Melalui
postingan ini, ane - Galuh Pratiwi - penerima Beasiswa Unggulan
Kemendikbud-CIMB Niaga batch V (tahun 2010-2015) ingin
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pemberi beasiswa ane -
Kemendikbud dan CIMB Niaga - atas bantuannya sehingga ane bisa lulus kuliah n
jadi ane yang sekarang ini udah kerja n bisa cari duit sendiri.
“Telat banget
gan? Ngucapin terimakasihnya baru sekarang (April 2016)?”
Ada pepatah yang
mengatakan, ‘lebih baik telat daripada nggak sama sekali kan gan’ hehehe.
Memang ane sudah lulus lebih dari setahun yang lalu – Februari 2015 – tapi itu
semua nggak akan membuat ane melupakan jasa mereka.
Sejak SMA, ane
tu pengen banget dapat beasiswa gan. Secara keluarga ane itu pas-pasan banget.
Kalau diumpamain ya, buat bayar kos aja lumayan ngos-ngosan, apalagi harus
bayar kuliah setiap semester. Entahlah deh, ane nggak tau seberapa tambah
ngos-ngosannya kalau ane nggak dapat beasiswa.
Gimana ceritanya
sampe ane bisa dapat Beasiswa Unggulan Kemendikbud-CIMB Niaga ini gan? Kisahnya bermula dari pertengahan 2010. Silakan
baca disini (semoga ane udah update).
Bukannya
bermaksud pamer, tapi beasiswa itu membantu ane banget kuliah gan. Sewaktu ane
diumumkan secara resmi mendapatkan beasiswa ini pada pertengahan 2010, Kemendikbud-lah yang pertama
memberi uang pendidikan. Kami – saya dan Hasbi (teman sejurusan yang juga dapat
beasiswa serupa) – disuruh ke BNI di S2 UGM untuk membuat rekening sekaligus mengambil
uang pendidikan tersebut. Tentu saja kami ke BNI setelah sebelumnya mengurus
surat sakti di DIrektorat Kemahasiswaan UGM. Saat itu kami masih nggak tau
berapa besaran beasiswa yang ane dapat.
Kami – Ane dan
Hasbi – segera saja meluncur ke BNI di S2 UGM. Disini kami dioper ke beberapa
orang sebelum benar-benar mengurus uang beasiswa. Hasbilah yang mengurus
pertama dan dia mendapatkan nominal Rp 13.000.000 untuk biaya kuliah selama
setahun. SERIUS gan!!! Rp 13.000.000!!! Padahal agan tahu? Biaya kuliah kami di
Fakultas Teknik UGM itu hanya membutuhkan sekitar Rp 5-6 juta pertahun!!
Hasbi selesai
mengurus, akhirnya giliran ane. Sewaktu sedang mengetik-ngetik di komputernya,
Bapak Teller ini nanya sama ane,
“Dek, emang
beasiswa ini ditentukan oleh IPK ya?” Tanya bapaknya.
“Setahu saya
nggak pak, ini kami dapat karena masuk lewat jalur PBUB (Penelusuran Bibit
Unggul Berprestasi),” jawab ane.
“Oh iya, terus
gimana cara daftarnya dek?” Tanya bapaknya lagi.
“Kemarin kami
dipanggil oleh Direktorat Kemahasiswaan, Pak. Jadi mereka yang merekomendasikan
kami untuk mendapatkan beasiswa ini. A.k.a mereka yang mendaftarkan kami,”
jawab ane lagi.
Saat itu ane
masih nggak paham kenapa bapaknya nanya apakah besaran beasiswa ini tergantung
IPK. Sewaktu bapak teller menyerahkan buku tabungan ane inilah ane mendapatkan
jawabannya.
Disitu tertulis
Rp 18.500.000,00!!!
SERIUS BANGET
GAN!!
Ane kaget juga,
kenapa bisa beda banget sama Hasbi?? Setelah kita berunding sesaat, ternyata
selisih Rp 6.500.000 itu merupakan uang SPMA, Jas almamater dan uang SPP pas
pertama kali ane masuk itu gan. Jadi kan Hasbi masuknya lewat PBUB full
beasiswa (jadi dia masuk UGM udah free semua), sementara ane masuk leat PBUB
yang masih tetap bayar biaya gedung Rp 5.000.000, uang SPP Rp 540.000 dan uang
jas kalau nggak salah Rp 300.000, jadi semua uang yang ane bayarkan di awal itu
dituker lagi gan sama Kemendikbud!! Keren banget ya sumpah Kemendikbud?
Ane nggak
berhenti bersyukur saat itu. Ane merasa semua jalan Tuhan untuk masa depan ane
sungguh sangat indah. Pengen nangis rasanya. Hidup ane yang sangat pas-pasan,
sekarang kuliah ane sudah terjamin dengan biaya pendidikan dari Kemendikbud.
Ini artinya, ane udah nggak perlu minta biaya kuliah sama orangtua ane lagi.
Ane seneng banget bisa hidup mandiri.
Karena beasiswa
ini merupakan kerjasama antara Kemendikbud dan CIMB Niaga, tentu saja selain
kami memperoleh uang pendidikan dari Kemendikbud, kami juga memperoleh uang
saku bulanan dari CIMB Niaga. Kurang apa lagi coba gan berkah Tuhan buat ane?
Jujur saat itu ane nggak tau udah beramal apa, kenapa Tuhan memberi semua ini
buat ane. Ane bener-bener sayang Tuhan.
Beberapa minggu
setelah mendapatkan uang pendidikan dari Kemendikbud, kami rombongan dari UGM
yang menerima beasiswa (jumlahnya kalau nggak salah 6 orang) diundang ke
Jakarta untuk penyerahan beasiswa secara resmi oleh CIMB Niaga. Kami naik
kereta kesana dan sampai di Jakarta keeseokan harinya.
Acara penyerahan
beasiswa berlangsung dengan lancar dan khitmad. Disana kami menandatangani MOU
(perjanjian) antara CIMB Niaga dan kami penerima beasiswa. Menurut perjanjian
sih setelah lulus kami harus mengabdi di CIMB Niaga selama 4 tahun. Ane belum
terlalu memikirkan bakal kerja di Bank karena saat itu ane fokus ke kuliah ane
dulu. Salah satu perjanjian di MOU itu juga bunyi, IP untuk setiap semester
sangat dilarang dibawah 3.00. Jika kedapatan 2 semester berturut-turut IP di
bawah 3,00 maka beasiswa akan dicopot dengan sejumlah denda. Ane sedikit
merinding juga bacanya. Ane anak IPS yang masuk ke jurusan teknik geologi UGM,
apakah bisa mendapatkan IP diatas 3,00 setiap semester? (saat itu masih
semester 1 awal jadi ane belum bisa mengukur kemampuan ane di kuliah)
Sesuai
perjanjian dan pengarahan, kami mendapatkan Rp 850.000/bulan untuk biaya hidup.
Karena saat itu sudah bulan Desember,2010 kami diberikan Rp 850.000*5 bulan = Rp
4.250.000. Perhitungannya kan beasiswa ini didapat dari Bulan Agustus 2010 (bulan
dimulainya perkuliahan ane). Selain beasiswa, kami juga diberikan sebuah
laptop HP model terbaru. Kurang apalagi coba gan? Huhuhu…..
###
Selain
mewajibkan penerimanya harus dapat IP minimal 3,00 setiap bulan, penerima
Beasiswa Unggulan kemendikbud-CIMB Niaga ini diwajibkan ikut gathering juga gan
setiap setahun sekali. Gathering ini berguna untuk mempertemukan para penerima
beasiswa ini dari seluruh Indonesia, selain itu sekaligus ada outbond untuk
meningkatkan kerjasama, kekompakan dan untuk penyampaian kebijakan-kebijakan
baru. Gathering ini biasa dilaksanakan di Bogor, tepatnya Villa CIMB Niaga di
Gunung Geulis.
Gathering ini
biasanya dilaksanakan selama 3 hari 2 malam gan, nah ceritanya waktu itu udah
hari ketiga dan kami siap-siap pulang dari Bogor menuju Jakarta (ini gathering pertama kami tahun 2011). Dari Jakarta,
rombongan UGM rencana akan naik kereta untuk balik ke Jogja. Sewaktu di bus dan
udah siap-siap mau pulang, tiba-tiba kami diberi pengumuman oleh pengurus
beasiswa kalau beasiswa kami bakalan naik menjadi Rp 1.000.000,00/bulan. Seneng
banget kan gan? Ane mengucapkan syukur sedalam-dalamnya.
###
Jadi begitulah,
sejak bulan Agustus 2011, CIMB Niaga memberikan uang saku senilai Rp
1.000.000/bulan sampai ane wisuda pada Februari 2015. Uang saku itu kebanyakan
ane gunakan untuk bayar kos dan kebutuhan sehari-hari di Jogja, sisanya
ditabung untuk traveling. Sementara laptop ane hibahkan ke kakak ipar karena
doi kuliah n belum ada laptop, ane sendiri udah ada laptop kunyil legendaris
Toshiba kesayangan. Ceritanya ane males mindah-mindah data ke laptop baru
sehingga ane tetap bertahan dengan laptop kunyil.
Selain biaya
hidup, CIMB Niaga juga memberikan uang penunjang kegiatan pendidikan senilai Rp
2.500.000 dan uang skripsi sebesar Rp 2.500.000. Untuk uang penunjang kegiatan
pendidikan, ane gunakan untuk membiayai Kuliah Lapangan senilai Rp 2.300.000.
Uang ini dikirim setelah ane mengirimkan proposal dan surat ke pengelola
beasiswa di Jakarta. Untuk uang skripsi, karena ane sama sekali nggak fotocopi
bukti-bukti duit keluar untuk skripsi, ane nggak bisa minta reimburse (nyesel
hehehe).
Untuk uang dari
Kemendikbud, karena tahun ajaran pertama (2010-2011) sudah diberi uang Rp
18.500.000 tadi, maka tahun ajaran berikutnya kita nggak dikasi uang cash lagi,
tapi membayar uang kuliah dulu pakai uang pribadi, kemudian kwitansinya dibawa
ke Direktorat Kemahasiswaan untuk ditukar (uangnya masuk secara otomatis ke
Rekening BNI yang digunakan sejak awal tadi). Tapi ane kembali mendapatkan
kejutan karena di bulan Februari 2014 (awal semester 8), secara mengejutkan
Kemendikbud kembali mengirimi uang pendidikan senilai Rp 8.000.000. Ane sendiri
bingung entah untuk apa uang itu. Terakhir, pada pertengahan semester 8
Kemendikbud kembali mengirim uang Rp 2.000.000.
Terimakasih
Tuhan untuk jalan Tuhan buat ane.
Terimakasih Kemendikbud, sudah membantu menyekolahkan ane.
Terimakasih CIMB Niaga, atas pengabdianmu kepada pelajar-pelajar Indonesia. Program CSR-mu di bidang pendidikan benar-benar luar biasa.
0 comments:
Posting Komentar