3.26.2015

Solo, 26 Maret 2015 : Akhirnya punya HP baru juga


HP Oppo Joy R1001 ane

Haloo, akhirnya ane punya HP baru juga gan setelah sekian lama. Ane itu orangnya skeptis gan, mikirnya 'Napa sih harus punya HP bagus? HP apa aja ga masalah lah, yang penting bisa telfon, smsan sama facebookan.' Pemikiran itu mengendap di otak ane selama bertahun-tahun sampai akhirnya nggak pernah punya HP baru. HP yang ane pake paling cuma lungsuran dari kakak ane, atau teman yang sudah bosan dengan tabletnya terus dikasih ke ane. Alhamdullilah selalu gratisan.

Tapi keyakinan ane tentang HP itu mulai tergoyahkan saat secara nggak sengaja melihat iklan ASUS Zenfone 4 di fb. 'Kok apik ya? Kok keren ya?'. Ane pun langsung berandai-andai mau beli. 'Ah, tapi nanti dulu. Uangnya belum ada.' Terus ane lupa gan karena uang belum juga terkumpul-kumpul. Saat itu ane memang mempunyai bisnis jualan online tapi karena pemasukannya nggak stabil, pengeluaran juga masih banyak sehingga ane urungkan niat dulu.

Tapi rejeki memang nggak kemana, pemberi beasiswa ane (CIMB Niaga) yang dulu mempunyai kebijakan 'menghentikan pemberian beasiswa jika si penerima beasiswa sudah 4 tahun kuliah' tiba-tiba mengubah kebijakannya dengan 'tetap memberi living cost sampai penerima beasiswa wisuda'. Ane yang setelah tahun keempat sampai 5 bulan setelahnya nggak pernah cek rekening beasiswa, terkejut saat mendapati uang 5 juta bercokol disana. Wadoww, senangnya! Hahaha.

Tapi ane yang sekarang beda sama ane yang dulu. Kalau ane yang dulu dengan senang hati akan menghabiskan uang beasiswa untuk traveling atau senang-senang, sekarang ane berpikir keras menggunakan uang ini untuk modal bisnis. Zaman sekarang ini lagi marak namanya bisnis online, dimana penjual harus siaga setiap saat. Ane pikir dengan HP ane sekarang yang memori internalnya kecil banget (sehingga kalau instal whats app harus uninstal FB, instal BBM harus uninstal Whats app) ane nggak punya pilihan lain selain harus membeli HP baru yang memori internalnya cukup besar untuk instal beberapa aplikasi sekaligus. Akhirnya setelah menimbang, memilih dan membandingkan dengan ASUS Zenfone 4, ane memilih Oppo Joy R1001 seharga 1,3 juta.

Ternyata memang sangat efektif gan menggunakan HP yang canggih. Penjualan online ane meningkat drastis karena ane bisa posting dan ngecek dagangan setiap saat. Pembeli ane juga bisa dengan leluasa menghubungi ane baik lewat whats app, BBM, LINE maupun messenger. Menurut ane HP Oppo Joy R1001 ini cukup memuaskan kok gan, mungkin hanya RAM-nya yang kurang besar dan baterainya lumayan boros. Tapi over all, ane puas dan akan menggunakannya untuk beberapa waktu.Sepertinya ane membuat keputusan tepat dengan membeli HP baru.

Satu hal yang ane pelajari dari ini,
"Jangan terpaku dengan prinsip lama, bukalah hati dan pikiran untuk hal baru dan modern, selama itu baik."


3.22.2015

Pengalaman Kena 'Jokes Bullying'

Agan-agan semua pasti sudah tidak asing dengan istilah 'bully' kan? Itu lo, sejenis perilaku menyimpang yang suka menggunakan kekuasaan, kepopuleran, kelebihan, kesempurnaan untuk merendahkan orang lain baik secara fisik, verbal maupun mental. Berdasarkan searching ane di internet, ada beberapa jenis bullying gan seperti bullying fisik, verbal dan seksual. Ane menambahkan satu istilah lagi gan: jokes bullying. Atau bullying yang dilakukan dalam lingkup bercandaan, tetapi menerus sehingga membuat si penerima bullying lama-lama menjadi tersinggung.

Ane pernah mengalami yang terakhir ini gan.

Kenapa bahkan seperti ini perlu ane tulis gan? Bukan semata-mata tujuan ane ingin supaya orang yang pernah jokes bullying ane membaca ini. Jujur ane nggak perduli orangnya mau membaca atau tidak. Ane hanya ingin mengatakan, 

"STOP BULLYING, even though it's only a STUPID JOKES."
(STOP membully orang lain, meskipun itu hanya gurauan bodoh)

Jadi ane mempunyai teman, sebut saja namanya Krimi. Krimi ini kalau cuma sama ane sebenarnya biasa aja gan. Ngejek pernah, tapi jarang. Ane sendiri jarang membalas ejekan dia, soalnya ane pikir 'nggak penting amat'. Tapi sikap Krimi ini langsung berubah drastis ketika dia sudah berkumpul bersama teman-teman tertentu gan, sebut saja kalau udah ngumpul sama Android, Lenovo sama Lenga. Mereka bakal menjadi kelompok yang kompak untuk jokes bullying ane. Ane sendiri nggak tau kenapa targetnya selalu ane. Apa karena ane orang yang terlalu suka cas cus kalau ngomong, muka ane yang nggak secakep orang lain menurut versi mereka, atau karena mereka sebenarnya diam-diam iri sama ane entah apa yang diirikan.

Ane awalnya biasa aja gan. Ane pikir, 'ah..cuma bercandaan aja, biasa aja lah'. Tapi kesabaran ane itu benar-benar sudah di ujung tanduk saat Krimi dan teman-temannya terus-terusan mengejek ane. Bahkan di suatu forum baru, saat ane harus bertemu teman-teman baru dari universitas lain, dia tetap jokes bullying ane. Jujur ane kan malu gan, dipikir teman-teman dari universitas lain ane itu orang yang paling disia-sia. Padahal ane tau mereka cuma bercanda, ane tau Krimi dan kawan-kawannya itu baik, tapi kadang disaat bercanda mereka tidak tau batasan. 

Begini salah satu contoh kasusnya untuk memperjelas gan:
Malam itu kita sedang bekerja di suatu forum, dan mendatangkan mahasiswa-mahasiswa dari universitas lain (sebut saja Univ. XYZ) yang cukup jauh dari universitas kami. Disitu ceritanya ada dosen juga gan. Disaat para mahasiswa dari Univ. XYZ sedang memperkenalkan diri, tak sengaja ada yang namanya persis sama ane. Cuma namanya aja yang persis gan karena orangnya cakep banget hahaha. Mau ditanya seluruh dunia juga orang di seluruh dunia udah tau kalau meski namanya sama, dia cakepnya 1 juta kali lebih dari ane. Krimi yang mendengar namanya persis sama ane nggak tahan komentar di depan banyak orang:

"Wah, disini juga namanya ada yang kaya kamu. Tapi namanya sama kok wajahnya beda banget ya."

Gurauan dia langsung disambung tawa bahak-bahak dari beberapa orang. ASEM banget kan, ane cuma ikut tersenyum, tapi sebenarnya dalam hati marah luar biasa. Maksud ane, seluruh dunia juga tau yang dari Univ.XYZ lebih cakep kenapa harus diperjelas di depan banyak orang kan hahaha. Sampai dosen di sebelah ane bilang,

"Krimi itu kalau bercanda sukanya menyenangkan hati orang aja, tapi dia nggak peduli orang yang dibercandain."

Ane cuma bilang, "Ah..sudahlah Pak.Sudah biasa dia seperti itu. Saya nggak pernah dengarkan" jawab ane dengan santai. 

Bla-bla-bla masih banyak kasus lainnya. Tidak usah ane ceritakan.

 Jujur di beberapa kesempatan ane tersinggung gan. Tapi karena ane orang yang ngalahan dan nggak suka ribut, ane cuma bisa diam dan melimpahkannya ke status fb. Itulah yang membuat ane akhirnya menjauh dari Krimi dan kawan-kawannya gan, padahal sebelumnya lumayan akrab karena pernah bekerja di satu tim, daripada ane emosi dan benaran marah, ane lebih memilih mundur dari mereka.

Menurut ane, kita tidak sepantasnya mengejek orang (entah serius atau hanya bercandaan) gan. Mengejek seseorang berarti mengejek ciptaan Tuhan dong. Ciptaan Tuhan itu sudah sesempurna menurut versi Tuhan gan, dan pasti semuanya akan diberi kelebihan serta kekurangan masing-masing. 

"Hargailah orang lain apa adanya. Pikiran mereka unik, hargailah. Perilaku mereka unik, hargailah. Fisik mereka tidak sempurna, hargailah. Sebenarnya tidak ada orang yang sempurna."

Dan satu pesan ane untuk orang yang suka 'jokes bullying' -- "Berhentilah mengejek bercandaan ke orang lain sebelum mereka benar-benar tersinggung. Karena kalian nggak akan tau apa dampak ke orang tersebut. Syukurlah kalau orangnya cuek kayak ane, cuma marah sebentar trus ilang. Kalau orangnya sensitif, itu bisa menjadi semacam luka psikologikal/mental ke mereka. Nah lo, siapa yang akan bertanggung jawab then?"

Akhirnya (daftar) sidang juga PART 2 : Tukang Keluh

PART 1 : Bandara Juanda

Kepikiran motor Supra Fit 2005 ane yang dititipin kedinginan n nggak punya temen di Stasiun Gubeng Surabaya, seminggu kemudian (setelah ke Pasuruan pertama kali) ane terpaksa balik ke Pasuruan gan. Terpaksa? Iya terpaksa banget gan. Males banget sebenernya. Maunya bobok kelonan ama kucing ane aja di rumah daripada cari data skripsi. Tapi takdir berkata lain, perasaan ane mengatakan Supra Fit 2005 ane udah memanggil-manggil ane.

Ane naik kereta Gaya Baru Malam gan dari Jogja. Lupa juga gan kenapa nggak naik dari Solo, secara rumah ane di Solo. Perjalanan selama 6 jam ane lalui dengan menyenangkan karena orang di sebelah ane sudah turun sejak di Stasiun Madiun sehingga ane bisa bobok selonjor cantik menghadap dengkul mas-mas depan ane. Pukul setengah 4 pagi, akhirnya nyampe juga Surabaya.

Nyampe Surabaya, semangat nggak muncul-muncul juga gan. Malah tambah males soalnya biasanya turun di Stasiun Surabaya itu lanjut ke bandara buat backpackeran. Tapi ini...pagi-pagi buta dengan kondisi kurang tidur ane harus berkendara dari Surabaya ke Pasuruan. Buat cari data skripsi lagi. Huffttt...hembusan keras nafas ane mengiringi perjalanan ke tempat parkir buat ambil motor. 'Pengen lulus ora, Luh? MANGKATO!!". Untung aja kata hatiku lagi waras.

Setelah mengambil motor dan membayar titipan 35.000, ane segera mengarahkan motor ke Sidoarjo. Kurang lebih sekiloan keluar dari stasiun, ane merasa......kok seperti ada yang kurang ya? Ane pikir-pikir sambil jalan, kecepatan motor ane kencangkan...kemudian ane kecilkan...harapannya pas dikencangkan bisa mengentakkan otak ane. Apa sih yang kurang? Nggak terasa udah 3 kilo jalan di stasiun..otak ane sudah terentak-entak beberapa kali, dan ane masih lupa.

Tiba-tiba ane seperti mendapat dejavu, kalau di film Armageddon kek pas Harry Stamper mau mati kek mendapat flash back gitu tentang masa lalunya dengan anaknya, entahlah dejavu atau flash back, akhirnya ane inget apa yang kurang. TAS ANE!!! OWALAH....tas ane ketinggalan di Stasiun Gubeng, di tempat parkir. Ane memang sengaja naruh tas dulu di meja parkir waktu ambil motor. Ane mengutuki kecerobohan tanpa henti ini sambil mengarahkan motor ke Stasiun Gubeng. Untunglah pas ane kembali tas ane masih ada gan. Sebenarnya nggak penting amat, isinya cuma baju 3, celana 3 sama daleman. Tapi kan males juga kan kalau nggak ganti daleman 3 hari, atau nyari daleman pas di Pasuruan. Niatnya nyari data skripsi malah misinya berubah jadi nyari daleman. Hihihi. Malu gan. Kalau baju atau celana ma ane nggak ganti 3 hari juga nggak masalah.

Perjalanan dari Surabaya ke Pasuruan berlangsung baik gan......awalnya. Satu jam berlalu, mata ane semakin berat gan. Sumpah kayaknya udara di Jawa Timur ini ada sesuatunya deh, kek ada dementor yang sengaja menyebarkan kentutnya gitu di jalan yang ane lewatin. Ngantuk banget gan, keknya sempet ada momen ane tidur deh. Tapi semangat ane tetap membara....segera akhiri penderitaan ini!! Segera cari data skripsi dan PULANG! Akhirnya mata ane melek lagi. Sedetik kemudian, merem lagi.

Ane inget rute yang harus dilewati itu ya Surabaya-Sidoarjo-Bangil-Pasuruan. Sidoarjo lewat, ane berharap akan menjumpai kata 'Selamat datang di Bangil Kota Santri'. Tapi kok....nggak ada ya. Udara juga semakin dingin, perasaan kemarin pas perjalanan dari Pasuruan ke Surabaya nggak sedingin ini deh. Apa pengaruh global warming memang sedemikian besar di Jawa Timur? Ah...ane berusaha cuek dan terus melajukan motor dengan PD. Pasti sebentar lagi bakal ketemu Bangil kok. Oh Bangil, Oh Bangil, dimanakah dirimu? Semakin gue mencari Bangil, udara malah semakin dingin. Ane curiga. Jangan-jangan.....ini mau ke gunung ya. Atau Bangil yang berubah jadi gunung? Penasaran ane terjawab setelah ane tanya ke mas-mas yang lagi nyantai di trotoar.

"Wah...ini jalan ke Pandaan gan. Ke arah Malang, kalau ke Pasuruan harusnya nggak lewat sini. Lewat sono." katanya sambil menunjuk arah nggak jelas di rerimbunan pepohonan.

"Waduh mas, salah ya. Waduh. Trus gimana mas? Ane harus putar balik lagi kah buat ke arah rerimbunan pepohonan itu?"

"Owh nggak gan..Ini aja ane terus dikit, itu ada pertigaan belok kiri, perempatan belok kanan. Nanti ada pertigaan ketiga lurus aja. Nggak ada pertigaan jangan belok ya gan.  "

Yang ane ingat dari omongannya cuma belokan pertama sama kalau nggak ada pertigaan jangan belok. Ane pun nurut. Sebelum pergi masnya memberi wejangan lagi, 

"Tapi hati-hati ya...saya kasi tau rahasia sesuatu..sini...di jalan itu bahaya. Banyak penjahat. Hiiyyy." katanya sambil menggerak-nggerakkan bahunya.

GLEK. "Oke mas makasih ya."

Ane pun lewat jalan yang mas itu maksud, dan ........ramenya. Banyak motor seliweran, di kanan kiri jalan itu kampung. Malah sempet lewat pasar. Mana penjahatnya? Ane udah nyari sampe gang-gang kecil juga nggak nemu penjahatnya. Ah sialan masnya bohong nih. Niat ane mau nyeramahin penjahatnya biar berubah jadi baik malah tertunda.

Seperti keajaiban yang jadi nyata, setelah melalui jalan kecil ini selama kurang lebih 1 jam, akhirnya jalan ini berakhir di pertigaan jalan besar. Dan kata pertama yang ane lihat adalah......BANGIL!! Huaa nggak nyangka bakal sesenang ini saat lihat Bangil. Duh Bangil kita udah nggak ketemu berapa lama ya? Kok kamu udah berubah sih? Dulu kayaknya disini ada penjual lontong kupang kok sekarang nggak ada lagi, padahal rangka tempat jualannya masih ada. Bangil..kamu udah benar-benar berubah..Aku nggak nyangka..

Sudahlah, lupakan BANGIL! Aku harus move on. Akhirnya satu jam berkendara sampai juga di PASURUAN. Ane udah kenal sedikit dong, kan kemarin udah kesini, jadi santai aja. Udah tau pas ada pertigaan pom bensin belok kanan aja buat isi bensin, ada perempatan warung ayam menepi dulu buat makan ayam. Setelah isi bensin dan makan ayam, ane bakal ingat harus belok kanan, belok kiri atau lurus. Pokoknya ane udah hafal banget lah luar dalam.

Ane kembali nginap di Hotel Nasional, tapi kali ini menginap di kelas ekonomi yang paling ekonomi yang paling murah. Pokoknya yang paling ekonomi.  Ane dapat harga 75.000/malam (sialnya kemarin nggak tau kalau ada yang 75.000/malam). Menginap 3 hari 2 malam. Bayar pakai uang 100.000, masnya bilang kurang ane tambahin 100.000, masnya bilang lebih ane tinggal. Niatnya gan..mau tidur dulu. Paling nggak sampai jam 12 siang lah. Nanti sorean baru ke Danau Grati lagi. Tapi ane ingat disini uang=waktu, jadi ane ke ATM, ambil uang dan membeli waktu terus tidur nyenyak.
###

Krroookkkk...krookkk...entah kenapa disaat ane tertidur lelap wajah kedua orangtua ane melayang-layang manja diatas kepala ane. Wajah dospem ane "Galuh, piye skripsine? Piye skripsine?". Uwahh! Sampe akhirnya Mars CIMB Niaga tiba-tiba terputar di otak ane, ane langsung terloncat!


Ane harus segera berangkat. Ane harus segera berangkat. Cepet-cepet. (Ceritanya CIMB Niaga ini pemberi beasiswa ane, dimana kalau ane lulusnya telat, ane harus mengembalikan sejumlah persen beasiswa ane ke mereka). Nggak mau donk ya soalnya  duitnya udah habis  menyangkut gengsi.


Pada kunjungan lapangan kedua yang super malas semangat ini, ane memutuskan akan mencari singkapan lain untuk dilakukan pengukuran stratigrafi. Melalui lokasi pertama, sebenarnya ane udah nemu singkapan kedua. Tapi lokasinya di ujuuung seberang danau sana. Sehingga ane harus berenang jika ingin ambil data disana. Alternatif lainnya, naik kapal bebek-bebekan yang banyak bersandar di tepi Danau Grati. Menunggu sejenak, karena tidak ada bebek yang berangkat, ane terpaksa muter-muter kampung untuk cari jalan ke singkapan kedua disono. Uhhh...seandainya Indonesia punya musim salju! Ane bisa deh, langsung sepatu rodaan diatas danau yang membeku. Huft, nasib negara dengan 2 musim aja.


Akhirnya ane memutuskan kembali ke singkapan yang kemarin ane ukur (kemarin itu pas PART 1, pas ane pertama datang ke Pasuruan) untuk ambil sampel tambahan dan melengkapi data. Sialnya karena ane ngukurnya di dekat kandang kambing kampret, karena mereka tau ane orang asing, tu kambing teriak-teriak semua keras banget. Sumpah gan, padahal ane nggak apa-apain mereka. Mereka di kandang dan ane di pinggir jalan kampung. Karena lama-lama teriakannya makin keras, ane segera percepat ambil sampel dan kabur dari tempat itu. 

"Kampret lu mbing!" batin ane.

"Benar-benar nggak support sama orang yang ambil data skripsi lu mbing! Lu enak ma lu kambing, nggak perlu kerjain skripsi! " Ane sempat omong gitu ke kambing sebelum ane lanjut jalan cari singkapan berikutnya.

Selesai semua urusan disini, ane segera mengarahkan motor ke utara untuk mencari keberadaan singkapan yang di seberang danau tadi. Ane berjalan tanpa arah dan tujuan. Jalanan yang ane lewatin pada awalnya masih aspal dengan lebar 1,5 meter. Tetapi kelamaan, aspal tersebut berubah jadi batu, akhirnya tanah, dan akhirnya jalan setapak. Asem! Cobaan mulai datang. Ane merinding juga soalnya jalan begitu sepi.

Bagaimanapun, ane teruskan mencari singkapan itu. Karena ane motoran lewat jalan super sempit - jalannya mungkin hanya muat untuk satu orang jalan kaki aja - , ane banyak menjumpai warga-warga di ladang.

"gan, gan, mau kemana? awas bahaya kalau lewat sana sendirian," kata salah seorang peladang.

"Mas, ane mau kesono tuh, ke pertambangan batu." jawab ane.

"Hati-hati yo, disana bahaya, jalannya licin."

GLEK!! "Iyoo mas."

Asem, dalam hati udah takut banget sebenarnya gan. Tapii, ah masa bodo! Kalau ane takut nih skripsi nggak akan selesai-selesai. Sumpah udah males banget sama yang namanya skripsi.

Semakin masuk mendekati singkapan (kalau belum tau, singkapan itu semacam tebing yang bisa dilihat batunya dengan jelas gitu gan), jalanan setapak yang ane paksain untuk dilalui motor ini semakin sepi. Kalau tadi kiri kanan ane berupa ladang, sekarang di kiri ane bukit, di kanan hutan. Nyali ane udah sangat ciut. Seandainya ada orang jahat, nggak akan ada yang bisa tolongin ane.

Setengah jam kemudian, tiba-tiba jalan yang udah ane cari susah-susah itu BUNTU!!!! Huahahaha, di depan ane terbentang singkapan yang sangat indah..................tapiiii.....itu di bawaaaahhhh sanaaaa! Artinya, ane mengamati singkapan itu dari atas, untuk turun harus lewat tebing setinggi 15 meteran dan sangat curam!

"Uasem!!! " Gerutuku dalam hati.

Bagi calon geolog, kenapa ya pas menemukan singkapan itu ada rasa senang dan sedih sekaligus. Senangnya karena akhirnya dapat data, sedihnya karena harus melakukan pengukuran stratigrafi (MS). Pengukuran startigrafi itu kayak kita disuruh ngukur dan nggambar batu yang berlapis-lapis kecil itu gan jadi kayak kue lapis. Sumpah, selain harus ngorek-ngorek fosil kecil-kecil lewat mikroskop, MS sebenarnya adalah kegiatan yang paling malesin buat ane.

Seakan cuaca ngerti dengan perasaan ane, tiba-tiba mendung yang dari tadi menggantung manja turun dengan begitu derasnya! "Wah, pas banget. Bodo amat, basah ya basah, sakit ya sakit."

Aaahhhhh......!! ane berteriak sambil merem melek karena seluruh pakaian langsung basah kuyup seketika. Huft, nasib hidup di negara yang punya curah hujan tinggi. Akhirnya karena hari udah sore dan hujan semakin deras, ane putuskan akan melanjutkan pencarian ini besok. Ane bertekad, besok harus menemukan jalan baru! Besok harus ngukur itu semua (singkapannya gede banget).


Malemnya ane hanya menghabiskan waktu ngalamun di kasur. Ane dapet kamar di bagian belakang, dan sialnya ane sendirian (jadi beberapa kamar di spenajang lorong itu cuma ane yang nempatin). Sampe kebelet pipis aja harus mikir seribu kali mau keluar kamar, takutnya tiba-tiba dicaplok pocong hihihi...........ssssshhhhhhhhhhhhh......hihihi......