APLIKASI PARIT UJI, SUMUR UJI & TEROWONGAN UJI
pada DUNIA NYATA
Penyelidikan geologi teknik
merupakan langkah awal untuk melakukan pembangunan konstruksi teknik maupun
mitigasi bencana alam. Penyelidikan geologi teknik ini meliputi pengumpulan
data dan analisa data permukaan ataupun bawah permukaan. Analisa bawah
permukaan ini antara lain bisa dilakukan dengan pembuatan parit uji, sumur uji
dan terowongan uji.
a. Sumur
uji
Merupakan lubang-lubang
hasil penggalian (baik dengan tangan/mesin) dengan diameter sekitar 1 m hingga
1,5 m. Pembuatan sumur uji digunakan untuk mengetahui kondisi geologi bawah
permukaan relatif dangkal seperti jenis tanah, ukuran butir tanah, tebal
lapisan tanah penutup, adanya bidang diskontinuitas bawah permukaan, dll.
Pembuatan sumur uji ini juga disertai dengan pengambilan sampel terganggu
maupun tidak terganggu.
b.
Parit
uji
Merupakan lubang galian
yang dibuat seperti parit dengan tujuan untuk mengetahui lebih jelas geologi di
permukaan, misalnya batas atau bidang kontak lapisan-lapisan batuan, rekahan,
patahan, tingkat pelapukan dan tebal lapisan penutup. Perbedaan dengan sumur
uji adalah terletak pada ukurannya, biasanya lebar parit uji adalah berkisar
antara 0,5-5m. Parit uji merupakan bagian penting dari penyelidikan geoteknik
apabila terjadi perubahan kondisi tanah yang signifikan (horizontal maupun
vertikal), adanya volum tanah yang besar dan atau material bukan tanah
(bongkahan, kerakal, debris) yang contohnya tidak bisa diambil dengan
menggunakan metode konvensional.
Selain untuk mengetahui
sifat fisik tanah, beberapa uji lapangan juga dilakukan selama proses pembuatan
sumur uji ataupun parit uji. Selain itu juga sering dilakukan uji sifat
hidarulika tanah.
c.
Terowongan
uji
Terowongan uji sering
juga disebut lateral hole test dan dibuat
dengan tujuan untuk mengetahui kondisi geologi sepanjang jalur terowongan.
Pengamatan kondisi geologi terutama pada dinding-dinding terowongan. Salah satu yang wajib diperhatikan dalam penyelidikan menggunakan terowongan uji adalah adanya gas beracun, kemungkinan runtuhnya dinding terowongan karena rembesan air atau ketidakstabilan batuan terowongan uji karena getaranMelalui
pengamatan tersebut akan dihasilkan data-data bawah permukaan yang memberikan
kenampakan batas-batas litologi, antara lain:
- Batas
yang merupakan lapisan penciri
- Batas
perubahan litologi secara lateral
- Batas
urutan gradasi vertikal
- Batas
yang berupa ketidakselarasan
- Batas
yang berkaitan dengan satuan-satuan genesis
.
DAFTAR
PUSTAKA
Budi Indrawan, I Gde & Dwikorita
Karnawati. 2011. Panduan Praktikum
Geologi Teknik. Laboratorium Geologi Tata Lingkungan, Jurusan Teknik Geologi UGM hal 21-26
Verhoef, P.N.W. 1994. Geologi Untuk Teknik Sipil. Erlangga,
Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar