Life Only Once. Stop Thinking and Just Make It Work.

12.26.2015

[PART 1] Menggapai Himalaya : Persiapan !


Rute 'menggapai Himalaya' dari selatan ke utara anak Benua India. Garis kuning adalah rute perjalananku backpacking di India tahun 2012 dari Jaisalmer di Barat sampai Kolkata di Timur (Perjalanan tersebut sudah selesai kutulis dengan judul "Tinta Hindustan")

'Menggapai Himalaya' akan menjadi tema untuk perjalananku selanjutnya bulan Juni sampai Juli 2016 besok. Setelah absen backpacking ke luar negeri selama 2014-2015 karena masih awal meniti karir, tahun 2016 adalah permulaan baru lagi untuk perjalananku ke luar negeri yang lebih menantang. Aku mendambakan sebuah perjalanan yang penuh hal-hal yang tak terlupakan. Sesuatu yang mungkin belum aku dapatkan atau terapkan di perjalanan sebelumnya, dan India serta Nepal adalah tujuan yang pas!

Aku akan traveling di 2 negara tersebut bersama sahabat travelingku, Fredo. Untuk rutenya sendiri, akan terbagi menjadi 2 negara yaitu India dan Nepal. Untuk India sementara perencanaannya adalah Kochi (tempat kami mendarat) - Mumbai - Jaipur - New Delhi - Agra - Gorakhpur. Transportasi antar kota akan kami tekan menggunakan kereta api ekonomi sleeper yang harganya sangat murah.

Sementara untuk di Nepal ada Phokara - Jomsom - Kathmandu - Nagarkot - Kodari. Kenapa tema perjalanan ini 'menggapai Himalaya?' Memang kami ada rencana naik Himalaya-kah? Tentu saja tidak. Bagiku yang bukan pendaki gunung, hal tersebut nyaris mustahil untuk dilakukan jika aku harus mendaki salah satu gunung di Himalaya yang ketinggiannya 8000-an meter. Aku hanya akan mendaki beberapa bukit kecil, dan pedesaan di lereng Himalaya. Bagiku, melihat jajaran gunung es di Pegunungan Himalaya dari jauh / kaki gunung sudah cukup.

Sementara ini kami sudah membeli tiket Jogja - Kuala Lumpur PP, serta Kuala Lumpur - Kochi. Untuk tiket kembali Kathmandu - Kuala Lumpur, kami belum membeli karena harganya masih sangat mahal. Lebih baik menunggu promo dahulu yang bisa sewaktu-waktu datang. Aku berencana akan mempelajari sejarah masing-masing kota, tempat wisata beserta sejarahnya, macam-macam penipuan di kota dan metode transportasi yang bisa digunakan di dalam kota.

Aku begitu excited menunggu waktu trip ini datang. Bagaimanapun, merupakan salah satu mimpiku untuk bisa melihat Pegunungan Himalaya secara langsung di depan mataku. Aku ingin mimpiku terwujud, walaupun aku harus mengalahkan ketakutan-ketakutan yang terus memberontak di dalam diriku. Karena hanya satu prinsipku, "...your fear got you nowhere..".

Aku orang yang sangat percaya kekuatan sebuah mimpi! Ketika kita bermimpi, entah kenapa alam semesta ini, Tuhan, semuanya akan membantu kita untuk mewujudkan mimpi tersebut. Suatu saat aku bermimpi untuk bisa melihat Gunung Everest, kali ini saya sudah mempunyai tiket untuk kesana. Jangan takut bermimpi, fellas!!

India-Nepal, see you at June-July 2016!!

------------------------------

UPDATE
16 Maret 2016
Kehilangan Paspor
Masalah datang. Sejak memutuskan akan pergi ke India, sekitar pertengahan Maret aku menyadari satu hal yang tidak ada. Pasporku. Aku sudah mencari di hampir semua tempat, kosanku di Surabaya, rumahku di Solo, semua sudah kubuka bahkan di tempat paling nyelip-nyelip sekalipun. Nihil... Tidak ada..

Akhirnya di hari kesekian pencarian, karena tidak ada titik terang, aku putuskan mengurus kehilangan paspor saja ke Kantor Imigrasi Waru. Setelah browsing prosedurnya ane simpulkan bahwa hal ini tidak akan mudah, yaitu harus diawali dengan melaporkan kehilangan dulu ke kantor polisi. Dari situ aku harus membawa perlengkapan berkas dan akan diwawancara kronologi kehilangan dulu oleh Kantor Imigrasi. Dari hasil wawancara itulah nanti baru akan disimpulkan apakah aku layak mendapatkan paspor baru atau tidak, karena bagaimanapun aku dianggap sudah menghilangkan dokumen milik negara. 

