Kalau dipikir-pikir, kenapa ya ibu kos itu selalu menyebalkan? Mulai dari itungannya setengah mati, banyak peraturan, pakai ini dikit nambah, itu dikit nambah, tapi seakan kita tidak punya pilihan karena ya namanya numpang di rumah orang.
KOS A, JOGJA, ane ngekos pertama di Jogja. Ibu kos yang awal ini baik, nggak terlalu banyak peraturan dan menghargai anak kosnya. Demikian juga kami menghargai ibu kos ini. Tapi ternyata karena ibu kos ini terlalu baik sama kami, kakaknya ibu kos ini nggak terima. Dengan segera dia mengambil alih kepengurusan kos, dan langsung menaikkan biaya kos +100.000, pakai laptop tambah 25.000, TV tambah 50,000, reskuker 40,000. Edan po o? Masak listriknya per item gitu. Itu kami masih bisa menerima, sampai suatu saat tiba-tiba dia masuk kamar kami tanpa ijin (tiba-tiba buka pintu dan mbrudus masuk gitu aja) padahal ane sedang ganti baju. Dan apa tujuannya? Dia mau melakukan sidak, apakah kami membawa barang elektronik ilegal yang tidak diberitahukan ke ibu kos. Jujur ane muarah luar biasa, Apa maksudnya ini?? Aku rasa ibu kos ini sudah tidak tahu aturan dan seenaknya. Esoknya, ibu kos ini SMS ke kami aturan baru lagi, "Temen yang main ke kos dilarang nge-charge laptop, fasilitas listrik hanya untuk anak kos". Kurasa dia memang benar-benar sudah GILA pelit dan hitungannya.
Tiga hari kemudian, saya langsung memutuskan akan pindah kos. Saya tidak bisa menerima semua ini. Dan apa yang dikatakannya? Saya boleh pindah, asalkan membayar setengah harga kos. Hal itu dikarenakan, saya tidak mengabari minimal sebulan sebelumnya jika mau pindah. Si Ibu ini merasa rugi karena dia tidak bisa mengiklankan kosnya dulu. MasyaAllah, cobaan apa lagi ini. Saya berusaha menego, protes tentang kebijakan anehnya ini. Akhirnya karena malas mengeluarkan uang untuk ibu ini, ane pun memilih ngekos sebulan lagi. Hadeh!
KOS B, JOGJA, aku rasa ini adalah kos terenak sepanjang masa. Di depan kamarnya ada taman dan ayam yang senantiasa berkokok membangunkan kami setiap pagi. Demikian juga ibu kosnya adalah seorang nenek-nenek kaya yang baik dan pengertian. Sebenarnya jika mau ngekos disini, kita diwajibkan membayar per-3 bulan. Tapi di beberapa kesempatan, ane baru bisa bayar 2 bulan, kadang 1 bulan, dan dia tidak pernah protes ataupun apa. Pernah sekali nenek baik ini mengetok pintu kamar ane pagi-pagi, bertanya apakah ane bawa reskuker, karena tagihan listrik melonjak drastis (sambil menunjukkan buktinya). Ane jawab tidak (karena memang tidak bawa), dia percaya dan berlalu begitu saja. Baik, nggak ada masalah. Rasanya seperti di surga, dari Kos A ke Kos B.
KOS C, JAKARTA SELATAN, kosnya enak bersih cuma ibu kosnya suka ngutang, ngomongin anak kos yang lain dan ikut campur masalah orang. Itu yang ane nggak suka, kalau dengan ane saja ngomongin anak kos yang lain, pasti dengan anak kos yang lain juga ngomongin ane. Pernah 2x ngutang ke ane, yang pertama 200rb, yang kedua 50rb. Nggak ane kasi semua soalnya memang lagi nggak punya duit. Trus ane ingat pesan temen ane, "jangan sekali-kali minjemin duit ke temen atau siapapun disini, nggak bakal balik". I'm listening.
KOS D, SURABAYA, Ibu kos keempat ini baik banget, selalu peduli dan menyediakan semua keperluan ane. Sebenarnya ini bukan kos, rumah, tapi ada 1 kamar kosong yang disewakan buat ane. Cuma ane yang salah, karena sewaktu ibu kos dan anaknya masih mudik di kampung halaman, ane memutuskan pindah kos karena takut kos itu seperti berhantu. Ane merasakan perasaan kuat seperti sedang ditunggu sesuatu disitu. Awalnya ane janji balikin kunci hari Sabtu, tapi tiba-tiba hari Sabtu harus pulang kos sehingga ane titipin kuncinya di tetangga sebelah. Waktu ane ngabarin ini ibu kos marah, seharusnya ane nitipin kunci ke saudaranya aja (yang rumahnya 50 meter dari rumah ibu kos), kalau ke tetangganya nanti kalau ada barang hilang, siapa yang tanggung jawab. Begitu katanya. Ane meminta maaf dan dia cuma jawab "ya". Dan sewaktu bertemu lagi secara tidak sengaja, dia hanya tersenyum kecut.
KOS E, SURABAYA, Ibu kos ini awalnya baik, dan karena rumahnya terpisah dari kos, ane senang. Ane senang kalau ibu kos nggak ikut campur masalah anak kos. Cukup bayar udah to? Tapi sikap biasa ane itu berubah menjadi tidak suka karena ibu kos bilang di kos tidak boleh bawa kawan. Sebelumnya ane bilang ke ibu kos bulan depan kawan ane akan ikut ngekos disini juga. Ane rasa bakalan gpp, karena kebanyakan yang kos disitu pasutri (2 orang), bahkan beberapa pasutri dengan anak (3 orang). Tapi ibu kos itu bilang, "kalau kawannya belum ada kerjaan ya nggak boleh, kalau tidur-tiduran aja ya nggak boleh, disini kan banyak barang, ntar kalau ada yang ilang gimana?" YAELAAAHH, emang temen gue maling po piye?? Fuck lah, habis ini pindah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar