1.29.2011

Asosiasi Mineral dalam Batuan


ASOSIASI MINERAL DALAM BATUAN
1.   1. GRANIT
Batu granit adalah batuan beku asam yang bertekstur faneritik. Komposisi mineral utama dari batuan ini adalah kuarsa, orthoklas, plagioklas, biotite, hornblende, dan muskovit. Mineral-mineral tersebut dapat terbentuk pada batu granit karena syarat suhu dan tekanan yang diperlukan dalam proses pembentukannya sama dengan syarat pembentukan batuan granit. Yaitu dengan suhu sekitar 600 o C – 700 o C dan tekanannya juga hampir sama. Selain itu, keempat mineral tersebut (kuarsa, orthoklas, plagioklas, biotite) adalah mineral-mineral asam yang terbentuk dengan genesa yang hampir sama, sedangkan untuk mineral biotit dan hornblende termasuk mineral-mineral yang biasanya hanya sebagai aksesoris dan namanya diletakkan di belakang nama batuan utama.

a.    a. Kuarsa à warna colorless, kilap kaca, cerat putih, kekerasan 7, bentuk kristalin, struktur granular, belahan tidak ada, pecahan konkoidal, kemagnetan diamagentik, sifat dalam brittle, sifat khas lain adalah ketembusan cahaya transparent – translucent, rumus kimianya adalah SiO2, golongannya adalah kelompok silikat. Mineral ini terbentuk pada suhu sekitar 600 o C dan merupakan mineral yang paling resisten.Biasa ditemukan padabatuan beku asam dan intermediet baik plutonik maupun vulkanik.(lebih umum pada batuan beku asam)

b.    b. Orthoklas à warna merah daging, kilap kaca, cerat putih, kekerasan 6, bentuk kristalin, struktur granular, belahan 2 arah, pecahan tidak rata, kemagnetan diamagnetic, sifat dalam brittle, sifat khas lain adalah ketembusan cahaya translucent sampai opaque, rumus kimianya adalah KAlSi3O8, golongannya adalah golongan silikat. Mineral ini merupakan salah satu mineral utama dalam proses pembentukan batuan beku asam dan bias ditemukan di suhu di atas 600

c.    c. Plagioklas à warna putih susu, kilap kaca, cerat putih, kekerasan 6, bentuk kristalin, struktur granular, belahan 2 arah, pecahan tidak rata, kemagnetan diamagnetic, sifat dalam bittle, sifat khas lain adalah ketembusan cahaya translucent sampai opaque, rumus kimianya adalah NaAlSi3O8, golongannya adalah golongan silikat.Mineral ini terdapat di hampir semua batuan beku, juga terdapat di batuan sedimen klastik sebagaipecahan / detrital.

d.    d. Biotit → Warna hitam, kilap mutiara, cerat putih, kekerasan 2,5, bentuk kristalin, struktur tabular, belahan 1 arah, pecahan tidak rata, kemagnetan paramagnetic, sifat dalam elastic, sifat khas lain ketembusan cahaya adalah opaque. Nama mineral biotit, rumus kimianya adalah K(Mg,Fe)3AlSi3O10(F,OH)2. Golongan nya adalah golongan mineral silikat. Biotit biasa ditemukan di batuan beku asam sebagai mineral aksesoris.


2.  2. PERIDOTITE
Peridotite adalah batuan beku basa bertekstur vulkanik yang banyak mengandung mineral olivine, piroksen, dan  plagioklas Ca. Peridotite adalah batuan beku ultramafic yang kandungan silikanya sedikit, hanya sekitar kurang dari 45 %.Mineral-mineral tersebut dapat berasosiasi dan membentuk batuan peridotite karena mempunyai proses pembentukan yang hamper sama. Yaitu pada suhu sekitar 1200 o C dan tekanan yang amat besar karena masih berada jauh di dalam perut bumi.

a.    a. Olivin à warna hijau, kilap kaca, cerat putih, kekerasan 6,5 – 7, bentuk kristalin, struktur granular, belahan tidak punya, pecahan konkoidal sampai brittle, kemagnetan paramagnetic, sifat dalam brittle, sifat khas lain ketembusan cahaya transparent-translucent, rumus kimianya adalah (Mg,Fe)2SiO4.Golongannya adalah golongan silikat. Olivin biasanya terdapat di batuan beku ultrabasa sebagai mineral primer yang utama.

b.    b. Piroksen à warna hitam, kilap kaca, cerat putih, kekerasan 5-6,5 , bentuk kristalin, struktur prismatic pendek, belahan 2 arah, pecahan kolom, kemagnetan paramagnetic, sifat dalam brittle, sifat khas lain ketembusan cahaya translucent – opaque,  rumus kimianya adalah (Ca,Na)(Mg,Fe,Al)(Si,Al)2O6.Golongannya adalah golongan silikat. Piroksen biasanya terdapat di batuan beku basa sebagai mineral primer yang utama.

c.    c. Plagioklas à warna putih susu, kilap kaca, cerat putih, kekerasan 6, bentuk kristalin, struktur granular, belahan 2 arah, pecahan tidak rata, kemagnetan diamagnetic, sifat dalam bittle, sifat khas lain adalah ketembusan cahaya translucent sampai opaque, rumus kimianya adalah CaAl2Si2O8,, golongannya adalah golongan silikat.Mineral ini terdapat di hampir semua batuan beku, juga terdapat di batuan sedimen klastik sebagaipecahan / detrital.


3.  3. SYENIT
Syenit adalah batuan beku intrusive yang mempunyai komposisi seperti granit, tapi dengan kandungan kuarsa yang sangat sedikit (> 5%) atau bahkan tidak ada kandungan kuarsanya.Mineral feldspar yang banyak ada disini adalah mineral orthoklas, kehadiran palgioklas hanya kecil, yaitu kurang dari 10 %. Mineral ferromagnesian yang biasa juga hadir disini adalah hornblende, biotit. Mineral-mineral ini dapat berasosiasi membentuk batuan syenit karena terbentuk pada lingkungan yang hampir sama sebagai kristalisasi dari magma pada suhu sekitar > 600 o C. Mineral kuarsa hanya dijumpai di jumlah yang sedikit mungkin karena pada saat akan mengkristal, kandungan SiO2 nya sudah menipis sehngga hanya sedkit yang terbentuk.

a.    a. Orthoklas à warna merah daging, kilap kaca, cerat putih, kekerasan 6, bentuk kristalin, struktur granular, belahan 2 arah, pecahan tidak rata, kemagnetan diamagnetic, sifat dalam brittle, sifat khas lain adalah ketembusan cahaya translucent sampai opaque, rumus kimianya adalah KAlSi3O8, golongannya adalah golongan silikat. Mineral ini merupakan salah satu mineral utama dalam proses pembentukan batuan beku asam dan bias ditemukan di suhu di atas 600 o c

b.    b. Plagioklas à warna putih susu, kilap kaca, cerat putih, kekerasan 6, bentuk kristalin, struktur granular, belahan 2 arah, pecahan tidak rata, kemagnetan diamagnetic, sifat dalam bittle, sifat khas lain adalah ketembusan cahaya translucent sampai opaque, rumus kimianya adalah NaAlSi3O8, golongannya adalah golongan silikat.Mineral ini terdapat di hampir semua batuan beku, juga terdapat di batuan sedimen klastik sebagaipecahan / detrital.

c.    c. Kuarsa (dapat ada aupun tidak) à warna colorless, kilap kaca, cerat putih, kekerasan 7, bentuk kristalin, struktur granular, belahan tidak ada, pecahan konkoidal, kemagnetan diamagentik, sifat dalam brittle, sifat khas lain adalah ketembusan cahaya transparent – translucent, rumus kimianya adalah SiO2, golongannya adalah kelompok silikat. Mineral ini terbentuk pada suhu sekitar 600 o C dan merupakan mineral yang paling resisten.Biasa ditemukan pada batuan beku asam dan intermediet baik plutonik maupun vulkanik.(lebih umum pada batuan beku asam)

d.    d. Hornblenda à warna hitam, kilap kaca, cerat abu-abu sampai coklat, kekerasan 5-6, bentuk kristalin, struktur prismatic panjang, belahan 2 arah, pecahan kolom, kemagnetan paramagnetic, sifat dalam brittle, sifat khas lain adalah ketembusan cahaya opaque, rumus kimianya adalah Ca2(Mg, Fe, Al)5 (Al, Si)8O22(OH)2. Golongannya adalah golongan mineral silikat. Mineral ini terbentuk sebagai hasil kristalisasi magma ketika magma bersuhu 900 o C. Biasa terdapat di batuan beku intermediet.


4.  4. APLIT
Aplit adalah nama salah satu batuan beku intrusive dimana kandungan mineral kuarsa dan feldspar (orthoklas) adalah 2 mineral utama. Aplites biasanya berbutir sangat halus, berwarna putih, abu-abu atau merah muda, dan konstituen mereka hanya terlihat dengan bantuan lensa pembesar.Kedua mineral tersebut dapat berasosiasi membentuk batuan aplit karena syarat kondisi untuk proses pembentukannya yang hampir mirip. Waktu proses pembentukan kemungkinan terdapat banyak kandungan Si, O dan unsure-unsur K, Al.
a.    a. Kuarsa à warna colorless, kilap kaca, cerat putih, kekerasan 7, bentuk kristalin, struktur granular, belahan tidak ada, pecahan konkoidal, kemagnetan diamagentik, sifat dalam brittle, sifat khas lain adalah ketembusan cahaya transparent – translucent, rumus kimianya adalah SiO2, golongannya adalah kelompok silikat. Mineral ini terbentuk pada suhu sekitar 600 o C dan merupakan mineral yang paling resisten.Biasa ditemukan pada batuan beku asam dan intermediet baik plutonik maupun vulkanik. (lebih umum pada batuan beku asam)

b.    b. Orthoklas à warna merah daging, kilap kaca, cerat putih, kekerasan 6, bentuk kristalin, struktur granular, belahan 2 arah, pecahan tidak rata, kemagnetan diamagnetic, sifat dalam brittle, sifat khas lain adalah ketembusan cahaya translucent sampai opaque, rumus kimianya adalah KAlSi3O8, golongannya adalah golongan silikat. Mineral ini merupakan salah satu mineral utama dalam proses pembentukan batuan beku asam dan bias ditemukan di suhu di atas 600 o c


5.LHERZOLIT
Lherzolit adalah tipe batuan beku ultrabasa Batuan ini mengandung mineral olivine antara 40 % sampai 90 %, juga terdapat piroksen. Dalam sejumlah kecil bagian, juga ditemukan spinel dan garnet. Spinel dapat terbentuk dari hasil metamorfisme olivin. Plagioklas dapat terjadi di lherzolites dan peridotites lain yang mengkristal pada kedalaman yang relatif dangkal (20 - 30 km). Pada plagioklas pada kedalaman lebih, menjadi tidak stabil dan digantikan oleh spinel.Mineral – mineral ini dapat berasosiasi dan membentuk batuan lherzolit karena syarat kondisi proses pembentukannya yang hampirsama, yaitu pada suhu sekitar 1200 o C dan tekanan yang sangat tinggi.

a. Olivine à warna hijau, kilap kaca, cerat putih, kekerasan 6,5 – 7, bentuk kristalin, struktur granular, belahan tidak punya, pecahan konkoidal sampai brittle, kemagnetan paramagnetic, sifat dalam brittle, sifat khas lain ketembusan cahaya transparent-translucent, rumus kimianya adalah (Mg,Fe)2SiO4.Golongannya adalah golongan silikat. Olivin biasanya terdapat di batuan beku ultrabasa sebagai mineral primer yang utama.
b. Piroksen à  warna hitam, kilap kaca, cerat putih, kekerasan 5-6,5 , bentuk kristalin, struktur prismatic pendek, belahan 2 arah, pecahan kolom, kemagnetan paramagnetic, sifat dalam brittle, sifat khas lain ketembusan cahaya translucent – opaque,  rumus kimianya adalah (Ca,Na)(Mg,Fe,Al)(Si,Al)2O6.Golongannya adalah golongan silikat. Piroksen biasanya terdapat di batuan beku basa sebagai mineral primer yang utama.
c. Spinel à warna merah, kilap kaca, cerat putih, kekerasan 7,5 – 8, bentuk kristalin, struktur granular, belahan tidak jelas, pecahan konkoidal, kemagnetan diamagnetic, sifat dalam brittle, sifat khas lain ketembusan cahaya transparent sampai translucent, rumus kimianya adalah MgAl2O4.Golongannya adalah golongan oksida.
d. Garnet à warna coklat, kilap kaca, cerat putih, kekerasan 6,5 – 7,5, bentuk kristalin, struktur granular, belahan tidak ada, pecahan konkoidal, kemagnetan paramagnetic, sifat dalam brittle, sifat khas lain ketembusan cahaya transparent – translucent, rumus kimianya adalah X3Y2(SiO4)3. Termasuk dalam golongan mineral silikat.