Ceritaku mengurus kehilangan paspor sudah kutulis disini. Singkatnya setelah serangkaian proses aku mendapatkan E-paspor baru pada 22 Maret 2018.

UPDATE: 
12 April 2016

Tidak terasa, beberapa minggu lagi adalah keberangkatanku sama Fredo mewujudkan mimpi untuk melihat Himalaya. Sampai 12 April 2016, sudah cukup banyak kemajuan yang kita lakukan. Untuk rute fix-nya sendiri, akhirnya : Kochi - Mumbai - Jaipur - Agra - Gorakhpur - Kathmandu - Nagarkot - Kathmandu dengan jadwal yang sangat-sangat padat. Bahkan ada beberapa kota yang ane (pembuat itinerary) plot hanya dapat jatah waktu 1 hari aja buat eksplor. Saking pinginnya ngunjungin banyak tempat....hehe..

Tiket kereta sudah ane amankan semua, yaitu Kochi - Mumbai, Mumbai - Jaipur, Jaipur - Agra, Agra - Gorakhpur.

Tiket pesawat sudah semua, meliputi: Yogyakarta - Kuala Lumpur, Kuala Lumpur - Kochi, Kathmandu - Kuala Lumpur dan Kuala Lumpur - Surabaya.

Untuk penginapan sudah booking di Kochi (sementara, bisa dibatalkan), Jaipur (Hotel Amer View ~ sudah dilunasi), serta Kathmandu (sementara, bisa dibatalkan). Hotel yang ane sangat incar itu Hotel Country Villa di Nagarkot karena kita bisa melihat Himalaya dari restoran outdoornya, tapi semalem sejutaan. haha. Masih mikir juga ya. Di bawah ini foto Hotel Amer View di Jaipur, yang akan aku inapi nanti.




Semua hal-hal dasar sudah ane persiapkan, tinggal berangkat dan berpetualang. Semoga semuanya berjalan dengan lancar, God Bless Us!!

------------------------------

UPDATE
21 April 2016

Well, pada 13 April 2016 lalu secara sah aku booking Hotel Country Villa yang ada di Nagarkot, Nepal. Aku pilih Country Villa Deluxe Room. Soalny aku mikir, kapan lagi kan? Realisasikan saja! Nggak sabar pengen cepet kesini. Bisa melihat langsung Himalaya dari hotel. Berikut foto-fotonya:



------------------------------

UPDATE
Surabaya, 20 Juni 2016
E-visa India

Kurang lebih seminggu lagi adalah keberangkatanku ke India untuk memulai petualangan. Hari ini aku membuat E-visa India yang bisa dilakukan secara online.

Pengalamanku membuat Evisa India sudah kutulis disini.

Singkatnya aku mendapatkan E-visa via email 4 hari kemudian. Dengan E-visa tersebut kita mendapatkan hak masuk satu kali/single di berbagai kota di India (termasuk Kochi - kota keberangkatan kami) dan mempunyai hak tinggal selama 60 hari. Bisa dibilang persiapan kami sudah 100%. Siap berangkat!!

UPDATE
Solo, 28 Juni 2016
Packing.. packing.. packing...
20.06

Persiapan barang 

Tidak terasa, besok adalah hari keberangkatanku ke India. Perjalanan akan kumulai dari Solo naik kereta lokal ke Jogja, kemudian dari Jogja terbang bersama-sama dengan Fredo ke Kuala Lumpur, selanjutnya sore harinya terbang dari KL ke Kochi, India.

Malam itu di rumah, kegiatanku adalah packing. 'Kagok' packing juga rasanya setelah 2 tahun lebih nggak traveling ke luar negeri (terakhir aku ke luar negeri Januari - Februari 2013 ke Singapura, Malaysia, Filipina). Aku sendiri sudah posting mengenai list barang-barang yang wajib kubawa saat traveling disini. Jadi daftar ini selalu kujadikan panduan supaya kalau packing terstruktur dan tidak ada barang yang ketinggalan.

Dari foto diatas terlihat bahwa aku membawa baju, celana, jaket, daleman, alat mandi, kipas, jam, kacamata, berbagai macam makanan dan minuman, kamera, powerbank. Semua barang ini harus bisa masuk tas ranselku. Baju cuma bawa 4, yg banyak makanan maklum perutku kaya karet gampang lapar hehehe.... Nggak bisa pisah dari micin, travelling dengan negara mayoritas makanan kari, nggak mau terjebak dengan itu-itu saja 2 minggu kedepan.

Setelah 3 tahun akhirnya bisa backpacking ke luar negeri kembali, hatiku kembali mempercayai A*r As*a setelah peristiwa itu (peristiwa tahun 2014 - red).

Perasaan takut? Pastilah ada. Aku hanya manusia biasa. Tapi aku mencoba berpikir positif. Pikirkan petualangan dan mimpi yang siap menunggu di luar sana. Jangan hanya berpikir tentang ketakutan. Karena sekali lagi, "Your fear got you nowhere."

Keep happy, keep backpacking. Walau tenggorokan hampir kena radang, gejala penyerta campak yang seminggu lalu sempat menyerang masih ada, semoga kebahagiaan di perjalanan bisa menyembuhkan. God bless.

PART Selanjutnya : Disini

12.23.2015

[PART 8] Tinta Hindustan: Makam Akbar Agung

Trip ini merupakan cerita perjalananku menjelajah India dari 21 Agustus 2012 - 2 September 2012. Part sebelumnya : Disini

Gerbang masuk Makam Akbar Agung dengan lukisan panel inlay 

Dengan perundingan tarif yang cukup alot, petualangan kami berlanjut menuju Akbar Tomb. Akbar Tomb merupakan makam raja ketiga Kekaisaran Mughal yang berlokasi di Sikandra di pinggiran kota Agra yang berjarak sekitar 8 km dari pusat kota. Karena jaraknya dari Agra Fort yang lumayan jauh, kita harus naik auto rikcshaw melewati keramaian jalanan Kota Agra dengan deruan bunyi klakson kendaraan lain yang cukup memekakkan telinga. Hal itu masih ditambah dengan udara panas yang menyembur dari jalanand an polusi asap kendaraan. Semua hal itu mulai membuat semangat perjalanan dan jiwa petualanganku seakan sudah habis. Kepalaku pusing.

[PART 7] Tinta Hindustan : Agra Fort

Trip ini merupakan cerita perjalananku menjelajah India dari 21 Agustus 2012 - 2 September 2012. Part sebelumnya : Disini

Agra, 26 September 2012

Amar Singh Gate, salah satu gerbang masuk ke Agra Fort

Selesai mengelilingi keseluruhan kompleks Taj Mahal, dengan berat hati kami melangkahkan kaki keluar dari bangunan spektakular tersebut menuju tujuan selanjutnya, Agra Fort. Dari gerbang sebelah barat Taj Mahal, kami naik auto rickshaw sampai tempat pembelian tiket Agra Fort. Jarak dari Taj Mahal ke Agra Fort sendiri sekitar 2,5 km. Aku sudah tidak mempunyai pikiran mau menyamar menjadi warga India lagi saat beli tiket. Disamping aku tahu itu hal salah untuk dilakukan, aku juga tidak mau terkena resiko harus diperiksa tentara lagi saat masuk Agra Fort. Harga tiket masuk Agra Fort 250 Rs/turis asing dan 20 Rs/warga India. Memang sangat timpang dan menjengkelkan. Tapi apa pilihan saya dan wisatawan asing lainnya?

Kesan pertamaku tentang Agra Fort, benteng ini sebenarnya sangat mirip dengan Red Fort yang ada di Delhi. Agra Fort dibangun menggunakan dominasi batupasir merah yang disusun sedemikian rupa dengan dinding-dinding benteng yang menjulang tinggi. Karena nilai sejarah serta keindahan tempatnya, Agra Fort ditetapkan sebagai situs warisan dunia UNESCO. Tak mengira, dari bangunannya yang gagah dan mempesona, benteng ini menyimpan banyak sejarah.

12.22.2015

Cara membuat E-Tourist Visa India (sebelumnya Visa on Arrival)


UPDATE: SEKARANG BIAYANYA GRATIS

Oke guys, berbekal pengalaman langsung mengurus E-Tourist Visa (ETV) India, saya akan membuat postingan cara membuat E-Tourist Visa (ETV) India. Seperti yang kita tahu, sejak 2011 India memang memberikan kemudahan bagi pemegang paspor Indonesia yang akan berlibur/mengunjungi saudara di negara mereka dengan memberikan layanan Visa on Arrival (VOA) yang merupakan perintis dari ETV.

Apa itu E-Tourist Visa (ETV)?
~Dalam bahasa mudahnya, ETV adalah versi onlinenya VOA. Jadi kita bisa memperoleh visa India secara online, tanpa harus apply dengan syarat seabrek di Kedutaan India di Jakarta.

Negara mana saja yang diberikan ETV oleh India?
~Banyak, salah satunya Indonesia.Tapi kalau pengen tahu, inilah daftar negara tersebut:

Siapa saja yang memenuhi syarat untuk mendapatkan ETV?
~Wisatawan internasional/asing yang tujuannya ke India adalah untuk rekreasi, sight seeing (lihat-lihat), kunjungan santai untuk bertemu teman atau kerabat, perawatan medis dengan durasi pendek atau kunjungan bisnis kasual.

~Paspor harus memiliki validitas setidaknya enam bulan dari tanggal kedatangan di India. 

~Paspor harus memiliki minimal dua halaman kosong untuk stamping oleh Pejabat Imigrasi.

~Wisatawan Asing harus memiliki tiket pulang atau tiket untuk perjalanan selanjutnya, dengan uang yang cukup selama  tinggal di India.

~Wisatawan Asing yang memiliki Paspor Pakistan atau berasal dari Pakistan wajib mengajukan visa regular di India Mission.

~ ETV tidak tersedia untuk pemegang paspor Diplomatik / Official.

~Tidak tersedia untuk individu yang dikuasakan/disahkan oleh Paspor Orang Tua / Pasangan. Setiap individu harus memiliki paspor yang terpisah.

~Tidak tersedia untuk Pemegang Dokumen Perjalanan Internasional.

Apa saja petunjuk yang harus diperhatikan untuk membuat ETV?
~Pelamar dari negara-negara yang memenuhi syarat / wilayah bisa membuat permohonan visa online paling lambat 4 hari sebelum tanggal kedatangan dengan rentang waktu 30 hari. Contoh: Jika Anda membuat permohonan ETV pada 1 September, maka anda dapat memilih tanggal kedatangan dari 5 September - 4 Oktober.

~Foto terbaru menghadap depan dengan latar belakang putih dan scan halaman Paspor yang mengandung informasi pribadi seperti nama, tanggal lahir, kebangsaan, tanggal kadaluwarsa dll untuk di-upload oleh pemohon. Aplikasi ini bisa ditolak jika dokumen hasil upload dan foto tidak jelas / tidak sesuai spesifikasi.

~Biaya pembuatan ETV tergantung negara / wilayah masing-masing (min $ 00 dan max $ 60), untuk Indonesia sebesar $48. Biaya transaksi bank sebesar 2,5% akan dikenakan sebagai biaya tambahan pembuatan ETV. Biaya ETV harus dibayar paling lambat 4 hari sebelum  tanggal kedatangan ke India. Jika terlambat, aplikasi tidak akan diproses. 

~Ketika sudah diajukan, biaya ETV tidak dapat dikembalikan karena dialokasikan sebagai biaya untuk pengolahan aplikasi, dimana biaya ini tidak menjamin apakah permohonan visa anda diterima atau ditolak.

~Pemohon harus membawa print out ETV saat kedatangan di bandara-bandara India.

~Rincian biometrik dari pemohon akan diambil di Imigrasi pada saat kedatangan di India.

~Masa berlaku visa adalah 60 hari dari tanggal kedatangan di India dengan tipe Double Entry (bisa masuk 2x)

~ETV bisa digunakan untuk masuk negara India melalui 16 Bandara yaitu Ahmedabad, Amritsar, Bengaluru, Chennai, Cochin,Delhi, Gaya, Goa, Hyderabad, Jaipur, Kolkata, Lucknow, Mumbai, Tiruchirapalli, Trivandrum & Varanasi. Namun, wisatawan asing dapat  keluar dari imigrasi manapun di India.

~Fasilitas ini merupakan layanan tambahan untuk layanan Visa sebelumnya (VOA).

~ETV yang dikeluarkan oleh pemerintah India saat kedatangan adalah single entry, tidak bisa diperpanjang, tidak bisa konversi & tidak berlaku untuk kunjungan ke area yang dilindungi/dibatasi dan Cantonment Area.

~Pelamar dapat melacak status aplikasi mereka secara online dengan mengklik status visa.

