberapa alternatif transportasi yang bisa digunakan seperti via jalur darat (kereta api atau kendaraan roda empat) serta jalur udara (via pesawat). Saran saya, jika ingin berhemat dan bisa tidur di sepanjang jalan, gunakan transportasi kereta api kelas sleeper. tapi harap booking tiketnya jauh-jauh hari karena rute menuju Gorakhpur sering penuh. Perjalanan kemarin aku mengambil rute Agra - Gorakhpur menggunakan kereta api sleeper. Murah dan bisa tidur di sepanjang jalan.

TIPS 1 : Jika waktu tidak terbatas dan ingin berhemat, gunakan metode transportasi Kereta Api Ekonomi Sleeper. Ingat beli tiketnya jauh-jauh hari, turun di Gorakhpur Junction.
Pilihan Transportasi menuju Gorakhpur (Sumber: DISINI)

Jika naik kereta, saya sarankan turun di Gorakhpur Junction (GKP). Jika anda sampai di Gorakhpur pada malam hari, saya sarankan jangan langsung ke perbatasan karena daerahnya cukup rawan. Lebih baik menginap di Hotel yang banyak tersebar di pintu keluar Gorakhpur Junction (GKP). Pada perjalanan kemarin, karena kereta kami terlambat 8 jam, kami sampai di Gorakhpur malam hari dan menginap di Hotel dengan tarif 990 Rs/dua orang. Aku lupa nama hotel tersebut, tapi yang jelas kondisinya bagus. kami mendapatkan sebuah kasur king size dengan TV, AC dan air panas. Jangan khawatir, cukup banyak hotel dengan tarif yang bervariasi antara 450 Rs/ 900 Rs/ 990 Rs / 1000 Rs (kami sempat bertanya ke beberapa hotel).
Hotel di depan Gorakhpur Junction dengan tarif 990 Rs (GALUH PRATIWI)

    Hotel di depan Gorakhpur Junction dengan tarif 990 Rs (GALUH PRATIWI)

TIPS 2 : Jika sampai di Gorakhpur malam hari, sebaiknya menginap dahulu di hotel yang banyak tersebar di pintu keluar Gorakhpur Junction.

Pagi harinya, setelah sarapan kami memutuskan segera menuju tempat pemberhentian bus yang akan menuju Sunauli. Jika dari pintu keluar Gorakhpur Junction, anda cukup belok kiri dan jalan kaki sekitar 100 meter. Bertanyalah jika kesulitan menemukan.

Yang harap dijadikan perhatian, di sepanjang jalan keluar Gorakhpur Junction, akan banyak sekali driver-driver yang menawarkan tumpangan ke Sunauli dengan mobil pribadi. Menurut info yang kami dengar dari warga lokal, tarif perorang sekali jalan ke Sunauli adalah 3000 Rs. WOW.

Kami mengindahkan semua tawaran driver-driver tersebut dan terus mencari keberadaan bus umum yang akan mengantarkan kami ke Sunauli. Akhirnya kami menemukannya, posisi ngetem bus ternyata di depan pintu masuk nomor 3 Gorakhpur Junction, dekat dengan pertigaan.

TIPS 3 : Untuk menuju perbatasan (Sunauli), gunakan bus umum yang mangkal di depan pintu masuk 3 Gorakhpur Junction. Tarifnya sangat murah, 90 Rs, dengan lama waktu perjalanan 2,5 jam.


Lokasi pertigaan dimana bus ke Sonauli mangkal (GALUH PRATIWI)

Kami menunggu bus ngetem sekitar satu jam sebelum akhirnya bus berangkat. Jarak Gorakhpur ke Sunauli sendiri sekitar 100 kilometer dengan lama perjalanan sekitar 2,5 jam. Tarif tiketnya sangat murah, hanya 90 Rs perorang. Bandingkan jika naik mobil pribadi yang seharga 3000 Rs. Duh.
Bus ke Sunauli (GALUH PRATIWI)

Bus yang awalnya hanya berisi beberapa penumpang, lama kelamaan semakin penuh. Kami beruntung karena mendapatkan tempat duduk dari awal. Rute yang kami lewati adalah melewati kota-kota kecil dengan keadaan yang cukup kumuh. Perjalanan selama 2,5 jam terasa cepat bagiku karena aku terus merekam dan penasaran dengan keadaan masyarakat di daerah pinggiran. Pasar-pasar, rumah ibadah, ruko-ruko yang berantakan, jalan berdebu, kabel semrawut, tumpukan sampah, menjadi pemandangan yang mendominasi.
Pemandangan sepanjang jalan Gorakhpur-Sunauli (GALUH PRATIWI)

Pemandangan sepanjang jalan Gorakhpur-Sunauli (GALUH PRATIWI)

Pemandangan sepanjang jalan Gorakhpur-Sunauli (GALUH PRATIWI)

Pemandangan sepanjang jalan Gorakhpur-Sunauli (GALUH PRATIWI)

Patung Mahatma Gandhi di jalan Gorakhpur-Sunauli (GALUH PRATIWI)

Pemandangan sepanjang jalan Gorakhpur-Sunauli (GALUH PRATIWI)

Kami sampai di Sunauli pukul 12.35. Jalan aspal panjang, panas dan gersang mengular ke depan. Lingkungan sekitar didominasi oleh ruko-ruko yang saling berhimpitan. Kabel-kabel semrawut terlihat menggantung, sampah-sampah plastik bertebaran dan udara terlihat sangat berdebu. Dengan petunjuk kenek bus, kami segera menuju Imigrasi India (Sunauli) yang berjarak sekitar 100 meter dari tempat bus kami berhenti.

TIPS 4 : Bertanyalah kepada kenek bus lokasi Imigrasi India.


Sunauli yang berdebu (GALUH PRATIWI)

Sunauli yang berdebu (GALUH PRATIWI)

Untuk sebuah imigrasi, aku cukup kaget karena imigrasi India ini sangat kecil dan papan penunjuknya sangat kecil. Hampir tidak bisa dikenali dari bangunan di sekitarnya. Mungkin, jika kita tidak awas, kita bisa tidak menyadari keberadaan imigrasi ini. Masuk Nepal tinggal masuk aja haha. 

PS: Untuk warga negara India/Nepal, mereka memang bebas keluar masuk negara tersebut tanpa paspor dan visa karena ada semacam perjanjian.


Imigrasi India (Sunauli) (GALUH PRATIWI)

Kami menghabiskan sekitar setengah jam di Imigrasi India untuk mendapatkan cap keluar. Disitu pula kami sempat bertemu dengan traveler asal Korea yang habis menjelajah Nepal selama 20 hari (termasuk mendaki ke Everest Base Camp), kemudian akan menjelajah India, setelahnya ke Mesir. Dia sudah pernah ke Bali juga. Kami mengobrol sesaat sebelum harus berpisah ke tujuan masing-masing.

Untuk menuju Imigrasi masuk Nepal, kami harus berjalan kurang lebih 300 meter lagi. Kondisi jalanan menjadi bertambah parah. Debu dan sampah tersebar dimana-mana. Truk-truk barang, mobil, motor, sapi, kambing, berseliweran dimana-mana. Kami sempat menukarkan USD ke Rupee Nepal di salah satu ruko pinggir jalan.

TIPS 5 : Jika belum punya Rupee Nepal, tukarkan USD atau Rupee India anda di ruko-ruko Money Changer di sepanjang kanan/kiri jalan. Banding-bandingkan harganya dahulu kalau bisa. Kalau bisa minta diberi uang kecil juga untuk naik bus/makan. Tukarkan Rupee Nepal secukupnya karena jika tidak habis, uang ini susah ditukarkan ke USD/mata uang lainnya lagi.


Sunauli yang berdebu (GALUH PRATIWI)

Sunauli yang berdebu (GALUH PRATIWI)

Sunauli yang berdebu (GALUH PRATIWI)

Sekitar 10 menit berjalan, kami akhirnya menemukan gerbang keluar dari Negara India. Orang-orang terlihat lalu lalang dengan leluasa tanpa adanya penjagaan berarti. Setelah berfoto kami melanjutkan perjalanan menuju gerbang masuk Negara Nepal dan Imigrasi Nepal. Seperti halnya Imigrasi India, Imigrasi Nepal hampir tidak terlihat dan tidak bisa dibedakan dari bangunan di sekitarnya. Bertanya memang hal yang krusial disini sepertinya.

TIPS 6 : Bertanyalah kepada polisi/tentara yang berjaga di bawah gerbang masuk Nepal dimana lokasi Imigrasi Belahiya Nepal.


Batas negara India (GALUH PRATIWI)

Kantor Imigrasi Nepal di Belahiya (GALUH PRATIWI)

Selamat datang di Nepal (GALUH PRATIWI)

Untuk masuk Nepal, bagi Warga Negara Indonesia bisa menggunakan VOA (Visa On Arrival). Adapun syarat membuat VOA Nepal di Belahiya berdasarkan pengalamanku adalah:

1. Paspor asli dengan masa berlaku min 6 bulan;

2. Membawa pas foto 4x6 background putih (2 lembar), sediakan juga ukuran 3x4 backgorund putih (2 lembar);

3. Mengisi 2 formulir yang akan didapatkan on the spot di Imigrasi Belahiya;

4. Membayar biaya pembuatan VOA ( 25 USD untuk 15 hari, 40 USD untuk 30 hari, 100 USD untuk 90 hari).

Syaratnya cukup mudah bukan gan, setelah mendapatkan cap VOA, anda bisa masuk Nepal dan menjelajah sesuai dengan masa berlaku visa.
Visa On Arrival Nepal (Belahiya) (GALUH PRATIWI)

TIPS 7 : Bayar dengan USD saja karena tarifnya sudah pasti, daripada dengan mata uang lain (Euro, SGD, HKD, GBP) maka akan terkena selisih nilai kurs yang terkadang malah dibulatkan ke atas.

Dari Belahiya, sebelum melanjutkan perjalanan ke Pokhara/Kathmandu/Chitwan, anda bisa mampir ke Lumbini. Lumbini merupakan tempat kelahiran Sang Buddha Gautama yang menyandang gelar UNESCO World Heritage Site, salah satu situs ziarah paling penting bagi umat Buddha. Jarak dari Belahiya ke Kompleks Lumbini adalah sekitar 30 kilometer, dapat ditempuh dengan bus kota.

Caranya: sehabis melewati imigrasi Nepal, anda akan melewati serangkaian ruko-ruko dan penjual kaki lima di sebelah kanan. Tetap jalan aja sekitar 100 meter sampai menemukan kumpulan bus di sebelah kanan anda. 
Setelah melewati imigrasi Nepal, terus berjalan saja sampai menemukan papan hijau penunjuk batas. Terminal bus ada di sisi kanan. (GALUH PRATIWI)

Terminal bus Belahiya (GALUH PRATIWI)

Bus tersebut melayani berbagai rute dan tujuan. Untuk menuju Lumbini, tidak ada bus langsung. Anda harus oper bus dua kali. Dari sini, cari saja bus yang lewat Siddhartanagar. Dari Siddhartanagar, anda lanjutkan naik bus yang menuju Lumbini. Biasanya bus ke Lumbini ini ngetem di depan kios buah-buah. Tips saya, bertanya saja kepada warga lokal mana bus ke Lumbini. Biasanya mereka akan menjelaskan anda harus oper bus dua kali.
Rute dari Belahiya ke Lumbini (GALUH PRATIWI)

Tarif bus dari Belahiya (perbatasan) ke Siddharthanagar sangat murah, hanya 20 NPR. Dari Siddharthanagar ke Lumbini ditempuh dalam waktu 45 menit dengan tarif 75 NPR. 
Kondisi bus dari Belahiya ke Siddharthanagar (GALUH PRATIWI)

Di dekat stupa ini kami diturunkan dan harus oper bus yang mengarah ke Lumbini (GALUH PRATIWI)

Posisi ngetem bus ke Lumbini adalah dekat kios-kios buah ini (GALUH PRATIWI)

Kondisi bus Siddharthanagar - Lumbini (GALUH PRATIWI)

Seingat saya kemarin, kami diturunkan di salah satu pintu keluar Kompleks Lumbini. Oiya satu hal yang harus diketahui, kompleks Lumbini ini sangat luas. Panjangnya mencapai 4,8 kilometer, sementara lebarnya 1,6 kilometer. Saya tidak menyarankan berjalan kaki untuk mengelilinginya karena akan sangat capek. Alternatif transportasi yang tersedia adalah cycle rickshaw. Sewaktu turun dari bus, kami langsung didekati oleh supir cycle rickshaw yang menawari 500 NPR/berdua untuk mengelilingi kompleks Lumbini. Kami menawar 400 NPR dan dia setuju.
Kompleks Lumbini sangat luas (GALUH PRATIWI)

Next Post:

6 komentar:

  1. Nice info. Tolong di post juga pengalaman traveling lanjutan dr perbatasan nepal menuju pusat kota. Karena saya ada rencana ke india nepal bulan mei

    BalasHapus
  2. seruuuuuuuuuuuu...
    mbak ada WA/email gaaa? mau tanya2 ntar soal border india-nepal ahahahha... trims

    BalasHapus
  3. di nepal trekking dmn kak galuh? Sempat nyoba trekking d anapurna?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo, salam kenal. Belum sempat treking kak karena hanya punya waktu 5 hari di Nepal. Next Plan mungkin bakal mencoba EBC (Everest Base Camp) atau ABC (Annapurna Base Camp).

      Hapus