6.  6. KIMBERLIT
Kimberlit adalah adalah jenis batu vulkanik potasik terkenal karena kadang-kadang mengandung berlian. Nama kimberlit berasal dari kota Kimberley di Afrika selatan, dimana penemuan 156,7 gram berlian pada tahun 1871, menyebabkan banyak orang menambang kesana, menciptakan black hole. Kimberlite terjadi di kerak bumi dalam struktur vertikal dikenal sebagai pipa kimberlite. pipa Kimberlite adalah sumber paling penting dari berlian ditambang saat ini. Konsensus pada kimberlites adalah bahwa mereka terbentuk jauh di dalam mantel bumi. Formasi terjadi pada kedalaman antara 150 dan 450 kilometer (93 dan 280 mi). Mineral-mineral yang umum terdapat di batuan ini adalah olivine, ilmenit, pirop, piroksen, intan
a.    Olivine à warna hijau, kilap kaca, cerat putih, kekerasan 6,5 – 7, bentuk kristalin, struktur granular, belahan tidak punya, pecahan konkoidal sampai brittle, kemagnetan paramagnetic, sifat dalam brittle, sifat khas lain ketembusan cahaya transparent-translucent, rumus kimianya adalah (Mg,Fe)2SiO4.Golongannya adalah golongan silikat. Olivin biasanya terdapat di batuan beku ultrabasa sebagai mineral primer yang utama.
b.    Ilmenit à warna hitam, kilap logam, cerat cokat kehitaman, kekerasan 5-6, bentuk kristalin, struktur granular, belahan tidak ada, pecahan runcing, kemagnetan paramagnetik, sifat dalam brittle, sifat khas lain ketembusan cahaya opaque, rumus kimianya FeTiO3 .golongan oksida
c.    Pirop à warna merah, kilap kaca, cerat putih, kekerasan 7 -7,5, bentuk kristalin, struktur granular, belahan tidak ada, pecahan konkoidal, kemagnetan diamagnetik. Sifat dalam brittle, sifat khas lain ketembusan cahaya translucent, rumus kimianya adalah Mg3Al2(SiO4)3 . Golongan mineral silikat. Asalnya dari batuan beku ultrabasa, terutama peridotit.
d.    Piroksen à warna hitam, kilap kaca, cerat putih, kekerasan 5-6,5 , bentuk kristalin, struktur prismatic pendek, belahan 2 arah, pecahan kolom, kemagnetan paramagnetic, sifat dalam brittle, sifat khas lain ketembusan cahaya translucent – opaque,  rumus kimianya adalah (Ca,Na)(Mg,Fe,Al)(Si,Al)2O6.Golongannya adalah golongan silikat. Piroksen biasanya terdapat di batuan beku basa sebagai mineral primer yang utama.
e.    Intan à warna colorless, kilap intan, cerat putih, bentuk kristalin, struktur granular, belahan 4 arah, pecahan konkoidal, kemagnetan diamagnetic, sifat dalam britlle, sifat khas lain ketembusan cahaya transparent, rumus kimianya adalah C. golonganya adalah sebagai native element


7.  7. Granodiorite
Adalah batuan beku intrusive yang mirip dengan granit, tetapi kandungan plagioklasnya lebih banyak daripada potassium feldsparnya. Secara resmi, itu didefinisikan sebagai batuan beku phaneritic dengan lebih dari 20 kuarsa% volume di mana setidaknya 65% dari felspar adalah plagioklas. Biasanya berisi mika biotit melimpah dan hornblenda, memberikan penampilan yang lebih gelap dari granit yang sebenarnya.Mika bisa muncul di bentuk Kristal heksagonal yang sempurna, dan hornblende juga seperti Kristal-kristal yang enjarum. Dapat berasosiasi membentuk batuan granodiorite karena mineral-mineral tersebut mempunyai syarat kondisi yang sama untuk pembentuan batuan granodiorite. Kandungan Plagioklasnya lebih banyak mungkin karena saat pembentukan nya, unsur2 yang membentuk mineral2 plagioklas lebih banyak terdapat.
a.    Plagioklas à warna putih susu, kilap kaca, cerat putih, kekerasan 6, bentuk kristalin, struktur granular, belahan 2 arah, pecahan tidak rata, kemagnetan diamagnetic, sifat dalam bittle, sifat khas lain adalah ketembusan cahaya translucent sampai opaque, rumus kimianya adalah NaAlSi3O8, golongannya adalah golongan silikat.Mineral ini terdapat di hampir semua batuan beku, juga terdapat di batuan sedimen klastik sebagaipecahan / detrital.
b.    Kuarsa à warna colorless, kilap kaca, cerat putih, kekerasan 7, bentuk kristalin, struktur granular, belahan tidak ada, pecahan konkoidal, kemagnetan diamagentik, sifat dalam brittle, sifat khas lain adalah ketembusan cahaya transparent – translucent, rumus kimianya adalah SiO2, golongannya adalah kelompok silikat. Mineral ini terbentuk pada suhu sekitar 600 o C dan merupakan mineral yang paling resisten.Biasa ditemukan pada batuan beku asam dan intermediet baik plutonik maupun vulkanik. (lebih umum pada batuan beku asam)
c.    Orthoklas à warna merah daging, kilap kaca, cerat putih, kekerasan 6, bentuk kristalin, struktur granular, belahan 2 arah, pecahan tidak rata, kemagnetan diamagnetic, sifat dalam brittle, sifat khas lain adalah ketembusan cahaya translucent sampai opaque, rumus kimianya adalah KAlSi3O8, golongannya adalah golongan silikat. Mineral ini merupakan salah satu mineral utama dalam proses pembentukan batuan beku asam dan bias ditemukan di suhu di atas 600 o c
d.    Biotit à Warna hitam, kilap mutiara, cerat putih, kekerasan 2,5, bentuk kristalin, struktur tabular, belahan 1 arah, pecahan tidak rata, kemagnetan paramagnetic, sifat dalam elastic, sifat khas lain ketembusan cahaya adalah opaque. Nama mineral biotit, rumus kimianya adalah K(Mg,Fe)3AlSi3O10(F,OH)2. Golongan nya adalah golongan mineral silikat. Biotit biasa ditemukan di batuan beku asam sebagai mineral aksesoris.
e.    Hornblenda à warna hitam, kilap kaca, cerat abu-abu sampai coklat, kekerasan 5-6, bentuk kristalin, struktur prismatic panjang, belahan 2 arah, pecahan kolom, kemagnetan paramagnetic, sifat dalam brittle, sifat khas lain adalah ketembusan cahaya opaque, rumus kimianya adalah Ca2(Mg, Fe, Al)5 (Al, Si)8O22(OH)2. Golongannya adalah golongan mineral silikat. Mineral ini terbentuk sebagai hasil kristalisasi magma ketika magma bersuhu 900 o C. Biasa terdapat di batuan beku intermediet.

8.  8. Andesit
Andesit adalah batuan beku intermediet bertektur porfiroafanitik, dimana ,massa dasarnya adalah Kristal-kristal yang sangat halus dan tidak dapat dilihat dengan ata telanjang. Mineral –mineral yang terdapat dalam kelompok batuan ini biasanya adalah plagioklas, hornblende, biotite, dan mungkin sedkit piroksen. Ada juga banyak mineral aksesorinya seperti magnetit, zircon, apatite, dll.
a.    Hornblende  à warna hitam, kilap kaca, cerat abu-abu sampai coklat, kekerasan 5-6, bentuk kristalin, struktur prismatic panjang, belahan 2 arah, pecahan kolom, kemagnetan paramagnetic, sifat dalam brittle, sifat khas lain adalah ketembusan cahaya opaque, rumus kimianya adalah Ca2(Mg, Fe, Al)5 (Al, Si)8O22(OH)2. Golongannya adalah golongan mineral silikat. Mineral ini terbentuk sebagai hasil kristalisasi magma ketika magma bersuhu 900 o C. Biasa terdapat di batuan beku intermediet.
b.    Plagioklas à warna putih susu, kilap kaca, cerat putih, kekerasan 6, bentuk kristalin, struktur granular, belahan 2 arah, pecahan tidak rata, kemagnetan diamagnetic, sifat dalam bittle, sifat khas lain adalah ketembusan cahaya translucent sampai opaque, rumus kimianya adalah NaAlSi3O8, golongannya adalah golongan silikat.Mineral ini terdapat di hampir semua batuan beku, juga terdapat di batuan sedimen klastik sebagaipecahan / detrital.
c.    Biotit à Warna hitam, kilap mutiara, cerat putih, kekerasan 2,5, bentuk kristalin, struktur tabular, belahan 1 arah, pecahan tidak rata, kemagnetan paramagnetic, sifat dalam elastic, sifat khas lain ketembusan cahaya adalah opaque. Nama mineral biotit, rumus kimianya adalah K(Mg,Fe)3AlSi3O10(F,OH)2. Golongan nya adalah golongan mineral silikat. Biotit biasa ditemukan di batuan beku asam sebagai mineral aksesoris.
d.    Magnetite à Warna hitam, kilap logam, cerat hitam, kekerasan 5-6, bentuk kristalin, struktur granular, belahan tidak ada, pecahan runcing, kemagnetan feromagnetik, sifat dalam brittle, sifat khas lain ketembusan cahaya opaque, rumus kimianya adalah Fe3O4 Golongannya adalah golongan mineral oksida.
e.    Zirconà Warna coklat, kilap kaca, cerat putih, kekerasan 7,5 , bentuk kristalin, struktur granular, belahan tidak jelas, pecahan konkoidal sampai tidak rata, kemagnetan diamagnetik, sifat dalam brittle, sifat khas lain ketembusan cahaya transparant sampai translucent, rumus kimianya adalah ZrSiO4 , mineral ini termasuk golongan silikat.Mineral ini terbentuk di batuan beku sebagai hasil kristalisasi primer.
f.     Apatite à warna biru, kilap kaca, cerat putih, kekerasan 5, bentuk kristalin, struktur granular, belahan tidak jelas, pecahan tidak rata, kemagnetan diamagnetik, sifat dalam brittle, sifat khas lain ketembusan cahaya translucent, rumus kimianya adalah Ca5(PO4)3(F,Cl,OH) . Mineral ini termasuk golongan phospat. Biasanya terbentuk di batuan beku sebagai aksesoris.

9. 9. Trachite
Trachyte adalah batu, beku vulkanik dengan tekstur aphanitic sampai tekstur porfiritik. Kumpulan mineralnya  terdiri dari felspar alkali penting; plagioklas relatif kecil dan kuarsa atau feldspathoid seperti nepheline juga dapat hadir.  Biotit, clinopyroxene dan olivin merupakan mineral aksesori umum.Mineral-mineral ini dapat terbentuk bersama di batuan trachit karena proses pembentukannya memerlukan kondisi yang hampir sama.

a.    Plagioklas → warna putih susu, kilap kaca, cerat putih, kekerasan 6, bentuk kristalin, struktur granular, belahan 2 arah, pecahan tidak rata, kemagnetan diamagnetic, sifat dalam bittle, sifat khas lain adalah ketembusan cahaya translucent sampai opaque, rumus kimianya adalah NaAlSi3O8, golongannya adalah golongan silikat.Mineral ini terdapat di hampir semua batuan beku, juga terdapat di batuan sedimen klastik sebagaipecahan / detrital.
b.    Kuarsa → warna colorless, kilap kaca, cerat putih, kekerasan 7, bentuk kristalin, struktur granular, belahan tidak ada, pecahan konkoidal, kemagnetan diamagentik, sifat dalam brittle, sifat khas lain adalah ketembusan cahaya transparent – translucent, rumus kimianya adalah SiO2, golongannya adalah kelompok silikat. Mineral ini terbentuk pada suhu sekitar 600 o C dan merupakan mineral yang paling resisten.Biasa ditemukan pada batuan beku asam dan intermediet baik plutonik maupun vulkanik. (lebih umum pada batuan beku asam)
c.    Nefelin → warna putih, kilap kaca, cerat putih, kekerasan 6, bentuk kristalin, struktur granular, belahan tidak ada, pecahan subkonkoidal, kemagnetan diamagnetik, sifat dalam brittle, sifat khas lain adalah ketembusan cahaya translucent, rumus kimianya adalah (Na,K)AlSiO4 . Termasuk golongan mineral silikat. Biasa terbentuk di batuan beku plutonik maupun vulkanik dengan kandungan silika yang sedikit (miskin silika)
d.    Biotit → Warna hitam, kilap mutiara, cerat putih, kekerasan 2,5, bentuk kristalin, struktur tabular, belahan 1 arah, pecahan tidak rata, kemagnetan paramagnetic, sifat dalam elastic, sifat khas lain ketembusan cahaya adalah opaque. Nama mineral biotit, rumus kimianya adalah K(Mg,Fe)3AlSi3O10(F,OH)2. Golongan nya adalah golongan mineral silikat. Biotit biasa ditemukan di batuan beku asam sebagai mineral aksesoris.
e.    Olivin → warna hijau, kilap kaca, cerat putih, kekerasan 6,5 – 7, bentuk kristalin, struktur granular, belahan tidak punya, pecahan konkoidal sampai brittle, kemagnetan paramagnetic, sifat dalam brittle, sifat khas lain ketembusan cahaya transparent-translucent, rumus kimianya adalah (Mg,Fe)2SiO4.Golongannya adalah golongan silikat. Olivin biasanya terdapat di batuan beku ultrabasa sebagai mineral primer yang utama.