~Harap berhati-hati saat melakukan pembayaran biaya ETV. Jika percobaan usaha membayar gagal lebih dari 3x, maka maka id aplikasi akan diblokir dan pemohon perlu untuk melakukan pendaftaran lagi dengan mengisi formulir aplikasi baru lagi dan membuat id aplikasi yang baru.

~Sebelum melakukan pendaftaran kembali, pelamar diminta untuk menunggu selama 4 jam untuk pembaharuan status pembayaran, setelah penyerahan akhir formulir aplikasi dan pembayaran biaya. Pembaharuan status pembayaran  bisa memakan waktu hingga 4 jam.

~Warga negara dari negara-negara yang terkena dampak Yellow Fever harus membawa YELLOW FEVER VAKSINASI CARD pada saat kedatangan di India, jika tidak mereka mungkin dikarantina selama 6 hari saat tiba di India. 

~Untuk pusat bantuan  24/7 hubungi pusat bantuan Visa di + 91-11-24300666 atau kirim email ke indiatvoa@gov.in (sepengalaman saya dibalasnya 1-2 hari kerja)

Apa saja dokumen yang diperlukan untuk membuat ETV?
~Scan halaman pertama dari paspor yang memuat informasi pribadi seperti nama, tanggal lahir, kebangsaan, tanggal kadaluwarsa dll untuk di-upload oleh pemohon. Aplikasi ini bisa ditolak jika dokumen hasil upload dan foto tidak jelas / tidak sesuai spesifikasi. Format PDF, ukuran minimal 10 KB, maksimal 300 KB.

~Foto digital yang diupload bersamaan dengan aplikasi visa harus memenuhi ketentuan berikut:

1. Format JPEG
2. Ukuran minimal 10 KB, maksimal 1 MB.
3. Tinggi dan lebar foto harus equal (min dimensi 350 px x 350 px)
4. Foto harus menampilkan wajah penuh, tampilan menghadap kedepan, mata terbuka.
5. Posisi wajah terpusat pada bagian tengah frame, dan menampilan wajah utuh dari bagian teratas rambut sampai bawah dagu
6. Latar belakang putih
7. Tidak ada bayangan pada wajah/latar belakang
9. Tanpa garis batas

Bagaimana caranya  apply ETV?
~Meluncur ke situs pembuatan ETV pemerintah India disini.

~Klik pada bagian E-Tourist Visa Application (di kotak merah)

~Isi data dengan lengkap seperti contoh di bawah ini, kemudian klik continue

~Setelah klik continue, maka akan muncul form berikut. Isi dan lengkapi. Catat 'ID aplikasi sementara' berupa kombinasi angka dan huruf berwarna merah di kanan atas: 40212255ESIHV9V (ID aplikasi saya). Kemudian klik save dan continue.


~Setelah klik continue, maka isi data selanjutnya sebagai berikut. Isi dan lengkapi dengan benar. Bagian yang diberi tanda bintang merah wajib diisi.


~Selanjutnya isi dan lengkapi formulir berikut. Siapkan pas foto dengan background putih juga karena pada bagian bawah akan disuruh upload foto. Pada bagian pertanyaan, "Apakah anda pernah mengunjungi India sebelumnya?", jika anda jawab ya maka akan ditanya kapan dan rincian nomor visanya sebelumnya. Karena paspor lamaku hilang dan aku sama sekali tidak ingat nomor visaku, aku jawab "no remember" di bagian pertanyaan nomor visa.

Ini contoh proses sewaktu upload foto. FYI ini hanya contoh jadi saya menggunakan bacground warna biru, seharusnya background warna putih (aku belum sempat edit warna putih sewaktu membuat postingan). Harap hati-hati di langkah ini, karena jika foto tidak jelas ataupun tidak memenuhi syarat, maka aplikasi visa bisa ditolak.

~Langkah selanjutnya setelah upload foto adalah klik save dan continue. Selanjutnya anda harus upload scan paspor halaman depan yang mengandung informasi pribadi seperti nama, tanggal lahir, kebangsaan, tanggal kadaluwarsa dll untuk di-upload oleh pemohon. Aplikasi ini bisa ditolak jika dokumen hasil upload dan foto tidak jelas / tidak sesuai spesifikasi.
~Karena saya belum perbaharui paspor, langkah pembuatan ETV saya stop disini. Selanjutnya hanya tinggal mengisi data dengan benar dan melakukan pembayaran. Setelah melakukan pembayaran, ETV akan diemailkan ke email yang anda daftarkan disini.

Bagaimana cara mengedit data yang sudah dimasukkan di aplikasi ETV?
~jika karena satu dan lain hal sewaktu mengisi data aplikasi tadi anda save dan exit, maka jika sudah ada waktu kembali anda bisa melanjutkan mengisi data dengan mengklik "complete partially filled form", yaitu kotak kedua berwarna ungu di bawah ini:

~Masukkan nomor aplikasi ID yang sudah dicatat sebelumnya di kolom ini (kombinasi angka huruf berwarna merah)

~Maka data akan terbuka kembali dari halaman pertama

Bagaimana cara melakukan pembayaran aplikasi ETV?
~Setelah melengkapi data diri pada "complete partially filled form", maka anda bisa melakukan pembayaran ETV dengan mengklik kolom "pay visa fees" pada kotak ketiga berwarna coklat.

~Masukkan nomor aplikasi ID yang sudah dicatat sebelumnya di kolom ini (kombinasi angka huruf berwarna merah), selain itu masukkan data tanggal lahir.

~Lakukan pembayaran senilai 48 USD dengan kartu kredit

Bagaimana cara mencetak Aplikasi ETV?
~Jika karena satu dan lain hal anda ingin mencetak/menyimpan aplikasi ETV silahkan klik "print visa application", pada kotak keempat berwarna hijau.

~Maka akan muncul kolom di bawah ini, lengkapi data sesuai dengan permohonan pada aplikasi kemudian klik reprint. Jika belum mempunyai print bisa disimpan dalam bentuk PDF menggunakan software ms. one note.

Bagaimana cara mengecek kemajuan Aplikasi ETV?
~Visa anda diterima atau ditolak? Silahkan cek pada kolom visa status, kotak kelima berwarna biru.

~ Maka akan muncul kolom seperti di bawah ini, isi data sesuai dengan data yang sudah ada pada aplikasi sebelumnya.
~ Maka bisa dilihat apakah aplikasi ETV anda sudah dikeluarkan atau masih diproses. Selama foto dan scan paspor memenuhi ketentuan, serta mengisi data dengan lengkap dan jujur, saya yakin aplikasi ETV anda akan diterima. 

Contoh cetakan ETV yang statusnya diterima (granted):


FAQ tentang E-Tourist Visa India:
1. Apakah untuk masuk India menggunakan E-Tourist Visa harus menggunakan e-paspor?
Jawab: Masuk ke India menggunakan ETV bisa menggunakan E-paspor maupun paspor biasa (2016). Ini sudah saya pastikan dengan mengemail ETV Support Team.


2. Saya pernah membaca ada turis asal Indonesia yang dipersulit di imigrasi Malaysia saat menggunakan ETV untuk terbang ke India. Apa yang harus saya lakukan/persiapkan?
Jawab: Untuk jaga-jaga, bawa cetakan (print out) dari situs resmi pemerintah India disini (https://indianvisaonline.gov.in/visa/tvoa.html). Cetak bagian pengumuman yang mengatakan bahwa untuk pemegang paspor WNI bisa menggunakan ETV untuk mengunjungi India.

Pengalaman saya : 29 Juni 2016
Saya naik pesawat Air Asia KL-Kochi. Sebelumnya saya sudah pernah beberapa kali mengunjungi Malaysia (terakhir 2013). Tidak ada masalah sedikitpun saat melewati imigrasi Malaysia. ETV saya malah diperiksa petugas Air Asia sewaktu mau boarding (masuk pesawat). Setelah membaca status visa "granted", dia langsung mengizinkan saya naik pesawat.

3. Apa yang harus saya lakukan terkait ETV ini ketika sudah mendarat di India? Apakah langsung antri di imigrasi seperti biasanya?
Pengalaman saya : 29 Juni 2016
Bandara Internasional Kochi
Saya mendarat sekitar pukul 22.00 waktu setempat. Setelah mengisi kartu kedatangan, saya segera menuju ke konter khusus yang memang ditujukan untuk pemegang ETV (jadi tidak antri langsung di imigrasi seperti biasanya). Di dalam konter tersebut sudah ada petugas yang dengan sigap langsung meminta paspor, ETV dan bukti penginapan malam pertama saya di India (saya booking lewat www.booking.com). Petugas itu melakukan verifikasi data lewat komputernya selama 20 menit, setelah itu meminta cap kesepuluh jari dan foto wajah sebelum memberikan cap masuk selama 30 hari di India ke saya.


LAST, happy travelling in India!!