Bagi para traveler/backpacker, tiket promo itu ibarat heroin. Sekali mencobanya, pasti akan ketagihan dan mau terus-terusan memburu dan membelinya. Padahal terkadang keberangkatannya masih sangat jauh, bisa setahun ke depan. Aku bisa memastikannya, karena aku sendiri mengalaminya.
Minggu, 11 September 2016 sebenarnya hari yang biasa saja. Bangun tidur, seperti biasa aku segera mengecek HP, kebetulan hari itu adalah hari terakhir periode promo Rp 0 dari maskapai Air Asia. Sebenarnya waktu itu aku sangat galau. Tiket murah bertebaran, aku bisa membelinya, tapi aku tidak punya waktu untuk melaksanakannya. Aku harus bekerja. Liburan tahun depan 2017 sudah semuanya kuambil untuk ke China (Maret), Myanmar (Mei), Russia (Juni-Juli) dan Vietnam (Agustus). Saat memikirkan itu, aku jadi pusing dan malas.
Aku iseng-iseng mengecek tiket ke Brunei Darussalam. Karena negara inilah mungkin satu-satunya negara di Asia Tenggara yang aku belum berpikiran untuk mengunjunginya. Padahal jika aku bisa mengunjungi Laos dalam lawatanku ke Vietnam Agustus 2017 besok, Brunei adalah negara terakhir di Asia Tenggara yang akan aku injak. Letaknya yang terisolir dari dataran Indochina membuatku harus berpikir dua kali jika ingin mengunjunginya. Hal itu karena saat traveling aku suka berpindah-pindah tempat dalam waktu cepat. Lokasi Brunei Darrusalam yang berada di Pulau Kalimantan hanya memberiku pilihan untuk mengunjungi Brunei sendiri, Malaysia Timur dan Kalimantan sisi Indonesia.
Saat mengecek via aplikasi Air Asia dengan tanggal acak, aku mendapati harga yang sangat murah. Kuala Lumpur - Brunei, penerbangan berdurasi dua jam, hanya bertarif 67 Ringgit Malaysia, setara sekitar Rp 220.000,- saja. Aku masih belum yakin kapan akan pergi, karena semua hari libur tahun 2017 sudah kuambil. Rencana pertamaku adalah bulan April, ada tiga hari tanggal merah. Tapi karena bulan Maret dan Mei aku sudah mengambil izin juga, aku menetapkan akhir 2017 saja ke Brunei-nya.
Tiketnya belum kubeli, aku masih harus memantapkan diri. Akhirnya aku mencari tiket pulang dahulu ke Kuala Lumpur kembali. Sebenarnya tiket dari Bandar Seri Begawan - Kuala Lumpur murah juga, tetapi karena aku tipe traveler yang tidak suka harus pergi dan pulang dari tempat yang sama, aku memutuskan akan pulang dari Miri ke Kuala Lumpur. Miri adalah kota di sebelah barat Brunei Darrusalam yang sudah masuk ke wilayah Malaysia. Untuk kesini aku tinggal naik bus dari Brunei ke Miri, berdurasi 4 jam dengan tarif 40 ringgit Malaysia.
Setelah bergumul seharian, akhirnya aku memutuskan membeli tiket Kuala Lumpur - Brunei seharga 67 Ringgit Malaysia, dan Miri - Kuala Lumpur malam harinya dengan harga tiket 68 Ringgit Malaysia. Tanggal keberangkatanku adalah 6-8 Oktober 2017, masih setahun lagi. Saat melihat harga tiket Kuala Lumpur - Surabaya, aku mendapati harga yang sangat murah, hanya 40 Ringgit Malaysia. Segera aku booking sekalian, kapan lagi kan dapat harga murah.
Brunei Darrusalam, aku datang 2017!! Akan aku update jika ada perkembangan baru lagi.
Aku iseng-iseng mengecek tiket ke Brunei Darussalam. Karena negara inilah mungkin satu-satunya negara di Asia Tenggara yang aku belum berpikiran untuk mengunjunginya. Padahal jika aku bisa mengunjungi Laos dalam lawatanku ke Vietnam Agustus 2017 besok, Brunei adalah negara terakhir di Asia Tenggara yang akan aku injak. Letaknya yang terisolir dari dataran Indochina membuatku harus berpikir dua kali jika ingin mengunjunginya. Hal itu karena saat traveling aku suka berpindah-pindah tempat dalam waktu cepat. Lokasi Brunei Darrusalam yang berada di Pulau Kalimantan hanya memberiku pilihan untuk mengunjungi Brunei sendiri, Malaysia Timur dan Kalimantan sisi Indonesia.
Saat mengecek via aplikasi Air Asia dengan tanggal acak, aku mendapati harga yang sangat murah. Kuala Lumpur - Brunei, penerbangan berdurasi dua jam, hanya bertarif 67 Ringgit Malaysia, setara sekitar Rp 220.000,- saja. Aku masih belum yakin kapan akan pergi, karena semua hari libur tahun 2017 sudah kuambil. Rencana pertamaku adalah bulan April, ada tiga hari tanggal merah. Tapi karena bulan Maret dan Mei aku sudah mengambil izin juga, aku menetapkan akhir 2017 saja ke Brunei-nya.
Tiketnya belum kubeli, aku masih harus memantapkan diri. Akhirnya aku mencari tiket pulang dahulu ke Kuala Lumpur kembali. Sebenarnya tiket dari Bandar Seri Begawan - Kuala Lumpur murah juga, tetapi karena aku tipe traveler yang tidak suka harus pergi dan pulang dari tempat yang sama, aku memutuskan akan pulang dari Miri ke Kuala Lumpur. Miri adalah kota di sebelah barat Brunei Darrusalam yang sudah masuk ke wilayah Malaysia. Untuk kesini aku tinggal naik bus dari Brunei ke Miri, berdurasi 4 jam dengan tarif 40 ringgit Malaysia.
Setelah bergumul seharian, akhirnya aku memutuskan membeli tiket Kuala Lumpur - Brunei seharga 67 Ringgit Malaysia, dan Miri - Kuala Lumpur malam harinya dengan harga tiket 68 Ringgit Malaysia. Tanggal keberangkatanku adalah 6-8 Oktober 2017, masih setahun lagi. Saat melihat harga tiket Kuala Lumpur - Surabaya, aku mendapati harga yang sangat murah, hanya 40 Ringgit Malaysia. Segera aku booking sekalian, kapan lagi kan dapat harga murah.
Brunei Darrusalam, aku datang 2017!! Akan aku update jika ada perkembangan baru lagi.
Tiket Kuala Lumpur - Brunei seharga 67 Ringgit Malaysia (x Rp 3500)
Tiket Miri - Kuala Lumpur seharga 68 Ringgit Malaysia (x Rp 3500)
Tiket Kuala Lumpur - Surabaya seharga 40 Ringgit Malaysia (x Rp 3500)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar