7.14.2011

Indahnya Lombok - Story & Budget Traveling ke Lombok

          Beberapa waktu lalu, tepatnya tanggal 26 Juni 2011 sampai 2 Juli 2011, saya dan tujuh orang teman geologi UGM memutuskan untuk backpacking ke Lombok. Disini, saya akan menceritakan pengalaman saya selama berada di Lombok. Semoga dengan postingan ini, bisa membantu para petualang lainnya yang mau menjelajah The Beautiful 'Pulau Lombok'.

26 Juni 2011
         Pagi ini adalah hari keberangkatan kami ke Lombok. Kami berangkat dari stasiun Lempuyangan, Yogyakarta menggunakan kereta Sritanjung jurusan Yogyakarta - Banyuwangi. Karena niat awalnya backpaker, tentulah ini adalah kereta ekonomi. Tiket kereta api Sritanjung ini seharga Rp 35000 per orang. Karena keberangkatan awal adalah dari Yogyakarta, maka masih banyak sekali tempat duduk kosong sewaktu kami naik.

          Kereta Sritanjung berangkat pukul 07.30 WIB. Tapi tentu saja kereta ini masih khas kereta Indonesia yakni telat. Baru sekitar pukul 08.00 WIB kami berangkat setelah maju mundur sebanyak dua kali. Aku sendiri sampai sekarang masih nggak tahu tujuannya maju mundur itu untuk apa. Hehehe.


Kereta api Sri Tanjung yang berjasa membawa kami ke Banyuwangi
by Fajar Arifianto

          Akhirnya setelah maju mundur nggak jelas itu, kereta ini pun berangkat. Tapi nasib kami saat itu emang lagi sial. Sampai di Klaten, aku lupa stasiun mana, kereta api ini mogok. Pengumumannya si ngalami kerusakan teknis gitu. Cukup lama kami nunggu kereta ini jalan lagi, sekitar hampir 1 jam. Aku berusaha maklumin ni kereta meskipun saat itu keselnya minta ampun. Udara panas dan waktu satu setengah jam baru nyampe Klaten. Disinilah jiwa seorang backpaker benar-benar diuji. Hehehe.

        Akhirnya setelah kurang lebih 1 jam, kami pun bisa berangkat lagi. Ternyata kenyamanan tempat duduk yang kami dapatkan hanyalah kenyamanan semu, karena semakin meninggalkan Yogyakarta, penumpang yang mendesaki kereta ini makin banyak dan bahkan cenderung anarki. Tipisnya oksigen ditambah riuhnya pedagang seakan membuat kepalaku mau pecah.

          Banyak sekali pedagang asongan yang berjualan di kereta ini. Dan harganya pun tergolong murah. Harga makanan berkisar antara Rp 1000 sampai Rp 5000. Makanan sangat bervariasi antara nasi, camilan, air mineral, dll. Diusahakan kalau sebelum naik kereta sudah membeli air mineral yang 1,5 liter untuk menekan pengeluaran.


          Rute yang dilewati kereta ini adalah Yogyakarta, Klaten, Solo, Sragen, Madiun, Nganjuk, Jombang, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Probolinggo, Jember dan Banyuwangi. D Penderitaan kami harus berdesak-desakan akhirnya berakhir setelah kami mencapai daerah Pasuruan sampai Probolinggo. Total kami membutuhkan 17 jam di dalam kereta untuk akhirnya sampai Banyuwangi.

          Pukul 00.30 WIB, akhirnya kami sampai di stasiun Banyuwangi baru. Kami sempat ditawari oleh angkot-angkot dan tukang becak untuk menuju pelabuhan. Tetapi setelah tanya petugas setempat, jarak stasiun Banyuwangi Baru ke pelabuhan Ketapang ternyata sangat dekat. Hanya kurang dari 500 meter. Cukup mudah untuk berjalan kaki setelah duduk seharian. Kami cukup berjalan sekitar 100 meter keluar dari stasiun, kemudian belok kanan dan berjalan sampai mencapai dermaga. 


27 Juni 2011
          Pukul 01.30 WIB, setelah mampir juga di sebuah minimarket, kami pun beranjak menuju pelabuhan Ketapang untuk menuju Pulau Bali. Tiket penyeberangan untuk per orang ternyata murah, hanya Rp 6000, 00. Kami beruntung karena mendapatkan ferry yang berangkat pukul 02.00 WIB. Ferry ini kabarnya berangkat setiap jam.

          Saat itu keadaan Selat Bali agak kurang bersahabat karena ombak lumayan tinggi sehingga kapal olang oleng ke kanan dan kiri membentuk sudut tertentu. Aku dan beberapa teman sempat agak pusing dengan keadaan seperti itu. By the way, di kapal ini juga ada koperasi yang menjual makanan dan menyewakan colokan untuk cas HP. Temanku beli Pop Mie kena Rp 8000, sedangkan temanku yang mengecas HP kena Rp 5000 - Rp 8000 rupiah. Sebisa mungkin hindari membeli makanan di koperasi kapal, karena harganya sangat mahal, kecuali benar-benar terpaksa.


Suasana Pelabuhan Ketapang di dini hari, tampak kesibukan bus yang akan memasuki kapal untuk menyeberang


          Akhirnya pukul 03.00 WITA, sampailah kami di pelabuhan Gilimanuk, Bali. Disana kami tidak langsung melanjutkan perjalanan seperti kebanyakan backpaker lain yang kami temui. Tapi kami memutuskan untuk istirahat di masjid pelabuhan untuk menunggu teman kami yang menyusul dari Jogja.

          Pukul 05.30 WITA, karena teman kami terlalu lama, maka kami memutuskan untuk berangkat dahulu. Tujuan kami selanjutnya adalah pelabuhan Padang Bai, di ujung Bali sebelah timur. Sebenarnya ada bus yang langsung menuju Padang Bai dari Pelabuhan Gilimanuk dengan tarif sekitar Rp 40.000 dan lama tempuh 5 sampai 6 jam, tetapi saat itu kami tidak menemukannya. Kami ditawari bus sampai ke terminal Ubung dengan biaya Rp 20.000 per orang.

          Perjalanan itu memakan waktu cukup lama yakni sekitar 3 jam karena ternyata jaraknya cukup jauh, yakni lebih dari 100 kilometer. Perjalanan yang cukup jauh ini kumanfaatkan untuk menikmati Pulau Bali dan tertidur lelap setelahnya.

          Akhirnya sekitar pukul 10.00 WITA, kami sampai di terminal Ubung, Bali. Kami segera mencari makan dan menunggu kedatangan teman kami. Rumah makan di sekitar terminal cukup mahal bagi kami. Saat itu aku makan nasi + gulai + teh hangat, habis sekitar Rp 12.000.

         Sekitar pukul 11.30 WITA, kami pun memutuskan untuk berangkat ke Padang Bai setelah teman kami akhirnya datang. Saat itu kami sempat bertanya-tanya dengan Polres yang sangat ramah, kami dicarikan sebuah angkot yang akhirnya kami carter. Kami kena Rp 20.000 per orang. Tapi itu tidak sampai Padang Bai. Hanya di sekitar Gianyar. Karena setelah itu kami akan dijemput oleh kerabat teman kami yang kebetulan ada di Bali.

          Perjalanan ke Gianyar memakan waktu sekitar 1 jam. Sesaat setelah sampai Gianyar, kami pun dijemput oleh kerabat teman kami yang ternyata adalah Polres juga. Hehehe. Kami pun diantarkan ke Padang Bai, perjalanan sekitar 45 menit.

          Sekitar pukul 15.00 WITA, akhirnya kami sampai Padang Bai. Pelabuhan ini agak berbeda dengan Gilimanuk, dimana penjagaanya lebih ketat dan ada polisi yang berjaga. Tiket penyeberangan seharga Rp 36.000,00 seorang. Saat itu kami sempat ditawari calo untuk menyebrang dan transport ke Senggigi seharga Rp 80000, dimana kami menolak mentah-mentah. kami berangkat pukul 16.00 WITA.


Suasana pelabuhan Padang Bai di sore hari, untuk menuju Pulau Lombok bisa juga menyewa boat seharga Rp 660.000,00 per carter


Foto-foto nunggu kapal berangkat

Foto di gardu pandang

         Akhirnya pukul 16.00 WITA, kami pun memasuki kapal dan berangkat menuju Pulau Lombok. Ferry yang menuju Lombok ini sangat berbeda jauh jika dibandingkan ferry yang menuju Bali. Disini kami mendapatkan kursi empuk seperti di kereta api eksekutif, ruangan yang berAC dan hiburan televisi. Perjalanan memakan waktu 4 jam mencapai pelabuhan Lembar, Lombok. Konon katanya kita bisa melihat Lumba-lumba di sepanjang selat Lombok, tetapi temanku yang sempat hunting gak ketemu.

         Pukul 20.00 WITA, akhirnya kami sampai pelabuhan Lembar, Lombok. Disana kami sudah diserbu oleh banyak calo sewaktu sampai disini. Tujuan kami malam ini adalah menginap di daerah Senggigi. Setelah tawar sana tawar sini, akhirnya kami carter sebuh angkot dengan per orang dibanderol Rp 20.000. Perjalanan memakan waktu sekitar 1 jam untuk mencapai Senggigi. Setelah sampai, kami segera mencari makan, kami memilih rumah makan padang.
Selesai makan di WM Padang, Senggigi

         Ternyata biaya makan di Senggigi sangatlah mahal, kami sempat kaget sewaktu habis makan. Aku nasi sayur + udang + teh hangat habis Rp 18.000. Setelah makan, kami memutuskan mencari penginapan. Kami menginap di sebuah hotel bernama hotel Elen. Untunglah biayanya masih standar, kami dibanderol Rp 50.000 per orang semalam / Rp 150.000 per 3 orang. Saat itu kami menyewa 3 kamar.

Petunjuk menuju ke Hotel Elen di Senggigi

Suasana Hotel Elen

          Malam itu kami tidak langsung tidur tetapi jalan-jalan dahulu di sekitar Senggigi, dimana banyak sekali cafe berjajar. Tapi cafe di Lombok ternyata tidak seeksis Bali karena pukul 02.00  pagi mereka sudah banyak yang tutup. Saat itu kami sempat 'mampir' ke Happy Cafe, salah satu cafe terkenal di Lombok. Haha

Suasana Happy Cafe

         Kami selesai jalan-jalan sekitar pukul 02.30 WITA, setelah itu kami semua sudah kembali ke Elen dan tertidur lelap.

28 Juni 2011
         Second day in Lombok.. Yep! Hari ini kami sangat bersemangat karena hari sangat cerah dan sinar matahari bersinar menyegarkan. Setelah sarapan pai (sarapan ini gratis, termasuk paket kamar), kami pun bersiap berangkat. 

Oya, sebelumnya kami memutuskan untuk menyewa mobil dalam perjalanan kami ini. Dua temanku yang tawar menawar sempat kesulitan karena ternyata pihak penyewa tidak menyewakan mobil untuk wisatawan lokal jika tidak disertai sopir. Hal itu dikarenakan mereka pernah kehilangan sebelumnya. Tetapi temanku dengan tekad kuat dan berbekal kartu mahasiswa pun akhirnya berhasil meyakinkan bapak penyewa sehingga kami bisa menyewa tanpa sopir. Saat itu kami kena Rp 350.000,00 untuk 24 jam full.
Foto-foto sebelum berangkat

        Akhirnya pukul 10.00 WITA, kami pun berangkat meninggalkan Senggigi. Tujuan kami hari ini adalah ke kaki Gunung Rinjani, Danau Segara Anakan, dan Pantai Kuta. Perjalanan memakan waktu cukup lama, tetapi itu semua tidak terasa ketika kami melewati jalan di Pulau Lombok dengan pemandangan yang sangat indah. Pantai membentang luas di sebelah kiri kami dengan airnya yang sangat biru dan jernih. Di sebelah kanan kami, perbukitan zamrud terhampar. 

Disana aku sempat mengamati batuan yang menyusun Lombok, aku temukan sebagian besar adalah batuan vulkanik, baik tuff, breksi piroklastik, tufa andesit, dll. Dan satu hal yang pasti, di Lombok sangat sulit untuk menemukan pom bensin. Kami sempat kebingungan dan terpaksa membeli bensin eceran saat itu. Tetapi hal yang positif, jalanan di pulau Lombok sudah beraspal bagus. Sehingga baik naik motor ataupun mobil, akan sangat menyenangkan.


Foto-foto sewaktu berhenti beli bensin

         Perjalanan pun kami lanjutkan. Saai itu kami tak berhenti-berhentinya kagum melihat keindahan Pantai Senggigi. Setelah sampai di gardu pandang inilah puncak kekaguman kami. Karena laut begitu indah seperti safir yang terpantulkan oleh sinar matahari.

Jalanan di pulau Lombok yang sangat mulus



Cantiknya Pantai Senggigi

        Puas foto-foto di pantai Senggigi sebagai kenang-kenangan bahwa kami pernah menginjak salah satu tempat terindah di bumi, kami pun melanjutkan perjalanan untuk menuju Gunung Rinjani. Jujur, aku sangat bersemangat untuk melihat secara langsung gunung ini setelah ada iklan di TV yang menayangkan keindahan Danau Segara Anakan. Sepanjang perjalanan tak henti-hentinya mataku terkagum melihat alam ciptaan Tuhan. Mungkin inilah salah satu hal positif dari berjibun hal positif yang aku dapatkan selama backpackeran, yakni aku bisa lebih mengagumi, mensyukuri alam ciptaan Tuhan yang begitu luar biasa sehingga semakin hormatlah dan takutlah aku akan kuasa-Nya. 

Sekitar 1 jam kemudian, sampailah kami di pos penjagaan sebelum masuk ke spot pendakian Gunung Rinjani. Kami diharuskan membayar Rp 2000 untuk bisa lewat. Setelah 10 menit lagi berjalan, akhirnya sampailah kami di spot pendakian Gunung Rinjani. Saat itu kami bingung karena tempatnya tidak seperti yang kami harapkan, kami mengharapkan bisa melihat tubuh gunung dari jauh (seperti melihat Gunung Merapi dari Selo, Boyolali). Yang membuatku kecewa lagi, untuk ke Danau Segara Anakan, ternyata harus mendaki 9 jam untuk sekali jalan. Tentu saja itu di luar rencana kami, karena kami tidak mempunyai rencana untuk mendaki atau semacamnya. Akhirnya dengan sedikit rasa kecewa, kami pun berfoto-foto di spot pendakian tersebut.

Foto-foto di spot pendakian Gunung Rinjani

        Setelah puas foto-foto, kami pun beranjak meninggalkan Rinjani dan berniat mencari wisata selanjutnya yakni pantai yang indah. Perjalanan turun kembali membutuhkan waktu sekitar 1,5 - 2 jam. Kebanyakan pantai di Lombok sangat indah dengan pasir putihnya dan air birunya yang sangat bersih. Sayang sewaktu sampai di pantai, saat itu suasana sedang mendung sehingga kurang tampak warna safir seperti yang kami lihat tadi pagi.

 Cantiknya pantai di Lombok meski cuaca sedang mendung

        Setelah puas menfoto dan bermain-main air, kami memutuskan untuk mencari pantai lainnya yang lebih cantik lagi. Akhirnya kami menemukan dan bermain kano disana. Kano disewakan dengan harga yang bervariasi antara Rp 15.000 sepuasnya atau Rp 5000 sepuasnya. Saran saya, tawarlah sampai Rp 5000 jika mendapat harga yang lebih tinggi. Bermain kano di pantai Senggigi sangat mengasyikkan karena pantai ini masih tidak terlalu dalam sampai 500 meter ke depan sehingga aman. Setelah puas bermain kano, kami pun segera membersihkan badan dan bersiap untuk kegiatan malam itu yakni keliling kota Mataram dan mencoba santapan khas Lombok yakni ayam Taliwang.

       Mataram ternyata kota yang indah sewaktu malam hari dengan lampu-lampu dan gemerlap kota yang berkilauan. Cuma untuk turis yang pertama datang ke Lombok, memang agak susah untuk menghafal jalan-jalan di Lombok yang cukup ruwet. Minimal, harus membawa peta. GPS semakin bagus. Setelah berputar-putar sejenak menikmati kota Mataram, kami pun menepi di sebuah warung makan pinggir jalan yakni ayam Taliwang. Sungguh penasaran lidahku merasakan kelezatan ayam ini.

 Ayam taliwang

Bagi budget backpacker seperti kami, harga ayam ini cenderung mahal. Seporsi ayam dihargai Rp 20.000, belum termasuk nasi dan minumnya. Alhasil, banyak teman-temanku yang menghabiskan sampai Rp 25.000 sekali makan. Tapi ya sudahlah, mumpung kami disini, bukan?

         Setelah selesai melahap ayam ini, kami pun memutuskan untuk kembali ke Senggigi dan berniat mencari masjid untuk tempat istirahat. Tetapi rencana kami ternyata tidak mulus karena kebanyakan masjid di Senggigi digembok jika malam hari. Alhasil, terpaksalah malam itu kami tidur di mobil. Percayalah, sangat tidak nyaman tidur dengan pergerakan yang terbatas dan kaki ditekuk. But we're backpacker. Nggak boleh banyak ngeluh kan? Hehehe. Aku bersyukur bisa tidur selama kurang lebih 3 jam. Setidaknya untuk persiapan tenaga hari esok ke  Gili Trawangan. This is my second day. =)

29 Juni 2011
                Hari cerah lagi, bahagianya! tapi ya emang musim kemarau si hehe. Hari ini rencananya kami ke Gili trawangan, pulau kecil di barat Lombok. Setelah diantarkan oleh bapak penyewa mobil, kami turun di pelabuhan Bangsal. Disana beli tiket bangsal - gili trawangan senilai Rp 10.000, sebelumnya makan nasi habis Rp 10000 ( 2 nasi, 1 buat makan siang). Perjalanan naik boat cuma bentar, sekitar 45 menit sampai di Gili Trawangan. 

  Cantik banget sumpah gan Gili Trawangan ini...

Sumpah indah banget, pantai dipenuhi koral-koral yang sangat buanyak dan berwarna birruuu jernih sekali. Disini kami sempat berjalan-jalan bentar sebelum akhirnya snorkeling. Kami mengambil paket snorkeling + boat + mandi seharga Rp 75.000,00 dan aku sewa pelampung Rp 15.000.

Seru banget gan snorkeling itu bikin ketagihan, airnya bening bangeet..

               Tak kusangka, aku benar2 suka snorkeling meski nggak bisa renang. AKu bisa lihat terumbu karang dan ikan-ikan kecil biru yang sangat indah, laut juga sangat segar. Kami diantarkan ke 3 spot snorkeling, setiap spot 30 menit sampai 45 menit di tengah laut. Wah pokoknya sip banget. Selesai snorkeling, kami pun dimampirkan ke Gili air (Pulau disebelah gili trawangan buat mandi), Gili air nggak kalah cantik. Setelah selesai, diangkut kembali ke Gili trawangan. Dari Gili trawangan, kami naik boat lagi sampai dataran Lombok seharga Rp 10.000,00.
                Sampai di Lombok lagi, kami memutuskan naik angkot @17.000 sampai ke Cakranegara, kota Mataram. Disana kami menginap di Hotel bergaya Bali dengan Rp150.000/malam (@50.000). Malemnya sempat makan bakso Rp5000.

30 Juni 2011
               Hari ini rencana kami adalah keliling kota Mataram dan cari oleh-oleh. Kami check out hotel tengah hari, setelahnya makan nasi goreng yang muahal, habis sekitar Rp 25.000,00. Setelah beli oleh-oleh kami kembali ke pelabuhan Lembar. Transportasinya naik angkot Rp 20.000. Sampai di Lembar, dikejar-kejar calo dapat tiket Rp 36.000 balik ke Bali. Sebelumnya beli nasi buat makan siang Rp 5000,00.
               Di bali masa depan udah lebih jelas cz ada temen jadi bisa numpang di rumahnya. kami dijemput di PadangBai dan diajak nginap di rumahnya didaerah Klungkung. Dapat makan gratis juga.

Day 6 - 1 Juli 2011
                Hari ini kami diajak jalan-jalan ke Pantai Dreamland, hutan bakau, dan ke Joger sorenya. Sempat berhenti juga di Universitas udayana buat makan habis Rp 6000. Beli minum juga Rp 6000. Pantai dreamland ini pantai baru yang dibuka di Bali pada batugamping, panasnya minta ampun. Tapi ombaknya bagus buat surfing. Cukup lama disini dan banyak bulenya, dari sini kami melanjutkan ke hutan bakau. mau bayar dibayari temen,setelah itu beranjak ke Joger.

  Ini dia gan Pantai Dreamland di Bali, panasnya minta ampun tapi pemandangan sangat indah dan ombak bagus buat surfing..

 
Bersantai di Hutan Bakau Bali gan, biaya masuknya 5000/orang (2011)

                Malemnya kami diantarkan sampai terminal Ubung, disana kami naik bus Rp 25.000 menuju ke Gilimanuk. Sekitar dini hari, kami sampai di pelabuhan Gilimanuk lagi. Disana segera cari tiket kapal ke banyuwangi Rp 6000.

Day 7 - 2 Juli 2011
                Dini hari, kami sampai juga di pelabuhan gilimanuk. Setelah membayar tiket kapal Rp 6000, kami pun menyeberang lagi ke Banyuwangi. Di banyuwangi saat itu udah jam 2 atau 3, dan kami pun memutuskan tidur di depan stasiun. Saat itu banyak juga backpacker yang klesotan disana. besoknya perutku kembung. Hwaahh..

                Akhirnya jam 6 pagi datang dan kami beli tiket train Banyuwangi-Jogja seharga Rp 36.000, perjalanan agak cepat dan aku sampai kotaku, Solo jam 7 malem. My journey is end.

Update 2013:
Harga tiket kereta api Sritanjung Rp 50.000,00 dan sekarang AC semua, tidak berdesak-desakan (2013)

Harga paket snorkeling 3 pulau yang pesen di Gili Trawangan Rp 100.000,00 (2013) 

//Total biaya perjalanan://
Day 1
Sepur Jogja-Banyuwangi 35.000
Jajan di sepur 5000
Total 40.000

Day 2
Jajan di minimarket 15.000
Kapal ketapang-gilimanuk 6000
Bis gilimanuk-ubung 25000
Angkot ubung-gianyar 20.000
Kapal padangbai-lembar 36.000
Angkot Lembar-Senggigi 20.000
makan nasi padang 18.000
Hotel 1 malam @50.000
Total 190.000

Day 3
Sewa mobil @50.000
Bensin @15.000
makan nasgor + sosro 10.000
sewa kayak 5000
makan taliwang 20.000
beli minum 1,5 liter 4000
Total 104.000

Day 4
Kapal Lombok-gili trawangan 10.000
makan pagi+siang 10.000
Snorkeling 75.000
pelampung 15.000
Gili trawangan-lombok 10.000
angkot ke mataram 17.000
hotel bali @50.000
bakso 5000
Total 192.000

Day 5
angkot 20.000
makan nasgor 25000
kapal ke bali 36.000
nasi bungkus 5000
Total 86.000

Day 6
makan di udayana 6000
minum es 6000
bus ke gilimanuk 25.000
kapal gilimanuk 6000

Day 7
Beli pop mie 3000
Tiket banyuwangi-jogja 35.000
jajan di sepur 10.000
Total48.000

Total keseluruhan= Rp 666.000 +
                                      (oleh-oleh Lombok Rp 105.000) +(oleh2 joger Rp 75.000)
                                   = Rp 846.000 (Cheap, isn't it?)

Harga paket tur (Lombok saja) untuk 2 hr 1 mlm / 4 hari 3 malam= RP 1 JUTA - 4 JUTA, bahkan ada yang sampai 8JUTA. Belum termasuk transportasi dari kota asal ke Lombok. Tidak ke Bali juga. MAHAL yak? wkwk..so why not choose backpacking style?

7.12.2011

Rasi Bintang dan Gambarnya - Part 1

1. Rasi Andromeda
          Andromeda adalah salah satu rasi bintang yang terletak di belahan langit utara. Rasi bintang ini berbentuk seperti huruf V dan bisa dilihat paling jelas di musim gugur bila kita tinggal di belahan bumi utara. Rasi ini terletak di dekat kutub utara, sehingga hanya beberapa tempat di belahan langit selatan yang bisa melihat rasi ini dengan cukup jelas.
          Salah satu mitos terkenal yang menjelaskan tentang rasi ini adalah mitologi Yunani. Mitologi ini menjelaskan bahwa ibu Andromeda, Ratu Cassiopea mengatakan bahwa dia lebih cantik dari bidadari laut. Bidadari laut pun tidak terima dan komplain kepada God of Sea, Poseidon. Poseidon pun mengirim monster untuk menghancurkan negara Ratu Cassiopea. Untuk menyelamatkan negara mereka, ratu Cassiopea dan suaminya, Raja Cepheus, harus mengorbankan anaknya
         Mengerti permintaan tersebut, Andromeda pun dirantai di sebuah karang yang terjal. Ketika monster tersebut (bernama Cetus) hampir menggigit Andromeda, Perseus menyelamatkannya. Itulah mitos orang Yunani tentang rasi bintang ini. Hal ini didasarkan pada letak Andromeda yang berdekatan dengan rasi Perseus, Cepheus, Cassiopeia, dan Catus.
          Bintang yang paling terang dari rasi ini adalah Alpha and (Alpheratz atau Sirrah), sebuah bintang ganda yang mempunyai magnitudo 2,06.


2. Rasi Antlia

          Rasi Antlia adalah salah satu rasi bintang yang terletak di belahan langit selatan. Nama Antlia berasal dari bahasa Yunani yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia kurang lebih adalah pompa, atau lebih tepatnya pompa udara.
          Rasi ini ditemukan oleh astronom Perancis Abbé Nicolas Louis de Lacaille pada abad 18 . Rasi ini pada awalnya dinamakan Antlia pneumatica untuk menghargai penemuan pompa udara yang ditemukan oleh fisikawan Perancis, Denis Papin. Antlia tidak memiliki mitologi secara khusus karena Lacaille tidak menggunakan tradisi memberi nama berdasar mitologi, tetapi berdasar nama latin suatu alat.
          Rasi bintang ini dikelilingi oleh berbagai rasi yang lain. Mulai dari utara, Antlia dikelilingi Hydra sang Monster laut, Pyxis yang merupakan sebuah kompas, Vela yang merupakan layar dan Centaurus.
          Bintang yang paling terang di rasi ini adalah Alpha antliae, sebuah bintang oranye raksasa dengan magnitudo 4,25.


3. Rasi Apus

          Apus adalah salah satu rasi bintang redup yang terletak di belahan langit selatan. Rasi bintang ini pertama kali didefinisikan pada abad 16.


4. Rasi Aquarius



5. Rasi Aquila



6. Rasi Ara



7. Rasi Aries



8. Rasi Auriga



9. Rasi Boötes



10. Rasi Caelum



11. Rasi Camelopardalis



12. Rasi Cancer



13. Rasi Canes Venatici



14. Rasi Canis Major



15. Rasi Canis Minor



16. Rasi Capricornus



17. Rasi Carina



18. Rasi Cassiopeia



19. Rasi Centaurus





20. Rasi Cepheus



21. Rasi Cetus



22. Rasi Chamaeleon



        






Mengenal Saina Nehwal - Ratu Badminton dari India

Saina Nehwal

Sebelum penyelenggaraan Djarum Indonesian Open Super Series 2009, mungkin jarang ada yang mendengar nama Saina Nehwal. Nama Saina Nehwal seakan tenggelam di bawah nama-nama pemain bulutangkis yang lebih sering juara seperti Tine Baun, Zhang Ning, Xie Xingfang, dll. Tapi itu semua berubah ketika di final women singles Indonesian Open 2009, terdapat unseeded (pemain yang tidak diunggulkan) yang untuk pertama kalinya sanggup melaju ke final turnamen super series dan bahkan berhasil memenangkannya. Siapa lagi kalau bukan Saina Nehwal. Sejak saat itulah karir bulutangkisnya meroket drastis dan dia menjadi salah satu pemain dunia yang diperhitungkan serta calon kuat penjegal dominasi China di bulutangkis.

Siapa Saina Nehwal?
          Saina Nehwal adalah salah satu pemain bulutangkis dari India yang sekarang (24 Juni 2012) menempati rangking 5 dunia dalam kategori women singles. Saina lahir di Hisar, negara bagian Haryana (India) pada tanggal 17 Maret 1990. Ketertarikan Saina pada bulutangkis dipengaruhi oleh orangtuanya yang juga mantan juara bulutangkis di Haryana yakni Dr. Harvir Singh dan Usha Nehwal. Saina mempunyai seorang kakak perempuan bernama Chandransu yang berusia 7 tahun lebih tua daripadanya. Chandransu sekarang menuntut ilmu di bidang farmasi. Dia sudah menikah dan memiliki seorang anak.
Saina Nehwal dan keluarga

          Kesibukan berlatih bulutangkis setiap harinya tidak lantas membuat Saina meninggalkan pendidikan formal. Putri India yang waktu kecil bercita-cita menjadi seorang dokter atau insinyur ini sedang kuliah tahun kedua di Saint. Ann College for Women, Hyderabad.
          Kesuksesan tentu saja tidak datang dengan mudah, begitu pula dengan jalan yang harus dilalui oleh Saina Nehwal untuk menjadi seperti sekarang ini. Seperti pernyataan Singh, sejak kecil Saina memang sudah menunjukkan ketertarikan dengan segala hal yang berbau olahraga. Hal inilah yang mendorongnya untuk mengikuti karate sebelum terjun di dunia bulutangkis. Saina memperoleh sabuk coklat (tingkat 5, tingkat terakhir sebelum sabuk hitam) untuk kemampuannya di cabang bela diri ini. Pada usia 8 tahun, Saina berhenti dari dunia karate.
         Berhenti dari dunia karate tidak lantas membuat Saina Nehwal meninggalkan olahraga. Karena sejak saat itulah ayahnya mengenalkannya pada dunia bulutangkis. Desember 1998, Singh membawanya untuk bertemu pelatih Nani Prasad di Stadium Lai Bahadur, Hyderabad. Karena Singh pernah berkata bahwa satu-satunya mempinya adalah bisa melihat kedua anaknya sukses di bidang olahraga. Saat melihatnya berlatih, Nani
Nani Prasad, pelatih bulutangkis pertama kali Saina Nehwal 

Prasad merasa melihat bakat potensial yang harus dikembangkan. Maka dari itulah, Prasad meminta Singh untuk mendaftarkan Saina kecil di latihan musim panas. Mulai saat itulah perjuangan Saina Nehwal dimulai. Saina ditemani Singh harus bangun pukul 06.00 setiap pagi dan menuju ke stadion yang jaraknya lebih dari 20 kilometer. Latihan berjalan 2 jam, dan setelah latihan berakhir, Singh akan mengantarkan Saina ke sekolah dan dia berlanjut bekerja. Saat perjalanan inilah Saina sering tertidur karena terlalu kelelahan. Hal inilah yang mendorong ibunya, Usha Nehwal, untuk menemani mereka selama 3 bulan berikutnya.
        Bepergian hampir 50 kilometer setiap hari untuk memenuhi jadwal berlatih bulutangkis, pada 1999 Singh akhirnya memutuskan untuk pindah lebih dekat ke stadion. Namun, kepindahan ini tentu saja tidak membuat segala sesuatu menjadi lebih mudah bagi Saina yang saat itu masih berusia 9 tahun. Hal ini karena Saina diminta untuk mengikuti tambahan latihan di sore hari. Dengan adanya tambahan latihan ini, tentu saja membuat biaya yang dikeluarkan oleh Singh menjadi bertambah banyak. Tambahan biaya tersebut termasuk untuk kok, raket, sepatu, gutting, dan pengeluaran yang lain sehingga mencapai lebih dari Rs.12000 setiap bulan.  
         Keharusan membiayai latihan rutin Saina membuat Singh harus sering mengambil uang tabungannya dan menggunakannya dengan cermat dan hemat. Jerat kesulitan itu berjalan sampai 2002, ketika Yonex (perusahaan peralatan olahraga) menawarkan sponsor untuk Saina. Karena status dan rangkingnya meningkat, sponsor pun mulai bertambah untuk Saina. Tahun 2004, BPCL (Bharat Petroleum Corporation Limited) juga memberikan sponsor. Tahun 2005, Saina disponsori oleh Mittal Champions Trust. Saat ini, Saina juga didukung oleh sebuah program bernama Olympic Gold Quest , yaitu sebuah program yang membantu para atlet India untuk mewujudkan mimpi mereka meraih medali emas Olimpiade. Saina juga menjadi Duta Besar untuk Deccan Chargers, sebuah tim Liga Premier India yang dimiliki oleh Deccan Chronicle.

Saina Nehwal sebagai Duta Besar Deccan Chargers

Karir badminton Saina Nehwal
1. Tahun 2003
 Sejak usia 13 tahun, Saina Nehwal telah menunjukkan bakatnya sebagai pemain India masa depan. Hal itu   dibuktikannya dengan menjuarai kejuaraan internasional pertamanya yakni Czechoslovakia Junior Open 2003. Even lain yang diikutinya di tahun ini adalah India Satellite 2003. Di kejuaraan itu dia bermain di 2 cabang partai yaitu women singles dan women doubles. Sayang, di partai WS Saina bisa dengan cepat dikalahkan oleh Li Li dari Singapura dengan dua set langsung 11-7 dan 11-4. Di partai WD, Saina Nehwal berpasangan dengan Aparna Balan. Di partai pertama, mereka berhasil mengalahkan rekan senegaranya yakni Aditi Biswas dan B.Srilakshmi dengan 15-2 dan 15-3. Sayang di babak kedua saat mereka bertemu dengan Yanmei Jiang dan Yujia Li dari Singapura, mereka kalah 2 set langsung 15-5 dan 15-5.

2. Tahun 2004
Tahuun 2004, pada usianya yang ke 14 tahun, Saina Nehwal mengikuti kejuaraan Cheers Asian Satellite 2004 Singapore. Saina mengikuti 3 kategori sekaligus yakni Women Singles, Women Doubles, dan Mixed Doubles. 
a. Women Single
Disini Saina mencetak prestasi yang cukup bagus yakni sebagai finalis. Saina mencapai final setelah    mengalahkan Yi Ju Chiu dari Taiwan dengan 11-8, 3-11 dan 13-12. Di final, dia bertemu dengan saingan beratnya Li Li dari Singapura. Sayangnya, kali ini Saina juga harus mengakui keunggulan Li Li dengan 11-3 dan 11-2.
b. Women Doubles
Di cabang women doubles ini, Saina berpasangan dengan rekan senegaranya Sharada Govardhini. Mereka terhenti di babak kedua setelah dikalahkan Shinta Mulya Sari dan Aiying Xing dari Singapura dengan 15-2 dan 15-0.
c. Mixed Doubles
Di cabang ini, Saina berpasangan dengan J B S Vidyadhar. Mereka terhenti di babak perempatfinal setelah dikalahkan pasangan asal Indonesia Restu Basuki Prasetyo dan Mundiasti Rani dengan13-15, 15-6 dan 15-9.
Di tahun 2004 ini, Saina juga sempat mengikuti kejuaraan 2004 Commonwealth Youth Games, yakni sejenis kejuaraan untuk pemuda-pemudi negara bekas jajahan Inggris. Saina mencatatkan namanya sebagai finalis dan mendapatkan medali perak.

Tahun 2005
a. Tahun 2005 menjadi tahun gebrakan lagi untuk Saina karena dia memenangkan India Satellite Tournament 2005 mengalahkan rekan senegaranya Trupti Murgunde melalui 3 set yaitu 3-11, 11-6, 11-3. 
b. Saina juga mengikuti even Djarum Indonesian Open 2005 untuk pertama kalinya di cabang Women Singles. Langkahnya harus terhenti di babak kedua setelah dikalahkan Kaori Mori dari jepang dengan skor 2-11, 11-5 dan 3-11.
c. Selain itu, even lain yang diikutinya adalah JPGG Surabaya Satellite 2005. Di babak pertama, Saina langsung dikalahkan oleh pemain tuan rumah Kustiyaningsi Nining dengan skor 8-11, 11-6 dan 9-11.

Tahun 2006
a. Djarum Indonesian Open 2006
Di even ini, Saina mengikuti 2 cabang yakni Women Singles dan Women Doubles. Di WS, Saina gugur di babak kualifikasi setelah dikalahkan pemain Indonesia Yuni Kartika (tidak ada data skor). Sedangkan di WD, Saina gugur setelah dikalahkan pasangan asal China Dan Zhang dan Tingting Zhao.
b. Singapore Open 2006
Di even ini, Saina mengikuti 2 cabang yakni Women Singles dan Women Doubles. Di WS, Saina gugur setelah dikalahkan Petya Nedeltcheva dari Bulgaria dengan 11-21 dan 16-21. Di WD, gugur setelah dikalahkan Yu Mi Hwang dan Kim Min Jung dari Korea Selatan dengan 21-5 dan 21-10.
c. World Junior Badminton Championsip
Saina Nehwal memperoleh medali perak di kejuaraan ini setelah dikalahkan Wang Yihan dari China dengan 13-21 dan 9-21.
d. Commonwealth Games 2006
Pada kejuaraan yang digelas di Melbourne, Australia ini Saina Nehwal kambali menunjukkan kebolehannya dengan memperoleh medali perunggu. Saat itu pelatih Vimal Kumar membuat keputusan berani dengan memainkan Saina yang saat itu masih muda menggantikan tunggal putri pertama India Aparna Popat. Meskipun keputusan ini mengagetkan banyak pihak, tapi Saina lebih mengagetkan mereka lagi karena sanggup memenangi pertandingan bahkan dengan pemain yang rangking-rangkingnya lebih tinggi.
Saina Nehwal dan tim India di Commonwealth Games 2006 (medali Perunggu)
e. Philippines open
Prestasi Saina Nehwal semakin bertambah di 2006 ini ketika dia menjadi kampiun di turnamen 4-Star Philippines Open Tournament. Hal ini menjadikan namanya tercantum di sejarah perbulutangkisan India karena dia menjadi wanita India pertama yang mampu memenangi turnamen ini. Berangkat dengan status non unggulan dan saat itu menempati rangking 86, Saina Nehwal membuktikan bahwa dia adalah pemain yang patut diperhitungkan dengan mengalahkan pemain-pemain yang mempunyai rangking lebih atas daripadanya seperti Xu Huaiwen sebelum mengalahkan Julia Wong Pei Xian dari Malaysia untuk merengkuh title ini.
f. Asian Satellite Badminton Tournament 
Di ajang ini, Saina menjadi juara. Sekaligus membuat gebrakan baru karena menjadi juara dua kali berturut-turut.

Tahun 2007
a. Indian National Badminton Championship
Saina kembali menunjukkan kebolehannya sebagai tunggal putri nomer satu India dengan menjadi juara disini.
b. National Games of India
Saina menjadi juara pertama dan memperoleh medali emas.

Tahun 2008
Tahun 2008 menjadi tahun kebangkitan bagi Saina karena Saina banyak memperoleh gelar bergengsi disini.
a. Yonex Chinese Taipei Open Grand Prix Gold
Manjadi juara setelah mengalahkan Lydia Li Ya Cheah dari Malaysia dengan 8-21 dan 19-21.
Badminton: Saina wins Chinese Taipei Grand Prix
Saina Nehwal seusai memenangi Chinese Taipei GP Gold
b. Indian National Badminton Championship
Kembali membuktikan kehebatannya dengan meraih juara pertama. Masih belum ada yang bisa mengalahkannya di India.
c. 2008 Commonwealth Youth Games
Meraih medali emas.
d. World Junior Badminton Championships
Pada kejuaraan ini Saina membuktikan bahwa dia bisa membalas kegagalan tahun 2006 dengan meraih medali emas setelah mengalahkan Sayaka Sato dari Jepang dengan 21-9 dan 21-18. Ini membuat Saina kembali mencetak sejarah baru karena menjadi wanita India pertama yang menjuarai Kejuaraan Dunia Junior.
Saina Nehwal dengan piala World Junior Badminton Championships 2008
e. Olimpiade Beijing 2008
Mimpi Saina untuk meraih medali emas olimpiade harus tertunda setelah kandas di tangan Maria Kristin Yulianti di perempatfinal dengan 26-28, 21-14 dan 21-15. Tetapi raihan ini membuat Saina kembali mencetak sejarah sebagai wanita India pertama yang mampu mencapai perempatfinal Olimpiade.

Tahun 2009
a. Djarum Indonesian Open Super Series 2009
Disinilah Saina mencetak sejarah untuk pencapainnya karena mampu memenangi turnamen ini. Datang sebagai status non unggulan di bawah dominasi kekuatan China, Saina  juara setelah melakoni 3 set sengit melawan Wang Lin dari China dengan 21-12, 18-21 dan 9-21. Menjadi wanita India pertama yang mampu memenangi turnamen super series.
Saina Nehwal memenangi Indonesian Open 2009
b. 2009 BWF World Championships
Kali ini, Saina  sudah mengikuti turnamen yang bebas dari kata 'Junior'. Turnamen ini diadakan di India, tepatnya di kota tempat tinggal Saina yakni Hyderabad. Sayang Saina terkena sesuatu yang tidak diharapkan saat itu yakni terserang penyakit cacar air. Di turnamen ini, Saina mampu mencapai babak perempatfinal. Langkah Saina terhenti saat dikalahkan Wang Lin dari China dengan 16-21 dan 19-21.
c. Indian Open Grand Prix
Meraih medali emas.

Tahun 2010
Mungkin, dibanding semua tahun-tahun yang dilalui Saina Nehwal, untuk sementara, tahun 2010 adalah tahun tersukses yang pernah dilalui Saina. Itu karena Saina bisa meraih 6 gelar internasional, termasuk 3 gelar beruntun yakni Indian Grand Prix  2010, Singapore open 2010, dan Indonesian Open 2010.
a. Badminton Asia Championships
Pada kejuaraan yang digelar di New Delhi ini, Saina meraih medali perunggu setelah mengalahkan Zhou Mi dari hongkong. 
b. Indian Open Grand Prix
Pada turnamen yang tahun 2011 akan menjadi super series ini, Saina meraih medali emas.
c. Singapore Open Super Series
Saina mendapatkan gelar super series keduanya setelah mengalahkan Tzu Ying Tai dari Taiwan dengan 21-18 dan 21-15.
Saina Nehwal menjuarai Singapore Open 2010
c.Djarum Indonesian Open Super Series 2010
Saina Nehwal menjuarai turnamen super series ketiganya setelah menjadi juara disini. Ini sekaligus menjadikan Saina salah satu pemain yang ditakuti di dunia karena sanggup memenangkan 3 gelar secara beruntun. Saina menjuarai turnamen ini untuk kedua kalinya setelah mengalahkan Sayaka Sato dari jepang dengan 21-19, 13-21 dan 21-11.
Saina Nehwal menjuarai DIO 2010
d. BWF World Championships Paris 2008
Di turnamen ini, langkah Saina Nehwal harus terhenti di babak pertama oleh bintang China, Wang Shixian 21-8 dan 21-14.
e. Commonwealth Games 2010
Pada turnamen yang diselenggarakan di India ini Saina Nehwal kembali membuktikan kapasitasnya dengan meraih medali emas. Di turnamen ini, Saina bahkan menjadi duta besar untuk India. Dalam pernyataanya sebelum turnamen, Saina pernah berujar bahwa India tidak siap untuk menyelenggarakan turnamen ini. Tetapi dengan sangat menyesal dia segera menarik pernyataanya kembali.
Saina Nehwal memenangkan medali emas CWG setelah mengalahkan pemain asal Malaysia Wong Mew Choo
f. Hongkong Super Series 2010
Pada turnamen ini, Saina Nehwal kembali menjadi juara setelah menggulingkan Wang Shixian dari China dengan 16-21, 21-16 dan 21-17.

Tahun 2011
a. Swiss Open Grand Prix Gold
Saina membuktikan kehebatannya dengan menjuarai turnamen ini setelah mengalahkan pemain Korea Ji Hyun Sung dari Korea dengan 21-13 dan 21-14.

b. Malaysia Open Grand Prix Gold
Pada turnamen ini, Saina Nehwal yang telah mencapai babak final harus mengakui keunggulan Wang Xin dari China setelah dikalahkan dalam pertarungan 3 set yakni 21-13, 8-21 dan 21-14.
c.Djarum  Indonesian Open Premier Super Series 2011
Kesempatan Saina untuk mendulang sejarah, yakni menjuarai Indonesia Open tiga kali berturut-turut harus kandas setelah dikalahkan oleh pemain asal China, Wang Yihan dalam pertarungan tiga set 21-12, 21-23 dan 14-21.
Saina Nehwal, medali perak DIOPSS 2011

d.  Yonex BWF World Championship 2011
Pada kejuaraan yang digelar di Wembley Arena, London tanggal 8-14 Agustus 2011 ini langkah Saina harus terhenti di perempatfinal setelah dikalahkan tunggal putri nomor 3 China Wang Xin 15-21 dan 10-21. 

e. Li Ning China Masters 2011
Pada kejuaraan yang digelar di kota Changzou, China tanggal 13-19 September 2011 ini, sekali lagi pada perempatfinal Saina harus mengakui keunggulan tunggal putri nomor 1 China Wang Yihan 8-21 dan 12-21 .
 Saina saat bertanding di China Masters melawan Wang Yihan

f. Yonex Japan Open 2011
Kejuaraan ini diadakan di Tokyo Metropolitan Gymnasium di Kota Tokyo, Jepang tanggal 20-25 September 2011. Langkah Saina cukup mulus sampai semifinal yaitu mengalahkan Inthanon pada babak pertama, dilanjutkan melibas Fu Mingtian bintang Singapura di babak kedua dan terakhir Guan Ju di babak perempatfinal. Langkah Saina terhenti di semifinal setelah dikalahkan pemain Jerman Julianne Schenk 19-21 dan 10-21.

g. Yonex Denmark & French Open 2011
Pada kedua turnamen yang digelar di Benua Eropa ini langkah Saina sama-sama harus terhenti di babak kedua masing-masing oleh Tzu Ying Tai (Denmark Open 19-21, 13-21) dan Li Xuerui (18-21, 29-30).

h. Li Ning BWF World Superseries Final 2011
Pada final kejuaraan superseries yang digelar di China ini Saina membuat langkah bagus yakni melangkah sampai di final. Di final, Saina harus bertemu dengan musuh abadinya yang belum bisa dikalahkannya yaitu Wang Yihan. Sempat memenangi set pertama 21-18, Saina dipaksa bermain rubber game 13-21 dan 13-21 sehingga medali emas direbut oleh Yihan.
Saina dengan senyumnya yang khas walau kalah di partai final

Review 2011
Bisa dibilang, tahun 2011 bukanlah tahun Saina Nehwal. Hal ini dikarenakan turunnya prestasi Saina secara drastis dibanding tahun 2010. Tercatat Saina melaju pada 3 partai final dan terpaksa harus memberikan medali emas pada lawan, hanya sekali yang dimenanginya yakni Swiss Open.Tetapi hal ini bukanlah tanpa sebab. Saina sempat mengalami cidera pada tahun 2011, besar kemungkinan hal inilah yang menurunkan performa dan staminanya saat bertanding.

 Tahun 2012
a. Maybank Malaysia Open Presented by Proton 2012
Turnamen yang digelar awal tahun 2012 (10-15 Januari 2012) di Putra Stadium, Kuala Lumpur ini diawali Saina dengan cukup baik karena mampu mencapai semifinal. Di semifinal, Saina terpaksa bertekuk lutut sekali lagi dengan unggulan pertama Wang Yihan 15-21, 16-21.
 Pada kualifikasi turnamen dua tahunan ini, Saina harus menyerah di tangan Yanjiao Jiang 2 set langsung 19-21, 19-21. Team India akhirnya tidak lolos ke putaran final Thomas Uber Cup di Wuhan ini.

c. Swiss Open 2012
Mungkin selain Indonesia, Swiss adalah negara yang bersahabat dengan Saina Nehwal karena Saina menjadi juara 2x berturut-turut disini. Dengan kata lain, ini adalah gelar emas Saina setelah setahun puasa gelar. Saina juara setelah mengalahkan Wang Shixian 21-19 dan 21-16.
 Saina Nehwal menjuarai Swiss Open 2012

d. SCG Thailand Open  2012
Setelah bermain kurang memuaskan di Badminton Asia Championships dan Yonex Sunrise Indian Open 2012, Saina kembali membuktikan kapasitasnya dengan menjuarai Thailand Open 2012 yang berlangsung di Bangkok tanggal 5-10 Juni 2012. Di partai final Saina mengalahkan bintang tuan rumah Inthanon Ratchanok dengan 3 set yakni 19-21, 21-15 dan 21-10. Dengan kemenangan ini Saina berhak mendapatkan hadiah 9000 USD dan tambahan 7000 poin.
 Saina Nehwal menjuarai Thailand Open 2012


e. Djarum Indonesian Open Super Series Premier 2012
Tidak diragukan lagi Saina memang ratu DIOSSP. Hal itu dikarenakan secara 4x beruntun pemain ini sanggup melaju ke final sejak 2009. Julukan ratu kompetisi ini semakin dipertegas Saina dengan menjuarainya 3x dengan tahun ini. Di partai final Saina mengalahkan pemain China Li Xuerui 13-21, 22-20 dan 21-19. Bermain tidak meyakinkan pada set pertama, Saina membalasnya melalui sebuah set menyakitkan bagi Li yakni karena 2x match point Li gagal pada set kedua. Set ketiga dilalui Saina cukup mulus karena hampir sepanjang permainan mempimpin. Dengan kemenangan ini, Saina membawa hadiah yang cukup besar yakni lebih dari 48.000 USD dan tambahan poin 11.000.
 Saina menjuarai Indonesian Open ketiga kalinya

f. 27 Juli - 12 Agustus 2012
GOLD MEDAL OLYMPIC LONDON 2012 PLEASEEE SAINAA..
 this gold medal wait for you

"I wait for you, Saina.Get me!"

  Saat ini, Saina Nehwal dilatih oleh Pullela Gophicand, legenda India peraih juara All England 2001. Sebelum Pullela, Saina dilatih oleh legenda Indonesia Atik Jauhari, yang selesai kontraknya tahun 2010. Mimpi Saina adalah menjadi juara pada Olimpiade. Olimpiade 2012 sudah di depan mata, semoga kali ini Saina bisa benar-benar meraih mimpinya!!!!

Yogyakarta,,
24 Juni 2012