Amoxicilin, Ponstan dan Vitamin C IPI
Lima hari yang lalu, tepatnya pada Rabu, 9 Maret 2016 ane merasakan sakit yang paling dibenci oleh umat semesta: SAKIT GIGI. Sakit gigi ini datang berbarengan dengan pusingnya kepala ane karena permasalahan pelik yang lain yakni paspor ane hilang padahal 3 bulan lagi mau ke luar negeri. Huaahh...seakan masalah datang aja tanpa habis-habis. Kalau ada pepatah yang bilang, "lebih baik sakit gigi daripada sakit hati", well menurut ane itu bullsh*t karena disaat lu sakit gigi parah, lu bakal lebih pilih disakitin hatinya. Yakin deh. Demikian juga sebaliknya, kalau lu disakitin hatinya oleh orang yang paling lu sayang, lu pasti lebih pilih sakit gigi.
Sakit gigi kronis dan seakan tak berhenti sepanjang hari ini bermula pada Selasa malam, 8 Maret 2016 saat ane sedang bersihin gigi pake tusuk gigi. Ane tu benci banget lihat gigi geraham bawah ane yang bolong ini gan. Udah bolong, mahkotanya tinggal dikit aja, makanya ane tarik-tarik aja sekalian supaya tanggal. Tapi ni gigi gak mau tanggal juga. Akarnya masih senantiasa nemplok dengan begitu kuatnya di gusi ane.
Esoknya, ane mulai merasakan kesakitan di gigi geraham bawah yang ane tarik-tarik kemarin. Setiap kesentuh gigi geraham atas, atau kesentuh lidah, suakitnya luar biasa. Sumpah ni gigi sensitif banget. Wah, ini berarti udah kena saraf. Seharian ane tidak bisa berpikir jernih karena gigi ane terus-terusan nat nut nat nut tanpa henti. Setiap kali sakit ane langsung olesin fresh care di pipi sama kepala, tapi itu hanya bertahan satu jam. Habis itu, sakit lagi :(
Malemnya ane gak bisa tidur karena kesakitan sampe nangis-nangis. Temen ane menyarankan suruh tempelin bawang yang sudah ditumbuk ke gigi yang sakit. Katanya ada semacam zat di bawang yang bisa membunuh bakteri penyebab sakit gigi. Sewaktu ane tempelin, wuaah pedesnya luar biasa gan. Ditambah gigi ane yang sensitif semakin menyiksa. Sial deh, nyesel banget ane tarik-tarik gigi kemarin. Ane cuma bisa merenungi nasib sambil megangin pipi. Setelah gak tahan lagi, ane minum panadol dan akhirnya bisa tertidur jam 3 pagi. Padahal esok ini ane harus dinas lapangan ke Mojokerto.
Pas sarapan sebelum berangkat ke Mojokerto, cenat cenut kembali datang. Segera saja ane meminta air hangat dicampur garam untuk berkumur dan minum panadol lagi. Panadol ini hanya membuat rasa sakit ilang selama 3-4 jam gan. Habis itu disiksa lagi. Ane ingat hari ini konsumsi Panadol sampai 4 butir saking gak kuat nahan sakit di lapangan :( . Dinas lapangan mengharuskan ane berjalan untuk mengecek batas-batas permohonan pertambangan di tengah sawah yang super panas. Pada akhir perjalanan, cenat-cenut lagi. Seharian ini ane benar-benar disiksa. Ane juga kasihan sama tubuh ini kalau minum panadol banyak-banyak gan. Karena panadol hanya berfungsi untuk meredakan nyeri, bukan menyembuhkan sumber masalahnya.
Browsing sana-sini, tanya bapak-bapak pns, ane mendapatkan pencerahan kalau sakit gigi itu sebenarnya yang sakit bukan giginya melainkan gusinya. Gigi tidak bisa sakit karena dia berupa zat kapur, sedangkan gusi itu yang terhubung dengan saraf dan pembuluh darah. Ane beranggapan karena kemarin sisa gigi geraham ane tarik-tarik, kemungkinan kena saraf dan infeksi. Ane langsung kepikiran obat antibiotik sejuta umat yang disarankan juga oleh salah seorang travel blogger yang giginya sakit: AMOXICILIN. Untuk pereda rasa nyerinya, ane mempunyai 2 pilihan: CATAFLAM atau PONSTAN. Setelah menimbang sesaat, ane memutuskan membeli AMOXICILIN sebagai antibiotik dan PONSTAN sebagai pereda rasa nyeri. AMOXICILIN akan menyembuhkan sumber penyakitnya, sementara PONSTAN berguna untuk meredakan nyeri yang bisa sewaktu-waktu datang. Pulang dari Mojokerto, dengan gigi yang semakin nyut-nyutan, ane paksakan diri ke apotek membeli kedua obat itu ditambah vitamin C untuk daya tahan. AMOXICILIN dan PONSTAN boleh dikonsumsi bersamaan (sumber: nanya mbak yang jaga apotek).
Makan kilat dengan muka meringis-ringis, ane pun segera meminum sebutir Amoxicilin dan sebutir Ponstan. Awalnya bukan kesembuhan yang ane dapatkan, tapi rasa sakit yang semakin menjadi-jadi! Pengalaman ane dengan Ponstan emang kayak gini. Sesaat setelah minum kita justru akan disiksa dulu beberapa saat sebelum rasa sakitnya benar-benar hilang. Ane menikmati aja rasa nyut-nyutan yang seakan membuat kepala pecah karena sudah lelah mengeluh sejak kemarin. Pilihan ane kalau cara ini nggak sembuh ya cabut ke dokter gigi (mati ane).
Perlahan demi perlahan, rasa sakit di gigi dan kepala, dan leher dan bahu semakin mengecil dan menghilang. Tapi ane belum lega, karena bisa jadi ini hanya pengaruh dari Ponstan yang hanya bertahan 3-4 jam seperti panadol. Kelelahan karena kemarin kurang tidur dan besok harus kembali dinas lapangan ke Mojokerto, ane langsung terlelap setelah menggosok gigi.
Pukul 2 pagi, aku terbangun lagi. Dan apa yang terjadi??? Aku tidak merasakan sakit gigi!!! Perlu aku ulangi, AKU TIDAK MERASAKAN SAKIT GIGI!! Wuaahh rasanya benar-benar lega dan senang. Segala kekuatiran ane tentang tang dokter gigi langsung menguap. Seneng banget rasanya gan!!! Sumpah deh! yang pernah sakit gigi kronis dan sembuh pasti bisa merasakan apa yang ane rasakan!
Esoknya, ane kembali minum Amoxicilin dengan teratur setiap 4 jam. Untuk ponstan, aku hanya minum satu butir di pagi hari karena rasa sakitnya udah benar-benar ilang gan. Ane ulangi: ILANG. Ane melaksanakn tugas dinas dengan bahagia karena gak disiksa sakit gigi lagi, gak disiksa sakit kepala, leher dan bahu lagi. Gak harus minum panadol setiap 4 jam sekali. Sampe sekarang (13 Maret), ane udah nggak merasakan sakit lagi gan.
Saran ane buat yang giginya sakit: coba pake kombinasi AMOXICILIN dan PONSTAN kayak ane gan. Karena dua obat tersebut berfungsi saling melengkapi. Sakit/infeksi pada gusi penyebab penderitaan agan akan dibasmi oleh AMOXICILIN, sementara sakit gigi dan kepala oleh PONSTAN. Konsumsi juga VItamin C untuk daya tahan tubuh, sama ganti pasta gigi pake Xensodine gan.
Sekian saran ane, semoga berhasil ya gan!!!!
*dari sesama mantan penderita sakit gigi. kuharap kata mantan akan abadi selamanya.
0 comments:
Posting Komentar