Life Only Once. Stop Thinking and Just Make It Work.

7.12.2011

Mengenal Saina Nehwal - Ratu Badminton dari India

Saina Nehwal

Sebelum penyelenggaraan Djarum Indonesian Open Super Series 2009, mungkin jarang ada yang mendengar nama Saina Nehwal. Nama Saina Nehwal seakan tenggelam di bawah nama-nama pemain bulutangkis yang lebih sering juara seperti Tine Baun, Zhang Ning, Xie Xingfang, dll. Tapi itu semua berubah ketika di final women singles Indonesian Open 2009, terdapat unseeded (pemain yang tidak diunggulkan) yang untuk pertama kalinya sanggup melaju ke final turnamen super series dan bahkan berhasil memenangkannya. Siapa lagi kalau bukan Saina Nehwal. Sejak saat itulah karir bulutangkisnya meroket drastis dan dia menjadi salah satu pemain dunia yang diperhitungkan serta calon kuat penjegal dominasi China di bulutangkis.

Siapa Saina Nehwal?
          Saina Nehwal adalah salah satu pemain bulutangkis dari India yang sekarang (24 Juni 2012) menempati rangking 5 dunia dalam kategori women singles. Saina lahir di Hisar, negara bagian Haryana (India) pada tanggal 17 Maret 1990. Ketertarikan Saina pada bulutangkis dipengaruhi oleh orangtuanya yang juga mantan juara bulutangkis di Haryana yakni Dr. Harvir Singh dan Usha Nehwal. Saina mempunyai seorang kakak perempuan bernama Chandransu yang berusia 7 tahun lebih tua daripadanya. Chandransu sekarang menuntut ilmu di bidang farmasi. Dia sudah menikah dan memiliki seorang anak.
Saina Nehwal dan keluarga

          Kesibukan berlatih bulutangkis setiap harinya tidak lantas membuat Saina meninggalkan pendidikan formal. Putri India yang waktu kecil bercita-cita menjadi seorang dokter atau insinyur ini sedang kuliah tahun kedua di Saint. Ann College for Women, Hyderabad.
          Kesuksesan tentu saja tidak datang dengan mudah, begitu pula dengan jalan yang harus dilalui oleh Saina Nehwal untuk menjadi seperti sekarang ini. Seperti pernyataan Singh, sejak kecil Saina memang sudah menunjukkan ketertarikan dengan segala hal yang berbau olahraga. Hal inilah yang mendorongnya untuk mengikuti karate sebelum terjun di dunia bulutangkis. Saina memperoleh sabuk coklat (tingkat 5, tingkat terakhir sebelum sabuk hitam) untuk kemampuannya di cabang bela diri ini. Pada usia 8 tahun, Saina berhenti dari dunia karate.
         Berhenti dari dunia karate tidak lantas membuat Saina Nehwal meninggalkan olahraga. Karena sejak saat itulah ayahnya mengenalkannya pada dunia bulutangkis. Desember 1998, Singh membawanya untuk bertemu pelatih Nani Prasad di Stadium Lai Bahadur, Hyderabad. Karena Singh pernah berkata bahwa satu-satunya mempinya adalah bisa melihat kedua anaknya sukses di bidang olahraga. Saat melihatnya berlatih, Nani
Nani Prasad, pelatih bulutangkis pertama kali Saina Nehwal 

Prasad merasa melihat bakat potensial yang harus dikembangkan. Maka dari itulah, Prasad meminta Singh untuk mendaftarkan Saina kecil di latihan musim panas. Mulai saat itulah perjuangan Saina Nehwal dimulai. Saina ditemani Singh harus bangun pukul 06.00 setiap pagi dan menuju ke stadion yang jaraknya lebih dari 20 kilometer. Latihan berjalan 2 jam, dan setelah latihan berakhir, Singh akan mengantarkan Saina ke sekolah dan dia berlanjut bekerja. Saat perjalanan inilah Saina sering tertidur karena terlalu kelelahan. Hal inilah yang mendorong ibunya, Usha Nehwal, untuk menemani mereka selama 3 bulan berikutnya.
        Bepergian hampir 50 kilometer setiap hari untuk memenuhi jadwal berlatih bulutangkis, pada 1999 Singh akhirnya memutuskan untuk pindah lebih dekat ke stadion. Namun, kepindahan ini tentu saja tidak membuat segala sesuatu menjadi lebih mudah bagi Saina yang saat itu masih berusia 9 tahun. Hal ini karena Saina diminta untuk mengikuti tambahan latihan di sore hari. Dengan adanya tambahan latihan ini, tentu saja membuat biaya yang dikeluarkan oleh Singh menjadi bertambah banyak. Tambahan biaya tersebut termasuk untuk kok, raket, sepatu, gutting, dan pengeluaran yang lain sehingga mencapai lebih dari Rs.12000 setiap bulan.  
         Keharusan membiayai latihan rutin Saina membuat Singh harus sering mengambil uang tabungannya dan menggunakannya dengan cermat dan hemat. Jerat kesulitan itu berjalan sampai 2002, ketika Yonex (perusahaan peralatan olahraga) menawarkan sponsor untuk Saina. Karena status dan rangkingnya meningkat, sponsor pun mulai bertambah untuk Saina. Tahun 2004, BPCL (Bharat Petroleum Corporation Limited) juga memberikan sponsor. Tahun 2005, Saina disponsori oleh Mittal Champions Trust. Saat ini, Saina juga didukung oleh sebuah program bernama Olympic Gold Quest , yaitu sebuah program yang membantu para atlet India untuk mewujudkan mimpi mereka meraih medali emas Olimpiade. Saina juga menjadi Duta Besar untuk Deccan Chargers, sebuah tim Liga Premier India yang dimiliki oleh Deccan Chronicle.

Saina Nehwal sebagai Duta Besar Deccan Chargers

Karir badminton Saina Nehwal
1. Tahun 2003
 Sejak usia 13 tahun, Saina Nehwal telah menunjukkan bakatnya sebagai pemain India masa depan. Hal itu   dibuktikannya dengan menjuarai kejuaraan internasional pertamanya yakni Czechoslovakia Junior Open 2003. Even lain yang diikutinya di tahun ini adalah India Satellite 2003. Di kejuaraan itu dia bermain di 2 cabang partai yaitu women singles dan women doubles. Sayang, di partai WS Saina bisa dengan cepat dikalahkan oleh Li Li dari Singapura dengan dua set langsung 11-7 dan 11-4. Di partai WD, Saina Nehwal berpasangan dengan Aparna Balan. Di partai pertama, mereka berhasil mengalahkan rekan senegaranya yakni Aditi Biswas dan B.Srilakshmi dengan 15-2 dan 15-3. Sayang di babak kedua saat mereka bertemu dengan Yanmei Jiang dan Yujia Li dari Singapura, mereka kalah 2 set langsung 15-5 dan 15-5.

2. Tahun 2004
Tahuun 2004, pada usianya yang ke 14 tahun, Saina Nehwal mengikuti kejuaraan Cheers Asian Satellite 2004 Singapore. Saina mengikuti 3 kategori sekaligus yakni Women Singles, Women Doubles, dan Mixed Doubles. 
a. Women Single
Disini Saina mencetak prestasi yang cukup bagus yakni sebagai finalis. Saina mencapai final setelah    mengalahkan Yi Ju Chiu dari Taiwan dengan 11-8, 3-11 dan 13-12. Di final, dia bertemu dengan saingan beratnya Li Li dari Singapura. Sayangnya, kali ini Saina juga harus mengakui keunggulan Li Li dengan 11-3 dan 11-2.
b. Women Doubles
Di cabang women doubles ini, Saina berpasangan dengan rekan senegaranya Sharada Govardhini. Mereka terhenti di babak kedua setelah dikalahkan Shinta Mulya Sari dan Aiying Xing dari Singapura dengan 15-2 dan 15-0.
c. Mixed Doubles
Di cabang ini, Saina berpasangan dengan J B S Vidyadhar. Mereka terhenti di babak perempatfinal setelah dikalahkan pasangan asal Indonesia Restu Basuki Prasetyo dan Mundiasti Rani dengan13-15, 15-6 dan 15-9.
Di tahun 2004 ini, Saina juga sempat mengikuti kejuaraan 2004 Commonwealth Youth Games, yakni sejenis kejuaraan untuk pemuda-pemudi negara bekas jajahan Inggris. Saina mencatatkan namanya sebagai finalis dan mendapatkan medali perak.

Tahun 2005
a. Tahun 2005 menjadi tahun gebrakan lagi untuk Saina karena dia memenangkan India Satellite Tournament 2005 mengalahkan rekan senegaranya Trupti Murgunde melalui 3 set yaitu 3-11, 11-6, 11-3. 
b. Saina juga mengikuti even Djarum Indonesian Open 2005 untuk pertama kalinya di cabang Women Singles. Langkahnya harus terhenti di babak kedua setelah dikalahkan Kaori Mori dari jepang dengan skor 2-11, 11-5 dan 3-11.
c. Selain itu, even lain yang diikutinya adalah JPGG Surabaya Satellite 2005. Di babak pertama, Saina langsung dikalahkan oleh pemain tuan rumah Kustiyaningsi Nining dengan skor 8-11, 11-6 dan 9-11.

Tahun 2006
a. Djarum Indonesian Open 2006
Di even ini, Saina mengikuti 2 cabang yakni Women Singles dan Women Doubles. Di WS, Saina gugur di babak kualifikasi setelah dikalahkan pemain Indonesia Yuni Kartika (tidak ada data skor). Sedangkan di WD, Saina gugur setelah dikalahkan pasangan asal China Dan Zhang dan Tingting Zhao.
b. Singapore Open 2006
Di even ini, Saina mengikuti 2 cabang yakni Women Singles dan Women Doubles. Di WS, Saina gugur setelah dikalahkan Petya Nedeltcheva dari Bulgaria dengan 11-21 dan 16-21. Di WD, gugur setelah dikalahkan Yu Mi Hwang dan Kim Min Jung dari Korea Selatan dengan 21-5 dan 21-10.
c. World Junior Badminton Championsip
Saina Nehwal memperoleh medali perak di kejuaraan ini setelah dikalahkan Wang Yihan dari China dengan 13-21 dan 9-21.
d. Commonwealth Games 2006
Pada kejuaraan yang digelas di Melbourne, Australia ini Saina Nehwal kambali menunjukkan kebolehannya dengan memperoleh medali perunggu. Saat itu pelatih Vimal Kumar membuat keputusan berani dengan memainkan Saina yang saat itu masih muda menggantikan tunggal putri pertama India Aparna Popat. Meskipun keputusan ini mengagetkan banyak pihak, tapi Saina lebih mengagetkan mereka lagi karena sanggup memenangi pertandingan bahkan dengan pemain yang rangking-rangkingnya lebih tinggi.
Saina Nehwal dan tim India di Commonwealth Games 2006 (medali Perunggu)
e. Philippines open
Prestasi Saina Nehwal semakin bertambah di 2006 ini ketika dia menjadi kampiun di turnamen 4-Star Philippines Open Tournament. Hal ini menjadikan namanya tercantum di sejarah perbulutangkisan India karena dia menjadi wanita India pertama yang mampu memenangi turnamen ini. Berangkat dengan status non unggulan dan saat itu menempati rangking 86, Saina Nehwal membuktikan bahwa dia adalah pemain yang patut diperhitungkan dengan mengalahkan pemain-pemain yang mempunyai rangking lebih atas daripadanya seperti Xu Huaiwen sebelum mengalahkan Julia Wong Pei Xian dari Malaysia untuk merengkuh title ini.
f. Asian Satellite Badminton Tournament 
Di ajang ini, Saina menjadi juara. Sekaligus membuat gebrakan baru karena menjadi juara dua kali berturut-turut.

Tahun 2007
a. Indian National Badminton Championship
Saina kembali menunjukkan kebolehannya sebagai tunggal putri nomer satu India dengan menjadi juara disini.
b. National Games of India
Saina menjadi juara pertama dan memperoleh medali emas.

Tahun 2008
Tahun 2008 menjadi tahun kebangkitan bagi Saina karena Saina banyak memperoleh gelar bergengsi disini.
a. Yonex Chinese Taipei Open Grand Prix Gold
Manjadi juara setelah mengalahkan Lydia Li Ya Cheah dari Malaysia dengan 8-21 dan 19-21.
Badminton: Saina wins Chinese Taipei Grand Prix
Saina Nehwal seusai memenangi Chinese Taipei GP Gold
b. Indian National Badminton Championship
Kembali membuktikan kehebatannya dengan meraih juara pertama. Masih belum ada yang bisa mengalahkannya di India.
c. 2008 Commonwealth Youth Games
Meraih medali emas.
d. World Junior Badminton Championships
Pada kejuaraan ini Saina membuktikan bahwa dia bisa membalas kegagalan tahun 2006 dengan meraih medali emas setelah mengalahkan Sayaka Sato dari Jepang dengan 21-9 dan 21-18. Ini membuat Saina kembali mencetak sejarah baru karena menjadi wanita India pertama yang menjuarai Kejuaraan Dunia Junior.
Saina Nehwal dengan piala World Junior Badminton Championships 2008
e. Olimpiade Beijing 2008
Mimpi Saina untuk meraih medali emas olimpiade harus tertunda setelah kandas di tangan Maria Kristin Yulianti di perempatfinal dengan 26-28, 21-14 dan 21-15. Tetapi raihan ini membuat Saina kembali mencetak sejarah sebagai wanita India pertama yang mampu mencapai perempatfinal Olimpiade.

Tahun 2009
a. Djarum Indonesian Open Super Series 2009
Disinilah Saina mencetak sejarah untuk pencapainnya karena mampu memenangi turnamen ini. Datang sebagai status non unggulan di bawah dominasi kekuatan China, Saina  juara setelah melakoni 3 set sengit melawan Wang Lin dari China dengan 21-12, 18-21 dan 9-21. Menjadi wanita India pertama yang mampu memenangi turnamen super series.
Saina Nehwal memenangi Indonesian Open 2009
b. 2009 BWF World Championships
Kali ini, Saina  sudah mengikuti turnamen yang bebas dari kata 'Junior'. Turnamen ini diadakan di India, tepatnya di kota tempat tinggal Saina yakni Hyderabad. Sayang Saina terkena sesuatu yang tidak diharapkan saat itu yakni terserang penyakit cacar air. Di turnamen ini, Saina mampu mencapai babak perempatfinal. Langkah Saina terhenti saat dikalahkan Wang Lin dari China dengan 16-21 dan 19-21.
c. Indian Open Grand Prix
Meraih medali emas.

Tahun 2010
Mungkin, dibanding semua tahun-tahun yang dilalui Saina Nehwal, untuk sementara, tahun 2010 adalah tahun tersukses yang pernah dilalui Saina. Itu karena Saina bisa meraih 6 gelar internasional, termasuk 3 gelar beruntun yakni Indian Grand Prix  2010, Singapore open 2010, dan Indonesian Open 2010.
a. Badminton Asia Championships
Pada kejuaraan yang digelar di New Delhi ini, Saina meraih medali perunggu setelah mengalahkan Zhou Mi dari hongkong. 
b. Indian Open Grand Prix
Pada turnamen yang tahun 2011 akan menjadi super series ini, Saina meraih medali emas.
c. Singapore Open Super Series
Saina mendapatkan gelar super series keduanya setelah mengalahkan Tzu Ying Tai dari Taiwan dengan 21-18 dan 21-15.
Saina Nehwal menjuarai Singapore Open 2010
c.Djarum Indonesian Open Super Series 2010
Saina Nehwal menjuarai turnamen super series ketiganya setelah menjadi juara disini. Ini sekaligus menjadikan Saina salah satu pemain yang ditakuti di dunia karena sanggup memenangkan 3 gelar secara beruntun. Saina menjuarai turnamen ini untuk kedua kalinya setelah mengalahkan Sayaka Sato dari jepang dengan 21-19, 13-21 dan 21-11.
Saina Nehwal menjuarai DIO 2010
d. BWF World Championships Paris 2008
Di turnamen ini, langkah Saina Nehwal harus terhenti di babak pertama oleh bintang China, Wang Shixian 21-8 dan 21-14.
e. Commonwealth Games 2010
Pada turnamen yang diselenggarakan di India ini Saina Nehwal kembali membuktikan kapasitasnya dengan meraih medali emas. Di turnamen ini, Saina bahkan menjadi duta besar untuk India. Dalam pernyataanya sebelum turnamen, Saina pernah berujar bahwa India tidak siap untuk menyelenggarakan turnamen ini. Tetapi dengan sangat menyesal dia segera menarik pernyataanya kembali.
Saina Nehwal memenangkan medali emas CWG setelah mengalahkan pemain asal Malaysia Wong Mew Choo
f. Hongkong Super Series 2010
Pada turnamen ini, Saina Nehwal kembali menjadi juara setelah menggulingkan Wang Shixian dari China dengan 16-21, 21-16 dan 21-17.

Tahun 2011
a. Swiss Open Grand Prix Gold
Saina membuktikan kehebatannya dengan menjuarai turnamen ini setelah mengalahkan pemain Korea Ji Hyun Sung dari Korea dengan 21-13 dan 21-14.

b. Malaysia Open Grand Prix Gold
Pada turnamen ini, Saina Nehwal yang telah mencapai babak final harus mengakui keunggulan Wang Xin dari China setelah dikalahkan dalam pertarungan 3 set yakni 21-13, 8-21 dan 21-14.
c.Djarum  Indonesian Open Premier Super Series 2011
Kesempatan Saina untuk mendulang sejarah, yakni menjuarai Indonesia Open tiga kali berturut-turut harus kandas setelah dikalahkan oleh pemain asal China, Wang Yihan dalam pertarungan tiga set 21-12, 21-23 dan 14-21.
Saina Nehwal, medali perak DIOPSS 2011

d.  Yonex BWF World Championship 2011
Pada kejuaraan yang digelar di Wembley Arena, London tanggal 8-14 Agustus 2011 ini langkah Saina harus terhenti di perempatfinal setelah dikalahkan tunggal putri nomor 3 China Wang Xin 15-21 dan 10-21. 

e. Li Ning China Masters 2011
Pada kejuaraan yang digelar di kota Changzou, China tanggal 13-19 September 2011 ini, sekali lagi pada perempatfinal Saina harus mengakui keunggulan tunggal putri nomor 1 China Wang Yihan 8-21 dan 12-21 .
 Saina saat bertanding di China Masters melawan Wang Yihan

f. Yonex Japan Open 2011
Kejuaraan ini diadakan di Tokyo Metropolitan Gymnasium di Kota Tokyo, Jepang tanggal 20-25 September 2011. Langkah Saina cukup mulus sampai semifinal yaitu mengalahkan Inthanon pada babak pertama, dilanjutkan melibas Fu Mingtian bintang Singapura di babak kedua dan terakhir Guan Ju di babak perempatfinal. Langkah Saina terhenti di semifinal setelah dikalahkan pemain Jerman Julianne Schenk 19-21 dan 10-21.

g. Yonex Denmark & French Open 2011
Pada kedua turnamen yang digelar di Benua Eropa ini langkah Saina sama-sama harus terhenti di babak kedua masing-masing oleh Tzu Ying Tai (Denmark Open 19-21, 13-21) dan Li Xuerui (18-21, 29-30).

h. Li Ning BWF World Superseries Final 2011
Pada final kejuaraan superseries yang digelar di China ini Saina membuat langkah bagus yakni melangkah sampai di final. Di final, Saina harus bertemu dengan musuh abadinya yang belum bisa dikalahkannya yaitu Wang Yihan. Sempat memenangi set pertama 21-18, Saina dipaksa bermain rubber game 13-21 dan 13-21 sehingga medali emas direbut oleh Yihan.
Saina dengan senyumnya yang khas walau kalah di partai final

Review 2011
Bisa dibilang, tahun 2011 bukanlah tahun Saina Nehwal. Hal ini dikarenakan turunnya prestasi Saina secara drastis dibanding tahun 2010. Tercatat Saina melaju pada 3 partai final dan terpaksa harus memberikan medali emas pada lawan, hanya sekali yang dimenanginya yakni Swiss Open.Tetapi hal ini bukanlah tanpa sebab. Saina sempat mengalami cidera pada tahun 2011, besar kemungkinan hal inilah yang menurunkan performa dan staminanya saat bertanding.

 Tahun 2012
a. Maybank Malaysia Open Presented by Proton 2012
Turnamen yang digelar awal tahun 2012 (10-15 Januari 2012) di Putra Stadium, Kuala Lumpur ini diawali Saina dengan cukup baik karena mampu mencapai semifinal. Di semifinal, Saina terpaksa bertekuk lutut sekali lagi dengan unggulan pertama Wang Yihan 15-21, 16-21.
 Pada kualifikasi turnamen dua tahunan ini, Saina harus menyerah di tangan Yanjiao Jiang 2 set langsung 19-21, 19-21. Team India akhirnya tidak lolos ke putaran final Thomas Uber Cup di Wuhan ini.

c. Swiss Open 2012
Mungkin selain Indonesia, Swiss adalah negara yang bersahabat dengan Saina Nehwal karena Saina menjadi juara 2x berturut-turut disini. Dengan kata lain, ini adalah gelar emas Saina setelah setahun puasa gelar. Saina juara setelah mengalahkan Wang Shixian 21-19 dan 21-16.
 Saina Nehwal menjuarai Swiss Open 2012

d. SCG Thailand Open  2012
Setelah bermain kurang memuaskan di Badminton Asia Championships dan Yonex Sunrise Indian Open 2012, Saina kembali membuktikan kapasitasnya dengan menjuarai Thailand Open 2012 yang berlangsung di Bangkok tanggal 5-10 Juni 2012. Di partai final Saina mengalahkan bintang tuan rumah Inthanon Ratchanok dengan 3 set yakni 19-21, 21-15 dan 21-10. Dengan kemenangan ini Saina berhak mendapatkan hadiah 9000 USD dan tambahan 7000 poin.
 Saina Nehwal menjuarai Thailand Open 2012


e. Djarum Indonesian Open Super Series Premier 2012
Tidak diragukan lagi Saina memang ratu DIOSSP. Hal itu dikarenakan secara 4x beruntun pemain ini sanggup melaju ke final sejak 2009. Julukan ratu kompetisi ini semakin dipertegas Saina dengan menjuarainya 3x dengan tahun ini. Di partai final Saina mengalahkan pemain China Li Xuerui 13-21, 22-20 dan 21-19. Bermain tidak meyakinkan pada set pertama, Saina membalasnya melalui sebuah set menyakitkan bagi Li yakni karena 2x match point Li gagal pada set kedua. Set ketiga dilalui Saina cukup mulus karena hampir sepanjang permainan mempimpin. Dengan kemenangan ini, Saina membawa hadiah yang cukup besar yakni lebih dari 48.000 USD dan tambahan poin 11.000.
 Saina menjuarai Indonesian Open ketiga kalinya

f. 27 Juli - 12 Agustus 2012
GOLD MEDAL OLYMPIC LONDON 2012 PLEASEEE SAINAA..
 this gold medal wait for you

"I wait for you, Saina.Get me!"

  Saat ini, Saina Nehwal dilatih oleh Pullela Gophicand, legenda India peraih juara All England 2001. Sebelum Pullela, Saina dilatih oleh legenda Indonesia Atik Jauhari, yang selesai kontraknya tahun 2010. Mimpi Saina adalah menjadi juara pada Olimpiade. Olimpiade 2012 sudah di depan mata, semoga kali ini Saina bisa benar-benar meraih mimpinya!!!!

Yogyakarta,,
24 Juni 2012

0 comments:

Posting Komentar