Well, pada postingan ini beta akan sedikit membahas tentang
sosok Bapak Desa Rinbesi Hat yang beta kagumi, beliau adalah Pak Gery. Nama lengkapnya Bapak Gregorius Ulu. Bagaimana sosoknya di mata ane?
Cekidot!
Dari semua perangkat Desa Rinbesi Hat, bisa dikatakan yang
paling dekat dengan ane adalah Bapak Gery. Gimana tidak, sejak akhir Juli
hampir tiap hari saya dan Reno dari kluster Sainstek menghabiskan waktu dengan
beliau untuk membangun gapura. Melalui kegiatan inilah ane jadi lebih bisa mengenal
beliau. Apa saja kesan mendalam yang ditinggalkan Bapak Gery buat ane?
Ganteng
Ya. Menurut gue ini tidak diragukan, hehe. Bapak Gery
mempunyai wajah yang cukup ganteng. Hal ini juga yang mengakibatkan Mama Made
takluk sama beliau ya. Hehehe.
Gaul
Tidak seperti Bapak desa lain yang kebanyakan mempunyai
mimik muka serius, Bapak Gery ini mempunyai pembawaan yang cukup santai dengan
penampilan yang gaul. Gaul disini termasuk penampilan dan pengetahuan. Jika ada
suatu acara biasanya Bapak Gery akan menggunakan pakaian yang gaul, selain itu
ane juga senang cerita-cerita dengan beliau karena pengetahuannya yang luas.
Santai
Santai disini adalah sifatnya dalam menghadapi suatu kemelut
atau masalah. Tapi apakah sifat santai ini dibarengi dengan ‘leda-lede’? Of Course
not. Sifat lain yang membarengi sifat santainya adalah TEGAS. Aku bisa melihat
bahwa warga Desa Rinbesi Hat mempunyai rasa hormat yang cukup besar kepada
Bapak Gery, hal ini dikarenakan Bapak Gery tidak akan segan memarahi warga jika
mereka tidak mengikuti aturan desa yang telah disepakati bersama. Bukti jiwa
kepemimpinanya adalah Desa Rinbesi Hat menjadi juara 2 desa terbaik se-NTT.
Asoyy!
Salah satu cerita tentang kesantaian Pak Gery dalam
menghadapi suatu masalah adalah sewaktu Desa Rinbesi Hat dipastikan menjadi
juara 2 desa terbaik se-NTT, maka kepala desa yang bersangkutan akan dipanggil
ke Kupang untuk penganugerahan hadiah. Panitia sudah mewanti-wanti setiap
kepala desa untuk tidak terlambat, tapi justru waktu itu Bapak Gery sengaja
berangkat terlambat sehingga sewaktu datang agak dimarahi panitia. Hehe. Selain
itu, sewaktu sedang acara di dalam ruangan, sudah ada aturan jelas tentang
larangan merokok di dalam ruangan. Tetapi Pak Gery malah sengaja merokok
hehehe. Ada-ada saja e pak.
Tanggung Jawab
Peresmian pembangunan gapura di batas Dusun Bekomean oleh Pak Gery
Sifat tanggung jawab
ini kelihatan saat Pak Gery selaku kepala desa mendapatkan tugas untuk kemajuan
desanya. Misalnya desanya kedatangan mahasiswa KKN ataupun mendapatkan bantuan
dari pemerintah, Pak Gery akan dengan sigap akan mengumpulkan perangkat desa untuk
kemudian rapat dan berbagi tugas. Dalam membagi tugas pun, beliau terlihat
sangat tegas dan tidak setengah-setengah.
Contohnya adalah
waktu kami mengadakan program KKN pembangunan gapura. Pada hari-hari awal
pembangunan gapura di batas desa Seo B, tidak ada satupun warga yang datang untuk mulai melakukan pembangunan. Beberapa saat kemudian, Pak Gery pun datang dan segera memerintahkan warga baik yang berprofesi tukang maupun buruh untuk segera mulai pembangunan. Beberapa saat kemudian bahkan sudah membagi jadwal, dimana setiap harinya setidaknya harus ada 2 tukang dan 4 buruh. Sejak itu warga desa pun dengan patuh selalu datang setiap hari.
Sifat ini terlihat dengan jelas lagi-lagi saat sedang membangun gapura. Siang itu seperti biasa beberapa tukang dan buruh sedang melanjutkan pembangunan gapura. Tiba-tiba saja ada seorang bapa berseragam dinas yang turun dari motornya dan menghampiri kami dengan wajah gusar. Dengan kasarnya dia bertanya:
"Apa ini? Ini bangunan atas ijin siapa?"
"Ini program pembangunan gapura sebagai batas desa dari KKN UGM," timpal Bapak Desa.
"Sudah ijin ke Dinas PU belum?"
"Sudah ijin, mau apa kamu?" salah satu temanku menimpali.
Kemudian Bapa tersebut menjelaskan bahwa jika belum melakukan ijin pembangunan di Dinas PU, maka gapura kami bisa terancam dibongkar jika suatu saat ada proyek pelebaran Jalan Trans-Timor. Kebetulan gapura kami memang di pinggir bahu jalan persis.
Saat itu gapura yang sudah dibangun setengah jadi seaakan menemukan jalan buntu. Kami semua takut gapura yang sudah dibangun dengan modal uang, tenaga dan kesungguhan hati akan digusur oleh PU, karena sebenarnya memang belum melakukan perijinan. Tapi Pak Gery dengan tegas mengatakan, "Lanjutkan saja pembangunannya." I like it.
"Apa ini? Ini bangunan atas ijin siapa?"
"Ini program pembangunan gapura sebagai batas desa dari KKN UGM," timpal Bapak Desa.
"Sudah ijin ke Dinas PU belum?"
"Sudah ijin, mau apa kamu?" salah satu temanku menimpali.
Kemudian Bapa tersebut menjelaskan bahwa jika belum melakukan ijin pembangunan di Dinas PU, maka gapura kami bisa terancam dibongkar jika suatu saat ada proyek pelebaran Jalan Trans-Timor. Kebetulan gapura kami memang di pinggir bahu jalan persis.
Saat itu gapura yang sudah dibangun setengah jadi seaakan menemukan jalan buntu. Kami semua takut gapura yang sudah dibangun dengan modal uang, tenaga dan kesungguhan hati akan digusur oleh PU, karena sebenarnya memang belum melakukan perijinan. Tapi Pak Gery dengan tegas mengatakan, "Lanjutkan saja pembangunannya." I like it.
Berkharisma
Sifat ini terlihat olehku saat minggu kedua KKN, tepatnya saat kami melakukan sosialisasi program air bersih, penanaman paprika, pakan ternak dan kesehatan hewan di dusun-dusun Desa Rinbesi Hat. Sewaktu kami menjelaskan, hanya sedikit warga dusun yang memperhatikan. Entah tidak familiar dengan aksen kami atau masih kebingungan kami kurang tau, yang jelas banyak yang justru bicara sendiri. Pak Gery sepertinya mengetahui kebingungan warga desa itu, makanya setiap kali kami selesai melakukan sosialisasi, beliau akan dengan sabar menjelaskan kembali dengan ringkas apa-apa saja yang kami sampaikan. Saat Pak Gery menjelaskan, warga desa pasti akan langsung diam dan mendengarkan. Memang berkharisma! hehehe
Sifat ini terlihat olehku saat minggu kedua KKN, tepatnya saat kami melakukan sosialisasi program air bersih, penanaman paprika, pakan ternak dan kesehatan hewan di dusun-dusun Desa Rinbesi Hat. Sewaktu kami menjelaskan, hanya sedikit warga dusun yang memperhatikan. Entah tidak familiar dengan aksen kami atau masih kebingungan kami kurang tau, yang jelas banyak yang justru bicara sendiri. Pak Gery sepertinya mengetahui kebingungan warga desa itu, makanya setiap kali kami selesai melakukan sosialisasi, beliau akan dengan sabar menjelaskan kembali dengan ringkas apa-apa saja yang kami sampaikan. Saat Pak Gery menjelaskan, warga desa pasti akan langsung diam dan mendengarkan. Memang berkharisma! hehehe
Tidak suka basa-basi
Sifat ini terlihat saat Pak Gery menyampaikan teguran secara langsung ke aku terkait tingkah laku kami saat menghadiri salah satu acara pernikahan di Maktaen. Saat itu kami diundang nikahan di Maktaen, dan kebetulan beberapa sedang terserang flu jadi terpaksa menggunakan masker. Nah saat tiba pertama kali di tempat resepsi, biasanya kami harus maju ke depan dulu untuk memberi selamat kepada kedua mempelai. Tapi saat itu beberapa dari kami masih menggunakan masker ataupun jaket saat memberi ucapan selamat. Hal itu dianggap sebagai sesuatu yang kurang sopan. Maaf ya Pak.....
Sifat ini terlihat saat Pak Gery menyampaikan teguran secara langsung ke aku terkait tingkah laku kami saat menghadiri salah satu acara pernikahan di Maktaen. Saat itu kami diundang nikahan di Maktaen, dan kebetulan beberapa sedang terserang flu jadi terpaksa menggunakan masker. Nah saat tiba pertama kali di tempat resepsi, biasanya kami harus maju ke depan dulu untuk memberi selamat kepada kedua mempelai. Tapi saat itu beberapa dari kami masih menggunakan masker ataupun jaket saat memberi ucapan selamat. Hal itu dianggap sebagai sesuatu yang kurang sopan. Maaf ya Pak.....
Punya selera humor
Sifat ini sangat jelas terlihat sewaktu kami semua sedang duduk-duduk istirahat saat proses pembangunan gapura. Biasanya Pak Gery akan bercerita tentang lelucon-lelucon yang membuat kami bisa terbahak-bahak. Salah satunya beliau pernah cerita bahwa 'Sang Maestro Rinbesi --> VIGA Rinbesi Hat' itu ketahuan pernah naksir beliau. Katanya Viga suka lirik-lirik beliau, tapi beliau malah risih-risih gimana gitu hehehehe.
Sifat ini sangat jelas terlihat sewaktu kami semua sedang duduk-duduk istirahat saat proses pembangunan gapura. Biasanya Pak Gery akan bercerita tentang lelucon-lelucon yang membuat kami bisa terbahak-bahak. Salah satunya beliau pernah cerita bahwa 'Sang Maestro Rinbesi --> VIGA Rinbesi Hat' itu ketahuan pernah naksir beliau. Katanya Viga suka lirik-lirik beliau, tapi beliau malah risih-risih gimana gitu hehehehe.
Agak playboy
Playboy disini bukan dalam artian sebenarnya, tapi hanya dalam lingkup bercandaan. Sifat ini terlihat saat Pak Gery cerita beliau berdansa dengan banyak cewek cantik saat ada acara di Kupang. Hehehe, memang ada-ada saja tingkah Bapak Desa favorit saya ini.
Playboy disini bukan dalam artian sebenarnya, tapi hanya dalam lingkup bercandaan. Sifat ini terlihat saat Pak Gery cerita beliau berdansa dengan banyak cewek cantik saat ada acara di Kupang. Hehehe, memang ada-ada saja tingkah Bapak Desa favorit saya ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar