Life Only Once. Stop Thinking and Just Make It Work.

10.08.2016

Solo, 8 Oktober 2016 : Kenapa ngeblog kalau tidak ada yang baca?

Malas menulis, tidak bisa menulis, tidak bisa nge-blog, tidak bakal ada yang baca adalah alasan utama teman-temanku menolak untuk membuat blog. Padahal mereka mempunyai banyak pengalaman menyenangkan yang pastinya akan menarik diceritakan kembali dalam sebuah blog. Sebuah blog, walaupun sederhana, entah bagaimanapun pasti suatu saat akan membantu orang lain. Di era digital dan internet seperti sekarang ini, google adalah tujuan utama orang untuk mencari informasi. Selain membantu memberikan informasi untuk orang lain, nge-blog juga membantu diri sendiri untuk mengingat perjalanan-perjalanan seru yang pernah dilakukan dalam hidup.

Aku mulai nge-blog pada 2010. Pada awalnya hanya ingin membuat blog yang memuat sejarah-sejarah di dunia ini. Aku sangat suka sejarah. Tapi dalam perkembangannya 2010-2016, blog ini lebih banyak berisi cerita perjalanan dan curhatanku. 

Pada awal-awal aku membuat blog, jumlah pengunjungnya bisa dikatakan sangat sedikit. Sangat sedikit jika dibandingkan dengan jumlah like saat Justin Bieber sekali saja pasang foto di facebook. Tapi bukan itu motivasiku untuk membuat blog. Bagiku blog adalah sebuah tempat untuk mencurahkan semua pemikiranku dalam bentuk buku diari digital. Semua perjalanan yang pernah kulakukan, sebisa mungkin aku tulis di blog ini. Tujuannya? Supaya aku tidak pernah melupakan perjalanan tersebut. Supaya aku bisa terus membacanya. Jika orang lain membutuhkan informasi, itu adalah bagianku untuk membantu orang.

Blog ini, sudah berusia enam tahun, ibaratnya seperti anakku sendiri. Ini adalah hasil karyaku, kekalutanku, kebingunganku, kebahagiaanku kutuangkan dalam ratusan tulisan selama enam tahun terakhir.

Tidak perlu mengharap jumlah pengunjung yang banyak, tidak perlu terlalu mengharapkan jumlah komentar yang banyak. Jika tujuan kalian hanya menulis, maka menulislah. Menulislah untuk diri kalian sendiri, menulislah seakan-akan itu adalah pengalaman paling berharga yang tidak ingin kalian lupakan. Jangan sampai sebuah perjalanan mahal yang cukup menguras kantong kalian, berakhir terlupakan begitu saja dalam bentuk folder foto yang menumpuk di hard disk dan postingan di media sosial yang mudah dilupakan orang. Abadikan itu dalam bentuk tulisan. Bisa menulis itu karena terbiasa. Aku sendiri masih terus belajar, masih sering tidak konsisten menggunakan gaya bahasa. Tapi itu tidak masalah.

Menulis dan menulislah di blog. Jumlah pengunjung yang membludak adalah sebuah bonus, yang penting pengalamanmu akan abadi.

0 comments:

Posting Komentar