Rute 'menggapai Himalaya' dari selatan ke utara anak Benua India. Garis kuning adalah rute perjalananku backpacking di India tahun 2012 dari Jaisalmer di Barat sampai Kolkata di Timur (Perjalanan tersebut sudah selesai kutulis dengan judul "Tinta Hindustan")
'Menggapai Himalaya' akan menjadi tema untuk perjalananku selanjutnya bulan Juni sampai Juli 2016 besok. Setelah absen backpacking ke luar negeri selama 2014-2015 karena masih awal meniti karir, tahun 2016 adalah permulaan baru lagi untuk perjalananku ke luar negeri yang lebih menantang. Aku mendambakan sebuah perjalanan yang penuh hal-hal yang tak terlupakan. Sesuatu yang mungkin belum aku dapatkan atau terapkan di perjalanan sebelumnya, dan India serta Nepal adalah tujuan yang pas!
Aku akan traveling di 2 negara tersebut bersama sahabat travelingku, Fredo. Untuk rutenya sendiri, akan terbagi menjadi 2 negara yaitu India dan Nepal. Untuk India sementara perencanaannya adalah Kochi (tempat kami mendarat) - Mumbai - Jaipur - New Delhi - Agra - Gorakhpur. Transportasi antar kota akan kami tekan menggunakan kereta api ekonomi sleeper yang harganya sangat murah.
Sementara untuk di Nepal ada Phokara - Jomsom - Kathmandu - Nagarkot - Kodari. Kenapa tema perjalanan ini 'menggapai Himalaya?' Memang kami ada rencana naik Himalaya-kah? Tentu saja tidak. Bagiku yang bukan pendaki gunung, hal tersebut nyaris mustahil untuk dilakukan jika aku harus mendaki salah satu gunung di Himalaya yang ketinggiannya 8000-an meter. Aku hanya akan mendaki beberapa bukit kecil, dan pedesaan di lereng Himalaya. Bagiku, melihat jajaran gunung es di Pegunungan Himalaya dari jauh / kaki gunung sudah cukup.
Sementara ini kami sudah membeli tiket Jogja - Kuala Lumpur PP, serta Kuala Lumpur - Kochi. Untuk tiket kembali Kathmandu - Kuala Lumpur, kami belum membeli karena harganya masih sangat mahal. Lebih baik menunggu promo dahulu yang bisa sewaktu-waktu datang. Aku berencana akan mempelajari sejarah masing-masing kota, tempat wisata beserta sejarahnya, macam-macam penipuan di kota dan metode transportasi yang bisa digunakan di dalam kota.
Aku begitu excited menunggu waktu trip ini datang. Bagaimanapun, merupakan salah satu mimpiku untuk bisa melihat Pegunungan Himalaya secara langsung di depan mataku. Aku ingin mimpiku terwujud, walaupun aku harus mengalahkan ketakutan-ketakutan yang terus memberontak di dalam diriku. Karena hanya satu prinsipku, "...your fear got you nowhere..".
Aku orang yang sangat percaya kekuatan sebuah mimpi! Ketika kita bermimpi, entah kenapa alam semesta ini, Tuhan, semuanya akan membantu kita untuk mewujudkan mimpi tersebut. Suatu saat aku bermimpi untuk bisa melihat Gunung Everest, kali ini saya sudah mempunyai tiket untuk kesana. Jangan takut bermimpi, fellas!!
India-Nepal, see you at June-July 2016!!
------------------------------
UPDATE
16 Maret 2016
Kehilangan Paspor
Masalah datang. Sejak memutuskan akan pergi ke India, sekitar pertengahan Maret aku menyadari satu hal yang tidak ada. Pasporku. Aku sudah mencari di hampir semua tempat, kosanku di Surabaya, rumahku di Solo, semua sudah kubuka bahkan di tempat paling nyelip-nyelip sekalipun. Nihil... Tidak ada..
Akhirnya di hari kesekian pencarian, karena tidak ada titik terang, aku putuskan mengurus kehilangan paspor saja ke Kantor Imigrasi Waru. Setelah browsing prosedurnya ane simpulkan bahwa hal ini tidak akan mudah, yaitu harus diawali dengan melaporkan kehilangan dulu ke kantor polisi. Dari situ aku harus membawa perlengkapan berkas dan akan diwawancara kronologi kehilangan dulu oleh Kantor Imigrasi. Dari hasil wawancara itulah nanti baru akan disimpulkan apakah aku layak mendapatkan paspor baru atau tidak, karena bagaimanapun aku dianggap sudah menghilangkan dokumen milik negara.
Ceritaku mengurus kehilangan paspor sudah kutulis disini. Singkatnya setelah serangkaian proses aku mendapatkan E-paspor baru pada 22 Maret 2018.
UPDATE:
12 April 2016
Tidak terasa, beberapa minggu lagi adalah keberangkatanku sama Fredo mewujudkan mimpi untuk melihat Himalaya. Sampai 12 April 2016, sudah cukup banyak kemajuan yang kita lakukan. Untuk rute fix-nya sendiri, akhirnya : Kochi - Mumbai - Jaipur - Agra - Gorakhpur - Kathmandu - Nagarkot - Kathmandu dengan jadwal yang sangat-sangat padat. Bahkan ada beberapa kota yang ane (pembuat itinerary) plot hanya dapat jatah waktu 1 hari aja buat eksplor. Saking pinginnya ngunjungin banyak tempat....hehe..
Tiket kereta sudah ane amankan semua, yaitu Kochi - Mumbai, Mumbai - Jaipur, Jaipur - Agra, Agra - Gorakhpur.
Tiket pesawat sudah semua, meliputi: Yogyakarta - Kuala Lumpur, Kuala Lumpur - Kochi, Kathmandu - Kuala Lumpur dan Kuala Lumpur - Surabaya.
Untuk penginapan sudah booking di Kochi (sementara, bisa dibatalkan), Jaipur (Hotel Amer View ~ sudah dilunasi), serta Kathmandu (sementara, bisa dibatalkan). Hotel yang ane sangat incar itu Hotel Country Villa di Nagarkot karena kita bisa melihat Himalaya dari restoran outdoornya, tapi semalem sejutaan. haha. Masih mikir juga ya. Di bawah ini foto Hotel Amer View di Jaipur, yang akan aku inapi nanti.
Semua hal-hal dasar sudah ane persiapkan, tinggal berangkat dan berpetualang. Semoga semuanya berjalan dengan lancar, God Bless Us!!
------------------------------
UPDATE
21 April 2016
Well, pada 13 April 2016 lalu secara sah aku booking Hotel Country Villa yang ada di Nagarkot, Nepal. Aku pilih Country Villa Deluxe Room. Soalny aku mikir, kapan lagi kan? Realisasikan saja! Nggak sabar pengen cepet kesini. Bisa melihat langsung Himalaya dari hotel. Berikut foto-fotonya:
------------------------------
UPDATE
Surabaya, 20 Juni 2016
E-visa India
Kurang lebih seminggu lagi adalah keberangkatanku ke India untuk memulai petualangan. Hari ini aku membuat E-visa India yang bisa dilakukan secara online.
Pengalamanku membuat Evisa India sudah kutulis disini.
Singkatnya aku mendapatkan E-visa via email 4 hari kemudian. Dengan E-visa tersebut kita mendapatkan hak masuk satu kali/single di berbagai kota di India (termasuk Kochi - kota keberangkatan kami) dan mempunyai hak tinggal selama 60 hari. Bisa dibilang persiapan kami sudah 100%. Siap berangkat!!
UPDATE
Solo, 28 Juni 2016
Packing.. packing.. packing...
20.06
Persiapan barang
Tidak terasa, besok adalah hari keberangkatanku ke India. Perjalanan akan kumulai dari Solo naik kereta lokal ke Jogja, kemudian dari Jogja terbang bersama-sama dengan Fredo ke Kuala Lumpur, selanjutnya sore harinya terbang dari KL ke Kochi, India.
Malam itu di rumah, kegiatanku adalah packing. 'Kagok' packing juga rasanya setelah 2 tahun lebih nggak traveling ke luar negeri (terakhir aku ke luar negeri Januari - Februari 2013 ke Singapura, Malaysia, Filipina). Aku sendiri sudah posting mengenai list barang-barang yang wajib kubawa saat traveling disini. Jadi daftar ini selalu kujadikan panduan supaya kalau packing terstruktur dan tidak ada barang yang ketinggalan.
Dari foto diatas terlihat bahwa aku membawa baju, celana, jaket, daleman, alat mandi, kipas, jam, kacamata, berbagai macam makanan dan minuman, kamera, powerbank. Semua barang ini harus bisa masuk tas ranselku. Baju cuma bawa 4, yg banyak makanan maklum perutku kaya karet gampang lapar hehehe.... Nggak bisa pisah dari micin, travelling dengan negara mayoritas makanan kari, nggak mau terjebak dengan itu-itu saja 2 minggu kedepan.
Setelah 3 tahun akhirnya bisa backpacking ke luar negeri kembali, hatiku kembali mempercayai A*r As*a setelah peristiwa itu (peristiwa tahun 2014 - red).
Perasaan takut? Pastilah ada. Aku hanya manusia biasa. Tapi aku mencoba berpikir positif. Pikirkan petualangan dan mimpi yang siap menunggu di luar sana. Jangan hanya berpikir tentang ketakutan. Karena sekali lagi, "Your fear got you nowhere."
Keep happy, keep backpacking. Walau tenggorokan hampir kena radang, gejala penyerta campak yang seminggu lalu sempat menyerang masih ada, semoga kebahagiaan di perjalanan bisa menyembuhkan. God bless.
PART Selanjutnya : Disini
0 comments:
Posting Komentar