“Support dana traveling dari orangtua
ya Luh?”
“Galuh itu anaknya orang kaya ya, kok
kayaknya bisa ke luar negeri terus?”
Adalah
pertanyaan yang sering banget ane terima dari temen-temen gan, terutama yang
nomor satu. Dan selama ini, ane selalu jawab dengan jawaban yang sama, “Dari
beasiswa bulanan kok, ane sisihkan sebagian buat traveling.” Dan mereka
setengah nggak percaya gitu, yang kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan
berikutnya, “Emang beasiswa kamu sebulan dapet berapa?”
Nggak tau
kenapa, ane merasa paling sedih itu kalau ditanyai pertanyaan nomor dua gan.
Kesannya jadi ane seperti anak yang cuma bisa minta duit orangtua terus buat
seneng-seneng sendiri,jalan-jalan ke luar negeri, meskipun itu cuma pikiran ane
sendiri. Ane yakin temen-temen nggak berpikiran seperti itu.
Oke gan ane
jelaskan sebelumnya, ane bukan anak orang kaya. Keluarga ane biasa banget dan
pas-pasan. Keluarga ane sampai sekarang belum punya rumah dan masih ngontrak
dari saudara ane. Bapak ane bekerja di sebuah perusahaan swasta bidang produksi
mesin, sementara ibu ane ibu rumah tangga yang nyambi menjahit maupun membantu
‘momong’ bayi tetangga. Bapak Ibu ane bekerja keras banting tulang gan, buat memenuhi
kebutuhan hidup. Bapak apalagi, kalau lembur bisa semaleman dan sampai lupa
waktu maupun tenaganya. Terutama sejak kakak ane merencanakan pesta pernikahan yang selalu diidamkannya. Sebenarnya gue kasihan ma bapak ane gan, tapi
ane nggak punya suara masalah pernikahan kakak ane.
Dengan semua
kekurangan itu ane beruntung banget gan bisa kuliah di salah satu universitas
negeri terkenal dengan beasiswa. Mendaftar dengan pesimis karena ane
satu-satunya anak IPS yang berusaha masuk jurusan IPA bergengsi lewat jalur
prestasi dengan saingan yang bukan main, ane berhasil masuk, luar biasa bukan
gan jalan Tuhan buat ane? Ane juga nggak habis pikir gan sampai sekarang.
Sebenarnya
pas masuk pertama kali, ane belum dapat beasiswa gan. Kebetulan saat itu ane
punya sisa tabungan 8 juta dari hadiah lomba yang sengaja ane simpen buat
kuliah, dan akhirnya harus ludes seketika saat buat bayar SPMA. Sedih? Nggak
terlalu gan, karena saat itu ane belum bermimpi untuk bisa traveling ke luar
negeri. Lagipula, orangtua ane saat itu juga nggak punya simpenan gan buat
bayar SPMA yang seabrek ini.
Selang
beberapa bulan kuliah, tiba-tiba ane ditawari beasiswa gan dari sebuah bank
swasta yang bekerja sama dengan kemendiknas. Ikut tes coba-coba, sekali lagi
ane beruntung gan bisa masuk dan akhirnya mendapatkan beasiswa itu. Ane
benar-benar bersyukur atas semua jalan Tuhan ini buat ane. Beasiswa itu sendiri
mencakup 2 kategori gan, yaitu biaya hidup bulanan yang ditanggung oleh bank
dan biaya kuliah persemester yang ditanggung oleh kemendiknas. Jadi intinya,
ane kuliah udah nggak ngeluarin biaya sama sekali gan. Benar-benar jalan yang
begitu indah dari Tuhan buat ane.
Setelah
mengurus berkas sana-sini, akhirnya beasiswa itu keluar juga gan hampir
bebarengan. Ane tercengang saat melihat nominal yang diberikan oleh kemendiknas
karena jumlahnya hampir 20 juta untuk setahun, padahal biaya kuliah ane aja
cuma menghabiskan sekitar 5 juta setahun. Ternyata setelah ane telaah dan
bandingkan dengan temen ane, biaya SPMA, SPP dan jas almamater sebesar 8 juta
yang gue bayarkan di awal itu dikembalikan lagi gan. Bener-bener suatu berkat
dan anugerah yang nggak terkira buat ane. Sebelumnya, uang bulanan dari bank
juga keluar sebesar 4,5 juta.
Ane bingung
gan! Sumpah bingung banget dengan semua uang itu. Seumur-umur, uang terbanyak
yang pernah ane pegang adalah 10 juta sewaktu dapat hadiah lomba. Ane jadi
bingung gan harus ngapain dengan uang itu.
Berpikir
kesana-kemari, memori otak ane mulai menyelami mimpi-mimpi ane yang dulu pernah
ane buat gan yaitu jalan-jalan ke luar negeri. Saat masa SMA, mimpi itu begitu
menekan-nekan ane untuk diwujudkan, walau saat itu belum bisa karena uang saku
ane yang hanya 4000 rupiah sehari hehehe. Akhirnya kesampaian juga ane ke
Thailand, Kamboja dan Malaysia gan di tahun 2012 dengan sebagian uang tersebut
(sekitar 4 juta).
Dengan uang
itu juga ane memutuskan membeli sebuah kamera gan, yaitu Nikon Coolpix L120.
Kamera merupakan barang yang dari dulu selalu ane idam-idamkan juga gan,
akhirnya kesampaian juga. Setahun kemudian, ane sudah bisa membeli tiket ke
India PP, membantu pembelian TV LCD, membeli sepatu lapangan, membantu
pembelian sepeda ontel dan kasur buat ibu ane gan dengan uang yang sama. Ane
bersyukur banget atas semua ini.
Ke India
Agustus 2012, sama gan. Ane juga mengandalkan uang beasiswa bulanan ini. Ane
akui memang kadang masi minta bapak ane buat biaya hidup,biasanya dikasi
150rb/minggu, sementara uang beasiswa bulanan itu ane tabung. Ke
Singapura,Malaka, KL dan Manila tahun 2013 sama saja dengan tabungan uang
beasiswa ane. Tapi bukan berarti semua uang beasiswa ane buat jalan-jalan gan,
masih sering ane ambil sedikit-sedikit jika bapak belum bisa kirim uang.
Selain dari beasiswa, dari mana lagi
gan?
Nah, selain
uang beasiswa bulanan, sumber uang ane yang lain untuk traveling adalah gaji
asisten gan. Kebetulan ane terdaftar jadi salah satu asisten olimpiade
internasional bidang kebumian gan, dan gajinya lumayan. Kerjanya nggak terlalu
berat gan, meliputi mengoreksi kerjaan olimpiade tingkat provinsi se-Indonesia;
mengurus pelaksanaan olimpiade tingkat nasional (OSN) yang meliputi pengurusan
soal, pengecekan lapangan untuk membuat soal praktek dengan dosen pembimbing,
mengoreksi jawaban, rapat-rapat; selain itu juga menjaga pelatnas anak-anak
yang mau olimpiade internasional gan. Selain gaji lumayan besar, ane juga
sering dapat fasilitas wow gan, karena nginap di hotel-hotel mewah. Benar-benar
suatu berkah lagi buat ane gan.
Dari gaji
ngasisteni ini, bisa mengantarkan ane ke Singapura, Malaka, Filipina, sama NTT
dua kali gan.
Sumber
terakhir, dari keluarga gan. Bapa ane selalu nggak tega kalau ane mau berangkat
traveling, karena dikira di luar negeri apa-apa mahal, sehingga biasanya ngasi
tambahan ane beberapa ratus ribu pas waktu berangkat. Ane sebenarnya malu gan,
karena ini buat kesenangan ane sendiri, tapi ane tetap terima aja dengan
senyum-senyum hehehe.
Yah,
begitulah gan cerita ane tentang ‘darimana ane dapat duit buat traveling’.
Sebenarnya traveling itu nggak mahal gan, asal tahu cara-caranya. See you....
Kereeen banget, sebenernya traveling itu bisa disisatin dan ngga mesti keluar duit banyak, tapi tetep ane salut, jalan2 ngga mesti pake duit ortu. Nice sharing :)
BalasHapuswww.quineatra.blogspot.com
Thanks, keep happy keep backpacking :)
HapusSalam kenal Galuh :) Saya tinggal lama di India tapi belum ke gurun tsar, cari cari, eh nyasar ke blog ini. salam kenal ya, Bangga banget dengan diciplin simpen duit buat jalan jalan :)
BalasHapusMakasih kak, semoga segera kesampaian ke Gurun Pasir Thar :)
Hapus