Pemandangan sepanjang jalan menuju Fatumnasi.
Pegunungan Fatumnasi.
Ane
selalu penasaran sama tempat ini sejak pertama kali melihat foto-foto para
wisatawan yang kesini. Mereka menggambarkan Fatumnasi itu indah banget, bahkan
keindahannya setara dengan New Zealand. Empat kali ke Pulau Timor, akhirnya
pada kesempatan keempat ane berhasil mengunjungi salah satu tempat terindah di
Pulau Timor ini. Di Pegunungan Fatumnasi inilah terdapat Cagar Alam Gunung Mutis yang merupakan titik pendakian Gunung Mutis, gunung tertinggi di Pulau Timor dengan ketinggian 2247 mdpl.
Untuk
menuju Fatumnasi ada beberapa alternatif pilihan transportasi:
1.
Naik kendaraan pribadi (mobil/motor) dari
Kupang/Soe.
a. Dari
Kupang = arahkan kendaraan anda ke Kota Soe (3 jam) – Kota Kapan (1 jam) – Fatumnasi (2
jam).
b. Dari
Soe = arahkan kendaraan anda ke Kota Kapan (1 jam) – Fatumnasi (2 jam).
2.
Naik bus sambung ojek dari Kupang/Soe.
a. Dari
Kupang = Naik bus tujuan Kupang-Kefamenanu / Kupang-Atambua minta diturunkan di
pertigaan yang menuju Kota Kapan (3,5 jam) – Naik bemo sampai Kota Kapan (1
jam) – Naik ojek sampai ke Fatumnasi (2 jam).
b.
Dari Soe = Naik bemo sampai Kota Kapan (1 jam) – Naik ojek sampai ke Fatumnasi (2 jam).
Saat
itu karena berhasil mendapatkan pinjaman motor selama 3 hari dari teman Kupang,
ane pun menggunakan pilihan 1a. Melakukan perjalanan dengan kendaraan pribadi
dari Kupang ke Soe menurut ane sangat aman dan nyaman. Aman karena 90 % jalan
Trans Timor sudah beraspal mulus, cukup banyak pengendara motor di sepanjang
jalan, ada warung/tambal ban, serta pemandangannya indah gan.
Rute Kupang-Fatumnasi
Nanti rute yang
harus agan lewati itu: KUPANG – CAMPLONG – SOE. Nah dari Camplong ke Soe ini
nanti jalannya akan berkelak-kelok tiada henti karena agan harus membelah
Pegunungan. Gimana kalau ban bocor pas jalan kelak-kelok? Amannya si biar
tenang pakai ban tubeless gan, tapi kalau memang kejadiannya gitu, nggak perlu
kuatir. Agan stop aja bus lokal (Kupang-Atambua, Kupang-Kefamenanu), lalu agan
sama motor agan naikin ke bus. Nanti motornya akan diikatin di belakang bus.
Tarif angkut setara dengan tarif 1 orang. Minta diturunkan aja di tukang tambal
ban. Satu lagi tips: bawa MANTOL. Karena nggak peduli mau musim hujan/kemarau,
daerah Kabupaten Soe itu sering hujan gan. Hujan apa tu namanya, hujan
orografis gan, hujan pegunungan.
Pertigaan yang menunjukkan belokan ke arah Kota Kapan.
Sampai
Kota Soe, ane langsung arahkan motor ke Kota Kapan. Kalau dari Kupang, belok ke
kiri (nanti ada plangnya dengan tulisan Kota Kapan harus belok kiri).
Perjalanan Soe-Kapan meskipun jalannya agak sepi tapi aman kok gan, banyak
pemukiman pada titik tertentu dan pemandangannya sesuatu banget. Nanti 10 km
setelah belok ini agan bisa mampir di Air Terjun 7 tingkat Oehala. Oya usahakan
kalau bensin habis, isi dulu ya gan pas di Kota Soe.
Pemandangan sepanjang jalan dari Soe ke Kapan.
Air terjun Oehala yang terletak di KM 10 jalur Soe-Kapan. Recommended.
Kurang
lebih setengah perjalanan ke Kota Kapan, agan akan melihat pemandangan yang
sangat indah. Beberapa referensi menyebutnya KM 12. Pemandangannya itu
benar-benar deh, agan akan serasa melihat sebagian Pulau Timor dari atas.
Panorama ini didukung dengan tidak terdapatnya penghalang berupa pohon, tiang
listrik maupun rumah warga sehingga sudut pandang terasa sangat luas.
Pemandangan KM 12.
Selesai
menikmati pemandangan ini, ane segera melajukan motor ke Kota Kapan yang
tinggal setengah perjalanan. Oya FYI, 80 % jalannya bisa dikatakan mulus sehingga
waktu tempuhnya tidak terlalu lama. Setengah jam kemudian, ane nyampe Kota
Kapan. Disini banyak warung-warung gan kalau mau mampir makan.
Sampai
di ujung warung-warung tersebut, akan ada 2 cabang jalan, yaitu ke kiri dan ke
kanan. Untuk ke Fatumnasi ambil jalan yang ke kiri, nanti ada petunjuknya gan.
Jarak dari Kota Kapan ke Fatumnasi sendiri sekitar 17 km). Agan akan menghadapi
jalan yang menanjak karena Fatumnasi ini merupakan titik start pendakian Gunung Mutis.
Jalan
ke Fatumnasi itu menipu banget gan, awalnya aspal haluss banget. Ane pikir,
wahh udah diperbaiki ternyata jalannya. Karena satu hal yang sering dikeluhkan
traveler untuk menuju ke Fatumnasi kan jalannya yang menanjak dan superjelek.
Ane pun optimis bisa melalui 17 km ini dengan lancar dan cepat.
Kondisi jalan awal dari Kota Kapan ke Fatumnasi.
Tapi
ternyata...jalan aspal bagus ini nggak nyampe sekilo gan wkwkwk. Dari jalan
aspal mulus berubah menjadi jalan aspal batu, jalan aspal batu berubah menjadi
jalan batu, jalan batu berubah menjadi jalan tanah batu, kembali lagi ke jalan
aspal batu. Pokoknya perjalanan ke Fatumnasi ini menurut ane challenging banget gan. Agan bakal diuji
keahliannya naik motor karena faktor turunan dan tanjakan yang di beberapa
bagian cukup curam.
Kondisi jalan menuju Desa Fatumnasi. Jalan ini merupakan kondisi jalan setelah KM 12, banyak belokan dan naikan curam.
Alhasil
jarak 17 km yang normalnya bisa ditempuh dalam waktu 45 menit berubah menjadi 2 jam gan. Tapi ini
hanya menjadi masalah kecil karena pemandangannya bagus banget gan. Agan juga
nggak perlu takut karena di sepanjang jalan itu masih bisa ditemui beberapa rumah
warga kok (setidaknya di kilometer bawah), jadi bisa tanya arah. Kenapa harus
tanya arah? Karena agan akan beberapa kali dihadapkan pada pertigaan. Nanti
pada suatu titik agan sudah berada di km atas, agan harus memutuskan sendiri ya
mau belok atau lurus haha. Kalau nggak
nanya sapi aja gan, karena cuma ada sapi di situ. Ane dulu juga tanya ama sapi
dan syukurlah benar haha. Pokoknya selain nanya sapi pakai feeling juga gan,
pokoknya jalannya harus nanjak. Kalau jalanannya turun pun nggak akan lama karena harus nanjak
lagi.
Pemandangan yang disuguhkan sepanjang jalan menuju Desa Fatumnasi.
Bagaimanapun
perjuangan ane, akhirnya ane putuskan akan turun setelah menempuh kurang lebih
15 km ke atas gan. Sebenarnya bukan karena ane menyerah, tapi karena hari sudah
menunjukkan semakin siang, ane nggak enak soalnya motor pinjeman gan. Tapi
meskipun nggak sampai atas, ini informasi yang ane bisa himpun dari berbagai
sumber tentang penginapan di Fatumnasi gan: Satu-satunya penginapan di Desa Fatumnasi adalah "LOPO MUTIS" milik Pak Anin dengan tarif Rp 100.000,00/malam.
Menurut
ane Fatumnasi merupakan salah satu tempat yang wajib dikunjungi gan kalau ke
Kabupaten Timor Tengah Selatan. Karena memang pemandangannya bagus. Kalau tidak
mempunyai waktu yang cukup tidak usah menginap juga gpp gan, tapi usahakan
berangkat agak pagi supaya pulangnya tidak kesorean. Usahakan juga bawa
makanan/minuman gan dari bawah, karena kalau sudah sampai km atas akan sulit
dijumpai warung. Menggunakan metode transportasi sepeda motor merupakan alternatif termurah dan tercepat dari Kupang.
Halo kak.. terima kash untuk informasinya. Apa kakak pnya kontak dari bapa Anin atau nmr kontak penginapan lopo mutis? Terima kasih.
BalasHapusMaaf kak sy tdk ada karena belum pernah kesana, saya juga kurang yakin disana ada sinyal kak karena di pegunungan hehe. Sebaiknya kalau mau ke fatumnasi langsung meluncur sj kak...
HapusHi, apakah berkendara dngn motor malam hari cukup aman dari kupang soe ataupun sebaliknya?
BalasHapusMalam tidak recommended gan menurut saya kalau motoran sendiri, karena jalanan sangat gelap, tidak ada lampu, kadang ada babi hutan nyebrang. Kalau ada barengannya silahkan.
Hapuske fatumnasi sewa motor dimana gan?
BalasHapusHi gan, terakhir saya dengar kabar, di Kupang tidak ada penyewaan motor resmi. Jadi saya pinjam motor teman. Kalau agan mau cari sewaan motor mending deal2 lan secara personal dengan hotel tempat agan menginap. Biasanya pegawainya mau nyewain motornya.
HapusBagaimana kondisi jalan? apakah mobil seperti Honda Brio bisa tempuh?
BalasHapus