     10.  Batupasir kuarsa
Adalah batupasir yang komposisi mineral utamanya (hampir 90 %) adalah kuarsa. Batuan ini jika termetamorfosekan akan menjadi kuarsit.

a.    Kuarsa à warna colorless, kilap kaca, cerat putih, kekerasan 7, bentuk kristalin, struktur granular, belahan tidak ada, pecahan konkoidal, kemagnetan diamagentik, sifat dalam brittle, sifat khas lain adalah ketembusan cahaya transparent – translucent, rumus kimianya adalah SiO2, golongannya adalah kelompok silikat. Mineral ini terbentuk pada suhu sekitar 600 o C dan merupakan mineral yang paling resisten.Biasa ditemukan pada batuan beku asam dan intermediet baik plutonik maupun vulkanik. (lebih umum pada batuan beku asam)
b.    Plagioclase à warna putih susu, kilap kaca, cerat putih, kekerasan 6, bentuk kristalin, struktur granular, belahan 2 arah, pecahan tidak rata, kemagnetan diamagnetic, sifat dalam bittle, sifat khas lain adalah ketembusan cahaya translucent sampai opaque, rumus kimianya adalah NaAlSi3O8, golongannya adalah golongan silikat.Mineral ini terdapat di hampir semua batuan beku, juga terdapat di batuan sedimen klastik sebagaipecahan / detrital.

    11.  Batupasir kuarsa glaukonitan
Adalah batupasir yang komposisi utamanya (hampir 90 %) adalah kuarsa, tetapi juga terdapat mineral glaukonit dalam jumlah sedikit yang tersebar di permukaan batuannya.

a.    Kuarsa à  warna colorless, kilap kaca, cerat putih, kekerasan 7, bentuk kristalin, struktur granular, belahan tidak ada, pecahan konkoidal, kemagnetan diamagentik, sifat dalam brittle, sifat khas lain adalah ketembusan cahaya transparent – translucent, rumus kimianya adalah SiO2, golongannya adalah kelompok silikat. Mineral ini terbentuk pada suhu sekitar 600 o C dan merupakan mineral yang paling resisten.Biasa ditemukan pada batuan beku asam dan intermediet baik plutonik maupun vulkanik. (lebih umum pada batuan beku asam)
b.    Plagioklas à warna putih susu, kilap kaca, cerat putih, kekerasan 6, bentuk kristalin, struktur granular, belahan 2 arah, pecahan tidak rata, kemagnetan diamagnetic, sifat dalam bittle, sifat khas lain adalah ketembusan cahaya translucent sampai opaque, rumus kimianya adalah NaAlSi3O8, golongannya adalah golongan silikat.Mineral ini terdapat di hampir semua batuan beku, juga terdapat di batuan sedimen klastik sebagaipecahan / detrital.
c.    Glaukonit à warna hijau, kilap tanah, cerat hijau cerah, kekerasan 2, bentuk amorf, struktur granular, belahan 1 arah, pecahan rata, kemagnetan paramagnetic, sifat dalam brittle, sifat khas lain adalah ketembusan cahaya opaque, rumus kimianya adalah (K,Na,Ca)1.2-2.0(Fe+3,Al,Fe+2,Mg)4 (Si7-7.6Al1-0.4O20)(OH)4·7nH20. Golongan mineral hidroksida. Mineral ini merupakan ciri khusus batuan sedimen, yakni berupa mineral autigenik.


    12.  Graywacke
Greywacke atau graywacke adalah salah satu varietas dari batupasir, yaitu merupakan batuan sedimen klastik. Biasanya dicirikhaskan dengan kekerasannya, warnanya yang gelap, dan butiran-butiran menyudut dari kuarsa, feldspar (orthoklas maupun plagioklas), dan juga pecahan-pecahan batuan yang lain, juga mineral-mineral lempung. Atau dengan kata lain pengertiannya adalah Graywacke adalah salah satu tipe dari batu pasir yang 15% atau lebih komposisinya adalah matrix yang terbuat dari lempung, sehingga menghasilkan sortasi yang jelek dan batuan menjadi berwarna abu-abu gelap atau kehijauan. Mineral-mineral tersebut dapat berasosiasi karena telah mengalami proses transportasi sebelum akhirnya diendapkan. Khusus untuk kuarsa dan felspar, karena mereka mempunyai kekerasan yang cukup tinggi, sehingga tahan terhadap proses pelapukan. Untuk mineral-mineral lempung, karena ukurannya yang sangat kecil, sehingga bisa tertransport sampai jauh.

a. Kuarsa à  warna colorless, kilap kaca, cerat putih, kekerasan 7, bentuk kristalin, struktur granular, belahan tidak ada, pecahan konkoidal, kemagnetan diamagentik, sifat dalam brittle, sifat khas lain adalah ketembusan cahaya transparent – translucent, rumus kimianya adalah SiO2, golongannya adalah kelompok silikat. Mineral ini terbentuk pada suhu sekitar 600 o C dan merupakan mineral yang paling resisten.Biasa ditemukan pada batuan beku asam dan intermediet baik plutonik maupun vulkanik. (lebih umum pada batuan beku asam), dan bisa juga di batuan sedimen setelah mengal;ami proses transportasi dan terendapkan
b. Plagioklas à warna putih susu, kilap kaca, cerat putih, kekerasan 6, bentuk kristalin, struktur granular, belahan 2 arah, pecahan tidak rata, kemagnetan diamagnetic, sifat dalam bittle, sifat khas lain adalah ketembusan cahaya translucent sampai opaque, rumus kimianya adalah NaAlSi3O8, golongannya adalah golongan silikat.Mineral ini terdapat di hampir semua batuan beku, juga terdapat di batuan sedimen klastik sebagaipecahan / detrital.
c.Orthoklas à warna merah daging, kilap kaca, cerat putih, kekerasan 6, bentuk kristalin, struktur granular, belahan 2 arah, pecahan tidak rata, kemagnetan diamagnetic, sifat dalam brittle, sifat khas lain adalah ketembusan cahaya translucent sampai opaque, rumus kimianya adalah KAlSi3O8, golongannya adalah golongan silikat. Mineral ini merupakan salah satu mineral utama dalam proses pembentukan batuan beku asam dan bias ditemukan di suhu di atas 600 o c
d. mineral-mineral lempung → warna abu-abu, cerat putih, kilap tanah, kekerasan 1-2, bentuk kristalin, struktur granular, belahan 1 arah, pecahan even / rata, kemagnetan diamagnetik, sifat dalam brittle, ketembusan cahaya opque, golongan silikat

13.  Arkose
Arkose adalah batu pasir yang memiliki 25% atau lebih kandungan feldspar. Sedimen yang menjadi asal mula dari Arkose ini biasanya hanya mengalami sedikit perubahan secara kimia. Sebagian arkose juga memiliki sedikit butiran-butiran yang  bersifat coarse karena jarak pengangkutan yang relatif pendek. Mineral lainnya yang terdapat di batuan ini juga ada beberapa, tetapi yang dominan biasanya adalah kuarsa, dan beberapa mineral mika terkadang juga hadir (muskovit). Arkose bisanya juga mengandung sedikit semen dari kalsit. Mineral-mineral tersebut dapat berasosiasi karena terendapkan bersama di suatu lingkungan pengendapan setelah melalui serangkaian proses transportasi yang panjang.

a. orthoklaswarna merah daging, kilap kaca, cerat putih, kekerasan 6, bentuk kristalin, struktur granular, belahan 2 arah, pecahan tidak rata, kemagnetan diamagnetic, sifat dalam brittle, sifat khas lain adalah ketembusan cahaya translucent sampai opaque, rumus kimianya adalah KAlSi3O8, golongannya adalah golongan silikat. Mineral ini merupakan salah satu mineral utama dalam proses pembentukan batuan beku asam dan bias ditemukan di suhu di atas 600 o c
b. plagioklas →  warna putih susu, kilap kaca, cerat putih, kekerasan 6, bentuk kristalin, struktur granular, belahan 2 arah, pecahan tidak rata, kemagnetan diamagnetic, sifat dalam bittle, sifat khas lain adalah ketembusan cahaya translucent sampai opaque, rumus kimianya adalah NaAlSi3O8, golongannya adalah golongan silikat.Mineral ini terdapat di hampir semua batuan beku, juga terdapat di batuan sedimen klastik sebagaipecahan / detrital.
c.     Kuarsa → warna colorless, kilap kaca, cerat putih, kekerasan 7, bentuk kristalin, struktur granular, belahan tidak ada, pecahan konkoidal, kemagnetan diamagentik, sifat dalam brittle, sifat khas lain adalah ketembusan cahaya transparent – translucent, rumus kimianya adalah SiO2, golongannya adalah kelompok silikat. Mineral ini terbentuk pada suhu sekitar 600 o C dan merupakan mineral yang paling resisten.Biasa ditemukan pada batuan beku asam dan intermediet baik plutonik maupun vulkanik. (lebih umum pada batuan beku asam), dan bisa juga di batuan sedimen setelah mengal;ami proses transportasi dan terendapkan
d. muskovit → warna colorless, kilap mutiara, cerat putih, kekerasan 2,5, bentuk kristalin, atruktur tabular, belahan 1 arah, pecahan tidak rata, kemagnetan diamagnetik, sifat dalam elastis, sifat khas lain ketembusan cahaya transparant, rumus kimianya adalah Kal2(AlSi3O10)(F,OH)2,. Golongan mineral silikat.
e. kalsit → warna putih, kilap kaca, kekerasan 3, bentuk kristalin, struktur granular, belahan 3 arah, pecahan tidak rata, kemagnetan diamagnetik, sifat dalam brittle, sifat khas lain ketembusan cahaya transparat-translucent, rumus kimianya adalah CaCO3. Golongan mineral karbonat. Terbentuk dari pelapukan terumbu atau chalk (kapur), yang kemudian terendapkan di bawahnya.


14.  Batugamping kristalin
Batugamping kristalin adalah salah satu jenis batuan sedimen. Batuan ini terbentuk dari kristalisasi mineral-mineral karbonat seperti kalsit, dolomit, aragonit. Biasanya berbentuk masif.Mineral-mineral tersebut dapat berasosiasi karena proses pembentukannya yang hampir mirip. Contoh aragoit merupakan mineral yang sangat tidak stail, mudah terubah menjadi kalsit.
a. kalsit →  warna putih, kilap kaca, kekerasan 3, bentuk kristalin, struktur granular, belahan 3 arah, pecahan tidak rata, kemagnetan diamagnetik, sifat dalam brittle, sifat khas lain ketembusan cahaya transparat-translucent, rumus kimianya adalah CaCO3. Golongan mineral karbonat. Terbentuk dari pelapukan terumbu atau chalk (kapur), yang kemudian terendapkan di bawahnya.atau dapat juga kristalisasi langsung dari larutan-larutan karbonat.
b. dolomit → warna putih, kilap kaca, kekerasan 3,5 – 4, bentuk kristalin, struktur granular, belahan 3 arah, pecahan tidak rata, kemagnetan diamagnetik, sifat dalam britlle, sifat khas lain ketembusan cahaya translucent, rumus kimianya adalah CaMg(CO3)2 . Golongan mineral karbonat.Magnesium bisa bersal dari larutan yang ikut tercampur saat proses pembetukan.
c. aragonit → warna putih, kilap kaca, kekerasan 3,5 -4, bentuk kristalin, struktur granular, belahan 2 arah, pecahan tidak rata, kemagnetan diamagnetik, sifat dalam brittle, sifat khas lain ketembusa cahaya translucent, rumus kimianya sama dengan kalsit yanit Ca CO3.Golongan mineral karbonat, mineral ini sangat tidak stabil, mudah terubah menjadi kalsit.

15.Sekis mika
sekis mika adalah salah satu jenis batuan metamorf foliasi yang paling terkenal. Dinamakan sekis mika karena mineral mika (terutama muskovit) sangat banyak dijumpai dalam batuan ini. Mineral-mineral lainnya yang terdapat di batuan ini biasanya adalah klorit, grafit  dan biotit. Mineral-mineral tersebut dapat berasosiasi karena mempunyai syarat pembentukan yang hampir sama yakni memerlukan suhu dan tekanan yang tinggi sehingga menyebabkannya berbentuk pipih sebagai hasil adri proses metamorfisme.
a. muskovit warna colorless, kilap mutiara, cerat putih, kekerasan 2,5, bentuk kristalin, atruktur tabular, belahan 1 arah, pecahan tidak rata, kemagnetan diamagnetik, sifat dalam elastis, sifat khas lain ketembusan cahaya transparant, rumus kimianya adalah Kal2(AlSi3O10)(F,OH)2,. Golongan mineral silikat. Bisa ditemukan di batuan metamorf atau sebagai mineral sekunder ubahan topaz, feldspar, dan kyanit.
b. klorit → warna hijau, kilap lemak, cerat putih, kekerasan 2-3, bentuk kristalin, struktur lamellar,belahan 1 arah, pecahan fibrous, kemagnetan paramagnetik, sifat dalam brittle, sifat khas lain ketembusan cahaya opaque, rumus kimianya adalah (Fe, Mg, Al)6(Si, Al)4O10(OH)8 . Golongan mineral silikat. Merupakan hasil alterasi mineral-mineral yang mengandung besi dan magnesium.
c. grafit → warna hitam, kilap logam, cerat abu-abu, kekerasan 1-2, bentuk kristalin, struktur lamellar, belahan 1 arah, pecahan fibrous, kemagnetan diamagnetik, sifat dalam sectile, sifat khas lai ketembusan cahaya opaque, rumus kimianya C.Golongan mineral native element. Biasa ditemukan di batuan metamorf.
d. biotit → Warna hitam, kilap mutiara, cerat putih, kekerasan 2,5, bentuk kristalin, struktur tabular, belahan 1 arah, pecahan tidak rata, kemagnetan paramagnetic, sifat dalam elastic, sifat khas lain ketembusan cahaya adalah opaque. Nama mineral biotit, rumus kimianya adalah K(Mg,Fe)3AlSi3O10(F,OH)2. Golongan nya adalah golongan mineral silikat. Biotit biasa ditemukan di batuan beku asam sebagai mineral aksesoris.


  1. Gneiss hornblende
Gneiss adalah salah satu jenis batuan metamorf foliasi yang merupakanmetamorfosa dari batu granit. Karena bernama gneiss hornblende, berarti batuan asal batu ini (batu granit) sudah terlebih dahulu mengandung banyak mineral hornblende sebagai mineral akesories. Mineral lainnya yang juga umum dijumpai adalah muskovit, biotit, klorit, kuarsa, plagioklas. Mineral-mineral ini dapat berasosiasi karena pada awalnya sudah terdapat dahulu di batu granit, sedangkan untuk mineral-mineral yang pipih seperti klorit, biotit, muskovit dll, jika memang tidak ada di batu granit sebelumnya, berarti terbentuk saat proses metamorfisme.
a. hornblendewarna hitam, kilap kaca, cerat abu-abu sampai coklat, kekerasan 5-6, bentuk kristalin, struktur prismatic panjang, belahan 2 arah, pecahan kolom, kemagnetan paramagnetic, sifat dalam brittle, sifat khas lain adalah ketembusan cahaya opaque, rumus kimianya adalah Ca2(Mg, Fe, Al)5 (Al, Si)8O22(OH)2. Golongannya adalah golongan mineral silikat. Mineral ini terbentuk sebagai hasil kristalisasi magma ketika magma bersuhu 900 o C. Biasa terdapat di batuan beku intermediet.
b. kuarsa → warna colorless, kilap kaca, cerat putih, kekerasan 7, bentuk kristalin, struktur granular, belahan tidak ada, pecahan konkoidal, kemagnetan diamagentik, sifat dalam brittle, sifat khas lain adalah ketembusan cahaya transparent – translucent, rumus kimianya adalah SiO2, golongannya adalah kelompok silikat. Mineral ini terbentuk pada suhu sekitar 600 o C dan merupakan mineral yang paling resisten.Biasa ditemukan pada batuan beku asam dan intermediet baik plutonik maupun vulkanik. (lebih umum pada batuan beku asam), dan bisa juga di batuan sedimen setelah mengal;ami proses transportasi dan terendapkan, dan juga bisa di batuan metamorf.
c. plagioklas → warna putih susu, kilap kaca, cerat putih, kekerasan 6, bentuk kristalin, struktur granular, belahan 2 arah, pecahan tidak rata, kemagnetan diamagnetic, sifat dalam bittle, sifat khas lain adalah ketembusan cahaya translucent sampai opaque, rumus kimianya adalah NaAlSi3O8, golongannya adalah golongan silikat.Mineral ini terdapat di hampir semua batuan beku, juga terdapat di batuan sedimen klastik sebagaipecahan / detrital.
d. muskovit → warna colorless, kilap mutiara, cerat putih, kekerasan 2,5, bentuk kristalin, atruktur tabular, belahan 1 arah, pecahan tidak rata, kemagnetan diamagnetik, sifat dalam elastis, sifat khas lain ketembusan cahaya transparant, rumus kimianya adalah Kal2(AlSi3O10)(F,OH)2,. Golongan mineral silikat. Bisa ditemukan di batuan metamorf atau sebagai mineral sekunder ubahan topaz, feldspar, dan kyanit.
e. klorit → warna hijau, kilap lemak, cerat putih, kekerasan 2-3, bentuk kristalin, struktur lamellar,belahan 1 arah, pecahan fibrous, kemagnetan paramagnetik, sifat dalam brittle, sifat khas lain ketembusan cahaya opaque, rumus kimianya adalah (Fe, Mg, Al)6(Si, Al)4O10(OH)8 . Golongan mineral silikat. Merupakan hasil alterasi mineral-mineral yang mengandung besi dan magnesium.
f. biotit → Warna hitam, kilap mutiara, cerat putih, kekerasan 2,5, bentuk kristalin, struktur tabular, belahan 1 arah, pecahan tidak rata, kemagnetan paramagnetic, sifat dalam elastic, sifat khas lain ketembusan cahaya adalah opaque. Nama mineral biotit, rumus kimianya adalah K(Mg,Fe)3AlSi3O10(F,OH)2. Golongan nya adalah golongan mineral silikat. Biotit biasa ditemukan di batuan beku asam sebagai mineral aksesoris.


17.  Kuarsit
kuarsit adalah salah satu jenis batuan metamorf non foliasi yang terbentuk dari batupasir yang sangat kaya kuarsa. Batuan ini dibentuk oleh kebanyakan mineral kuarsa. Dapat berasosiasi karena mineral-mineral kuarsa sudah ada sebelumnya, tetapi karena kuarsa adalah mineral yang resisten dan tahan terhadap metamorfisme, maka mereka berubah menjadi batuan kuarsit.
a. kuarsa → warna colorless, kilap kaca, cerat putih, kekerasan 7, bentuk kristalin, struktur granular, belahan tidak ada, pecahan konkoidal, kemagnetan diamagentik, sifat dalam brittle, sifat khas lain adalah ketembusan cahaya transparent – translucent, rumus kimianya adalah SiO2, golongannya adalah kelompok silikat. Mineral ini terbentuk pada suhu sekitar 600 o C dan merupakan mineral yang paling resisten.Biasa ditemukan pada batuan beku asam dan intermediet baik plutonik maupun vulkanik. (lebih umum pada batuan beku asam), dan bisa juga di batuan sedimen setelah mengal;ami proses transportasi dan terendapkan, dan juga bisa di batuan metamorf.


18.  Serpentinit
Serpentinit adalah salah satu jenis batuan metamorf non foliasi yang terbentuk ketika batuan beku ultrabasa yang mengandung sedikit silika teroksidasi dan terhidrolisis dengan air sampai menjadi serpentinit. Sesuai dengan namanya, maka mineral dominan yang ada di batuan ini adalah serpentin. Mineral yang ada dapat berasosiasi karena telah ada mineral sebelumnya yaitu olivin yang mengalami proses oksidasi dan hidrolisis dan setelah itu termetamorforsekan.
a. serpentin → warna hijau olivin, kilap lemak, cerat putih, kekerasan 3-4,5 , bentuk kristalin, struktur fibrous, belahan 1 arah, pecahan fibrous, kemagnetan paramagnetik, sifat dalam sectile, sifat khas lain adalah ketembusan cahaya opaque, rumus kimianya adalah (Mg,Fe)3Si2O5(OH)4 . Golongan silikat. Terbentuk dari olivin yang terhidrolisis dengan air.


19. eklogit
eklogit adalah salah satu jenis batuan metamorf nonfoliasi . Batuan ini mempunyai komposisi mineral yang basaltik dan terbentuk pada suhu dan tekanan yang sangat besar jauh di bawah permukaan bumi. Mineral- mineral yang umum dijumpai adalah garnet, piroksen. Mineral aksesorisnya antara lain adalah hornblende, korundum, dan terkadang intan. Mineral2 tersebut dapat berasosiasi karena mempunyai syarat dan proses pembentukan yang hampir mirip, yaitu di kedalaman dan tekanan yang sangat besar.
a. garnet → warna coklat, kilap kaca, cerat putih, kekerasan 6,5 – 7,5, bentuk kristalin, struktur granular, belahan tidak ada, pecahan konkoidal, kemagnetan paramagnetic, sifat dalam brittle, sifat khas lain ketembusan cahaya transparent – translucent, rumus kimianya adalah X3Y2(SiO4)3. Termasuk dalam golongan mineral silikat.
b. Piroksen warna hitam, kilap kaca, cerat putih, kekerasan 5-6,5 , bentuk kristalin, struktur prismatic pendek, belahan 2 arah, pecahan kolom, kemagnetan paramagnetic, sifat dalam brittle, sifat khas lain ketembusan cahaya translucent – opaque,  rumus kimianya adalah (Ca,Na)(Mg,Fe,Al)(Si,Al)2O6.Golongannya adalah golongan silikat. Piroksen biasanya terdapat di batuan beku basa sebagai mineral primer yang utama.
c. hornblende → warna hitam, kilap kaca, cerat abu-abu sampai coklat, kekerasan 5-6, bentuk kristalin, struktur prismatic panjang, belahan 2 arah, pecahan kolom, kemagnetan paramagnetic, sifat dalam brittle, sifat khas lain adalah ketembusan cahaya opaque, rumus kimianya adalah Ca2(Mg, Fe, Al)5 (Al, Si)8O22(OH)2. Golongannya adalah golongan mineral silikat. Mineral ini terbentuk sebagai hasil kristalisasi magma ketika magma bersuhu 900 o C. Biasa terdapat di batuan beku intermediet.
d. korundum → warna bervariasi, bisa merah, kilap intan, cerat putih, kekerasan 9, bentuk kristalin, struktur granular, belahan tidak ada, pecahan konkoidal, kemagnetan diamagnetic, sifat dalam britlle, sifat khas lain adalah ketembusan cahya opaque, rumus kimianya adalah Al2O3. Golongannya adalah oksida.
e. intan → warna colorless, kilap intan, cerat putih, bentuk kristalin, struktur granular, belahan 4 arah, pecahan konkoidal, kemagnetan diamagnetic, sifat dalam britlle, sifat khas lain ketembusan cahaya transparent, rumus kimianya adalah C. golonganya adalah sebagai native element


20. amfibolit
amfibolit adalah salah satu jenis batuan metamorf nonfoliasi. Sesuai dengan namanya mineral ini didominasi oleh mineral-mineral dari kelompok ampfibole teriutama hornblende.Mineral ini berasal dari metamorfisme batuan beku yang mengandung hornblende hampir 90 % yaitu hornblendit. Mineral-mineralnya dapat berasosiasi karena sudah terdapat sebelumnya di batuan beku, tetapi karena termasuk jenis mineral yang tahan terhadap proses metamorfisme, masih bernebtuk seperti asalnya. Batuan ini bisa sedikit mengandung plagioklas feldspar, dan bisa sedikti atau tidak kuarsa.
a. hornblende → warna hitam, kilap kaca, cerat abu-abu sampai coklat, kekerasan 5-6, bentuk kristalin, struktur prismatic panjang, belahan 2 arah, pecahan kolom, kemagnetan paramagnetic, sifat dalam brittle, sifat khas lain adalah ketembusan cahaya opaque, rumus kimianya adalah Ca2(Mg, Fe, Al)5 (Al, Si)8O22(OH)2. Golongannya adalah golongan mineral silikat. Mineral ini terbentuk sebagai hasil kristalisasi magma ketika magma bersuhu 900 o C. Biasa terdapat di batuan beku intermediet.
b. plagioklas → warna putih susu, kilap kaca, cerat putih, kekerasan 6, bentuk kristalin, struktur granular, belahan 2 arah, pecahan tidak rata, kemagnetan diamagnetic, sifat dalam bittle, sifat khas lain adalah ketembusan cahaya translucent sampai opaque, rumus kimianya adalah NaAlSi3O8, golongannya adalah golongan silikat.Mineral ini terdapat di hampir semua batuan beku, juga terdapat di batuan sedimen klastik sebagaipecahan / detrital.


c. kuarsa warna colorless, kilap kaca, cerat putih, kekerasan 7, bentuk kristalin, struktur granular, belahan tidak ada, pecahan konkoidal, kemagnetan diamagentik, sifat dalam brittle, sifat khas lain adalah ketembusan cahaya transparent – translucent, rumus kimianya adalah SiO2, golongannya adalah kelompok silikat. Mineral ini terbentuk pada suhu sekitar 600 o C dan merupakan mineral yang paling resisten.Biasa ditemukan pada batuan beku asam dan intermediet baik plutonik maupun vulkanik. (lebih umum pada batuan beku asam), dan bisa juga di batuan sedimen setelah mengal;ami proses transportasi dan terendapkan, dan juga bisa di batuan metamorf.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar